BLOK SKIN
SIFILIS, ULKUS MOLE, LGV – dr.Flora
LIMFOGRANULOMA KONDILOMA AKUMINATA
SIFILIS ULKUS MOLE/CHANCROID HERPES GENITALIS
VENEREUM (KA)
Etiologi : Etiologi : Etiologi : Etiologi : Etologi :
Treponema pallidum Akut, setempat Chlamydia trachomatis virus herpes simpleks tipe human papilloma virus
Kronis, sistemik , Haemophillus ducrey Masa Tunas : 5-30 hari 2 atau kadang-kadang tipe (HPV).
menyerang seluruh Gejala Klinis : setelah penularan 1 Cikal bakal Ca Servix
tubuh Mengalami kenanahan, Gejala Klinis : Masa inkubasi : umumnya Gejala klinis :
Gejala Klinis : sangat nyeri, dasarnya lesi primer ulkus dangkal, 2-10 hari untuk herpes tonjolan yang runcing
Tidak nyeri, bias kotor, multiple tdk nyeri, cpt menghilang, inisial simtomatik kadang- ataupun datar di daerah
sembuh sendiri Kissing Effect diikuti limfadenitis kadang dapat sampai 3 genital atau sekitarnya
Ulkus bersih, tidak Pemeriksaan : inguinal unilateral dg minggu Pemeriksaan :
kotor, Bentuk tunggal, Bakteri gejala sistemik Gejala Klinis : jika ragu
pinggir teratur bergerombol/berderet spt pembesaran di bwh vesikel, kecil kecil, mengoleskan larutan
Pemfis : rantai dengan nanah biru ligamentum inguinal (sign bergerombol, multiple asam asetat 5%
Selalu periksa anus dan kehijauan (School Of of Groove / Greenbalt Pemeriksaan : Terapi :
oral Fish) sign ) IgM dan IgG terhadap Tinktura podofilin 25%
Terapi : Terapi : terjadi pembesaran kelj VHS1 dan VHS2 :
Sistemik femoralis, inguinal Terapi : -tidak dianjurkan untuk
Ciprofloksasi 2x500 mg superfisial & profunda Nonmedikamentosa: wanita hamil.
(3 hari) shg nampak spt tangga Abstinesia seksual -segera dicuci setelah
Azitromisin 1 g, Oral, SD (ettage bubo) 4jam -> dpt membakar
Eritromisin 4 x 500 mg, kulit
oral (7 hari) Pap Smear untuk pasien
Ceftriaxone 250 mg, IM, wanita (WAJIB)
SD
Topikal
Kompres NaCl
Aspirasi pada bubo
DISCHARGE/DUH TUBUH– dr.Flora
CHLAMIDIA VULVOVAGINAL
GONORRHEA TRICHOMIASIS BACTERIAL VAGINOSIS
TRACHOMATIS CANDIDIASIS
laki-laki Uretritis GO Etiologi : Etiologi : Penyebab : Penyebab :
wanita Cervicitis GO Chlamydia trachomatis Yeast family Candida T. vaginalis Gardnerella vaginalis,
Penyebab : strain D – K spp., C. albicans Manifes Klinis : Bacteroides Spp,
kuman Neisseria Manifest Klinis : Manifes klinis : Tdk ada Mycoplasma hominis
gonorrhoeae (Gram Men Gatal sekali Eritema vulva difus Manifes Klinis :
negative diplococcus), Disuria ringan Vaginal discharge Discharge kuning, • Dpt tanpa gejala
disebut juga gonokokus, Polakisuria Cottage cheese like (spt hijau, berbusa • Discharge grayish-
berbentuk diplokokus. Discar seropurulen kapas, keju, putih putih) Inflamsi dind vag white
Manifest klinis : Reiter’s syndrome Ph <4.5 KHAS : Pemeriksaan :
Laki laki Kumpulan dari gejala Pemeriksaan : Strawberry Cervix pd • Tes amin dg KOH 10%
duh tubuh/creamy gejala : KOH mikroskop Bau spt ikan (amin
purulent discharge 1. Uretritis Gram temuan Foamy discharge yg menguap)
nyeri dan rasa terbakar 2. Conjunctivitis Pseudohifa + Celana dalam basah spt • pH > 7,2
setelah berkemih 3. Arthritis Tatalaksana : ngompol, baunya busuk KHAS :
inflamasi penis 4. Mucocutaneous lesion 1. Miconazole nitrat (vaginal dan warna kehiajauan Sekret menggumpal
wanita Tatalaksana : supp) 200 mg at bed time for 3 Tatalaksana : wrn putih atau keabu-
asimtomatik Recommended regiment : days Metronidazol 2 gram abuan melekat pd
parah PID (sering) • Doxycycline 100 mg 2. Clotrimazole (vaginal tab) 200 dosis tunggal dinding vag.
