Anda di halaman 1dari 39

Laporan Kasus

TUMOR PALPEBRA INFERIOR SINISTRA


SUSPECT ADENOKARSINOMA

oleh:
Kwansilia Rio Mitalistyani

Pembimbing:
dr. R. Handoko Pratomo, Sp.M

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU
2021
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
• Tumor dapat berasal dari kulit, jaringan ikat, jaringan kelenjar, pembuluh
darah, saraf dan otot yang dapat melibatkan kelopak mata.
• 5-10% dari seluruh kanker kulit terdapat pada palpebra.
• 1.300.000 kasus karsinoma sel basal dan skuamosa karsinoma sel
terdiagnosis setiap tahunnya di Amerika Serikat. 60.000 kasus tumor ganas
palpebra didiagnosis setiap tahunnya.
• 5 kasus/100.000 populasi yang ada dilaporkan di Singapura dan 15
kasus/100.000 populasi di Amerika Serikat.
• RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada tahun 2010-2012 : 44 penderita tumor
mata dan jenis kelamin laki-laki (61,34%) lebih banyak dari perempuan
(38,64%).
• RSUP Sanglah Denpasar : tumor jinak palpebra sebanyak 28 kasus dan
tumor ganas palpebra sebanyak 6 kasus.
• Diagnosis klinis yang akurat dibutuhkan sehingga dapat dipilih tindakan
yang tepat yang akan mengurangi angka morbiditas dan mortalitas.
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
• Tunika fibrosa bulbi (Lapisan luar bola mata)
• Tunika vaskulosa bulbi
• Tunika interna bulbi (Lapisan dalam bola mata)
ANATOMI
HISTOLOGI
DEFINISI TUMOR PALPEBRA
• Tumor palpebra adalah tumor yang dapat tumbuh dari kulit,
jaringan ikat, kelenjar, pembuluh darah, saraf dan otot pada
kelopak mata.
FAKTOR RISIKO
• Paparan dari sinar UV
• Orang kulit putih
• Usia
• Riwayat keganasan
KLASIFIKASI
1. Tumor jinak
a. Xanthelasma
• Lesi berupa plak berwarna cream
kekuningan. Palpbera atas dan di palpebra
bawah di dekat kantus dalam.
• Xanthelasma sering terjadi pada wanita
dewasa.
• Penyakit diabetes melitus atau kadar
kolesterol yang tinggi.
• Tatalaksana pada kasus ini adalah eksisi
tetapi sering terjadi rekurensi.
KLASIFIKASI
b. Hemangioma

• Terdapat 3 bentuk yaitu hemangioma kapiler,


nevus, dan hemangioma kavernosus.
• Hemangioma kapiler, tumbuh sangat cepat, dan
banyak kasus yang terjadi pada usia 7 tahun. Letak
superfisial, berwarna merah terang (strawberry
nevus) atau ungu gelap.
• Nevus sering terdapat pada Sturge-Weber
Syndrome.
c. Papilloma
• Tumor jinak yang paling sering tumbuh dari epitel
permukaan.
• Papilloma skuamosa terbentuk dari sel skuamosa yang
terjadi pada orang dewasa dan pertumbuhannya sangat
lambat. Papilloma skuamosa
• Keratosis seboroik atau papilloma sel basal, ini terjadi
dari sel basal dan biasanya terjadi pada usia dewasa dan
usia lanjut.

Keratosis seboroik
KLASIFIKASI
d. Neurofibroma e. Keratoacanthoma
Kelopak mata dan orbita sering • Non pigmentasi dengan keratin pada
terjadi pada neurofibromatosis sentral.
(von Recklinghausen’s disease). • Tumor yang jarang terjadi dan
tumbuh sangat cepat yaitu 2-6
minggu.
• Tatalaksana berupa eksisi dan biopsi.
KLASIFIKASI
2. Tumor ganas
a. Karsinoma sel basal
• Tumor ganas yang sering terjadi pada palpebra (90%)
• Faktor predisposisi : peningkatan usia, kulit putih, paparan
sinar matahari, xeroderma pigmentosa, dan sindroma nevus
sel basal.
• Diawali dengan nodul kecil dengan ulserasi bagian sentral.
• Tatalaksana : eksisi pada tumor, dapat juga radioterapi dan
cryotherapy.
 
KLASIFIKASI
b. Karsinoma sel skuamosa
• Tumor ganas kedua tersering pada palpebra.
• Karsinoma sel skuamosa sering terjadi pada
usia tua dan laki-laki
• Sering terjadi pada bagian palpebra bawah.
• Dapat terjadi metastasis pada kelenjar getah
bening preaurikular dan submandibula.
c. Karsinoma kelenjar sebasea
• Tumor yang berasal dari kelenjar meibom.
• Gejala berupa nodul dan sering pada
palpebra atas.
• Tatalaksana pada kasus ini yaitu eksisi
bedah dengan rekonstruksi palpebra.
KLASIFIKASI
d. Melanokarsinoma
• Tumor palpebra yang jarang
• Metastasis tumor ini dapat tersebar
melalui kelenjar getah bening.
• Tatalaksana : eksisi bedah dengan
rekonstruksi palpebra.
e. Mucinous Sweat Gland Adenocarcinoma
• Tumbuh dengan perlahan, eritema, warna seperti
daging atau nodul berwarna kebiruan.
• Berasal dari sel epidermal dan terdiri dari banyak
musin.
• Sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan
yaitu dengan rasio 2:1.
• Tatalaksana : eksisi luas dengan frozen section
DIAGNOSIS
a. Anamnesis
• Benjolan pada kelopak mata, bulu mata rontok, • Sakit kepala atau pusing
area gelap yang berpigmen, retraksi kelopak • Ocular pain
mata • Rasa tidak nyaman pada kelopak mata
• Penonjolan bola mata (proptosis) konjungtiva
• Adanya tanda peradangan • Penglihatan kabur
• Pelebaran pembuluh darah episklera atau • Visualisasi ganda (diplopia)
konjungtiva • Lagoftalmus
• Gatal atau nyeri pada lesi
DIAGNOSIS
b. Pemeriksaaan fisik dan ophtalmologi
-pemeriksaan visus
-pemeriksaan segmen anterior
-pemeriksaan segmen posterior (funduskopi)
-pemeriksaan tekanan bola mata
-pemeriksaan otot ekstraokluler mata
-pemeriksaan lapang pandang
-pemeriksaan dasar orbita (palpasi, inspeksi, dan auskultasi tumor)
c. Pemeriksaan penunjang
• Radiologi • Patologi
 Foto X-ray  Pemeriksaan Laboratorium
 Ultrasonografi (USG)  Histopatologi: Sampel jaringan/biopsi
 Ultrasound Biomicroscope (UBM)  Sitologi: Pewarnaan HE/PAS
 Computerize Tomography Scan (CT-  Teknik Imunohistokimia
Scan)  Teknik Biologi Molekuler: PCR, DNA
 Magnetic Resonance Imaging (MRI) sequencing
 Optical Coherence Tomography (OCT)
 Angiografi
 In Vivo Reflectance Confocal Microscopy
(IVCM)
TATALAKSANA
• Pembedahan
• Medikamentosa
• Penyinaran
• Target sel terapi
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. R
Umur : 49 tahun
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA
Alamat : Maredan, Siak
Tanggal pemeriksaan : 27/10/2021
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA

Benjolan pada kelopak mata kiri bawah sejak 2 tahun yang lalu
ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Benjolan pada kelopak mata kiri bawah sejak 2 tahun yang lalu.
Benjolan pada kelopak mata kiri bawah semakin membesar,
benjolan berwarna kehitaman, ada sensasi yang mengganjal, tidak
disertai nyeri, gatal, dan mata merah, tidak mudah berdarah.
Tidak ada pembesaran KGB di leher dan ketiak.
ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Tidak ada keluhan pada mata sebelumnya


Tidak ada riwayat tumor sebelumnya
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Adik kandung pasien mengeluhkan keluhan yang sama

RIWAYAT PENGOBATAN

Belum pernah berobat sebelumnya


PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum : Baik
• Kesadaran : Komposmentis
• Tanda Vital
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 82x/menit
Frekuensi Nafas : 22x/menit
Suhu : 36,0⁰C
STATUS OFTALMOLOGI
OD   OS
20/20 Visus Tanpa Koreksi 20/20

Tidak dikoreksi Visus Dengan Koreksi Tidak dikoreksi

Posisi Bola Mata


 
orthoforia

Baik ke segala arah Gerakan Bola Mata Baik ke segala arah

14 mmHg Tekanan Bola Mata 14 mmHg


STATUS OFTALMOLOGI
OD   OS
Normal Palpebra Status lokalis
Injeksi konjungtiva(-), Injeksi konjungtiva(-),
Konjungtiva
injeksi silier (-) injeksi silier (-)

Jernih Kornea Jernih

Tenang Sklera Tenang


Dalam COA Dalam
STATUS OFTALMOLOGI
OD   OS
  Funduskopi  
Reflek fundus
Vitreous
Papil
Tidak dilakukan   Tidak dilakukan
     
 
Retina
 
Makula
 
STATUS OFTALMOLOGI

OS
Status Lokalis (Palpebra OS)
Pada regio palpebra inferior sinistra, terdapat massa berukuran 2x3 cm, berwarna
kehitaman, berbatas tegas, konsistensi keras, dan immobile.
RESUME

Perempuan, 49 tahun, benjolan pada kelopak mata kiri bawah sejak 2 tahun
lalu. Benjolan pada kelopak mata kiri bawah semakin membesar, berwarna
kehitaman dan ada sensasi yang mengganjal.
Pada regio palpebra inferior sinistra, terdapat massa berukuran 2x3 cm,
berwarna merah muda, berbatas tegas, konsistensi keras, dan immobile.
DIAGNOSIS

Tumor Palpebra OS
PENATALAKSANAAN

• Non farmakologi :
Wide eksisi + PA
PROGNOSIS

• Quo ad vitam : Dubia


• Quo ad functionam : Dubia
• Quo ad kosmetikum : Dubia
TERIMA KASIH
Mohon Saran dan Bimbingan

Anda mungkin juga menyukai