Anda di halaman 1dari 12

BAB I

STATUS PASIEN
1. Identitas Pasien
Nama
Usia
Jenis Kelamin
Pekerjaan
Alamat
Agama
Waktu Pemeriksaan
No.RM

: Ny. MSR
: 63 tahun
: Perempuan
: Ibu Rumah Tangga
: Kemiling
: Islam
: 27 November 2015
: 056076

2. Anamnesis
Keluhan Utama
Terdapat kutil pada kemaluan
Keluhan tambahan
Rasa gatal dan Keputihan
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien mengeluh terdapat kutil tumbuh dikemaluan sejak 1 tahun
yang lalu. Awalnya kecil lama kelamaan bertambah besar dan menyebar.
Pasien merasakan gatal pada kemaluan, Nyeri (-), rasa panas (-). Selain itu
juga pasien mengalami keputihan.
Riwayat Penyakit dahulu:
Pasien tidak pernah mengalami hal serupa sebelumnya. Riwayat
kencing manis dan darah tinggi disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga:
Os menyangkal jika suaminya memiliki keluhan yang sama.
Riwayat Alergi
Riwayat alergi terhadap makanan, obat-obatan, debu, dingin,
disangkal oleh pasien.
Riwayat Pengobatan
Pasien tidak pernah mencari pengobatan untuk keluhannya saat ini.
Riwayat kebiasaan dan sosial
Pasien memiliki 1 orang suami. Os mengaku sudah tidak
melakukan hubungan seksual lagi dengan suami.
3. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesadaran

: Baik
: Composmentis

Tanda vital

Tekanan darah

: Tidak dilakukan

Nadi

: Tidak dilakukan

Suhu

: Tidak dilakukan

Pernapasan

: Tidak dilakukan

Status Generalisata
Kepala :
Rambut

: Tidak ada kelainan

Alis mata

: Tidak ada kelainan

Mata

: Tidak ada kelainan

Hidung

: Tidak ada kelainan

Mulut

: Tidak ada kelainan

Leher :
KGB

: Tidak ada kelainan

Kelenjar Tiroid

: Tidak ada kelainan

Thoraks

: Tidak ada kelainan

Abdomen

: Tidak ada kelainan

Ekstremitas

: Tidak ada kelainan

Status dermatologis:
Lokasi

Pubis dan Labia Mayora


UKK

Papul veruka eritem, hiperpigmentasi dengan permukaan berjonjot


(papilomatosa), multipel dengan ukuran bervariasi
4. Resume
Pasien mengeluh terdapat kutil tumbuh dikemaluan sejak 1 tahun
yang lalu. Awalnya kecil lama kelamaan bertambah besar dan menyebar.
Pasien merasakan gatal (+), keputihan (+). Os mengaku sudah tidak
melakukan hubungan seksual lagi dengan suami. Os menyangkal jika
suaminya memiliki keluhan yang sama.
Pada pemeriksaan didapatkan di pubis dan labia mayora tampak
papul veruka eritem, hiperpigmentasi dengan permukaan berjonjot
(papilomatosa), multipel dengan ukuran bervariasi.
5. Diagnosis
Diagnosis Kerja

: Kondiloma Akuminata

Diagnosis Banding

Kondiloma lata
Veruka vulgaris
Karsinoma sel skuamosa

6. Pemeriksaan Penunjang
Tes HIV
Tes Sifilis
7. Penatalaksanaan
Farmakologis :
Metronidazole 2x1
Flagystatin 1x1
Loratadin 1x1
Melakukan operasi pengangkatan lesi
Non Farmakologis :

