Epidemiologi
Predileksi
PemfigusEritrematous
Palingumum
dijumpai(80
%)
Ras
danjenis
kelamin
sama.
Usia40-50,
Lesidimulaida
rikulitkepala
berambutdan
mukosaoral.
Etiologi
GejalaKlinis
Histopatologi
bulaIntraepldermal
Autoimun
Keadaanumu
mburuk.
Bulayangtimbul
berdindingkendu
r,
mudahpecahden
gan
meninggalkan kulit
terkelupas, dan
diikutioleh
pembentukan krusta
yanglama bertahan
di atas kulityang
terkelupas tersebut.
TandaNikols
kipositif
Pemfigus
Umumnyaterdap
at
padaorangdewas
a,
antaraumur 40-50
tahun.
Keadaanumu
mpenderitaba
ik.
Lesi
mulamulasedikit
dan
dapat berlangsung
berbulan-bulan,
sering
disertai
remisi.
bercakbercakeritema
berbatas tegas
dengan skuamadan
krusta di muka
menyerupai kupukupu sehingga
mirip lupus
eritematosusdan
dermatitis
seboroika.
identikdengan
Pemfigus
mengenai
kepalayang
berambut, muka,
dan
dadabagianatas
sehinggamirip
Autoimun
Gejalanyatidakseber
atpemfigus vulgaris
menjalarsimetrik
dan mengenai
seluruh tubuh
setelah beberapa
bulan.
vesikel/bula,
skuama dan krusta
dan sedikit
eksudatif,
kemudian
memecah dan
meninggalkan
erosi.
Yangkhas ialah
terdapatnyaeritema
yangmenyeluruh
disertai banyak
yangkasar, di
skuama
Terdapatakantolisis
Pemfigus
Biasanyamenyerup
aipemfigus
vulgaris,
kecualitimbulnyapada
usia lebih muda.
Tempat predileksi
di muka, aksila,
genitalia
eksterna, dan daerah
Intertrigoyanglain.
Perjalananpenyakitn
yalebih
lamadaripada
pemfigus vulgaris,
dapatterjadilebih
akut,
dengangambaranpemfi
gus vulgaris
lebih dominan dan
dapat fatal.
terdapatnyabulabula yangkentfur,
menjadi erosi dan
kemudian
menjadi vegetatif dan
proliferatif
papilomatosaterutama
di daerah intertrigo.
Lesi oral hampir
ditemukan.
selalu
Lesidinisamaseperti
Perjalananpenya
kitkronik,
tetapidapat
sepertipemfigus vulgaris
dan fatal.
Lesi primer ialah
pustulpustulyangbersatu,
meluas ke perifer,
menjadi vegetatif dan
menutupi daerahyang
luas di aksila dan
perineum.
Di dalam mulut,
dalam terlihat
gambaranyang khas
ialah granulomatosis
seperti beledu.
Lesipermulaansama
suprabasaldanselselepitelyang
mengalami
akantolisis pada
dasar bula
pemfigusfoliaseus.
Padalesiyanglama,
hiperkeratosis
folikular, akantosis,
dan diskeratosis
stratumgranulare
tampak prominen.
epidermis bagianatas
distratumgranulosum.
Kemudian terbentuk
celahyangdapat
menjadi bula, sering
subkorneal dengan
akantolisis sebagai
dasar danatap bula
tersebut.
padapemfigus
vulgaris, tetapi
kemudian timbul
proliferasi papil-papil
ke atas, pertumbuhan
kebawahepidermis,
dan terdapat absesabses intraepidermal
yanghampir
seluruhnyaberisi
eosinofil.
dengantipeNeumann,
terdapatakantolisis
suprabasal, mengandung
banyakeosinofil,
danterdapathiperplasiep
idermis
denganabseseosinofilik
padalesiyangvegetatif.
Padakeadaan lebih
lanjut akan tampak
papilomatosis dan
hiperkeratosistanpa
abses.