twice for 7 days
gejala PID : mg at bed time for 3 days Metronidazol 2 x 0,5 gr Clue cells pd
• Azithromycin 1 gr orally
nyeri perut & pinggang once 3. Bufoconazole (2% cream 5 gr) selama 7 hari mikroskop
saat berhubungan skesual Alternative regiment : intravaginally at bed time for 3 Klindamisin 2 x 300mg
Pemeriksaan : • Ofloxacin 200 mg twice days slm 7 hari
laki2 PMN >5, DGNI for 7 days 4. Terconazole (80 mg supp) at
+ • Erythromycin base 500 bed time for 3 days
prmpn PMN > 30, mg q.i.d for 7 days
• Erythromycin ethyl
DGNI +
succinate 500 mg q.i.d for
7 days
Komplikasi :
DGI(Dessiminated
Gonorrhea Infection)
Gejala : demam, bercak
kulit, sendi bengkak dan
nyeri (frank arthritis)
Tatalaksana :
• Ceftriaxone 250 mg i.m
once (single dose)
• Cefixime 400 mg orally
once
• Cyprofloxacin 500 mg
once
• Ofloxacin 400 mg once
EFLORESENSI PRIMER
3. PENEBALAN/PENINGGIAN
Harus dilakukan palpasi pd kulit, tampak batas antara kulit
KISTA PAPILOMA 1. SKUAMA 2. KRUSTA 3. EROSI
normal dg kulit lesi
PLAQUE/PLAK URTIKA(biduren) SIKATRIK
Seperti papula Tjd karena Jaringan parut suatu rongga yang penonjolan kulit yang stratum bahan cair ,eksudat, Defek pada
dengan permukaan produksi histamine dibatasi oleh epitel berbentuk seperti jari- korneum yang darah atau serum sebagian atau
datar dan diameter berlebih. dan di dalamnya jari tangan yang terkelupas dan maupun jaringan seluruh epidermis
> 1 cm. berisi massa cair disebabkan karena tampak pada nekrotik yang tetapi tidak sampai
Dapat terjadi karena Biasanya urtika atau semisolid meningginya papilla permukaan mengering. pada membrana
perluasan suatu timbul akibat (cairan, sel, produk dermis. kulit. basalis, sehingga
papula, tetapi dapat adanya reaksi sel). Jika dipegang Contoh: impetigo pada proses
juga karena alergi, atau reaksi akan teraba papula yang krustosa penyembuhannya
gabungan atau hipersensitifitas. massanya bertangkai. tidak meninggalkan
konfluensi dari bekas sikatrik.
beberapa papula, ANGIOEDEMA: Kista yang kecil Papiloma dulu dikenal Erosi yang
misalnya: Urtika yang timbul kadang sulit dengan istilah mongering akan UKK dengan lesi
- lichen di jaringan yang dibedakan dari nodul verrucous workering. menjadi krusta yang membasah
simplex longgar, seperti di ( nodul akan teraba Papiloma dijumpai (bereksudat)
- psoriasis kelopak mata, keras). pada:veruka
Biasanya pd bibir, dan scrotum Contoh: vesikel
penyakit yang sudah biasanya berukuran yang pecah
kronis. besar (luas).
