Anda di halaman 1dari 32

Case Report Session

TINEA CRURIS

Oleh :
Enggar 1210070100009
Vina Yuliawati 1610070100075
Indah Rezki Nova 1610070100077
Resti 1610070100136

Preseptor :
dr. H. Yosse Rizal, Sp.KK. FINSDV
DEFINISI

Tinea cruris merupakan infeksi jamur superfisialis


yang mengenai kulit pada daerah lipat paha, genital,
sekitar anus dan daerah perineum dan disebabkan
oleh jamur dermatofita.
EPIDEMIOLOGI
• Di indonesia, dermatofitosis merupakan 52% dari
seluruh dermatomikosis , tinea kruris dan tinea korporis
merupakan dermatofitosis terbanyak.17 Insidensi
dermatomikosis di berbagai rumah sakit pendidikan
dokter di Indonesia yang menunjukkan angka
persentase terhadap seluruh kasus dermatofitosis
bervariasi dari 2,93% (Semarang) yang terendah
sampai 27,6% (Padang) yang tertinggi.
ETIOLOGI

• Penyebab tinea kruris terutama adalah


Epidermophyton floccosumdan Trichophyton
rubrum.Selain itujuga dapat disebabkan oleh
Trichophyton mentagrophytesdan walaupun
jarang di sebabkan oleh microsporum gallinae
PATOGENESIS
GAMBARAN KLINIS

• dijumpai pada kulit daerah sela paha, genitalia,


daerah pubis, perineal dan perianal; dimulai dengan
lesi bulat atau lonjong,disertai rasa gatal. Pada bagian
pinggir ditemukan lesi yang aktif ditandai dengan
eritema, adanya papul atau vesikel, sedangkan pada
bagian tengah lesi relatif lebih Tenang.
• Lesi bisa melebar dan menyatu dan akhirnya memberi
gambaran yang polisiklis, arsinar atau sirsiner.Apabila E.
floccosum dijumpai sebagai penyebab maka sering terlihat
bersih pada daerah tengah dan terbatas pada lipatan genitokrural
dan bagian medial atas paha. Namun sebaliknya apabila spesies
yang dijumpai adalah T. rubrum maka infeksi sering bergabung
meluas ke daerah pubis, perianal, bokong dan perut bagian
bawah dan daerah genital biasanya tidak terlibat.
Berbagai lokasi kejadian Tinea Cruris
1. sela paha
2. genitalia
3. daerah pubis
4. perineal
5. perianal
DIAGNOSIS
• Cara mendiagnosis Tinea cruris maupun Tinea corporis adalah sama. Dari
anamnesis, gambaran klinis dan lokalisasinya, tidak sulit untuk mendiagnosis.

• Sebagai penunjang diagnosis dapat dilakukan pemeriksaan sediaan langsung


dari kerokan bagian tepi lesi dengan KOH dan biakan, kadang-kadang
diperlukan pemeriksaan dengan lampu Wood, yang mengeluarkan sinar
ultraviolet dengan gelombang 3650 Ao.

• Pemeriksaan sediaan langsung dengan KOH 10-20% positif bila
memperlihatkan elemen jamur berupa hifa panjang dan artrospora.

• Pemeriksaan dengan pembiakan diperlukan untuk menyokong pemeriksaan


langsung sediaan basah dan untuk menentukan spesies jamur.

• Yang dianggap paling baik pada waktu ini adalah medium agar dekstrosa
Sabouraud.
DIAGNOSIS BANDING
• Kandidosis intertrigo
• Eritrasma
• Psoriasis
PENATALAKSANAAN

Edukasi
• Daerah terinfeksi dijaga agar tetap kering dan terhindar dari sumber infeksi
• Mencegah pemakaian peralatan mandi bersama
• Pengurangan keringat dan penguapan dari daerah lipat paha :
• Penggunaan pakaian yang menyerap keringat dan longgar
• Daerah lipat paha harus benar-benar dikeringkan setelah mandi dan
diberikan bedak.
• Pencucian rutin pakaian, sprei, handuk yang terkontaminasi
• Penurunan berat badan pada seorang dengan obesitas
Continue..
Khusus
• Terapi topikal : Untuk lesi yang ringan dan tidak luas

• Terapi sistemik : Diberikan untuk lesi yang lebih luas dan meradang, sering
kambuh dan tidak sembuh dengan obat topikal yang sudah adekuat
Pilihan obat antijamur topikal
Golongan Golongan Alilamin Golongan Golongan lain
Imidazol Naftionat

mikonazol 2% naftitin 1% tolnaftat 1% siklopiroksolamin


klotrimazol 1% terbinafin 1% tolsiklat 1%
ekonazol 1% butenafin 1% salep Whitfield
isokonazol salep 2-4/3-10
sertakonazol vioform 3%
tiokonazol 6,5%
ketokonazol 2%
bifonazol
oksikonazol 1%
Pilihan obat antijamur sistemik
PROGNOSIS

• Prognosis tergantung penyebab, disiplin pengobatan,


status imunologis dan sosial budayanya, tetapi pada
umumnya baik.
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
• Nama : Tn. H
• Umur : 35 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-Laki
• Alamat : Padang
• Pekerjaan : sopir
• Status : Belum Menikah
• Tanggal periksa : 8 Desember 2020
Keluhan Utama
Rasa gatal disertai bercak merah pada area selangkangan dan

bokong sejak ± sejak 2 minggu yang lalu.

Riwayat Penyakit Sekarang


-Terdapat bercak kemerahan yang disertai rasa gatal di
area selangkangan dan bokong sejak 2 minggu yang
lalu.
-Keluhan timbul pertama kali.
• Keluhan bertambah gatal jika sedang berkeringat
• Tidak disertai dengan kulit bernanah dan demam
Continue..
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah menderita penyakit ini
sebelumnya.

Riwayat Pengobatan
Pasien belum pernah berobat sebelumnya

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada anggota keluarga dengan keluhan
yang sama seperti pasien.
Continue..

Riwayat Sosial dan Kebiasaan.


• Riwayat mengoleskan sesuatu sebelum timbul
keluhan di kulit disangkal.
• Pasien sehari-hari jarang mengganti pakaian
dalamnya.
• Pasien sering berkeringat karena perkerjaan Pasien
seeorang sopir
• Pemeriksaan Fisik
Status Generalisata

Keadaan Umum : Sakit Sedang

Kesadaran : Compos Mentis Cooperatif

Status Gizi : Sedang

Pemeriksaan Thoraks : Diharapkan dalam batas normal

Pemeriksaan Abdomen : Diharapkan dalam batas normal

 
• Status Dermatologikus
• Lokasi : Di area selangkangan dan bokong
• Distribusi : Terlokalisir dan simetris
• Bentuk : Khas
• Susunan : berkelompok
• Batas : Tegas
• Ukuran: Plakat
• Efloresensi : Plak eritem dengan skuama halus di atasnya
dan terdapat polisiklik , milier, multiple,dan Sebagian erosi.
Continue..
Gambar
• Selaput lendir : Tidak ditemukan kelainan
• Rambut : Tidak ditemukan kelainan
• Kuku : Tidak ditemukan kelainan
• Kelenjar limfa : Tidak ditemukan pembesaran KGB
Diagnosa Kerja : tinea cruris et causa infeksi jamur

• Diagnosa Banding : - candidiasis


- eritrasma
Pemeriksaan Anjuran : kultur jamur
PEMERIKSAAN KOH
PENATALAKSANAAN
Umum

Memberikan edukasi tentang penyakit pasien, penyebab, cara penularan dan terapi

Menjaga daerah yang terinfeksi agar tetap kering

Mencegah peralatan mandi bersama

Mengurangi keringat dan penguapan dari daerah lipat paha seperti penggunaan
pakaian yang menyerap keringat dan longgar agar daerah lipat paha tetap kering

Daerah lipat paha harus benar benar dikeringkan setelah mandi dan diberikan
bedak

Pencucian rutin pakaian, sprei, handuk yang terkontaminasi

Rutin menganti celan dan pakaian .


Terapi Khusus
• Sistemik : Tablet Ketokonazol 1 x 200 mg/hari selama 2 minggu.

Tablet Cetirizine 1 x 10 mg/hari (jika rasa gatal

timbul)

• Topikal : ketokonazol 2% salep


PROGNOSIS

• Qua ad vitam : Bonam


• Qua ad functionam : Bonam
• Qua ad sanationam : Bonam
• Qua ad kosmetikum : Dubia et Bonam
KESIMPULAN
• Tinea kruris merupakan dermatofitosis yang sering
ditemukan pada kulit lipat paha, genitalia, daerah
pubis, perineum dan perianal.Penegakan diagnosis
ditegakkan berdaraskan gejala klinis tinea kruris yang
khas adalah gatal yang meningkat saat berkeringat,
dengan bentuk lesi polisiklik / bulat berbatas tegas,
efloresensi polimorfik, dan tepi lebih aktif.Terdapatnya
hifa pada sediaan mikroskopis dengan pemeriksaan
• potasium hidroksida (KOH). Dan pemeriksaan metode
kuktur jamur dapat dilakukan namun membutuhkan
waktu yang lama.Penatalaksanaan infeksi dermatofita
dapat diobati dengan medikamentosa agen antifungal
topikal ataupun sistemik, non medikamentosa seperti
menggunakan pakaian yang menyerap keringat,
mengeringkan tubuh setelah mandi atau berkeringat,
dan membersihkan pakaian yang terkontaminasi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai