Anda di halaman 1dari 30

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK REFERAT

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA NOVEMBER 2019

NECROTIZING ENTEROCOLITIS

Disusun oleh:
Riqqah U Sallatalohy
(2018-84-020)

Pembimbing:
dr. Vivianty Hartiono, Sp.A.

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN


ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON 1
Pendahuluan
• Necrotizing enterocolitis (NEC) merupakan
penyakit saluran cerna pada bayi baru lahir.
• masalah pada bayi dengan berat badan lahir
sangat rendah (BBLSR)
• menyebabkan meningkatkan resiko bayi
mengalami keterlambatan perkembangan
saraf
• memperpanjang waktu rawat inap.

2
Pembahasan
• Definisi
"Necrotizing" berarti kematian jaringan,
"entero" mengacu pada usus kecil, "colo" ke
usus besar, dan "itis" berarti peradangan.

kematian jaringan luas (nekrosis) pada lapisan intestinal


terjadi pada bayi prematur yang lahir kurang dari 32
minggu usia kehamilan dan BBLSR kurang dari 1500
gram, terjadi dua minggu pertama setelah lahir
3
Epidemiologi
lebih tinggi pada bayi keturunan Afrika-
Amerika (1,6-2,2 per 1000 kelahiran
hidup) daripada orang kulit putih (0,5-0,6
per 1000 hidup kelahiran).

NEC yang parah membutuhkan operasi,


penyebab utama kematian, pada 3% bayi
dengan usia kehamilan <32 minggu pada tahun
2012-2013
4
Etiologi dan Faktor risiko
Faktor ibu Faktor neonatus
• Ras negroid • Prematur
• Infeksi intrauterine • BBLR
• Pre eklamsia • Iskemia intestinal
• Macam nutrisi enteral
• Kolonisasi bakteri abnormal
• Penyakit jantung bawaan
• Polisitemia
• Pemasangan kateter
umbilikalis
• asfiksia 5
Faktor ibu
• Ras negroid
kolonisasi Group B Streptococci (GBS) yang ditemukan
lebih sering terjadi pada wanita ras negroid karena
kurang mendapatkan fasilitas prenatal-care

• Infeksi intrauterine
Invasi bakteri pada choriodecidual space 
menghasilkan sejumlah sitokin (IL-1α, IL-1β, IL-6 dan
IL-8) sintesis prostaglandin, metaloprotease dan zat
bioaktif lainnya
6
• Pre eklamsia
hipertensi yang berkembang setelah 20 minggu
kehamilan dan berhubungan dengan proteinuria
dan edema pada wanita hamil yang sebelumnya
memiliki tensi normal

Menyebabkan penurunan perfusi plasenta,


hipoksia dan prematuritas

7
Faktor neonatus
• Prematur
faktor risiko utama kejadian NEC
Imaturitas intestinalis menyebabkan perubahan
komponen-komponen sistem pertahanan usus,
motilitas, regulasi aliran darah dan reaksi inflamasi

• BBLR
Kejadian NEC tertinggi pada bayi berat lahir <1500
gram.
saluran cerna yang masih imatur, kolonisasi bakteri
patogen dan substrat protein yang berlebihan
dalam lumen 8
• Iskemia intestinalis
stress sirkulasipenurunan aliran darah saluran
cerna atau resistensi vaskulerpenurunan
penyediaan oksigen saluran cerna dan oksigen
jaringanhipoksia berat vasokonstriksi dan
iskemia

penurunan NO dan kenaikan endotelin

9
• Macam nutrisi enteral
gangguan integritas mukosa, aliran darah, dan
motilitas, memainkan peran kunci dalam
pengembangan NEC.

proliferasi bakteri  menghasilkan gas


intraluminal yang menyebabkan distensi,
pneumatosis intestinalis, peningkatan tekanan
intraluminal dan penurunan aliran darah.8
10
• Kolonisasi Bakteri abnormal
Enterobacteriaceae, Clostridia, dan
Staphylococcus umumnya terlibat dalam
patogenesis NEC. menghasilkan endotoksin dan
beberapa komponen aktif menyerupai reseptor
(Toll like Receptors, TLRs) di epitel usus, yang
mengaktivasi mediator inflamasi dan akhirnya
memicu kerusakan mukosa usus