PemfigoidBulosa
Epidemiologi
Predileksi
Etiologi
GejalaKlinis
Terdapatpa
dasemuaum
ur
terutamapadaorang
tua.
ketiak,
lenganbagianfle
ksor, dan
lipatpaha.
autoimunitas,
tetapi
penyebabyang
menginduksi
produksi
autoantibodidari
pemfigoid bulosa
masih belum
diketahui.
Keadaanumumn
yabaik.
Kelainan kulit
terutamaterdiriata
s bula dapat
bercampur
dengan
vesikel,
berdindingtegang,
seringdisertaieritem
a.
Jika bula-bula
pecah terdapat
daerah
di punggung,
daerah sakrum,
bokong,
daerahekstenso di
lengan atas, sekitar
siku, danlutut.
Belumdiketahuipasti
Mulainyapenya
kitbiasanyaperla
hanlahan, perjalanannya
kronik dan residi
Biasayaberlangsung
seumur hidup, remisi
spontaterjadipada1015%kasus.
Keadaanumu
mpenderitaba
ik.
Keluhannyasang
atgatal.
Belumdiketahuipasti.
Sebagai pencetus
ialah infeksi dan
antibiotik, ialah
penisilin.
Keadaan
umumtidak
begitugatal.
Mulaipenyakitn
yadapatmengala
mi
remisidaneksaserbasi.
Kelainan kulit
berupa vesikel atau
bula, terutamabula,
berdindingtegangdi
atas normal atau
eritematosa,
cenderung
PemfigoidSikatrisial
PemfigoidGestationis
Kelainan
mukosayang
terseringialah mulut
(90%), disusul oleh
konjungtiva (66%),
dapat jugadi mukosa
lain, misalnyahidung,
farings, tarings,
dangenitalia.
esofagus,
Autoimun
Keadaanumu
mpenderitaba
ik.
Bula
umumnyategang,
lesi biasanyatertihat
sebagai erosi.
Simtomokular
meliputi
rasaterbakar, air
matayang
berlebihan,
fotofobia, dan
sekretyang mukoid.
Hanyaterdapat pada
wanitapadamasasubur.
Insidensnya
menurut Kolodny,
1 kasus per 10.000
kelahiran.
Tempatpredileksipad
aabdomen dan
ekstremitas, termasuk
telapak tangan dan kaki
dapat pula mengenai
seluruh tubuh dan tidak
si metrik.
Autoimun
Gejalaprodromal,
kalau ada,
berupademam
malese, mual, nyeri
kepala, danrasapanas
dingin silih berganti.
Beberapahari
sebelum
timbulerupsi dapat
didahului dengan
perasaan sangatgatal
seperti terbakar.
Biasanyatertihat
banyak papulo-
bertambahseperti
padapemfigus
vulgaris.
Histopatologi
Kelainanyangdi
niialahterbentuk
nya
celah di perbatasan
dermalepidermal.
Bula terletak di
subepidermal, sel
infiltratyangutama
ialah eosinofil.
papulovesikel, dan
vesikel/bula yang
berkelompok dan
sistemik.
Kelainanyancutam
a ialah vesikel,
oleh karenaitu
disebu
herpetiformisyang
berarti seperti
herpes zoster.
Vesikel-vesikel
tersebut dapat
tersusun arsinai atau
sirsinar.
Dindingvesikel
atau
Terdapatkumpulanne
utrofildi papadermal
yangmembentukmikroa
bsesneutrofilik.
Kemudian
terbentuk edema
papilar,
celah
subepidermal, dan
vesikelmultiokulard
ansubepidermal.
Terdapat pula
eosinofil
padainfiltrat dermal,
jugadi cairan
vesikel.
Alergi
Mukosadapatdikenali.
terdapatnyabulas
ubepidermalberis
i
neutrofil,
ataueosinofil,
ataukeduanya.
Mikroabses di papil
dermal
berisineutrofil.
Gambaran initak
dapat dibedakan
dengan dermatitis
herpetiformisdanp
emfigoidbulosa.
IritanKuat
mengakibatkan
obstruksi nasal. Jika
farings terkena, dapat
terjadi pembentukan
jaringan parut dan
stenosis tarings.
