TROMBOSIS CEREBRI
OLEH
M. TAUFAN KURNIAWAN
LINDA AMELIA
PEMBIMBING:
DR. SELLY MARISDINA, SP.S (K), MARS
PENDAHULUAN
STATUS PASIEN
TINJAUAN PUSTAKA
ANALISIS KASUS
BAB I
PENDAHULUAN
Stroke adalah istilah umum yang digunakan untuk satu atau sekelompok
gangguan cerebro vascular, termasuk infark cerebral, perdarahan intracerebral,
dan perdarahan subarahnoid.
Nama : Ny. SC
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Suka mulya
Agama : Islam
Tanggal MRS : 14 - 9- 2019 (pukul 20.30)
No. RM : 0001140300
ANAMNESIS (ALLOANAMNESIS PADA 14 SEPTEMBER
2019)
Farmakologis
Non Farmakologis
• IVFD NaCl 0,9% gtt XX/m
• Bed rest
• Inj. Ranitidin 2 x 50 mg (IV)
• Head up 300
• Aspilet 1 x 80 mg (PO)
• Diet BB 1800 kCal
• Neurodex 1x1 tab (PO)
• Follow up tanda-tanda vital
• Amlodipine 10 mg 1x1
• Rencana TCD + Echo
• Candesartan 8 g 1x1
PROGNOSIS
Cerebrum merupakan bagian terbesar dan teratas dari otak yang terdiri dari dua
bagian, yaitu hemisfer kiri dan hemisfer kanan.
Otak besar terdiri atas corteks (permukaan otak), ganglia basalis, dan sistem
limbik.
Kedua hemisfer kiri dan kanan dihubungkan oleh serabut padat yang disebut
dengan corpus calosum.
Setiap hemisfer dibagi atas 4 lobus, yaitu lobus frontalis (daerah dahi), lobus
oksipitialis (terletak paling belakang), lobus parietalis dan lobus temporalis.
Cont’
Otak merupakan organ yang sangat kompleks berfungsi sebagai pengendali dan
pengatur seluruh aktivitas, seperti : gerakan motorik, sensasi, berpikir, dan
emosi.
Darah merupakan sarana transportasi oksigen, nutrisi, dan bahan-bahan lain
yang sangat diperlukan untuk mempertahankan fungsi penting jaringan otak dan
mengangkat sisa metabolit.
Kehilangan kesadaran terjadi bila aliran darah ke otak berhenti 10 detik atau
kurang. Kerusakan jaringan otak yang permanen terjadi bila aliran darah ke otak
berhenti dalam waktu 5 menit
DEFINISI
“Manifestasi klinis dari gangguan fungsi otak, baik fokal maupun global
(menyeluruh), yang berlangsung cepat, berlangsung lebih dari 24 jam atau
sampai menyebabkan kematian, tanpa penyebab lain selain gangguan vaskuler’
(WHO)
Gangguan fungsi saraf tersebut timbul secara mendadak (dalam beberapa detik)
atau secara cepat (dalam beberapa jam) dengan gejala dan tanda yang sesuai
daerah fokal otak yang terganggu.
Berdasarkan proses yang mendasari, stroke dibagi menjadi 2:
Stroke Hemoragik
Lokasi Penggumpalan Emboli tidak
terjadi pada
pembuluh darah
otak, melainkan di
tempat lain seperti
Stroke Non di jantung dan
Hemoragik Embolik sistem vaskuler
sistemik
Stroke Non
Hemoragik
Stroke Non
Hemoragik Trombus
Penggumpalan
pembuluh darah
ke otak. Dapat
dibagi menjadi
stroke pembuluh
darah besar dan
pembuluh darah
kecil.
FAKTOR RISIKO
1. Emboli ekstrakranial
2. Trombosis intracranial
Trombosis
Terjadi karena kumpulan kelainan tiga faktor yaitu meliputi perubahan
dinding pembuluh darah (disfungsi endotel), perubahan aliran darah dan
perubahan daya beku darah. Hilangnya sifat non-trombogenik
menyebabkan aktivasi trombosit dan sistem pembekuan darah yang
menghasilkan trombus
Embolus
Sumber embolisasi dapat terletak di arteria karotis atau vertebralis akan
tetapi dapat juga di jantung dan sistem vaskuler sistemik. Stroke emboli
adalah stroke yang terjadi oleh karena adanya gumpalan darah/bekuan
darah yang berasal dari jantung, dan kemudian terbawa arus darah sampai
keotak, kemudian menyumbat darah diotak.
Apabila embolus itu kecil dan dapat menerobos kapilar, maka lesi yang telah
dihasilkan oleh gangguan tersebut adalah iskemia serebri regional yang
reversibel. Tetapi apabila embolus menyumbat arteri yang cukup besar
secara total, maka iskemia serebri regional yang mencakup daerah yang
besar itu, dapat cepat berkembang menjadi infark.
PATOFISIOLOGI
Otak sangat tergantung pada oksigen jika aliran darah ke setiap bagian otak
terhambat oleh trombus atau emboli maka mulailah terjadi kekurangan oksigen
ke jaringan otak dan otak tidak memiliki cadangan oksigen.
Kekurangan oksigen dalam waktu yang lebih lama dapat menyebabkan nekrosis
mikroskopik neuron-neuron, yang kemudian area nekrotik tersebut disebut
infark.
MANIFESTASI KLINIS
Anamnesis
Defisit neurologis yang terjadi secara tiba-tiba, saat aktifitas/istirahat, kesadaran
baik/terganggu, nyeri kepala/tidak, muntah/tidak, kejang/tidak, kelemahan sesisi tubuh/
tidak, gangguan sensibilitas/tidak, afasia/tidak, riwayat hipertensi, diabetes mellitus,
penyakit jantung (faktor risiko stroke lainnya), lamanya (onset), serangan
pertama/ulang
PEMERIKSAAN FISIK
CT Scan
MRI
Angiografi
Transkranial Doppler
Pemeriksaan Penunjang Lain (darah rutin, komponen kimia darah
(ureum, kreatinin, asam urat, profil lipid, gula darah, fungsi hepar),
elektrolit darah, Thoraks Foto, EKG, Echocardiografi.
TATALAKSANA
Penatalaksanaan umum
Ditujukan terhadap fungsi vital: paru-paru, jantung, ginjal, keseimbangan elektrolit
dan cairan, gizi, higiene.
Pencegahan dan pengobatan komplikasi
Rehabilitasi
Pencegahan stroke : tindakan promosi, primer dan sekunder.
Penatalaksanaan khusus
Penderita stroke non hemoragik atau stroke iskemik biasanya diberikan:
Anti agregasi platelet: Aspirin, tiklopidin, klopidogrel, dipiridamol, cilostazol
Trombolitik: Alteplase (recombinant tissue plasminogen activator (rt-PA)). Terapi
harus dilakukan selama 3 – 4,5 jam sejak onset terjadinya simtom dan setelah
dipastikan tidak mengalami stroke perdarahan dengan CT scan.
Antikoagulan : heparin, heparinoid (untuk stroke emboli)
Neuroprotektan.
Terapi komplikasi
Antiedema : larutan Manitol 20%
Antibiotik, antidepresan, antikonvulsan : atas indikasi
Anti trombosis vena dalam dan emboli paru.
Pada penderita penurunan kesadaran (-), nyeri kepala (-), refleks Babinski (+)
Kesimpulan: Infark
Diagnosis Banding Etiologi Berdasarkan Anamnesis