Anda di halaman 1dari 58

DAKRIOADENITIS

H A N A N A BI L A
4 1 5 11 8 1 4 6 9
Definisi
Dakrioadenitis merupakan suatu inflamasi yang terjadi pada kelenjar lakrimal, dapat disebabkan
oleh infeksi maupun idiopatik.
Dakrioadenitis terbagi menjadi dakrioadenitis akut dan kronik, yang keduanya dapat disebabkan
oleh suatu proses infeksi atau pun dari penyakit sistemik lainnya.
Anatomi
Klasifikasi
Dakrioadenitis Akut
Sering terjadi pada anak sebagai komplikasi dari infeksi virus seperti MUMPS, Epstain-barr virus,
campak atau influenza tetapi terkadang disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur.
Gejala : nyeri yang ditandai dengan pembengkakan dan kemerahan pada bagian luar kelopak mata
atas (S-Shaped ptosis), lakrimasi berlebih dan disertai keluarnya sekret, kemosis, injeksi konjungtiva,
pergerakan bola mata terbatas dan terdapat tanda lokal (pembesaran kelenjar limfe biasanya di
daerah pre-aurikular
Dakrioadenitis Kronik
Gejala : umumnya tidak ada nyeri, terdapat pembesaran kelenjar, dapat ditemukan ptosis.
Etiologi
Virus : Parotitis, Herpes Zooster, pada anak dapat terlihat sebagai komplikasi dari MUMPS,
campak , influenza
Bakteri : Stapylococcus Aureus, Streptococcus Gonococcus, dan dapat terjadi akibat infeksi
retrogad konjungtivitis
Jamur : Histoplasmosis, Aktinomises
Patofisiologi
Patofisiologinya penyakit ini masih belum jelas, namun diyakini bahwa proses infeksi ini dapat
terjadi melalui penyebaran kuman yang berawal dari konjungtiva yang menuju ke duktus
lakrimalis kemudian ke kelenjar lakrimalis.
Penyebab dakrioadenitis diklasifikasikan menjadi beberapa penyebab, di antaranya: infeksius,
idiopatik, autoimun, dan limfoproliferatif.
Tanda & Gejala
Pembengkakan
Nyeri
Kemerahan
Rasa tidak nyaman

Dacryoadenitis
Diagnosis
Anamnesis
Akut : nyeri yang ditandai dengan pembengkakan dan kemerahan pada bagian luar kelopak mata
atas (S-Shaped ptosis), lakrimasi berlebih dan disertai keluarnya sekret, kemosis, injeksi
konjungtiva, pergerakan bola mata terbatas dan terdapat tanda lokal (pembesaran kelenjar limfe
biasanya di daerah pre-aurikular
Kronik : umumnya tidak ada nyeri, terdapat pembesaran kelenjar, dapat ditemukan ptosis.
Pemeriksaan fisik
Bila kelopak mata dibalik tampak pembengkakan berwarna merah di bawah kelopak mata atas
temporal
Pemeriksaan penunjang
Seringkali tidak membutuhkan pemeriksaan penunjang, kecuali pada dakrioadenitis kronik atau
dengan komplikasi dilakukan pemeriksaan laboratorium, CT Scan atau MRI, dan biopsi
Penatalaksanaan
Kompetensi 3A
Terapi sesuai etiologi
Infeksi virus : self-limiting, NSAID, kompres hangat
Infeksi bakteri : antibiotik cephalosporin, NSAID
Insisi jika abses
Terima Kasih
DAKRIOSISTITIS
HANA NABILA
4151181469
Definisi
Dakriosistitis merupakan reaksi peradangan dimana sakus lakrimalis / kantung lakrimal
mengalami distensi akibat obstruksi ductus nasolakrimalis
Anatomi

