Dokter Pembimbing:
dr. Awang Wimbo Y, Sp. M
Sklera merupakan berkas
teranyam sejajar,
Disregulasi dan
kerusakan
vaskular
granulomatosa
Inflamasi
Skleriti
s
Iskemik dan nekrosis
Penipisan dan
perforasi bola
mata
Klasifikasi
1. Skleritis Anterior
Non Necrotizing : Difus dan Nodular
Necrotizing : Dengan Inflamasi dan
Tanpa Inflamasi
2. Skleritis Posterior
Klasifikasi
Anterior Posterior
Anterior
Diffuse anterior non-necrotizing scleritis
Relatif jinak- tidak berlanjut menjadi nekrosis
Widespread scleral dan episcleral injection
Tanda
Proptosis dan Discus swelling Exudative retinal
ophthalmoplegia detachment
Ring choroidal
detachment Choroidal folds Subretinal exudation
Diagnosis
Mata merah
Mata berair
Rasa nyeri (tersering, indikator inflamasi aktif)
Timbul dari stimulasi langsung dan peregangan ujung
saraf akibat adanya inflamasi. Karakteristik nyeri terasa
berat, nyeri tajam menyebar ke dahi, alis, rahang dan
sinus, pasien terbangun sepanjang malam, kambuh
akibat sentuhan.
Fotofobia
Spasme
Penurunan ketajaman penglihatan.
Necrotizing anterior scleritis with
inflammation
mengeluhkan rasa nyeri yang hebat
disertai tajam penglihatan yang menurun,
bahkan dapat terjadi kebutaan.
Non-necrotizing scleritis
Tajam penglihatan biasanya tidak akan
terganggu, kecuali bila terjadi komplikasi
seperti uveitis.
Riwayat penyakit dahulu:
Penyakit vascular atau penyakit jaringan ikat.
Penyakit infeksi
Penyakit miscellaneous (atopi, gout, trauma kimia,
rosasea)
Trauma tumpul atau trauma tajam pada mata
Obat-obatan seperti pamidronate, alendronate, dll
Post pembedahan pada mata
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan tajam penglihatan
Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan Sklera
Pemeriksaan dengan Slit-lamp
Funduskopi
Pemeriksaan Fisik dan Ofthalmologi
a a
Unilateral > 60 %
Penyebab tidak diketahui
Reaksi hipersensitif
Berhubungan dengan penjakit sistemis
Artritis rematoid, sifilis, tuberkulosa
Necrotizing scleritis
- Imunosupresif ditambahkan dengan kortikosteroid
kemudian jika mungkin dikurangi perlahan lahan.
- Jika gagal, pengobatan imunomodulator dapat digunakan.
- Injeksi steroid periokular tidak boleh dilakukan karena
dapat memperparah proses nekrosis yang terjadi.
Pengobatan untuk skleritis yang infeksius.
Pengobatan sistemik dengan atau tanpa
antimikrobial topikal dapat digunakan.
Sementara kortikosteroid dan
imunosupresif tidak boleh digunakan.