Anda di halaman 1dari 14

TOMMY GIOVANY DESKY

150100170
DDX & KOMPLIKASI
DDX
Trichomonas vaginalis: pada wanita akan
terlihat sekret vagina seropulen kekuning
kuningan, kuning hijau, malodorus dan
berbusa, dapat disertai urertis. Untuk
mendiagnosa trikomonas Vaginalis dapat
dipakai sediaan basah dicampur dengan gram
faal dn dapat di lihat pergerakan aktif.
Gejala Trikomoniasis
Jika terjadi pada wanita, trikomoniasis berdampak pada vagina dan saluran
pembuangan urine atau uretra. Sedangkan pada pria, trikomoniasis menyerang
uretra, area penis (misalnya kulup), dan kelenjar prostat.Gejala pada wanita:
Bagian perut bawah terasa sakit.
Muncul rasa sakit atau tidak nyaman saat buang air kecil atau berhubungan
seksual.
Keputihan menjadi kental, encer, berbusa, atau berwarna kekuningan dan
kehijauan serta berbau amis.
Timbul rasa nyeri, bengkak dan gatal di area kewanitaan. Kadang rasa gatal
juga muncul di paha bagian dalam.
Gejala pada pria:Frekuensi buang air kecil lebih sering dari biasanya, dan
disertai rasa sakit.
Muncul cairan putih dari penis.
Muncul rasa sakit, bengkak, dan kemerahan di area ujung penis. Rasa
sakit ini juga bisa muncul saat buang air kecil atau saat ejakulasi.
Biasanya, gejala trikomoniasis akan muncul dalam waktu satu bulan
sejak seseorang mulai terinfeksi. Namun, sekitar setengah dari pengidap
trikomoniasis tidak mengalami gejala apa pun.
DDX
Kandidosis vulvovaginitis sering
menimbulkan gejala klinis gatal dengan
eksudat berupa gumpalan gumpalan
seperi kepala susu berwarna putih
kekuning. Diagnosis tegantung dari
identifikasi organism dengan smear dan
kultur.
Pada Gardnerella vaginalis duh tubuh
vaginalis vagina berwarna abu abu ,
homogen berbau, dan pada pemeriksaan
ditemukan clue cells ( yaitu sel epitel
vagina yang granular diliputi oleh
kokobasil sehngga batas sel tidak jelas.]
Gejala Bakterial Vaginosis mungkin termasuk:
cairan yang encer, berwarna putih atau abu-abu, bukan cairan
fagina dengan bau yang normal yang kuat atau tidak biasa dari
fagina, sering digambarkan sebagai bau amis.
Sekitar setengah dari semua perempuan dengan Bakterial
Vaginosis tidak akan memiliki gejala. Bakterial Vaginosis dapat
terjadi pada saat yang sama seperti infeksi lain atau infeksi
menular generatif (IMS).
Uretritis non spesifik pada pria menimbulkan
gejala berupa disuria ringan, Perasaan tidak enak
di uretra, sering kencing dan keluarnya duh tubuh
Seropurulen. Dibandingkan dengan gonore
perjalanan penyakit lebih lama. Sedangkan
uretritis non spesifik pada wanita seperti gonore
umumnya tidak Menunjukan gejala.
Komplikasi
Komplikasi lokal
1. Tysonitis
Kelenjar tyson ialah kelenjar yang menghasilkan smegma. Infeksi biasanya terjadi paada
penderita dengan preputium yang sangat panjang dan kebersihan yang kurang baik. Diagnosis
dibuat berdasarkan ditemukan butir pus atau pembengkakan pada daerah frenulum yang nyeri
tekan. Bila duktus tertutup akan timbul abses dan merupakan sumber infeksi laten.
2. Paraureritis
Sering pada orang dengan orifisium eksternum yang terbuka atau hipospadi. Infeksi pada
duktus ditandai dengan butir pus pada kedua muara parauretra.
3. Litritis
Tidak ada gejala khusus hanya pada urin ditemukan benang benang atau butir butir. Bila salah
satu saluran tersumbat, dapat terhjadi abses folikular. Didiagnosis dengan uretroskopi.
4. Cowpreritis
Keluhan berupa nyeri dan adanya benjolan pada daerah perineum disertai rasa penuh dan
panas, nyeri pada waktu defekasi dan disuria.
Komplikasi asenden

