PEMERIKSAAN FISIK
1. Status generalis
Kondisi umum
: Sakit ringan
1
Status gizi
Kesadaran
2. Tanda vital
Berat badan
Nadi
Pernapasan
Suhu
3. Hygiene
4. Status dermatologis
Kepala
Wajah
Leher
Dada
Perut
Punggung
Bokong
Genital
: Baik
: Kompos mentis
: 57 kg
: 80x/menit
: 20x/menit
:36,6oC
: Baik
: Tidak ada ujud kelainan kulit
: Tidak ada ujud kelainan kulit
: Tidak ada ujud kelainan kulit
: Tidak ada ujud kelainan kulit
: Tidak ada ujud kelainan kulit
: Tidak ada ujud kelainan kulit
: Tidak ada ujud kelainan kulit
: Terdapat beberapa lesi berupa vegetasi, pada gland
penis dan pada orificium urethtra externa berukuran miliar sampai lentikuler,
bervariasi dari 0,2 sampai 1,2 cm, permukaan tidak rata, bertangkai, warna
IV.
merah
Ekstremitas atas
: Tidak ada ujud kelainan kulit
Ekstremitas bawah : Tidak ada ujud kelainan kulit
Kel. Limfa
: Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
DOKUMENTASI KASUS
RESUME
Pasien laki-laki usia 24 tahun datang ke Poliklinik Kulit dan kelamin
RSUD Undata dengan keluhan bintil pada penis. Keluhan ini sudah dialami
sejak 10 bulan yang lalu. Terdapat beberapa lesi berupa vegetasi, pada gland
penis dan pada orificium urethtra externa berukuran miliar sampai lentikuler,
bervariasi dari 0,2 sampai 1,2 cm, permukaan tidak rata, bertangkai, warna
VI.
VII.
VIII.
IX.
X.
1.
2.
3.
4.
Qua ed vitam
Qua ed fungsionam
Qua ed sanationam
Qua ed cosmeticam
: ad bonam
: ad bonam
: dubia
: dubia ad bonam
PEMBAHASAN
Kondiloma akuminata (genital warts, kutil kelamin) atau lebih dikenal dengan
istilah penyakit Jengger Ayam, mungkin karena bentuknya yang mirip jengger ayam
pada kondiloma yang luas, adalah kelainan kulit berbentuk kutil dengan permukaan
berlekuk-lekuk mirip jengger ayam yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus
(HPV) tipe tertentu. 1,3
Penularan infeksi HPV terutama melalui hubungan seksual, dapat terjadi
melalui kontak langsung kulit dengan kulit atau kontak dengan mukosa Anogenital
kutil (juga dikenal sebagai kutil kelamin, kondiloma acuminata, condylomas) adalah
lesi proliferatif jinak yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) tipe 6 dan
11. Cara penularan infeksi biasanya melalui hubungan seksual dengan orang yang
telah terinfeksi sebelumnya, penularan ke janin atau bayi dari ibu yang telah
terinfeksi sebelumnya, dan resiko mengembangkan karsinoma sel skuamosa.1
Masa inkubasi HPV berkisar antara 3 minggu hingga 8 bulan, dengan rerata
tiga bulan. Berdasarkan penelitian prospektif terbaru, rerata masa inkubasi infeksi
HPV tipe 6 atau 11 adalah 11-12 bulan pada pria dan 5-6 bulan pada wanita muda.
Pada pasien didapatkan riwayat berganti-ganti pasangan. Pertama kali melakukan
hubungan seksual pada saat usia pasien 18 tahun dengan pacar wanitanya. Sumber
penularan diduga dari hubungan seksual terakhir dengan wanita yang merupakan
teman selintas pasien sekitar 1 tahun lalu. Faktor risiko lain yang terdapat pada
pasien, adalah penggunaan kondom yang tidak konsisten dan merokok.1
Bentuk Kondiloma Akuminata
1. Akuminata
4
seberat
BD.
BD
merupakan
neoplasma
intraepithelial
yang
menyatu menjadi plak yang lebih besar dan ini lebih sering terlihat dengan
imunosupresi dan diabetes. Pada pria yang tidak disunat, rongga prepusium (glans
penis, sulkus koronal, frenulum) yang paling sering terkena, sementara pria yang
telah di disunat biasanya terdapat di batang penis.1,2
Kandiloma Akuminata pada pria dapat juga terjadi pada orificium uretra,
pubis, skrotum, pangkal paha, perineum, daerah perianal, dan anus. Pada perempuan,
lesi dapat terjadi pada labia minora, labia mayora, pubis, klitoris, orificium uretra,
perineum, daerah perianal, anus, introitus, vagina, dan ectocervix.4
Kutil anogenital dapat bervariasi secara signifikan dalam warna, dari merah
muda ke salmon merah, putih keabu-abuan sampai coklat (lesi berpigmen).
Kondiloma Akuminata umumnya berupa lesi yang tidak berpigmen. Lesi berpigmen
sebagian besar dapat terlihat pada labia mayora, pubis, selangkang, perineum, dan
daerah perianal. Pada pasien ini terdapat beberapa lesi berupa vegetasi yaitu 6 pada
gland penis berukuran lentikuler , 5 pada orificium urethtra externa berukuran miliar,
permukaan tidak rata, bertangkai, dan warna merah.