Keluhan :
Gatal tjd
percepatan
pergantian kulit
tjd penebalan pd
kulit
4. ULKUS 5.EKSORIASI 6.FISURA 7.ATROFI 8. SIKATRIKS 9.SKLEROSIS
- kerusakan luas -Erosi yang terjadi karena -Defek linier yang dapat - Penipisan kulit, baik -Penonjolan kulit akibat -Mengerasnya kulit yang
Defek yang mengenai garukan; sehingga mulai dari permukaan epidermis maupun dermis. penumpukan jaringan fibrosa hanya dapat ditemukan
seluruh epidermis dan seringkali memberikan sampai lapisan dermis. -Kulit atropi akan nampak sebagai pengganti jaringan dengan palpasi.
melebihi membrana gambaran erosi yang mengkilat, putih, dengan kolagen normal. -HIPERKERATOSIS
basalis, bahkan mungkin berderet (bentuk linier) Contoh: cheilitis angularis gambaran permukaan yang - timbul karena adanya luka (permukaan tampak
sampai dermis atau hilang, mengkerut, dan tidak yang dalam sampai subcutis. menebal)
subkutis, sehingga pada - muncul karena gatel mempunyai adnexa lagi.
proses penyembuhannya berlebih - Jika jaringan terus menerus Contoh: skleroderma
sering meninggalkan Contoh: proses penuaan, tumbuh berlebihan disebut
sikatriks. atrofi akrena steroid KELOID
-jika sejajar permukaan kulit
Contoh: ulkus stasis, Adanya atropi disertai disebut SCAR HIPOTROFI
ulkus tropikum. teleangiektasi dan hipo atau Contoh : bekas jaitan operasi,
hiperpigmentasi disebut
poikiloderma
EKSANTEMA
ERTIKARIA & SINDROM STEVENS NEKROLISIS EPIDERMAL
FIKSUM(FIXED DRUG ERITRODERMA
ANGIOEDEMA JOHNSON (SJS) TOKSIK (NET)
ERUPTION/FDE)
Etiologi : Etiologi: Etiologi : Definisi : Definisi :
Sulfa, tetrasiklin, Penicillin / Beta Laktam : Antibiotic, analgetik, Kelainan utamanya Eritroderma ialah kelainan kulit
penicillin, acetaminophen reaksi tipe I antipiretik, antikonvulsn, adalah epidermolisis di yang ditandai dengan adanya
Manifes Klinis : Aspirin / NSAID : anti inflamasi seluruh tubuh, dapat eritema di seluruh tubuh atau
Awal berupa macula Urticaria Non Imunologi kortikosteroid disertai kelainan di hampir seluruh tubuh disertai
warna merah keunguan mengubah Riwayat paparan obat selaput lendir. skuama.
