EPIFORA
• Merupakan keadaan melelehnya air mata di pipi
akibat sekresi air mata berlebih atau akibat
gangguan saluran ekskresi air mata.
Pengobatan:
- Lakukan dilatasi punctum lakrimal dengan
menggunakan dilator (probing)
- Lalu disusul dengan anel test
- Lakukan sampai anel test menjadi (+)
4. Obstruksi duktus nasolakrimal
• Pada bayi kelainan ini bisa karena bawaan
• Pada orang dewasa bisa karena dakriolit
• Dakriolit kapur pengendapan di dalam kantung
lakrimal akibat gangguan keseimbangan air mata
atau peradangan sakus lakrimal yang biasanya
disebabkan oleh infeksi jamur
Probing Lakrimal
5. Dakriosistitis
Merupakan peradangan pada sakus lakrimal, yang
biasanya diawali oleh adanya obstruksi duktus
nasolakrimal.
• Kongenital adanya membran yang menutupi
meatus inferior
• Didapat:
- Streptokokus
- Stafilokokus
- Pneumokokus (paling bahaya)
Patogenesis
Obstruksi
Inflamasi
Ekskresi terganggu
epifora
Manifestasi
• KRONIK
- Epifora
- Tidak nyeri
- Tanda radang ringan
- Mata berair bertambah parah ketika terkena angin
- Bila kantung mata ditekan akan keluar sekret yang
mukoid dengan nanah di daerah punctum lakrimal
- Kelopak mata sering melekat satu sama lain.
• AKUT
Biasanya terjadi pada keadaan dakriosistitis
kronik. Bisa disebabkan karena kerusakan dinding
sakus lakrimal pada waktu melakukan probing,
sehingga sekret yang penuh bakteri menjalar ke
jaringan di sekitarnya.
TANDA DAN GEJALA
- Epifora
- Kulit daerah ini membengkak, merah/ kecoklatan
- Pembengkakan palpebra dan konjungtiva yang
berdekatan
- Demam
- Rasa nyeri
- Abses
- Fistel (karena abses yang pecah)
Management
KRONIK
• Pemijatan sakus lakrimalis untuk mengeluarkan
mukokel
• Lalu cuci mata dengan salin fisiologis
• Berikan antibiotik spekrum luas (sistemik & topikal)
• Lakukan test anel
• Jika anel (-), lakukan probing. Mulai dengan sonde
terkecil. Ulang setiap 2 hari dengan sonde lebih
besar
• Lakukan test anel
• Jika anel (-), lakukan operasi dakriosistoriostomi
Dakriosistoriotomi
• Merupakan pembuatan hubungan langsung antara
sakus lakrimal dengan cavum nasi
• Ada 2 macam:
- Ekternal approach, dari TOTI (dilakukan
pemotongan dari luar)
- Internal approach, dari WEST
AKUT
• Hindari pembentukan absess, dengan menekan
sakus lakrimal agar sekret keluar melalui punctum
lakrimal
• Lalu bersihkan dengan larutan antibiotik spektrum
luas, berikan secara oral juga.
• Jika sulit karena rasa sakit, lakukan kompres hangat
agar cepat terbentuk absess
• Segera drainase abses dengan cara insisi di bagian
bawah nasal.
• Pasang tampon yang diganti setiap hari sampai
tanda radangnya hilang
• Lakukan probing dan anel test
• Jika masih (-), lakukan dakriosistorinostomi
• Atau bila pada orang tua, lakukan dakriosistektomi
(dibuang)
Komplikasi
• Ulkus kornea (karena sekret yang sangat infeksius)
• Kontraindikasi dilakukan operasi intraokular
Analisis Kasus
• Mengapa di diagnosis dengan dakriosistitis kronis?
- Berdasarkan anamnesis:
Terdapat adanya keluar air mata sejak 40 tahun yang
lalu tanpa disertai rasa sakit, ataupun tanda radang.
- Berdasarkan pemeriksaan status lokalis:
Ditemukan adanya epifora OD tanpa adanya tanda
radang di palpebra maupun punctum lakrimal
- Berdasarkan penunjang, anel test (-)