11
• Penyakit jantung kongenital
Pasien dengan penyakit jantung kongenital
cenderung mengalami insufisiensi sirkulasi
mesenterika

• Polisitemia
Hiperviskositas dapat menyebabkan
penumpukan sel darah merah dan
pembentukan mikrotombi sehingga
menyebabkan oklusi vaskular

12
• Pemasangan kateter umbilikalis
NEC dapat diakibatkan oleh adanya trombus
yang biasanya terbentuk akibat trauma pada
dinding pembuluh darah. Trombosis di daerah
arteri mesenterika dan vena porta dapat
mengakibatkan iskemia intestinalis dan NEC

• Asfiksia
Kegagalan bayi untuk bernafas segera setelah lahir
mengakibatkan iskemia intestinalis.

13
Patofisiologi

14
Gambaran klinis
Kriteria Bell’s menurut
Gomella

Stadium
3 (NEC
Stadium lanjut)
2
(terbukti
Stadium NEC)
1 (suspek
NEC)
15
Stadium 3 (NEC
lanjut)
Stadium 2 (terbukti S: asidosis
NEC) respiratorik dan
S: nyeri tekan asidosis metabolik,
abdominal dan gagal nafas,
trombositopenia hipotensi,
Stadium 1 (suspek A: distensi penurunan jumlah
NEC) abdominal yang urin, neutropeni, DIC
S: tandanya tidak menetap, nyeri
spesifik, tekan, edema A: distensi abdomen
dinding usus, bising dengan edema,
usus hilang dan indurasi dan
A:intoleransi perdarahan per
makanan, rekuren diskolorasi.
rektal
residual lambung, dan R: pneumatosis
distensi abdominal intestinal dengan R:
atau tanpa udara pneumoperitoneum.
R:gambaran radiologi vena porta atau
bisa normal asites
16
Diagnosis

Darah lengkap • bisa normal, trombositopenia sering


terlihat. 50 % kasus terbukti NEC,
dan hitung jenis jumlah platelet < 50.000 uL

• Specimen darah, urin, feses, dan


Cairan serebrospinal sebaiknya
Kultur diperiksa untuk kemungkinan adanya
virus, bakteri, dan jamur yang patogen

Elektrolit • Gangguan elektrolit sering terjadi

17
Analisa • Asidosis metabolik, ataupun
campuran asidosis metabolic dan
gas darah respiratorik mungkin terlihat

Sistem • indikasi terjadinya disseminated


intravascular coagulation (DIC).
koagulasi
18
Radiologi

Pneumatosis Intestinal
19
Pneumoperitoneum

20
Gas portal

21
Gambaran USG

22
Tatalaksana

vital sign dan


Lakukan
Pasien dipuasakan kondisi
dekompresi
abdomen

Monitoring Perbaikan Perbaikan


pendarahan kondisi kondisi
saluran cerna respiratorik sirkulasi

23
Lakukan kultur
Periksa elektrolit
darah dan urin

Lakukan
antibiotik monitoring
adanya DIC

Konsul bedah
Pemeriksaan
pada NEC (
radiografik
stadium II dan III).

24
Pencegahan

pemberian kortikosteroid antenatal,


penundaan atau melambatkan
pemberian makanan pendamping ASI,
pemberian ASI dan penggunaan
probiotik

25
Akibat NEC

Short gut
Striktura usus
syndrome

Gangguan
Mal absorbs
pertumbuhan
syndrome
bayi
26
Prognosis
Manajemen medis gagal pada sekitar 20-40%
pasien dengan pneumatosis intestinal saat
didiagnosis, 10-30%nya meninggal dunia

27
Penutup
• Enterokolitis Nekrotikan (NEC) merupakan
penyakit yang memiliki angka mortalitas dan
morbiditas yang tinggi pada bayi baru lahir,
resiko meningkat pada bayi prematur dan bayi
berat lahir sangat rendah
• Kelainan ini diduga muncul sebagai akibat dari
respon inflamasi dari suatu iskemia intestinal,
kolonisasi bakteri atau dan pemberian
makanan enteral

28
• Pendekatan klinis dan pemeriksaan penunjang
yang tepat harus dilakukan oleh klinis untuk
menurunkan angka mortalitas dan morbiditas
yang tinggi pada bayi baru lahir akibat NEC.

29
Thank you

30

Anda mungkin juga menyukai