Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KASUS

NEURODERMATITIS SIRKUMSKRIPTA

Nama: Joshua Ardhito Danudoro Harmani, S.Ked


NIM: 1261050286
Pembimbing: Dr. dr. Ago Harlim, Sp.KK, MARS

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN


PERIODE 7 NOVEMBER - 10 DESEMBER 2016
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2016
Identitas Pasien

• Nama : Tn. B
• No. RM : 00 05 79 51
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Tanggal lahir : 30 Mei 1966
• Umur : 50 tahun
• Pekerjaan : Pekerja lepas
• Pendidikan terakhir : SMP
• Alamat : Kampung Dalam No. 48 RT 08/RW 01
• Status Pernikahan : Menikah
• Suku Bangsa : Jawa
• Tanggal Berobat : 24 November 2016
Keluhan • Gatal di skrotum,
genitalia dan lipat paha
Utama sejak ± 7 tahun yang lalu.

Keluhan • -
Tambahan
Riwayat Penyakit Sekarang

• Pasien datang ke poliklinik kulit & kelamin RSU UKI dengan keluhan
gatal. Gatal dirasakan pasien sudah sejak lama, kurang lebih sejak 7
tahun yang lalu. Keluhan gatal yang dirasakan pasien ini sangat hebat
hingga dapat mengganggu aktivitas pasien. Keluhan gatal ini juga
dirasakan pasien hilang timbul dengan waktu timbul yang tidak
menentu, dapat kapan saja, namun terutama dirasakan pada malam
hari saat pasien hendak tidur ataupun saat berkeringat karena panas.
Keluhan dinyatakan pasien berkurang apabila pasien melepas celana
dalamnya. Awalnya pasien merasakan keluhan gatal yang dirasakan di
skrotum pasien.
Riwayat Penyakit Sekarang

• Rasa gatal ini terus muncul sehingga pasien merespon dengan


menggaruk area yang gatal tersebut hingga gatal berkurang. Keluhan
gatal ini pun semakin meluas hingga mencapai lipat paha dan
genitalia pasien. Karena garukan, pasien mengaku sering mengalami
luka pada area yang gatal dan kulit terasa lebih menebal. Pasien
sudah mencoba berobat ke dokter spesialis kulit pada awal timbulnya
keluhan dan diberikan obat antigatal. Pasien kemudian sering
membeli obat cetirizine di warung selama beberapa tahun hingga
pasien merasa obat tersebut sudah tidak mempan dalam mengurangi
keluhan pasien. Tiga minggu sebelum pasien datang ke poli kulit RSU
UKI, pasien berobat ke Puskesmas dan diberikan obat CTM,
antijamur, dan salep namun pasien mengaku tidak merasa adanya
perbaikan pada keluhan pasien sehingga pasien datang ke poli kulit
RSU UKI.
Riwayat Penyakit Dahulu

• Riwayat Alergi : Disangkal


• Riwayat Kencing manis : Disangkal
• Riwayat Penyakit Asma : Disangkal
• Riwayat Penyakit Hipertensi : Disangkal
• Riwayat Penyakit kulit : Disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga

• Tidak ada anggota keluarga dengan keluhan serupa


• Riwayat Alergi : Disangkal
• Riwayat Kencing manis : Disangkal
• Riwayat Penyakit Ginjal : Disangkal
• Riwayat Penyakit asma : Disangkal
• Riwayat hipertensi : Disangkal
Riwayat Sosial & Kebiasaan

1. Pasien memiliki kebiasaan untuk menggaruk jika keluhan gatal


muncul hingga gatal hilang. Pasien juga selalu menyiram area yang
gatal dengan air panas untuk menghilangkan rasa gatal.
2. Pasien mandi dua kali sehari pada pagi dan sore hari dengan sabun
Lifebuoy. Pasien juga menggunakan celana dalam berbahan katun
dan diganti sehari hingga tiga kali.
3. Pasien memiliki pekerjaan yang tidak tetap, pada saat ini pasien
sedang tidak bekerja dan harus menghidupi keluarganya: istri dan
tiga anak (dua kuliah dan satu duduk di bangku kelas 4 SD)
Pemeriksaan Fisik

