Stroke Iskemik
Preseptor
± 50-100 dari
100.000/tahun China
kematian stroke
tertinggi ± 19,9% dari
semua kematian
Indonesia
Bisa dimodifikasi
Tidak bisa dimodifikasi
Usia Hipertensi
Jenis kelamin Diabetes melitus
Dislipidemia
Genetik Obesitas
Ras/etnis Merokok
Alkohol
Penyakit kardiovascular
Kebiasaan minum kopi
Obesitas, kurang gerak
Klasifikasi
berdasarkan patologi
anatomi
Stroke
02 Reversible Ischemic
Neurologic Deficit 04 Complete
stroke
(RIND)
Aterosklerosis
Stroke Trombosis
Faktor Terjadi
Proses
kerusakan Deposit lemak
resiko ateroskelrosis
dinding arteri
Trombosit Plak
Aliran darah di melekat pada aterosklerosis Mempersempit
otak permukaan rapuh dan dinding PD
aterosklerosis ruptur
Sel mati
PENUMBRA
• Area dimana masih
terdapat aliran darah
namun tidak mencapai
batas optimal
Gangguan sensibilitas - +
Afasia + -
2 point discrimination + -
terganggu
Astereognosis + -
Graphestesi terganggu + -
Neurologis:
- Motorik dan Sensorik
- N. Kranialis
- Tanda rangsang meningeal
- Refleks Fisiologis, patologis
- Pemeriksaan pupil
- Pemeriksaan sensorik, motoric,
otonom
03Pemeriksaan Penunjang
- Atrium fibrilasi
PEMERIKSAAN LAB
- Endokarditis
• Antiagregasi trombosit/antiplatelet
- Aspirin dosis awal 50-325 mg dalam 24-48 jam
- Clopidogrel 75mg/hari
• Antikoagulan
- Heparin (obat pengencer) : resiko perdarahan otak
- LMWH : Fraxiparin 1-2 x 0,4/sc 7-10 hari
- Warfarin : 10 mg/hari
• Neuroprotektan
- Citicolin 2-4x250mg/iv/hari dilanjutkan oral
2x500mg/1000mg
- Piracetam 12gr/iv/20menit
- Nimodipine 30mg/tablet 3-4 x1 tab/hari
Anamnesis : Autoanamnesis
Paru
Inspeksi : Bentuk dan pergerakan dada simetris kiri dan kanan
Palpasi : Fremitus normal kanan dan kiri
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru.
Auskultasi : Vesikuler kiri dan kanan, ronkhi (-), wheezing (-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : irama reguler, bising jantung (-), S3 Gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Perut tidak ada tampak kelainan , buncit (-)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Status Neurologis
GCS = E4 V5 M6
Kanan Kiri
Nervus VI
Abdusen Gerakan mata Normal Normal
kelateral
Sikap Bulbus Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Kanan Kiri
Kanan Kiri
Raut Wajah Asimetris
Sekresi Air Mata Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Fissura Palpebra Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Menggerakkan Dahi Normal Normal
Menutup Mata Normal Normal
Mencibir/Bersiul Normal Normal
Memperlihatkan Gigi Normal Normal
Sensasi lidah 2/3 depan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Hiperakusis Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Nervus VIII Vestibularis
Kanan Kiri
Miksi : Normal
Defekasi : Normal
Sekresi keringat : Normal
Pemeriksaan laboratorium
HEMATOLOGI KIMIA
LENGKAP KLINIK
• Fisioterapi pasif
Khusus :
• IVFD RL 12 jam/kolf
• Atorvastatin 1x20mg
• Cpg 1x 75 mg
• B comp 3 x1mg
• Inj. Citicolin 2x500mg
• Asam folat 2x1mg
FOLLOW UP
Rabu (19 mei 2021)
S:
Anggota gerak sebelah kiri agak lemah
Bicara pelo (-)
Mual (-), muntah (-), pusing (-), nafsu makan baik
O:
Tekanan darah : 135/76mmHg Respirasi :
22/menit
Frekuensi nadi : 72x/menit Suhu : 36,5oC
Fungsi luhur : Normal
Rangsang meningeal : Tidak ditemukan
Saraf kranial : Normal
Motorik 555 555
555 444
222 222
555 444
Sensorik : Normal
Koordinasi : Normal
Otonom : Normal
A: stroke iskemik
Dm tipe 2
P: Pantau TTV
• IVFD RL 12 jam/kolf
• Inj noverapid 3x12 (sebelum makan)
• Lovemir 1x 10
• Cek Gdr
FOLLOW
UP
Kamis (20 Mei 2021)
S : Anggota gerak sebelah kiri agak lemah
Bicara pelo (-)
Mual (-), muntah (-), pusing (-), nafsu makan baik
O:
Tekanan darah : 127/70 mmHg Respirasi :20x/menit
Frekuensi nadi : 80x/menit Suhu : 36,5 oC
Fungsi luhur : Normal
Rangsang meningeal : Tidakditemukan
Saraf kranial : Normal
Motorik 555 444
555 555
222 222
555 444
Sensorik : Normal
Koordinasi : Normal
Otonom : Normal
A:Stroke iskemik
DM tipe 2
P:Fisioterapi
cek gula darah puasa
ANALISA KASUS
Quo ad Vitam : bonam à untuk fungsi hidupnya pada pasien ini tidak ada gangguan,masih bisa
beraktivitas seperti biasa.
Quo ad Functionam : bonam à untuk fungsi organnya baik, apabila pasien minum obat secara
teratur,dimana dapat mengurangi gejala klinis seperti demam,bengkak ,dan nyeri saat menelan .
Quo ad sanationam : bonam àuntuk pasien stroke iskemik perlu dukungan keluarga yang
tinggi supaya kepatuhan dalam minum obat dapat terlaksana dengan baik dan dapat cepat
sembuh,dan Pasien patuh untuk mengurangi makanan yang terlalu banyak garam dan makanan
yang terlalu manis agar Pasien tetap terjaga kesehatanya .
Kesimpulan