Lesi divulva dan
penis
biasanyaberupabula
atau erosi, sehingga
dapat mengganggu
aktivitas seksual.
berkelompok.Lesinya
polimorfterdiri atas
eritema, edema, papul,
dan bula tegang.
Erupsi
seringdisertai
edema di muka
dan tungkai.
Kalau melepuh
pecah, makalesi akan
menjadi lebih
merah ; dan terdapat
ekskoriasi dan
krusta.
Gambaranhistopatd
oginyasama
denganpemfigoidb
ulosa.
Terdapat sebukan
sel radangdi
Sekitar
pembuluh darah pada
pleksus permukaan dan
dalam didermis, terdiri
atashistiosit, limfosit,
daneosinofil.
Berlawanan dengan
dermatitis
herpetiformis,
neutrofiljarangsekali
ditemukan.
Bulayangbanyakberis
IritanLemah
Onset
Sign
Penderita
Awal mula
Simptoms
Mekanisme
Agen Penyebab
Patch Test
Lokasi
Lesi
Penyebab
DKI Akut
Iritan Kuat (HCL, Kalium Hidroksida)
Onset
Gejala
Intensitas
DKI LambatAkut
Podofilin, antralin, etilen oksida,
benzalkonium klorida
8-24 jam
Sama dengan DKI akut
DKI KumulatifKronis
Iritan lemah
Berminggu-minggu/bulan/tahun
Kronis: gatal, kulit kering, eritema,
skuama, hiperkeratosis & likenifikasi,
difus
Terus-menerus : retak, fisura
Kontak berulang-ulang & kerjasama
berbagai faktor, sering berhubungan
dengan pekerjaan
Lokasi
Dermatitis Seboroik
Dermatitis Atopik
Lokasi :
Kulit kepala, alis,
nasolabial fold,
aurikula,
interskapula,
umbilicus,
inguinal
Lokasi:
Pipi, simetris
(bayi), extrensor
(anak), flexor
(dewasa)
ex:fossa popliteal
D et S
Usia :
Anak-anak,
remaja,
dewasa
Gejala Klinis&
Effloresensi
Makula eritema,
batas tegas
ditutupi papulpapul miliar dan
skuama halus
kuning berminyak
kadang-kadang
ditemukan erosi
dan krusta yang
sudah mengering
berwarna
kekuningan
Polimorfik, makula
eritema, batas
tidak tegas,
disertai papulpapul
disseminata,
ukuran bervariasi,
simetris bilateral
serta di beberapa
tempat ada erosi
Etiologi
Pytirosporum
Ovale
Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan KOH
10%
Tes temple
Tes tusuk/tes
gores
Diagnosis & DD
DD :
Tinea Kapitis
Psoriasis
Kandidosis
Otomikosis & OE
Dx Dermatitis
Seboroik
Genetik,
lingkungan,
farmakologi,
immunologi
Histopatologi
Tes tempel
Tes tusuk/tes
gores
DD :
Dermatitis kontak
Dermatitis
seboroik,
Dermatitis
numularis
Skabies
Psoriasis
Dx :
Dermatitis atopik
Terapi
Hindari semua faktor
yang memperberat
Lakukan perawatan
rambut dengan
mencuci dan
mebersihkan
Topikal
Selenium sulfat
Atau + larutan
salisilat atau larutan
sulfur
Sistemik :
Antihistamin
Vit B Kompleks,
kortikosteroid oral
(prednison 20-30 mg),
isotretinoid (0,1-0,3
mg/kgBB/hari),
antibiotik (penisilin,
eritromicyn bila ada
infeksi sekunder),
preparat azol
Hindari faktor luar
yang mungkin.
Menghindari alergen
pencetus.