Nasolacrimal Duct Obstruction


Klasifikasi
Dakriosistitis Akut
Terdapat gejala epifora
Pembengkakan yang berwarna merah, indurasi, dengan konsistensi lunak
Rasa nyeri di daerah atas sakus lakrimal.
Konjungtiva kemerahan di area bawah dan kadang tertutup oleh sekret yang purulen.
Dakriosistitis Kronik
Dakriosistitis kronik disebabkan oleh dakriosistitis akut yang berulang
Peradangan ringan, tidak terdapat nyeri, tanda satu-satunya adalah mata berair yang bertambah
bila terkena angin. Bila kantung air mata ditekan dapat keluar secret yang mukoid dengan nanah di
daerah pungtum lakrimal dan kelopak melekat satu dan yang lainnya
Etiologi
Penyumbatan pada ducktus nasolakrimalis
Pada bayi (dakriosintitis infantil): Haemophilus Influenza
Pada dewasa : Streptococcus aureus atau Streptococcus B-haemolyticus
Patofisiologi
Didahului oleh obstruksi pada sistem lakrimalis yang menyebabkan air mata tidak dapat mengalir
dengan baik (stagnan). Air mata dan debris yang menumpuk pada sistem lakrimalis menjadi media
yang baik bagi organisme patogen untuk berkembang biak. Patogen umumnya berasal dari
konjungtiva dan palpebra, sangat jarang bersumber dari penyebaran hematogen.
Infeksi organisme pada sistem lakrimalis akan menimbulkan inflamasi pada sakus lakrimalis yang
bermanifestasi sebagai pembengkakan di bagian inferomedia regio orbita.
Jika darkiosistitis akut dibiarkan menahun dan rekurensi dapat terjadi dakriosititis kronis.
Tanda & Gejala
Benjolan
Kemerahan
Nyeri
Rasa tidak nyaman
Sekret

Dacryocystitis
Penatalaksanaan
Kompetensi 3A
Kompres hangat pada daerah sakus
Infeksi : antibiotik, NSAID
Tatalaksana definitif dari dakriosistitis kronis adalah dengan tindakan operasi
dakriosistorhinostomi (DCR).
Terima Kasih
SKLERITIS
HANA NABILA
4151181469
Definisi
Skleritis merupakan reaksi peradangan pada sklera yang dapat berhubungan dengan
penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis, SLE, sindrom Sjogren dan granulomatosis,
selain itu dapat disebabkan oleh trauma/cedera pada mata.
Klasifikasi
SKLERITIS

Skleritis Skleritis
Anterior posterior

Non- Necrotizing
Necrotizing

With Without
Nodular Diffuse Inflamation Inflamation
Etiologi
a. Vaskulitis immune-mediated yang menginflamasi dan mendestruksi
sklera
b. Berhubungan dengan penyakit sistemik :
Penyakit
Penyakit autoimun granulomatosa dan Others
infeksi
• Artritis reumatoid • Sifilis • Fisik (radiasi),
• poliartritis nodosa • Toksoplasmosis • kimia (luka bakar),
• SLE • Herpes simpleks • Mekanis (trauma
• Polikondritis • Herpes Zoster tembus,
berulang • Infeksi pembedahan),
• Granulomatosis pseudomonas • Rosasea,
Wegener • Infeksi streptokokus • Limfoma
• Kolitis ulserativa • Infeksi • Gout
• Nefropati IgA staphylokokus • Idiopatik
• Artritis psoriatika
Diagnosis
Subjektif
Nyeri mata hebat
Mata merah tidak merata
Sering bilateral
Lakrimasi
Nyeri menjalar ke kepala, dahi / wajah
Pemeriksaan Oftalmologi
Injeksi sklera bilateral
Injeksi konjungtiva
Bila ditetes phenylephrine 2,5% injeksi tidak menghilang
Terdapat nodul lunak pada skleritis nodular
Warna sklera keabuan, pada skleritis nekrotikans
Diffuse Anterior Scleritis Nodular Anterior Scleritis Necrotizing Anterior Scleritis
Penatalaksanaan
Kompetensi 3A
Sesuai type
Pada Anterior Skleritis
Diffus dan nodular : NSAID (indomethacin 75mg/hari, ibuprofen 600mg/hari, flurbiprofen
300mg/hari),
Necrotizing : Kortikosteriod oral (prednisolone 1mg/kg/hari), Metilprednisolone IV 1g/hari diberikan
pada kasus sangat berat
Pada Posterior Skleritis
Prinsip pengobatan sama dengan pengobatan untuk anterior skleritis berat
Pembedahan dilakukan pada kasus perforasi sklera atau perforasi kornea
Terima Kasih
EPISKLERITIS
HANA NABILA
4151181469
Definisi
Episkleritis merupakan reaksi peradangan pada episklera dan terjadi
pelebaran pembuluh darah yang bersifat lebih ringan dibandingkan
dengan skleritis.
Kemungkinan akibat reaksi hipersensitivitas
Perjalanan penyakit bersifat akut, ringan, self-limiting, namun sering
rekuren.
Tanda & Gejala
Subjektif
Mata merah tidak merata
Mata Kering
Nyeri lebih ringan atau bahkan tidak nyeri
Terasa ada yg mengganjal
Sering hanya pada satu mata/unilateral
Epickleritis
Pem. Oftalmologi
Injeksi episklera unilateral
Bila ditetes phenylephrine 2,5% injeksi menghilang
Cara membedakan episkleritis dengan skleritis: tes Fenil Efrin 2,5% ed (vasokonstriktor)
Episkleritis: mengecilkan kongesti => mengurangi kemerahan (blanching /memucat)
Skleritis => kemerahan menetap.
Tipe episkleritis
Simple episcleritis Nodular episcleritis