Jelaskan kepada pasien mengenai penyakitnya


Hindari hubungan seksual selama masa pengobatan
Jika tidak bisa menghindari hubungan seksual, gunakan kondom

saat melakukan hubungan seksual


Sarankan pasien untuk memeriksakan juga mitra seksualnya

8. Prognosis
Qua ad Vitam

: Dubia ad bonam

Qua ad Sanationam

: Dubia ad bonam

9. Dokumentasi

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kondiloma Akuminata
Kondiloma akuminata merupakan pertumbuhan jaringan yang
bersifat jinak, superficial, terutama didaerah genital, yang disebabkan oleh
Human Papilloma Virus (HPV) tipe tertentu.
2.2 Etiologi Kondiloma Akuminata
Penyebabnya ialah Human Papiloma Virus (HPV) tipe 6 dan 11.
Cara penularan infeksi biasanya melalui hubungan seksual dengan orang
yang telah terinfeksi sebelumnya.
2.3 Patofisiologi Kondiloma Akuminata

Kondiloma akuminata dapat disebabkan kontak dengan penderita


yang terinfeksi HPV. Sampai saat ini dikenal lebih dari 100 macam jenis
HPV, yang sering menyebabkan kondiloma akuminata yaitu tipe 6 dan 11.
HPV ini masuk melalui mikro lesi pada kulit, biasanya pada daerah
kelamin dan melakukan penetrasi pada kulit sehingga menyebabkan abrasi
permukaan epitel. Human Papilloma Virus adalah epiteliotropik; yang
sifatnya mempunyai afinitas tinggi pada sel-sel epitel. Replikasinya
tergantung pada adanya diferensiasi epitel skuamosa. Virus DNA dapat
ditemukan pada lapisan terbawah dari epitel. Protein kapsid dan virus
infeksius ditemukan pada lapisan superfisial sel-sel yang berdiferensiasi.
HPV dapat masuk ke lapisan basal, menyebabkan respon radang. Pada
wanita menyebabkan keputihan dan infeksi mikroorganisme. HPV yang
masuk ke lapisan basal sel epidermis dapat mengambil alih DNA dan
mengalami replikasi yang tidak terkendali. Fase laten virus dimulai dengan
tidak adanya tanda dan gejala yang dapat berlangsung sebulan bahkan
setahun. Setelah fase laten, produksi virus DNA, kapsid dan partikel
dimulai. Sel dari tuan rumah menjadi infeksius dari struktur koilosit atipik
dari kondiloma akuminata (morphologic atypical koilocytosis of
condiloma acuminate) berkembang. Lamanya inkubasi sejak pertama kali
terpapar virus sekitar 3 minggu sampai 8 bulan atau dapat lebih lama. HPV
yang masuk ke sel basal epidermis ini dapat menyebabkan nodul
kemerahan di sekitar genitalia. Penumpukan nodul merah ini membentuk
gambaran seperti bunga kol. Nodul ini bisa pecah dan terbuka sehingga

terpajan mikroorganisme dan bisa terjadi penularan karena pelepasan virus


bersama epitel.
HPV yang masuk ke epitel dapat menyebabkan respon radang yang
merangsang pelepasan mediator inflamasi yaitu histamin yang dapat
menstimulasi saraf perifer. Stimulasi ini menghantarkan pesan gatal ke
otak dan timbul impuls elektrokimia sepanjang nervus ke dorsal spinal
cord kemudian ke thalamus dan dipersepsikan sebagai rasa gatal di korteks
serebri. Pada wanita yang terinfeksi HPV dapat menyebabkan keputihan
dan disertai infeksi mikroorganisme yang berbau, gatal dan rasa terbakar
sehingga tidak nyaman pada saat melakukan hubungan seksual.