Hindari pemakaian
bahan yang
merangsang (bahan
pakaian dari wol,
sabun keras)
Topikal :
Kompres NaCl
0,9%/PK 1:10.000
Setelah kering berikan
salep hidrokortison 12,5% (pada bayi),
desosimetason
Dermatitis Kontak
a. Alergi
b. Iritan
Lokasi:
Bisa di setiap
bagian tubuh,
tangan, lengan,
wajah, telinga,
leher, badan,
genitaliam paha,
tungkai bawah
Usia:
Semua umur
Polimorfik, makula
eritema, batas
tidak tegas,
disertai papulpapul
disseminata,
ukuran bervariasi,
bisa simetris bisa
tidak serta di
beberapa tempat
ada ekskoriasi
Iritan : pelarut
deterjen, minyak,
pelumas, asam
alkali, serbuk
kayu
Testempel
Testusuk/gores
DD:
Dermatitis atopic
Deermatofitosis
Pioderma
Dx :
Dermatitis kontak
iritan
(akut/kumulatif/no
n
eritematosa/suby
ektif)
Alergi : bahan
kimia sederhana
(Hapten)
Dermatitis kontak
alergi
(akut/kronis)
Dermatitis
numularis
Lokasi:
Tungkai bawah,
badan, lengan
bawah, lengan,
punggung
tangan
Tidak diketahui,
diduga
stafilokokus,
mikrokokus,
hipersensitivitas,
trauma, stres
emosional,
kelembaban
rendah, alkohol,
Testempel
Testusuk/gores
DD:
Dermatitis kontak
Dermatitis atopic
Tineakorporis
Dx:
Dermatitis
numularis
etc
Dermatitis Venenata
Lokasi :
Ekstremitas,
leher
Usia
Lokasi:
Tungkai bawah
Usia:
Dewasa
Dermatitis stasis
Lokasi :
Tungkai bawah
Usia :
Dewasa
Multiple vesikel
bergerombol yang
terdapat di atas
kulit yang eritema
dengan
berdinding
tegang, eksudasi
dan penyebaran
linier.
Nekrosis sentral,
Kissing lession
Plaque
hiperkeratosis
dan
hiperpigmentasi,
batas tegas,
bentuk
geografika,
likenifikasi yang
ditutupi skuama
Makula hiperpigmentasi
numular sampai plakat
tidak berbatas tegas
ditutupi oleh skuama
halus, kadang2 tampak
varises yg berisi darah
berwarna hitam atau
berupa ulkus varikosum
dgn dasar kotor
berbenjol-benjol. Bila
telah berlangsung lama
kulit akan menjadi tebal
dan fibrotik meliputi 1/3
tungkai bawah sehingga
tampak spt botol
terbalik
(lipodermatosklerosis)
Bulu serangga
yang terbang di
malam hari,
bunga matahari
Testempel
Testusuk/gores
DD :
Dermatitis kontak
Scabies
Dx:
Dermatitis
venenata
Belum diketahui,
diduga neuroimun-endokrin
Darah lengkap
Histopatologi
DD:
Psoriasis vulgaris
Dermatitis kontak
alergi
Dermatitis atopik
Dermatitis
numularis
Hindari digaruk
Topikal:
Desoksimetason
0,25%
Sistemik:
CTM tab 4mg 3x1
Dx:
Neurodermatitis
(ex:
sirkumskripta)
DD :
DKA
D. numularis
Ulkus tropikum
Dx :
Dermatitis stasis
Kondiloma
akuminata
Gonorrhea
Lokasi:
Vulva,
labia
mayora,
labia
minora,
glan
penis
prepusiu
m,
korpus
penis
Usia:
Dewasa
Lokasi:
Genital,
mata
Usia:
Kongenit
al,
dewasa
Nisseria
Gonorrhoeae
Lokasi:
Daerah
mukokut
an,
mukosa
mulut,
genitalia,
hidung,
telinga,
sekitar
anus,
Vesikel berkelompok,
dasar eritema
DD:
Veruka vulgaris
Kondiloma lata
Dx:
Kondiloma akuminata
Herpes simpleks
Histopatol
ogi
Herpes simplex
virus (HSV) tipe I
dan II
Preparat
gram
Biakan
pada
media
Thayer
Martin
(tes
oksidase,
tes
fermenta
si)
Tes beta
lactamas
e
Tes
Thompso
n
Sitologi
(sel datia
berinti
banyak)
Serologi
Imunoflor
esensi
Biakan
jaringan
DD:
Uretritis non spesifik
Trikomoniasis
NSGI
Bakterial vaginosis
Dx:
Gonorrhea
(konjungtivitisgonococcal/uretritisgo
nore/servisitisgonore)
Asam
triklorasetat 50%
Bedah
listrik/elektrokau
ter/bedah beku
(N2, N20 cair),
bedah skalpel /
karbon dioksida
laser / interferon
(imunoterapi)
Ciprofloxacin
500 mg
Atau
Ofloxacin 400
mg,
atauTiamphenico
l 3,5g atau
Ceftriaxon 250
mg inji.matau
Kanamisin 2 gr
inj i.m. atau
Spektinomisin 2
gr inj. i.m.