75% terjadi pada kasus episkleritis Terdapat benjolan yang meradang di


sekeliling pembuluh darah di
60% kasus dapat berulang interpalpebral fissure. Biasanya lebih
Keluhan memuncak dalam 24 jam, dari satu fokus nodul
kemudian secara bertahap memudar Onset lebih lama dari simpel
dalam beberapa hari episkleritis
Mata merah biasanya dirasakan saat
bangun tidur, 2-3 hari kemudian
kemerahan meluas dan menjadi lebih
tidak nyaman dibanding penderita
episkleritis sederhana.
A B

Fig. (A) Simple episcleritis. (B) Nodular episcleritis


Terapi
Medikamentosa
Episkleritis simpel: tidak membutuhkan pengobatan khusus, kompres dingin atau beri tetes air mata
buatan yang didinginkan
Gejala ringan-sedang => tetes air mata buatan.
Gejala berat => tetes mata kortikosteroid (Prednisolon 0,5%, Deksametason 0,1%, atau
Betametason 0,1%) 4 kali sehari, selama 1-2 minggu.
Dapat diberikan NSAID oral , ibuprofen 200 mg 3 dd 1, jika berhubungan dengan kelainan sistemik
Episkleritis nodular yang tidak membaik dengan obat topikal, beri NSAID sistemik misalnya
Ibuprofen.
Kortikosteroid sistemik biasanya hanya diberikan pada kasus dengan kolagen-vaskular disease.
Terima Kasih
Keratitis
HANA NABILA
4151181469
Definisi
Keratitis adalah suatu peradangan pada kornea atau inlamasi pada kornea yang
mengakibatkan lensa menjadi keruh, dan ketajam penglihatan menjadi menurun.
Keratitis dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, kekeringan pada mata, dan
juga reaksi alergi.
Etiologi Keratitis
• Virus
• Bakteri
• Jamur
• Mata kering
• Benda asing
• Iritasi
• Sinar ultraviolet
• Alergi
Klasifikasi Keratitis
Klasifikasi berdasarkan lapisan :
Keratitis Pungtata
Keratitis Marginalis
Keratitis Interstitial
Klasifikasi berdasarkan etiologi :
Keratitis Bakteri
Keratitis Virus
Keratitis Jamur
Keratitis Alergi
Klasifikasi
Keratitis Bakterial
Disebabkan oleh Streptococcus, Staphylococcus,
Pseudomonas
Pasien keratitis bakterialis biasanya mengeluh
mata merah, berair, nyeri pada mata yang
terinfeksi, penglihatan silau, adanya
sekret dan penglihatan menjadi kabur.
FR : pemakaian kontak lensa, trauma, Bacterial Keratitis
kontaminasi obat tetes mata
Keratitis Viral
Disebabkan oleh Virus Herpes Simplex, dan Virus Varicella Zooster
FR : imunitas menurun