Dalam beberapa kasus diagnosis kondiloma akuminata sulit ditetapkan,
karena langka dan memiliki gambaran klinis yang berbeda-beda.
Adapun cara diagnosis yang menjadi poin kunci sebagai berikut4:
a. Periksa dengan cahaya yang baik, sebuah lensa yang mungkin berguna untuk
lesi kecil.
b. Pada pria, selalu periksa meatus, dan memiliki ambang yang rendah untuk
memeriksa daerah perianal proktoskopi untuk memeriksa lubang anus. Pada
wanita, selalu memeriksa daerah perianal dan melakukan pemeriksaan
spekulum untuk membedakan serviks atau lesi pada vagina.
c. Biopsi tidak diperlukan untuk kutil anogenital yang khas, biopsi harus selalu
dilakukan jika ada kecurigaan pra-kanker atau kanker, dan dapat berguna
untuk diferensial diagnosis.
d. Tidak semua lesi papular disebabkan oleh HPV. Selalu mempertimbangkan
varian yang normal.
10
Kondiloma akuminata (KA) dapat timbul di dalam vagina dan uretra, cervik,
vulva, penis, dan anus. Umumnya kondiloma akuminata adalah asimtomatis, tapi
dapat juga timbul nyeri, dan gatal tergantung dari ukuran dan lokasinya.
Penyebaran dan pertumbuhannya tergantung dari respon imun host.
Di samping pemeriksaan klinis, dapat pula dilakukan pemeriksaan
laboratorium untuk membantu menegakkan diagnosis, antara lain :8,9,10
1. Acetowhitening
Tes ini menggunakan larutan asam asetat 3-5% dalam akuades, dapat
menolong mendeteksi infeksi HPV subklinis atau untuk menentukan batas pada
lesi datar. Pemeriksaan ini menolong dalam membatasi infeksi HPV ke serviks
dan anus. Sensitivitas acetowhitening pada infeksi HPV cukup baik dan untuk
beberapa lesi hasil pemeriksaan tersebut lebih baik dibandingkan dengan hasil
pemeriksaan histopatologi pada biopsi rutin. Acetowhitening pada lesi genital
eksternal tidak spesifik untuk kondiloma. 1
2. Pap Smear
Seluruh wanita seharusnya dimotivasi untuk melakukan pap smear setiap
tahun, karena HPV merupakan penyebab utama pada patogenesis carcinoma
cerviks. Anal pap smear test dengan cervikscal brush dan larutan fiksasi
membantu dalam mendeteksi kelainan anus. Oleh karena itu setiap wanita denagn
kondiloma akuminata atau yang merupakan mitra seksual pria penderita
kondiloma akuminata sebaiknya dilakukan pap smear. 1
1. Dermatopatologi (Biopsi)
Biopsi diindikasikan pada keadaan berikut ini :
a. Diagnosis tidak pasti
b. Lesi tidak berespon terhadap terapi standar
c. Lesi menjadi lebih buruk selama terapi
e. Kondiloma berpigmen, indurasi, terinfeksi dan atau timbul ulkus
f. Seluruh lesi serviks
Pemeriksaan biopsi ini juga diindikasikan untuk mengkonfirmasikan dan
untuk menyingkirkan squamous cell carcinoma invasif. Pada kondiloma
akuminata didapatkan akantosis dan papillomatosis pada lapisan malpighi, dengan
penebalan dan elongasi rete ridge. Pada lapisan malpighi bagian atas didapatkan
banyak sel vakuolisasi, tetapi distribusinya terbatas dan tidak ditemukan pada
11
12
Gambar 7. Veruka
vulgaris pada
tangan. Tampak
multipel veruka pada
tangan.1
Pengobatan
Tujuan terapi kondilomata akuminata adalah menghilangkan lesi yang tampak
dan mengurangi keluhan dan gejala tetapi tidak bisa mengeradikasi HPV. Belum
ada terapi yang bisa digunakan untuk mengeradikasi HPV. Terapi lebih baik
13
1. Topikal
a. Podophyllin
Podophyllin adalah bahan kimia yang paling terkenal dan paling
banyak tersedia dalam bentuk topikal. Pertama direkomendasikan untuk
pengobatan kondiloma oleh Culp dan Kaplan pada tahun 1942, bahan ini
adalah agen sitotoksik yang berasal dari resin podofilum emodi dan
peltatum podofilum yang mengandung senyawa lignin biologis aktif,
termasuk podofilox, yang merupakan komponen paling aktif terhadap
kondiloma akuminata. Podophyllin memiliki keuntungan menjadi mudah
digunakan dan sangat murah. Konsentrasi dari 5 sampai 50% telah
digunakan tanpa banyak perbedaan dalam keberhasilan. Podophyllin
14
penggunaan
dan
15
16
karena
memerlukan
pengobatan
yang
lama
untuk
17
,
Gambar 9. Kondiloma Akuminata setelah dilakukan TCA 80%.
18
DAFTAR PUSTAKA
1. Fitzpatrick TB,
19