DD:
Impetigo
Dx:
Herpes simplex
Sistemik:
Berat ->
acyclovir 5x200
mg/hari (7 hari)
Infeksi sekunder
->
Amoxycillin/Eritr
omicyn
bokong
Usia:
Limfogranuloma
Venerium (LGV)
Lokasi:
Penisinguinal
Chlamydia
trachomatis
serovar 1.1, 1.2,
1.3
Usia:
Dewasa
Sifilis
Ulkus mole
Lokasi
Menyera
ng
hampir
semua
organ
Pria:
prepusiu
m,
sulkuskor
onarius,
frenulum
, batang
Lukapadakemaluan,binti
k/bercakmerahdi tubuh,
kelainan syaraf,
jantung, pembuluh
darah dari kulit
Treponemapallidu
m
Haemophilusducre
yiGram(-)
Tes ikatan
komplem
en
(antibody
titer >
1:128)
Tes Frei
(positif
bila
infiltrate
> 0,5 cm
dalam 48
jam)
Biakan
jaringan
DD :
Ulkus mole dengan limfadenitis
regional skrofuloderma
Limfoma Maligna
MIKROSK
OP
LAPANGA
N GELAP
SEROLOG
I ( STS ) :
VDRL,
TPHA
PEMERIKS
AAN LCS
PEMERIKS
AAN
RONTGEN
DD:
Std I : Herpes genital, ulkus molle,
ulkus piogenik, skabies
Std II : Kondiloma akuminata, semua
penyakit eritropapulosa, lesi pada
mukosa mulut (H.simpleks,
stomatitis aphtosa)
Std III : Jamur sistemik, tuberkulosis
kutis, keganasan
Sediaan
hapus
dengan
pengecat
an Gram
bentuk
batang
Dx :
Limfogranuloma venerum
Topikal :
Bedak
antiseptik/krim
antibiotik
Istirahat di
tempat tidur
Sistemik:
Cotrimoksazol
(trimetropin
80mg,
sulfametoksazol
400 mg)
2x2 tab (14
hari), atau
Doxycyclin
2x100 mg/hari
(14 hari), atau
Tetracyclin
4x500 mg/hari
(14 hari)
BenzatinPenisili
n 2,4 jt IU im
SD
ProkainPenisilin
G 0,6 jt IU im
1x/hr~10hr
Tetrasiklin
4x500mg
p.o/hr~15 hr
Eritromisinsteara
t 4x500mg
p.o/hr~15hr
DD/:
Azitromyci
ulkus banal, ulkus durum, herpes
n 1 gr per-oral
genitalis, limpogranulomavenerium
dosistunggal
Kotrimoks
asol 2 X 2
selama 7 hari
Eritomisin
penis
Wanita:
Labial,
klitoris,
fourchett
e,
serviks,
sekitar
anus
Masainku
basi 1-10
hari
mudah
berdarah,ditutupi
jaringan nekrotik,
dinding bergaung.
dgn
gambara
n skull
fish
appearan
ce
Kultur
kuman
Tes kulit
itoreenstiern
a:
infiltrat
>0,5 cm
dalam 48
jam
4 X 500 mg
selama 7 hari
Topikal:
kompresnacl
0,9%