Varicella Zoster Virus Keratitis Herpes Simplex Virus Keratitis


Keratitis Fungal
Disebabkan Candida, Aspergillus
Reaksi peradangan yang berat pada kornea yang timbul
karena infeksi jamur dalam bentuk mikotoksin, enzim-
enzim proteolitik, dan antigen jamur yang larut.
Agen-agen ini dapat menyebabkan nekrosis pada lamella
kornea, peradangan akut, respon antigenik dengan
formasi cincin imun, hipopion, dan uveitis yang berat.
Fungal Keratitis
Keratitis Alergika
Disebabkan Reaksi sensitivitas
Gejala : Gatal, Fotofobia, Sensasi benda asing, Mata
berair dan blefarospasme
Tanda & Gejala
Subjektif Fotofobia
Mata merah Pemeriksaan Oftalmologi :
Penglihatan kabur / terasa buram Injeksi Siliaris / konjungtiva
Nyeri dan terasa mengganjal Infiltrat superficial / ulkus kornea
Lakrimasi Hipopion
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan mikrobiologi kerokan kornea dan kultur sensitivitas untuk mencari
etiologi penyakit
Tatalaksana
Tatalaksana
Keratitis Virus
• Debridement
• Terapi Obat :
-IDU (Idoxuridine) analog pirimidin (terdapat dalam larutan 1% dan diberikan setiap jam,salep
0,5% diberikan setiap 4 jam)
-Vibrabin: sama dengan IDU tetapi hanya terdapat dalam bentuk salep
-Trifluorotimetidin (TFT): sama dengan IDU, diberikan 1% setiap 4 jam
-Asiklovir (salep 3%), diberikan setiap 4 jam.
-Asiklovir oral dapat bermanfaat untuk herpes mata berat, khususnya pada orang atopi yang rentan
terhadap penyakit herpes mata dan kulit agresif.
• Terapi Bedah : Keratoplasti penetrans mungkin diindikasikan untuk rehabilitasi penglihatan
pasien yang mempunyai parut kornea yang berat, namun hendaknya dilakukan beberapa bulan
setelah penyakit herpes non aktif.
Tatalaksana
Keratitis Alergi
• Biasanya sembuh sendiri tanpa diobati
• Steroid topikal dan sistemik
• Kompres dingin
• Obat vasokonstriktor
• Cromolyn sodium topikal
• Pembedahan kecil (eksisi)
• Antihistamin umumnya tidak efektif
• Kontraindikasi untuk pemasangan lensa kontak
Terima Kasih
Xerofthalmia
HANA NABILA
4151181469
Definisi
Xerofthalmia merupakan penyakit mata progresif yang disebabkan oleh
kekurangan Vitamin A yang membuat kondisi mata dan saluran air mata
menjadi kering terutama pada konjungtiva akan mengering, menebal dan
menjadi berkerut.
Etiologi
Kekurangan Vitamin A
Vitamin A juga dikenal sebagai retinol (merupakan zat yang larut dalam lemak) dapat ditemukan
dalam produk hewani seperti telur, daging, produk susu maupun hati ikan atau pada sumber nabati
dalam bentuk beta karoten seperti sayuran berdaun hijau, wortel maupun minyak kelapa.
Kekurangan vitamin A dalam makanan atau gangguan penyerapan dari saluran pencernaan dan
gangguan pemanfaatan oleh tubuh. Ini dapat berkembang pada bayi yang memiliki masalah
makan; pada orang dewasa yang melakukan diet terbatas atau umumnya tidak memadai; atau
pada orang dengan obstruksi bilier, karena empedu di saluran pencernaan diperlukan untuk
penyerapan vitamin A, atau penyebab lain dari malabsorpsi.
Patofisiologi
Gejala klinis defisiensi vitamin A akan tampak bila cadangan vitamin A dalam hati
dan organ-organ tubuh lain sudah menurun dan kadar vitamin A dalam serum
mencapai batas bawah yang diperlukan untuk mensuplai kebutuhan metabolik
mata. Deplesi vitamin A dalam tubuh merupakan proses yang memakan waktu
lama. Diawali dengan habisnya persediaan vitamin A di dalam hati, menurunnya
kadar vitamin A plasma (kelainan biokimia), kemudian terjadi disfungsi sel
batang pada retina (kelainan fungsional), dan akhirnya timbul perubahan
jaringan epitel (kelainan antomis). Penurunan vitamin A pada serum tidak
menggambarkan defisiensi vitamin A dini, karena deplesi telah terjadi jauh
sebelumnya
Tanda & Gejala
Subjektif •Fotofobia
• Mata kering
•Mata merah Pem. Oftalmologi
•Mata terasa gatal kadang pedih Bitot Spot (bercak oval ataupun segitiga
yang mengandung epitel berkeratin dengan
•Penglihatan kabur lapisan seperti busa)
Vitamin A Deficiency
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Darah
•SerumRetinol Binding Protein (RBP)
•Serum Vitamin A/retinol
Penatalaksanaan
Kompetensi 3A
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai