Konjungtiva
Konjungtiva
merupakan
membran
yang
menutupi sklera dan kelopak mata bagian
belakang
Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang
dihasilkan oleh sel Goblet yang bersifat
membasahi bola mata terutama kornea
Konjungtivitis
Radang
pada
konjungtiva
Virus merupakan agen
infeksi
yang
umum
ditemukan
selain
konjungtivitis bakterial,
parasit jamur
Penyebabnya umumnya
eksogen, namun dapat
pula endogen
Konjungtivitis Viral
Peradangan
pada
konjungtiva
yang
disebabkan oleh agen virus
Keadaan ini berkisar antara infeksi ringan
yang cepat sembuh sendiri hingga penyakit
berat yang dapat menimbulkan cacat
Dibedakan menjadi konjungtivitis virus akut
dan konjungtivitis virus kronis
Patofisiologi
Konjungtiva merupakan jaringan ikat longgar
Kelenjar lakrimalis aksesori dan sel goblet
bertanggungjawab untuk mempertahankan
lubrikasi mata
Agen infeksi melekat pada mukosa dan
mengalahkan mekanisme pertahanan
normal
Konjungtivitis
Konjungtivitis Viral
Akut
Demam Faringokonjungtiva
Etiologi
Keratokonjungtivitis epidemi
Etiologi
Gambaran Klinik
Mata berair, silau dan seperti ada pasir
Perdarahan konjungtiva
Folikel terutama terdapat pada konjungtiva bawah,
Terapi
Untuk penyakit ini tidak ada pengobatan yang spesifik.
Perbaikan biasanya terjadi dalam 2 minggu
kortikoteroid harus dihindari
Konjungtivitis herves
simplek
Virus herpes tipe 1 paling sering pada mata
Konjungtivitis HSV umumnya terjadi ada anak-anak
Gejala klinis :
Injeksi unilateral
Iritasi
Sekret mukoid
Nyeri
Fotofobia
Khasnya Nodus preaurikuler yang nyeri tekan
Pengobatan
Umumnya sembuh sendiri
Antivirus topikal harus diberikan untuk
mencegah terkenanya kornea
Antivirus diberikan selma 7-10 hari
Penggunaan kortiko steroid kontraindikasi
Gambaran Klinik
Gejala influenza dengan demam ringan, sakit kepala
Terapi
Masa Inkubasi
Gambaran Klinik
rasa sakit
Fotofobia
sensasi benda asing
banyak mengeluarkan air mata
edema palpebra
perdarahan subkonjungtiva
Kemosis (kadang)
Terapi
Konjungtivitis Viral
Kronis
Blefarokonjungtivitis Molluscum
Kontagiosum
Nodul moluscum pada margo palpebra dan alis
mata dapat menyebabkan :
Konjungtiivitis folikuler kronis unilateral
Keratitis superior
Pannus superior
Terapi
Pada kelainan ini dapat dilakukan eksisi atau insisi
Blefarokonjungtivitis varicellazoster
Gambaran Klinik
Hiperemia dan konjungtivitis infiltratif disertai erupsi
vesikular
Pembesaran kelenjar preaurikuler yang nyeri tekan.
Parut palpebra, entropion, dan bulu mata salah arah.
Kornea di dekatnya mengalami infiltrasi dan
bertambah pembuluh darahnya
Terapi
Konjungtivitis morbili
Gambaran Klinik
Konjungtiva nampak seperti kaca yang aneh
Pembengkakan plica semilunaris (tanda meyer)
Konjungtivitis eksudatif dengan sekret mukopurulen
Diagnosis Banding
Konjungtivitis
Visus
Normal
Keratitis
Terganggu
Uveitis
Glaukoma
anterior
Kongestif Akut
(m) perlahan
(m) mendadak
Injeksi silier
Mix injeksi
Bercak
Gumpalan sel
Edem
infiltrat
radang
Normal
(m)
Hiperemia Injeksi konjungtiva
Injeksi
silier
Sekret
Banyak saat
bangun tidur
Kornea
H.aqueos
Jernih
Normal
Normal
Normal
Kripta
Kadang-kadang
menghilang
edem
karena edem
Pupil
Normal
Sentral :
Miosis
Midriasis
Normal
Keruh
silau
Lensa
Normal
Normal
Virus
Bakteri
Klamidia
Alergi
sitologi
Gatal
Minimal
Minimal
Minimal
Hebat
Umum
Umum
Umum
bulbi
Berair mata
Banyak
Sedang
Sedang
Sedang
Eksudasi
Minimal
Banyak
Banyak
Minimal
Adenopati
Sering
Jarang
Sering pada
Tak ada
preaurikuler
Konjungtivitis
Inklusi
Bakteri, pmn
Kadang-kadang
Tak pernah
konjungtiva inferior
Disertai
tenggorokan
demam
Tak pernah
Komplikasi
Infeksi pada kornea (keratitis) dan apabila
Prognosis
Prognosis penderita konjungtivitis baik karena
Pencegahan
Pencegahan konjungtivitis secara umum yaitu
menjaga kebersihan diri dan menghindari
kontak langsung maupun tidak langsung pada
penderita
K
A
M
I
R
TE
H
I
AS