Anda di halaman 1dari 27

REFERAT

Skleritis dan Episkleritis


OLEH : MILLAH MAHFUDHOH
PEMBIMBING : dr. Chairunnisa Ferdiana, Sp.M

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG


LABORATORIUM ILMU PENYAKIT DALAM BAGIAN PARU
RSUD KANJURUHAN KEPANJEN
MALANG
2019
Latar Belakang

episkleritis
Mata Gang. Pada
merah sklera
skleritis

Autoimun / sistemik

Terapi
Episkleritis & Skleritis

1 Definisi

2 Epidemiologi

3 Etiopatofisiologi

4 Faktor Resiko

5 Klasifikasi

6 Manifestasi Klinis

7 Penegakkan Diagnosa & Diagnosa Banding

8 Penatalaksanaan & Prognosis


ANATOMI
ANATOMI
Episkleritis
Reaksi inflamasi pada jaringan episklera yang
terletak di antara konjungtiva dan sklera

• Bersifat ringan, sembuh sendiri, rekurensi


• Biasanya pada dewasa, berhubungan dengan penyakit sistemik
• Penyebab : idiopatik, rekasi hipersensitivitas, RA, Crohn’s disease,
SLE
Etiopatofisiologi

• Patofisiologi episkleritis belum diketahui secara pasti nam


un ditemukan respon inflamasi yang terlokalisir pada sup
erficial episcleral vascular network, patologinya menunjuk
kan inflamasi nongranulomatous dengan dilatasi vaskular
dan infiltrasi perivascular
• Pada episkleritis, kongesti vaskular atau sumbatan pemb
uluh darah terjadi pada pleksus episkleral superfisial. Epis
klera serta kapsul Tenon terinfiltrat dengan sel-sel inflama
si
Faktor Resiko

Dewasa wanita

Penyakit sistemik
Rheumatic Arthritis
Crohn’s disease
Ulcerative colitis
Systemic Lupus Eritematosus
Dermatological disease (rosacea, pyoderma gangren
osum, sweet’s syndrome)
Infeksi bakteri, jamur, protozoa
Obat-obatan (topiramate dan pamidronate)
Klasifikasi

Episkleritis DIfuse Episkleritis DIfuse Episkleriris Nodular


Manifestasi Klinis
 Injeksi bulbar merah atau pink yang difus atau terlokalisasi, bisa akut atau bertahap, bia
sanya unilateral.
 Rasa tidak nyaman yang berlangsung akut,biasanya unilateral
 Biasanya nyeri, seperti ditusuk-tusuk, nyeri saat ditekan
 Lakrimasi
 Pada tipe noduler gejala lebih hebat
 Perasaan ada yang mengganjal
 Mata terasa kering
 Biasanya fotofobia

 Tanda objektif dapat ditemukan kelopak mata bengkak, konjungtiva bulbi kemosis diser
tai pelebaran pembuluh darah episklera dan konjungtiva
Penegakkan Diagnosa

Hiperemi lokal  bola mata


merah, infiltrasi, edema
episklera, tidak ada
penurunan visus
EPISKLERITIS
Pemeriksaan
fisik

Anamnesa Pemeriksaan
penunjang
Riwayat penyakit, mata
terasa kering, sakit ringan, Epinefrin
mengganjal, mata merah Slit lamp
Laboratorium
Diagnosa
Kojungtivitis Banding

Skleritis
Tatalaksana

Non- Farmakologi 02 Simple lubrikan / vasokonstriktot


KIE : reaksi hipersensitivitas  Artificial tears : 1-2 minggu
kacamata hitam
Kompres dingin 3 x 10 menit / hari

01

NSAID
03 Steroid topikal
Ibu profen 3x/hr 800mg Kortikosteroid topikal 24-48 jam
Indomethacin 74mg 2x/hr - Prednisolon 0,5% 1-2 tetes 2-4
kali/hr
- Dexamethasone 0,1% 1-2
04 tetes/1jam siang hari, 2jam
malam hari
Komplikasi Prognosis

Episkleritis  relaps
? Sembuh sendiri 1-2 minggu,
kekambuhan dapat terjadi
Pengobatan = kesembuhan
Skleritis
peradangan pada jaringan episklera dan skleral
dengan injeksi pada pembuluh episkleral superfi
sial dan profunda
• penyakit sistemik yang mendasarinya pada hingga 50% pasien
• mata merah yang menyakitkan dengan atau tanpa kehilangan pen
glihatan
• sering progresif dengan gejala sisa
Etiopatofisiologi
Etiopatofisiologi
• Degradasi enzim dari serat kolagen dan invasi dari sel-sel
radang meliputi sel T dan makrofag. Inflamasi  iskemia
dan nekrosis  penipisan sklera dan perforasi dari bola
mata.
• Inflamasi sklera  penyakit imun sistemik dan penyakit k
olagen pada vaskular.
• Proses inflamasi bisa disebabkan oleh kompleks imun ya
ng berhubungan dengan kerusakan vaskular (reaksi hiper
sensitivitas tipe III dan respon kronik granulomatous (reak
si hipersensitivitas tipe IV).
• Interaksi tersebut adalah bagian dari sistem imun aktif 
kerusakan sklera akibat deposisi kompleks imun pada pe
mbuluh di episklera dan sklera yang menyebabkan perfor
asi kapiler dan venula post kapiler dan respon imun sel p
erantara.
Faktor Resiko

Dewasa wanita

Penyakit sistemik

Riwayat
Pembedahan
Skleritis Skleritis
anterior difus anterior
nekrotizing

Skleritis Skleritis
anterior anterior difus
nodular
Manifestasi Klinis
• Nyeri  berat, konstan dan tumpul, dan membuat pasien terbangun di malam
hari
• Ketajaman penglihatan biasanya sedikit berkurang, diperburuk oleh gerakan m
ata bisa menjalar ke telinga, kulit kepala, wajah, dan rahang
• Tanda klinis utama skleritis  bola mata berwarna ungu gelap akibat dilatasi pi
eksus vaskular profunda di sklera dan episklera, yang mungkin nodular, sektor
al, atau difus
Penegakkan Diagnosa

Hiperemi  bola mata


merah keunguan, infiltrasi,,
tidak / ada penurunan visus

SKLERITIS
Pemeriksaan
fisik

Anamnesa Pemeriksaan
penunjang
Riwayat penyakit, mata
merah, nyeri, mata berair, Daylight
fotofobia, spasme, Slit lamp
penurunan tajam Red free light
penglihatan USG B-scab / MRI
Laboratorium
Dewasa wanita

Penyakit sistemik

Riwayat
Pembedahan
Diagnosa
Kojungtivitis Banding

Episkleritis
Tatalaksana

Non- Farmakologi 04 Immunomodulator


KIE : reaksi hipersensitivitas  RA : metotreksat
kacamata hitam Granulomatosis : siklosfosfamid/
Kompres dingin 3 x 10 menit / hari mikofenolat

01

NSAID
03 Steroid
Ibu profen 3x/hr 600mg Kortikosteroid topikal 24-48 jam
Indomethacin 50mg 3x/hr - Prednisolon 1mg/kg/hr
- Metilprednisolon IV 0,5-1g
02
Komplikasi Prognosis

Keratitis perifer
Katarak
glaukoma
? Kehilangan penglihatan berhubung
an dengan keparahan skleritis
Kesimpulan
Episkleritis Skleritis
Lokasi Jaringan episklera antara konjungtiva Jaringan episklera & sklera
& sklera
Nyeri -/+ ++
Merah + merah mudah - merah ++ keunguan
Lakrimasi -/+ +
Eksudat - -
Fotofobia - +
Visus - -/+
Pemeriksaan Epinefrin (+) Epinefrin (-)
Terapi Vasokonstriktor Kortikosteroid sistemik
Kortikosteroid topikal
NSAID
Thank you
Episkleritis & Skleritis
Millah Mahfudhoh

Anda mungkin juga menyukai