Status Umum
• Keadaan umum : Baik, kooperatif
• Kesadaran : Compos Mentis, GCS E4 M6 V5
• TD : 120/80 mmHg
• Nadi : 84 x/menit
• RR : 18 x/menit
• Suhu : 36,2oC
• BB : 50 kg
• TB : 160 cm
Pemeriksaan Fisik

Status Generalis
• Kepala : Normocephali, rambut hitam, distribusi merata.
• Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil isokor.
• Hidung :Discharge (-/-), tidak ada deviasi septum, nafas cuping hidung (-)
• Mulut/gigi : Bibir sianosis (-), lidah tidak kotor.
• Telinga : Daun telinga simetris, liang telinga lapang
• Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
• Kulit : Sianosis (-), turgor cukup
• Pemeriksaan Thorax
• Inspeksi : Dinding dada simetris, jejas (-) retraksi (-/-)
• Palpasi : Vokal fremitus paru kanan sama dengan kiri
• Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
• Auskultasi : Bunyi nafas dasar vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-), bunyi jantung regular, murmur (-),
gallop (-)
• Pemeriksaan Abdomen
• Inspeksi : Perut tampak datar, umbilicus tidak menonjol, striae (-)
• Auskultasi : Bising usus (+) normal
• Perkusi : Timpani,nyeri ketok (-)
• Palpasi : Supel, Nyeri tekan (-)
Pemeriksaan Fisik

Status Dermatologikus
• Distribusi : Regional
• Regio : Inguinal
• Lesi : Terdapat plak hiperpigmentasi berukuran plakat berbatas
tidak tegas disertai dengan skuama halus di atasnya
Efloresensi

Plak hiperpigmentasi berukuran plakat berbatas tidak tegas disertai


dengan skuama halus di atasnya
Efloresensi

Plak hiperpigmentasi berukuran plakat berbatas tidak tegas disertai


dengan skuama halus di atasnya
Diagnosis Banding

• Dermatitis kontak alergi


• Dermatitis atopic
• Tinea kruris
Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan kerokan kulit dengan KOH 10% ditemukan jamur hanya


berupa sel ragi dan blastospora dengan jumlah sedikit dan tidak
dapat menimbulkan keluhan klinis.

Gambaran mikroskopis pada pemeriksaan kerokan kulit


dengan KOH 10%: sel ragi dan blastospora tanpa pseudohifa
Diagnosis

• Neurodermatitis sirkumskripta
Tatalaksana

• Non medikamentosa
• Edukasi kepada pasien mengenai penyakit yang diderita
• Mencegah garukan bila gatal timbul di area yang gatal
• Mengurangi stress psikologis
• Istirahat yang cukup
• Menjaga kebersihan kulit, menjaga kulit agar tidak berkeringat dan
segera berganti pakaian apabila berkeringat
• Medikamentosa
• Sistemik: CTM 4 mg 3x1 (PO)
• Topikal: Hidrokortison valerat krim 0,2% 3x1 ue
ANALISA KASUS
Teori Kasus
- Neurodermatitis sirkumskripta biasa terjadi pada usia - Pasien berusia 50 tahun dan sudah mengalami keluhan
dewasa-manula; puncak insiden pada usia antara 30- sejak kurang lebih 7 tahun yang lalu (usia 42 tahun)
50 tahun
- Predileksi: scalp, tengkuk, samping leher, lengan - Keluhan pasien berawal dari skrotum yang meluas hingga
bagian ekstensor, pubis, vulva, skrotum, perianal, genital dan lipat paha
medial tungkai atas, lutut, lateral tungkai bawah,
pergelangan kaki bagian depan, punggung kaki
- Dapat disebabkan oleh karena adanya penyakit yang - Pasien tidak memiliki riwayat DKA, DKI, ataupun dermatitis
mendasari seperti DKA, DKI, dermatitis atopik, dan atopik tapi mengaku adanya tekanan karena harus
aspek psikologik membiayai kehidupan keluarga dengan pekerjaan yang
tidak tetap
- Keluhan gatal sekali, bila timbul malam hari dapat - Pasien menyatakan keluhan gatal sangat hebat dan
mengganggu tidur seringkali mengganggu tidur
- Rasa gatal tidak timbul terus menerus, biasanya pada - Pasien menyatakan keluhan gatal hilang timbul dengan
waktu tidak sibuk waktu timbul tidak menentu.

