Referat ini dibuat untuk melengkapi persyaratan mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di
Bagian SMF Ilmu Penyakit Mata RSUD dr. Pirngadi Medan
Disusun oleh :
RIZKY AULIA S. MELIALA
71200891031
Dokter Pembimbing
dr. Zaldi, Sp. M
LATAR
BELAKANG
Hordeolum merupakan salah satu penyakit yang cukup sering terjadi pada
kelopak mata. Hordeolum merupakan infeksi lokal atau peradangan supuratif
kelenjar kelopak mata. Bila kelenjar Meibom yang terkena disebut hordeolum
internum, sedangkan bila kelenjar Zeiss atau Moll yang terkena maka disebut
hordeolum eksternum. Gejalanya berupa kelopak yang bengkak dengan rasa
sakit dan mengganjal, merah, serta nyeri bila ditekan.
ANATOMI PALPEBRA
Palpebra adalah lipatan tipis yang terdiri dari kulit, otot, dan jaringan
fibrosa, yang berfungsi melindungi struktu-struktur mata yang
rentan. Palpebra terdiri atas lima bidang jaringan utama. Dari superfisial
ke dalam terdapat lapis kulit, lapis otot rangka (orbikularis okuli), jaringan
areolar, jaringan fibrosa (tarsus), dan lapis membran
mukosa (konjungtiva palpebra).
Struktur palpebra
1. Lapisan kulit
2. Musculus orbikularis okuli
3. Jaringan areolar
4. Tarsus
5. Konjungtiva palpebra
Pada kelopak terdapat bagian-bagian :
1. Kelenjar
a. Kelenjar sebasea
b. Kelenjar Moll atau kelenjar keringat
c. Kelenjar Zeiss pada pangkal rambut, berhubungan dengan folikel rambut dan
menghasilkan sebum
d. Kelenjar Meibom (kelenjar tarsalis)
Terdapat di dalam tarsus. Kelenjar ini menghasilkan sebum (minyak).
HORDEOLUM
Gejala
1) Pembengkakan
eksi*
2) Rasa nyeri pada kelopak mata
3) Perasaan tidak nyaman dan sensasi
terbakar pada kelopak mata.
Tanda
• Stadium selulitis : adanya benjolan keras, kemerahan,
lokal, nyeri, edema, umumnya pada margo palpebral
• Stadium abses : ditandai dengan adanya pus yang dapat
terlihat berupa bentuk kuning atau putih pada kelopak
mata pada silia yang terinfeksi. umumnya pembentukan
hordeolum tunggal#
4) Eritema hordeolum tunggal, namun bisa lebih dari satu/multipel
5) Edema (hordeola)
6) Nyeri bila ditekan di dekat pangkal
bulu mata.
DIAGNOSIS
• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik
PEMERIKSAAN FISIK
Farmakologi Pembedahan
Non Farmakologi
• Insisi
Terlebih dahulu diberikan anestesi
Antibiotik topikal • Untuk mempercepat
topikal dengan tetes mata pantokain.
• Salep G. Chloromycetin setiap peradangan kelenjar Dilakukan anestesi infiltrat dengan
3 jam, diberikan pada saccus dapat diberikan kompres prokain atau lidokain di daerah
konjungtivalis hangat 3 kali sehari hordeolum dan dilakukan insisi
• Neomicyn : larutan 2,5 & selama 10 menit. yang bila:
5mg/ml, salep 3,5-5 mg/gr • Membersihkan kelopak - Hordeolum internum dibuat insisi
(3-4 x sehari) mata dengan air bersih pada daerah fliktuasi pus, tegak lurus
Antibiotik sistemik diberikan ataupun dengan sabun pada margo palpebra.
jika terjadi selulitis atau shampo yang tidak - Hordeolum eksternum dibuat
• Erythromicyn 500 mg/12 menimbulkan iritasi, insisi sejajar dengan margo
jam/PO (7-10 hari) seperti sabun bayi palpebra.
(anak-anak : 30-40mg/kgbb/ 2-4 x • Menghindari pemakaian • Ekskokhleasi atau kuretase
sehari) make up pada mata, Seluruh isi jaringan yang
karena kemungkinan hal meradang di dalam kantongnya
itu menjadi penyebab dan kemudian diberi salep
infeksi. antibiotik.
DIAGNOSA BANDING
KOMPLIKASI
a. Trikiasis
b. Kehilangan bulu mata
c. Astigamatisma
PENCEGAHAN PROGNOSA