Anda di halaman 1dari 29

Anatomi dan Fisiologi

Konjungtiva
Konjungtiva

merupakan
membran
yang
menutupi sklera dan kelopak mata bagian
belakang
Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang
dihasilkan oleh sel Goblet yang bersifat
membasahi bola mata terutama kornea

Konjungtivitis
Radang

pada

konjungtiva
Virus merupakan agen
infeksi
yang
umum
ditemukan
selain
konjungtivitis bakterial,
parasit jamur
Penyebabnya umumnya
eksogen, namun dapat
pula endogen

Konjungtivitis Viral
Peradangan

pada
konjungtiva
yang
disebabkan oleh agen virus
Keadaan ini berkisar antara infeksi ringan
yang cepat sembuh sendiri hingga penyakit
berat yang dapat menimbulkan cacat
Dibedakan menjadi konjungtivitis virus akut
dan konjungtivitis virus kronis

Patofisiologi
Konjungtiva merupakan jaringan ikat longgar
Kelenjar lakrimalis aksesori dan sel goblet
bertanggungjawab untuk mempertahankan
lubrikasi mata
Agen infeksi melekat pada mukosa dan
mengalahkan mekanisme pertahanan
normal
Konjungtivitis

Konjungtivitis Viral
Akut

Demam Faringokonjungtiva
Etiologi

Adenovirus tipe 3 dan 7


Gambaran Klinik
Demam 38,3-40 c
Terdapat sekret berair dan sedikit
Kelenjar preaurikuler dapat membesar
Fotofobia
Faringitis
Terapi

Tidak ada pengobatan yang spesifik pada kelainan ini.


Sembuh dalam 10 hari

Keratokonjungtivitis epidemi
Etiologi

Adenovirus tipe 8 dan 19


Masa Inkubasi

Masa inkubasi 8-9 hari dan masa infeksius 14


hari

Gambaran Klinik
Mata berair, silau dan seperti ada pasir
Perdarahan konjungtiva
Folikel terutama terdapat pada konjungtiva bawah,

kadang-kadang terdapat pseudomembran


Kelenjar preaurikular dapat membesar dan nyeri
tekan
Gejala di kornea berupa infiltrasi bulat kecil,
superfisial, atau subepitel

Terapi
Untuk penyakit ini tidak ada pengobatan yang spesifik.
Perbaikan biasanya terjadi dalam 2 minggu
kortikoteroid harus dihindari

Konjungtivitis herves
simplek
Virus herpes tipe 1 paling sering pada mata
Konjungtivitis HSV umumnya terjadi ada anak-anak

Gejala klinis :
Injeksi unilateral
Iritasi
Sekret mukoid
Nyeri
Fotofobia
Khasnya Nodus preaurikuler yang nyeri tekan

Pengobatan
Umumnya sembuh sendiri
Antivirus topikal harus diberikan untuk
mencegah terkenanya kornea
Antivirus diberikan selma 7-10 hari
Penggunaan kortiko steroid kontraindikasi

Konjungtivitis New Castle


Etiologi
Virus New Castle
Jarang terjadi
Epidemiologi
Penyakit ini biasanya terdapat pada pekerja

peternakan unggas yang ditulari virus New


Castle yang terdapat pada unggas

Gambaran Klinik
Gejala influenza dengan demam ringan, sakit kepala

dan nyeri sendi


Rasa sakit pada mata, gatal, mata berair
Penglihatan kabur dan fotofobia
Edema palpebra ringan, kemosis dan sekret yang
sedikit
Folikel ditemukan pada konjungtiva tarsal bagian bawah
Pembesaran kelenjar getah bening preaurikel yang tidak
nyeri tekan

Terapi

Pengobatan yang spesifik sampai saat ini belum ada.


Dapat diberikan antibiotik untuk mencegah infeksi
sekunder disertai obat-obat simptomatik

Konjungtivitis hemoragik eakut


Etiologi
Konjungtivitis ini disebabkan infeksi enterovirus

70 dan kadang virus coxcackie A24


Virus ini dituarkan dari orang ke orang atau dari
benda penular

Masa Inkubasi

khas : Masa inkubasi pendek 8-48 jam berlangsung


singkat (5-7 hari)

Gambaran Klinik
rasa sakit
Fotofobia
sensasi benda asing
banyak mengeluarkan air mata
edema palpebra
perdarahan subkonjungtiva
Kemosis (kadang)
Terapi

Penyakit ini dapat sembuh sendiri sehingga

Konjungtivitis Viral
Kronis

Blefarokonjungtivitis Molluscum
Kontagiosum
Nodul moluscum pada margo palpebra dan alis
mata dapat menyebabkan :
Konjungtiivitis folikuler kronis unilateral
Keratitis superior
Pannus superior
Terapi
Pada kelainan ini dapat dilakukan eksisi atau insisi

sederhana pada nodul yang memungkinkan darah


tepi yang memasukinya
krioterapi akan menyembuhkan konjungtivitis.

Blefarokonjungtivitis varicellazoster
Gambaran Klinik
Hiperemia dan konjungtivitis infiltratif disertai erupsi

vesikular
Pembesaran kelenjar preaurikuler yang nyeri tekan.
Parut palpebra, entropion, dan bulu mata salah arah.
Kornea di dekatnya mengalami infiltrasi dan
bertambah pembuluh darahnya
Terapi

Pada kondisi ini diberikan asiklovir oral dosis tinggi


(800 mg/ oral 5x selama 10 hari)

Konjungtivitis morbili
Gambaran Klinik
Konjungtiva nampak seperti kaca yang aneh
Pembengkakan plica semilunaris (tanda meyer)
Konjungtivitis eksudatif dengan sekret mukopurulen

(sebelum erupsi kulit)


Bercak-bercak koplik pada konjungtiva
Keratitis epithelial dapat terjadi pada anak-anak dan dewasa
Terapi
Tidak ada terapi yang spesifik kecuali ada infeksi sekunder
pada pasien kurang gizi dan imunoinkompeten sering disertai

infeksi HSV dan infeksi bakteri sekunder

Diagnosis Banding

Konjungtivitis
Visus

Normal

Keratitis
Terganggu

Uveitis

Glaukoma

anterior

Kongestif Akut

(m) perlahan

(m) mendadak

Injeksi silier

Mix injeksi

Bercak

Gumpalan sel

Edem

infiltrat

radang

Normal

Sel radang, flire Kental

(m)
Hiperemia Injeksi konjungtiva

Injeksi
silier

Sekret

Banyak saat
bangun tidur

Kornea
H.aqueos

Jernih
Normal

(+), tidal efek


(+)
Iris

Normal

Normal

Kripta

Kadang-kadang

menghilang

edem

karena edem
Pupil

Normal

Sentral :

Miosis

Midriasis

Normal

Keruh

silau
Lensa

Normal

Normal

Temuan Klinik dan

Virus

Bakteri

Klamidia

Alergi

sitologi
Gatal

Minimal

Hiperemia kojungtiva Umum

Minimal

Minimal

Hebat

Umum

Umum

Umum

bulbi
Berair mata

Banyak

Sedang

Sedang

Sedang

Eksudasi

Minimal

Banyak

Banyak

Minimal

Adenopati

Sering

Jarang

Sering pada

Tak ada

preaurikuler

Konjungtivitis
Inklusi

Hasil Kerokan sakulus Monosit

Bakteri, pmn

pmn,sel plasma Eosinofil

Kadang-kadang

Tak pernah

konjungtiva inferior

Disertai
tenggorokan
demam

sakit Kadangdan kadang

Tak pernah

Komplikasi
Infeksi pada kornea (keratitis) dan apabila

tidak ditangani bisa menjadi ulkus kornea

Prognosis
Prognosis penderita konjungtivitis baik karena

sebagian besar kasus dapat sembuh spontan


(self-limited disease), namun komplikasi juga
dapat terjadi apabila tidak ditangani dengan
baik.

Pencegahan
Pencegahan konjungtivitis secara umum yaitu
menjaga kebersihan diri dan menghindari
kontak langsung maupun tidak langsung pada
penderita

K
A
M
I
R
TE

H
I
AS

Anda mungkin juga menyukai