2.4 Manifestasi klinis


Penyakit ini terutama terdapat didaerah lipatan yang lembab,
misalnya didaerah genitalia eksterna. Pada pria tempat predileksinya di
perineum dan sekitar anus, sulkus koronarius, glan penis, muara uretra
eksternus, korpus, dan pangkal penis. Pada wanita didaerah vulva dan
sekitarnya, introitus vagina, kadang kadang pada portio uteri. Pada wanita
yang banyak mengeluarkan fluor albus atau wanita yang hamil
pertumbuhan penyakitnya lebih cepat.
Kelainan kulit berupa vegetasi yang bertangkai dan bewarna
kemerahan kalau masih baru, jika telah lama agak kehitaman,.
Permukaannya berjonjot (papilomatosa). Jika timbul infeksi sekunder

warna kemerahan akan berubah menjadi keabuan-abuan dan berbau tidak


enak.
2.5 Diagnosa Banding
a. Veruka vulgaris
Vegetasi yang tidak bertangkai, kering, dan berwarna abu-abu
atau sama dengan warna kulit.

b. Kondiloma lata
Sifilis stadium II, klinis berupa plakat yang erosif, ditemukan
banyak spirochaeta pallidum.
c. Karsinoma sel skuamosa
Vegetasi yang seperti kembang kol. Mudah berdarah, dan berbau.

2.6 Penatalaksanaan
a. Topikal
1) Podofilin
Yang

digunakan

ialah

tingtur

podofilin

25%.

Kulit

disekitarnya dilindung dengan vaselin atau pasta agar tidak terjadi


iritasi, setelah 4-6 jam dicuci. Jika belum ada penyembuhan dapat
diulang setelah 3 hari. Setiap kali pemberian jangan melebihi 0,3

cc karena akan diserap dan bersifat toksik. Pada wanita hamil


sebaiknya tidak diberikan karena dapat menimbulkan kematian
fetus. Hasilnya baik pada lesi yang baru tetapi kurang memuaskan
pada lesi yang lama atau berbentuk pipih.
2) Asam triklorasetat
Merupakan keratolitik kuat dan telah berhasil digunakan
untuk terapi kondiloma akuminata. Digunakan larutan dengan
konsentrasi 50%, dioleskan setiap minggu. Pemberiannya harus
berhati-hati karena dapat menimbulkan ulkus yang dalam. Dapat
diberikan pada wanita hamil.
3) 5-fluorourasil
Konsentrasinya antara 1-5 % dalam krim, dipakai terutama
pada lesi di meatus uretra. Pemberiannya setiap hari sampai lesi
hilang. Sebaiknya penderita tidak miksi selama 2 jam setelah
pengobatan.
b. Bedah
1) Elektrokauter
Elektrokauter adalah cara yang efektif untuk menghancurkan
kondiloma akuminata. Teknik ini memerlukan anestesi lokal dan
tergantung pada keterampilan operator untuk mengontrol
kedalaman dan lebar kauterisasi tersebut.
2) Bedah beku
Dengan menggunakan nitrogen cair (-70 C) atau cryoprobe.
Cara ini sederhana, tidak memerlukan pembiusan lokal. Nitrogen
cair yang membeku pada daerah lesi dapat menyebabkan
terbentuknya kristal es sehingga kondiloma akuminata akan

terlepas. Cara melakukan yaitu dioleskan dengan menggunakan


cotton-wolltipped swabstick selama kurang lebih 10-15 detik dan
lesi akan membeku hingga terbentuk halo beberapa millimeter
disekitar dasar lesi. Cara ini dapat diulang setiap 1-2 minggu
kemudian.
3) Terapi laser
Laser karbondioksida (C02) menghasilkan sinar yang
mengeluarkan energi. Kemudian terjadi transformasi energi
menyebabkan

perubahan dalam sitoplasma

dan inti

sel.