Lesi target metabolisme dalam 2 minggu y.l.l Ada anggapan NET Etiologi :
Letak hanya di satu prostaglandin Lupus adalah bentuk SSJ yang 1. Akibat alergi obat,
tempat saj tidak degranulasi sel mast Infeksi berat, karena sebagian biasanya sistemik
berpindah pindah ACE inhibitor : Imunodefisiensi besar pasien SSJ 2. Akibat perluasan
Gatal sampai ras terbakar Angioedema (Quincke’s Genetik (HLA-B 5801, berkembang menjadi penyakit kulit, misalnya
& bias terjadi dimana edema) HLA-B 1502) NET. psoriasis, dermatitis
saja Definisi : Defini : Etiologi : atopik dll
Pemeriksaan penunjang: Urtikaria reaksi satu jenis erupsi kulit Riwaya menggunakan 3. Akibat penyakit sistemik
Dilakukan secara vaskular di kulit ditandai akibat alergi obat (EOA) obat secara sistemik termasuk keganasan
bertahap setelah tidak ada dnegna edema setempat yang berat, mengenai (jumlah dan jeni
erupsi kulit (minimal 6 yang timbul cepat dan kulit dan selaput lendir obat, dosis, cara Manifest klinis :
minggu setelah lesi kulit menghilang perlahan- terutama di orifisium pemberian, lama Kulit melepuh >90%
hilang) dan memenuhi lahan, berwarna pucat mulut dan anogenital, pemberian, runtutan Dermatitis exfoliasi
syarat uji kulit, dilakukan dan kemerahan, bagian serta kelainan di mata. pemberian obat, Keratoderma warna
di tahap lanjut tepi meninggi, sekitarnya Manifes Klinis : pengaruh pejanan kuning
Penatalaksanaan : dapat dikelilingi halo. tanda tanda malaise matahari) atau kontak Ibu jari kuku menebal
NONMEDIKA : Keluhan subyektif gatal (demam, nyeri telan) obat pada kulit yang Keganasan :
Di tingkat pelayanan disertai rasa tersengat Orifisium naturalis terbuka (erosi, ekskoriasi, Eritema difus, universal,
dasar: Erupsi obat yang atau tertusuk. Krusta hemoragik ulkus). disertai gatal dan
ringan Angioedema urtika Pengelupasan <10% pembesaran kel. Limfe
Di tingkat pelayanan yang mengenal lapisan Tatalaksana : Manifest Klinis : Terapi :
lanjut: Erupsi yang berat kulit yang lebih dalam Prinsip : Perluasan SJS (>30%) 1. Tropikal : emolien
MEDIKAMENTOSA : daripada dermis, dapat di Hentikan obat Seperti kulit terbakar 2. Sistemik :
Kortikosteroid life submukosa atau subkutis, Nicolsky sign + Kortikosteroid oral :
saving juga mengenai saluran Tatalaksana :
napas, saluran cerna, dan Atasi keadaan umum, Kompres Bila penyebab alergi obat
organ kardiovaskular. terutama pada yang berat Dg kassa steril, NaCl prendison dosis 3-4 x 10
untuk life saving. 0.9% jika melepuh mg/hari
Patogenesis: Transfusi cairan dan DD : Bila akibat perluasan
Imunologi – Non elektrolit bila diperlukan Kombustio penyakit kulit: prednison
Imunologi Berikan obat antialergi SJS dosis 4 x 10-15 mg/hari
Pelepasan mediator: yang paling aman dan
histamine, kinin, sesuai Sitostatik : diberikan pada
serotonin,SRSA, Medikamentosa : eritroderma akibat sindrom
prostaglandin PPT Sezary misal: klorambusil 2-6
Diagnosis banding: mg
1. Purpura anafilaktoid
2. Pitriasis rosea bentuk
popular
3. Urtikaria pigmentosa
Erupsi kulit akibat alergi obat atau allerrgic drug eruption adalah reaksi alergi pada kulit atau mukokutan yang
terjadi akibat pemberian obat sistemik.