- Bila muncul keluhan gatal, sulit ditahan untuk tidak - Pasien selalu menggaruk apabila keluhan gatal timbul
digaruk kemudian disiram dengan air panas hingga keluhan gatal
menghilang
- Penderita merasa enak bila digaruk; setelah luka, baru - Setelah digaruk, pasien mengaku merasa lebih enak.
hilang rasa gatalnya untuk sementara Namun akibat garukan tersebut, pasien seringkali
mengalami luka dan kulit menebal

- Lesi biasanya tunggal, pada awalnya berupa plak - Pada awalnya rasa gatal hanya dirasakan pada skrotum
eritematosa, sedikit edematosa, lambat laun edema namun pasien tidak mengetahui apakah lesi berwarna
dan eritema menghilang, bagian tengah berskuama kemerahan. Karena keluhan sudah menahun, gambaran
dan menebal, likenifikasi, dan ekskoriasi; sekitarnya lesi kulit berupa penebalan dan hiperpigmentasi kulit
hiperpigmentasi, batas dengan kulit normal tidak jelas. disertai skuama, batas dengan kulit normal tidak jelas.
Diagnosis Banding

Dermatitis Kontak Alergi


• Dermatitis kontak alergi adalah inflamasi dari kulit yang diinduksi oleh bahan kimia yang
secara langsung merusak kulit dan oleh sensitifitas spesifik pada kasus . penderita
umumnya mengeluh gatal. Kelainan kulit tergantung pada keparahan dermatitis dan
lokalisasinya. Pada yang akut dimulai dengan bercak eritematous yang berbatas jelas
kemudian diikuti dengan edema, papulovesikel, vesikel atau bulla. Vesikel atau bulla dapat
pecah menimbulkan erosi dan eksudasi.
Dermatitis Atopik
• Peradangan kulit kronis yang residif disertai gatal, yang umumnya sering terjadi selama
masa bayi dan anak-anak. Sering berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum
dan riwayat atopi pada keluarga atau penderita. Kelainan kulit berupa papul gatal, yang
kemudian mengalami ekskoriasi dan likenifikasi, distribusinya di lipatan. Gambaran lesi kulit
pada remaja dan dewasa dapat berupa plak papuler, eritematosa, dan berskuama atau plak
likenifikasi yang gatal.
Tinea Cruris
• Penyakit pada jarigan yang megandung zat tanduk yang disebabkan oleh golongan jamur
dermatofita. Jamur ini dapat menginvasi seluruh lapisan stratum korneum dan
menghasilkan gejala melalui aktivasi respons imun pejamu. Tinea kruris memiliki predileksi
pada lipat paha, daerah perineum, dan sekitar anus. Lesi kulit berbatas tegas, peradangan
pada tepi lebih nyata daripada daerah tengahhnya. Efloresensi terdiri atas bentuk polimorf.
Bila penyakit ini menahun dapat berupa bercak disertai sedikit sisik.
Tatalaksana

• Chlorpheniramine (CTM) diberikan sebagai antipruritus karena


merupakan golongan antihistamin yang mempunyai efek sedasi
dengan dosis 3x4 mg (PO).
• Hidrokortison diberikan karena neurodermatitis sirkumskripta
responsif terhadap pemberian kortikosteroid. Hidrokortison
merupakan steroid potensi lemah/sedang dan tepat untuk
pemberian pada daerah lipatan seperti pada kasus yaitu pada
inguinal. Kortikosteroid mempunyai khasiat yang sangat luas, yaitu:
antiinflamasi, antialergi, antipruritus, anti mikotik, dan vasokonstriksi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai