FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA NOVEMBER 2019
NECROTIZING ENTEROCOLITIS
Disusun oleh:
Riqqah U Sallatalohy
(2018-84-020)
Pembimbing:
dr. Vivianty Hartiono, Sp.A.
2
Pembahasan
• Definisi
"Necrotizing" berarti kematian jaringan,
"entero" mengacu pada usus kecil, "colo" ke
usus besar, dan "itis" berarti peradangan.
• Infeksi intrauterine
Invasi bakteri pada choriodecidual space
menghasilkan sejumlah sitokin (IL-1α, IL-1β, IL-6 dan
IL-8) sintesis prostaglandin, metaloprotease dan zat
bioaktif lainnya
6
• Pre eklamsia
hipertensi yang berkembang setelah 20 minggu
kehamilan dan berhubungan dengan proteinuria
dan edema pada wanita hamil yang sebelumnya
memiliki tensi normal
7
Faktor neonatus
• Prematur
faktor risiko utama kejadian NEC
Imaturitas intestinalis menyebabkan perubahan
komponen-komponen sistem pertahanan usus,
motilitas, regulasi aliran darah dan reaksi inflamasi
• BBLR
Kejadian NEC tertinggi pada bayi berat lahir <1500
gram.
saluran cerna yang masih imatur, kolonisasi bakteri
patogen dan substrat protein yang berlebihan
dalam lumen 8
• Iskemia intestinalis
stress sirkulasipenurunan aliran darah saluran
cerna atau resistensi vaskulerpenurunan
penyediaan oksigen saluran cerna dan oksigen
jaringanhipoksia berat vasokonstriksi dan
iskemia
9
• Macam nutrisi enteral
gangguan integritas mukosa, aliran darah, dan
motilitas, memainkan peran kunci dalam
pengembangan NEC.
11
• Penyakit jantung kongenital
Pasien dengan penyakit jantung kongenital
cenderung mengalami insufisiensi sirkulasi
mesenterika
• Polisitemia
Hiperviskositas dapat menyebabkan
penumpukan sel darah merah dan
pembentukan mikrotombi sehingga
menyebabkan oklusi vaskular
12
• Pemasangan kateter umbilikalis
NEC dapat diakibatkan oleh adanya trombus
yang biasanya terbentuk akibat trauma pada
dinding pembuluh darah. Trombosis di daerah
arteri mesenterika dan vena porta dapat
mengakibatkan iskemia intestinalis dan NEC
• Asfiksia
Kegagalan bayi untuk bernafas segera setelah lahir
mengakibatkan iskemia intestinalis.
13
Patofisiologi
14
Gambaran klinis
Kriteria Bell’s menurut
Gomella
Stadium
3 (NEC
Stadium lanjut)
2
(terbukti
Stadium NEC)
1 (suspek
NEC)
15
Stadium 3 (NEC
lanjut)
Stadium 2 (terbukti S: asidosis
NEC) respiratorik dan
S: nyeri tekan asidosis metabolik,
abdominal dan gagal nafas,
trombositopenia hipotensi,
Stadium 1 (suspek A: distensi penurunan jumlah
NEC) abdominal yang urin, neutropeni, DIC
S: tandanya tidak menetap, nyeri
spesifik, tekan, edema A: distensi abdomen
dinding usus, bising dengan edema,
usus hilang dan indurasi dan
A:intoleransi perdarahan per
makanan, rekuren diskolorasi.
rektal
residual lambung, dan R: pneumatosis
distensi abdominal intestinal dengan R:
atau tanpa udara pneumoperitoneum.
R:gambaran radiologi vena porta atau
bisa normal asites
16
Diagnosis
17
Analisa • Asidosis metabolik, ataupun
campuran asidosis metabolic dan
gas darah respiratorik mungkin terlihat
Pneumatosis Intestinal
19
Pneumoperitoneum
20
Gas portal
21
Gambaran USG
22
Tatalaksana
23
Lakukan kultur
Periksa elektrolit
darah dan urin
Lakukan
antibiotik monitoring
adanya DIC
Konsul bedah
Pemeriksaan
pada NEC (
radiografik
stadium II dan III).
24
Pencegahan
25
Akibat NEC
Short gut
Striktura usus
syndrome
Gangguan
Mal absorbs
pertumbuhan
syndrome
bayi
26
Prognosis
Manajemen medis gagal pada sekitar 20-40%
pasien dengan pneumatosis intestinal saat
didiagnosis, 10-30%nya meninggal dunia
27
Penutup
• Enterokolitis Nekrotikan (NEC) merupakan
penyakit yang memiliki angka mortalitas dan
morbiditas yang tinggi pada bayi baru lahir,
resiko meningkat pada bayi prematur dan bayi
berat lahir sangat rendah
• Kelainan ini diduga muncul sebagai akibat dari
respon inflamasi dari suatu iskemia intestinal,
kolonisasi bakteri atau dan pemberian
makanan enteral
28
• Pendekatan klinis dan pemeriksaan penunjang
yang tepat harus dilakukan oleh klinis untuk
menurunkan angka mortalitas dan morbiditas
yang tinggi pada bayi baru lahir akibat NEC.
29
Thank you
30