KELAINAN PIGEMNTASI KULIT- dr.Flora
HIPERPIGMENTASI HIPOPIGMENTASI DEPIGMENTASI
CHEMICAL
MELASMA FRECKLES LEUKODERMA PITYRIASIS ALBA VITILIGO
DEPIGHMENTATION
Definisi : Definisi : Post inflammatory • Bercak keputihan, Definisi : Definisi :
Hipermelanosis didapat hipermelanosis berupa hypopigmentation in a 4- dengan skuama Penyakit kulit dan membran Chemical depigmentation
terutama di wajah dan bercak miliar sampai month-old black child with halus yang mukosa kronis progresif due to a germicidal
leher, berwarna coklat lentikular, tersebar di wajah. atopic dermatitis mengenai yang terjadi akibat destruksi detergent
muda atau tua Seperti messes/choco chips terutama wajah, melanosit, • Patients usually
Faktor : tersebar di wajah leher dan lengan Manifest Klinis : improve with
1. hormonal Kriteria Diagnosis: atas hipomelanosis discontinuation of
2. pajanan sinar matahari, Bercak kecoklatan • Lesi bisa didapat, dengan the offending
3. kehamilan berukuran miliar sd mencapai lebih makula-patch agent
4. genetic lenticular dari 20 depigmentasi
5. pemakaian kontrasepsi Batas tegas • Tepi lesi berbatas tegas Jika agen distop hasil
oral Iregular cenderung tidak diakibatkan akan membaik
6. obat-obatan, dan Tersebar jelas kehilangan fungsi
kosmetik Predileksi: wajah • Kausa belum jelas melanosit progresif Kriteria penyembuhan :
Kriteria diagnostik: DD : Patogenesis : • Repigmentasi
bercak kecoklatan, Hiperpigmentasi Pasca Three possible mechanisms berupa pulau
hiperpigmentasi, Inflamasi have been proposed as pigmentasi
simetris Melasma inducing vitiligo folikular atau
ireguler Lentigo Senilis Autoimmunity pigmentasi
batas tegas Pemeriksaan Penunjang: Neurohumoral factors marginal
DD: Sinar Wood & Autocytotoxicity • Pada vitiligo
Hiperpigmentasi Pasca Biopsi PA universal berupa
Inflamasi depigmentasi
Freckles bertahap
Lentigo Senilis
Okronosis Eksogen
Drug-Induced
Hyperpigmentation
VESICOBULLOUS DISEASES- dr.Flora
DERMATITIS
VESICOBULLOUS DISEASE PEMFIGUS BULLOUS PEMPHIGOID HERPES GESTATIONES
HERPETIFORMIS
Definisi : Definisi : Definisi : KHAS : KHAS :
Penyakit yang ditandai dengan • Penyakit berlepuh Merupakan penyakit kulit penyakit kulit kronis, Otoantibodi terhadap
terdapatnya lepuh (vesikel~ bula) intraepitelial autoimun dg erupsi lepuh kambuhan dan sangat Taut Dermo Epidermal
pada kulit • Autoimun tehadap pada pasien usia lebih gatal Pada kehamilan /
protein spesifik pada dari 60 tahun Hipo dan hiperpigmentasi keganasan trofoblasti
Letak bula : mbr sel epidermis dan Interaksi antigen- pada lesi yang sembuh Definisi :
Bula epidermal/ epidermis desmosom antibodi pada Manifest klinis : Hamper mirip herpes
Letak diatas epidermis permukaan basal Imunogenetik dan muncul waktu
Dinding tipis mudah keratinosit sampai berhubungan dg HLA-B8, hamil
pecah lamina lucida membrana HLA-DR3 dan HLA- Ada hubungan dengan
Ada 2 : subkorneal dan basalis diikuti aktivasi DQw2 mola hidatidosa /
Suprabasal komplemen dan timbunan Imunofluoresensi tdpt koriokarsinoma
Ex : Pemvigus Vulgaris netrofil dan eosinophil deposit IgA pada puncak Tidak menular
Bula Supepidermal Manifest Klinis : papila dermis sebagai Tidak ada hubungan
Dibawah epidermis Bula tegang, tidak diagnosis pasti dengan herpes simplek
Dinding tebal, tegang mudah pecah Papul dengan puncak / zoster
tidak mudah pecah Deposit Ig G dan C3 vesikel & bula erosi Diagnosis :
Ex : pemvigus bulosa pada membrane basalis lecet terbentuk Imunofluoresensi
Pathogenesis : Bula bisa membesar, hiperpigmentasi pasca Direk IgG dan C3
1. Toksin epidermolisis: dinding tegang berisi inflamasi pada taut dermo
S. aureus toksin stratum cairan serous sampai Lesi awal : sebukan epidermal
korneum lepas lepuh/cleft(bula hemoragik (berdarah) eosinophil, netrofil di sub Indirek + pd bbrp
subkorneal) Terapi : epidermal kasus
2. Invasi virus herpes: Terapi dg prednison 50- Terapi : Manifest Klinis :
Sel epidermis degenerasi 100 mg/hari sampai lesi DOC: Dapsone Papul eritem dan dapat
hidropik (vesikel intra epidermal) hilang bias kombinasi dg Sulfapiridin 1-1,5 muncul dimanapun
3. reaksi imunologis azathioprine mg/hari dg banyak air bila H-1 kehamilan
4. membrane basalis rusak Topikal steroid pada dapsone kontraindikasi hilang sendiri
5.Proses mekanis kasus lokal kulit yang atau intoleransi Vesikel bergerombol
ringan Diet bebas glutein, tapi
respon lambat
MACAM PEMFIGUS
PSUPERFICIAL SUPRABASAL
PEMFIGUS FOLIASEUS PEMFIGUS ERITEMATOSA PEMFIGUS VULGARIS PEMFIGUS VEGETANS
Bula lebih superfisial - Definisi : Definisi :
Prognosis tidak begitu berat Penyakit vesikobulosa serius, Varian pemfigus vulgaris
Lesi terutama di punggung bersifat akut atau kronis Lesi primer : plakat erosif,
Acantolisis granular layer Merupakan penyakit autoimun pada hipertrofik, hiperplastik, verukosa
kulit, membran mukosa (benjolan) dengan pustula
Bula kendur, mudah pecah dan
erosi Predileksi :
Terdapat tanda Nikolsky daerah intertriginosa (lipatan)
Manifest klinis :
Lepasnya adhesi intersel epidermis KHAS PA :
bawah, akantolisis diatas Intraperidermal Abses
membrana basalis
Imunofluoresensi langsung dg
deposit IgG dan C3 pada lesi
substansi interseluler epidermis
Antibodi Ig G berikatan dengan
pemphigus antigen Desmoglein 3
akantolisis
Mousy odor (bau seperti tikus)
Terapi :
Utama : kortikosteroid
SKIN NEOPLASMA - dr.Ratih
BASAL CELL CARSINOMA (BCC) SQUAMOUS CELL CARSINOMA (SCC) MELANOMA MALIGNA
Definisi : Definisi : Definisi :
Hanya menginvasi lokal Berasal dari sel squamous yang menghasilkan Merupakan tumor maligna yang muncul dari sel
Cancer paling banyak ditemukan keratin melanosit dan menyerang utama pada kulit
Pada exposed area (70% sering di leher dan Pertumbuhan lambat Mortalitas 90%
wajah) Jika metastasis akan sulit untuk diobati Metastasis melalui :
Pengahncuran luas tapi tidak metastasis kemana Manifest klinis : Pembuluh darah dan aliran limfe
mana (tdk melewati stratum basalis) Couli flower (seperti bunga kol) dg perdarahan 70% muncul scr tiba tiba (de novo) dan 30% dari
BCC mortalitas rendah tp dapat destruksi daerah hancur semua lesi awal, mis. Naevus
local (merusak sekitarnya) Dapat menyebar sampai ke tulang Sering pada ras kulit putih
Manifest kinis : Ulserasi kronik akibat dari trauma yang berulang Manifest klinis :
Ditemukan pearly-white nodul (nodul Metastasis sering pd SCC disbanding BCC Laki laki : sering di daerah punggung
berwarna seperti mutiara) dengan Wanita : sering di daerah kaki/ekstremitas
teleangiektasi PD Gold standar : Dapat menginvasi membrane mukosa, ex. Bibir
Lesi awal mudah berdarah Histopatologis adanya mutiara tanduk dan genital. Missal : bibir menghitam
Pinggirnya cenderung putih dgn batas bersih 2cm
Rodent ulcer (ulserasi di bagian central) AMELANOTIC MELANOMA:
Gorlin’s Syndrome (andeng andeng banyak di Melanoma dg tanda khas minimal
tubuh) akan berkembang mjd BCC Halo nevi naevus warna hitam dg pinggir
putih
Curigai adanya melanoma rujuk
Pemeriksaan :
1. American ABCDE kriteria
2. Glasgow Seven Point checklist