Penggunaannya lebih tepat mengenai lesi. tingkat penyembuhan


terhadap lesi anogenital menunjukkan angka yang tinggi. Cara ini
memerlukan pembiusan lokal. Luka lebih cepat sembuh dan lebih
sedikit menimbulkan jaringan parut bila dibanding dengan
elektrokauterisasi.
4) Eksisi bedah
Eksisi bedah telah lama digunakan untuk mengobati
kondiloma akuminata dengan tingkat keberhasilan tinggi.
Kombinasi eksisi dan elektrokauter dianggap sebagai gold
standard untuk pengobatan kondiloma akuminata.
c. Interferon
IFN mempunyai efek antivirus, anti proliferasi,

dan

imunomodulator IFN-alfa diberikan dengan dosis 4-6 mU i.m 3 kali


seminggu selama 6 minggu atau dengan dosis 1-5 mU i.m. selama 6
minggu.
IFN-beta diberikan dnegan dosis 2 x 106 unit i.m selama 10 hari
berturut-turut.
d. Imunoterapi

Menurut laporan, imunoterapi misalnya isoprinosin dapat


digunakan terhadap berbagai infeksi virus. Pemberian imunoterapi
didasarkan pada anggapan bahwa terjadi gangguan sistem imunitas
seluler pada penderita kondilama. Pada penderita kondoloma
akuminata yang lama, luas dan resisten terhadap pengobatan, terjadi
defisiensi imunitas seluler. Bila sistem respon imun diperbaiki, akan
terjadi regresi lesi kondiloma. Dalam kondisi tersebut dapat diberikan
isoprinosin dengan dosis 3x1 gram selama 4 minggu.
2.7 Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Lakukan skrining sitologi serviks sesuai dengan

pedoman

local/nasional.
b. Penggunaan kondom pada laki-laki saat melakukan hubungan seksual
dapat melindungi perempuan terhadap penularan HPV.
c. Lakukan vaksinasi
Vaksinasi untuk perempuan yang direkomendasikan adalah
bivalen

dan

quadrivalen,

vaksinasi

untuk

laki-laki

yang

direkomendasikan adalah vaksin quadrivalen. Vaksin bivalen dan


quadrivalen dapat memproteksi serangan HPV tipe 16 and 18. Vaksin
bivalent mempunyai target untuk kanker, 15% diantaranya untuk
kanker serviks dan vaksin quadrivalent dapat memproteksi serangan
HPV 6 and 11, dimana HPV tipe ini dapat menyebabkan warts
anogenital.

Cara pemberian vaksin bivalen dan quadrivalen diberikan


sebanyak 3 dosis (3 kali). Dosis kedua diberikan setelah 1-2 bulan
pemberian dosis pertama dan dosis ketiga diberikan paling lambat 6
bulan setelah dosis pertama. Jika dalam pemberian vaksin terjadi
keterlambatan atau jadwalnya tidak sesuai, maka tidak perlu dilakukan
pengulangan vaksinasi dari awal.
Vaksin yang beredar dipasaran adalah Gardasil untuk HPV
6,11,16, dan 18 , dengan dosis 3x20-40g, diberikan 3 kali (0,2, dan 6
bulan) intramuskular dan Glaxo Smith Kline (GSK) atau Cervarix
untuk HPV 16 dan 18 dengan dosis 3x20g (0, 1, 6 bulan)
intramuskuler.
2.8 Prognosis
Walaupun sering mengalami residif, prognosisnya baik. Oleh karena
itu, faktor predisposisi perlu dicari misal higiene, adanya fluor albus atau
kelembaban pada pria akibat tidak sirkumsisi. Tingkat kekambuhan lebih
dari 50% sesudah 1 tahun dan dapat terjadi karena :
a. Infeksi ulang dari kontak seksual
b. Masa inkubasi HPV yang panjang
c. Lokasi virus pada lapisan kulit superfisial yang jauh dari kelenjar
limfe
d. Menetapnya virus pada kulit di sekitar lesi, folikel rambut atau tempat
yang tidak dapat dijangkau oleh intervensi yang digunakan.
e. Lesi yang tidak dijumpai atau lesi yang dalam.

DAFTAR PUSTAKA
1. Djuanda A. Penyakit Virus. In: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, editors. Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin. 6th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia; 2010. p. 112-4.
2. Siregar, R.S. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Ed 2. Jakarta: EGC;
2005. p .90-2

Anda mungkin juga menyukai