1. Prostatitis
Prostatitis akut ditndai dengan perasaan tidak enak didaerah perineum dan suprapubis ,
malese, demam , nyeri kencing sampai hamaturi, spasme otot uretra sehingga terjadi retensi
urin,tenesmus ani, sulit buang air besar dan obstipasi.
Pada pemeriksaan teraba pembesaran prostat dengan konsistensi kenyal, nyeri tekan dan
fluktuasi bila telah terjadi abses. Jika tidak diobati abses akan pecah masuk ke uretra posterior
atau kearah rektum mengakibatkan proktitis.

2. Vesikulitis
Gejala subyektif merupakan gejaka protatis akut. Pada pemeriksaan melalui rectum dapat
diraba vesikula seminalis yang membengkak dan keras seperti sosis,memanjang seperti prostat.

3. Vas deferentitis
Gejala berupa perasaan nyeri pada daerah abdomen bagian bawah pada sisi yang sama.

4. Epididimitis
Epididimitis akut biasanya unilateral dan setiap epididimitis biasanya disertai deferntitis.
Keadaan yang mempermudah timbulnya epididimitis adalah trauma pada uretra posterior yang
disebaklan oleh salah penanganan atau kelalaian penderita sendiri. Faktor yang mempengaruhi
keadaan ini antara lain irigasi yang terlalu sering dilakukan, cairan irigator terlalu panas atau
pekat , instrumentasi yang kasar atau aktivitas seksual yang berlebihan. Epididimitis dan alur
spermatika membengkak dan teraba panas, juga testis sehingga menyerupai hidrokel sekunder
5. Trigonitis
Trigonitis menimbulkan gejala poliuria, disuria terminal dan
hematuria .
GONORE GENITALIS PADA WANITA

Pada awalnya wanita tidak memperlihatkan gejala-gejala (asymptomatik). Pada


wanita dewasa biasanya tidak menyerang vagina. Biasanya gejala pada mereka
malah timbul berbulan-bulan setelah terjadinya infeksi. Penyakit ini kemungkinan
dapat ditemukan hanya pada satu pasangan walaupun sudah mengenai keduanya.
Namun pada memperlihatkan gejala seperti: ingin buang air kecil, nyeri waktu
kencing, keputihan dan demam. Gonore dapat menyebabkan infeksi pada indung
telur, saluran telur dan saluran kencing dan menyebabkan nyeri hebat dalam
panggul.
1. Uretritis
Biasanya gejala ringan atau tanpa gejala, fluor sedikit. Gejala utama ialah disuria, kadang kadang
poliuria. Pada pemeriksaan orifisium uretra ekstrnum tampak merah , edematosa dan ada sekret
mukopurulen.
2. Servisitis
Biasanya gejala ringan , dapat asymptomatis. Pada pemeriksaan tampak serviks merah dengan erosi
dan sekret mukupurulen

Komplikasi lokal

1. Parauretritis
Atau nama lainnya penyumbatan saluran kencing
2. Bartholitis
Labium mayora pada sisi yang terkena membengkak , merah dan nyeri tekan. Kelenjar bartholini
membengkak dan nyeri sekali bila penderita berjalan dan penderita sukar untuk duduk. Bila saluran
kelenjar tersumbat dapat timbul abses dan dapat pecah melalui mukosa kulit. Kalau tidak di obati
dapat menjadi rekuren atau menjadi kista.

Komplikasi asenden

1. Salpingitis
2. P.I.D ( pelvic inflammatory disease)

Cara infeksi langsung dari serviks melalui tuba sampai pada daerah salping dan ovarium sehingga dapat
menimbulkan penyakit radang panggul ( RPR) atau pelvic inflammatory disease ( P.I.D ). Gonore dapat
menyebabkan PID ( suatu kondisi medis yang serius yang dapat berkembang biak menjadi infertilitas.

Anda mungkin juga menyukai