Anda di halaman 1dari 34

CRS

o/
Bambang H
THT 2/7-2014 1
THT
OMSK

Dosen Pembimbing:
dr. Yunaldi,Sp.THT KL
Kepaniteraan Klinik Senior
Bag. THT
RSUD Raden Mattaher
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Jambi THT/OMSK Juli 2014 2
Bab i
pendahuluan
 Secara anatomis :telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam
 Otitis Media : Peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga
tengah, tuba eustachius, antrum mastoid, dan sel-
sel mastoid.
 Otitis media terbagi atas:
1. Otitis media supuratif (otitis media supuratif akut dan otitis
media supuratif kronis)
2. Otitis media non supuratif (otitis media serosa akut dan otitis
media serosa kronis)
 OMA  OMSK, prosesnya > 2 bulan.

 OMSK : Infeksi kronis di liang telinga tengah dengan perforasi


membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga
tengah terus menerus atau hilang timbul.

 Penyebab OMA  OMSK :


 terapi yang terlambat diberikan,
 terapi yang tidak adekuat,
 virulensi kuman yang tinggi,
 daya tahan tubuh pasien yang rendah (gizi kurang) atau higiene yang
buruk
BAB II
laporan kasus
Identitas Pasien

Nama : Rosa Andari


Umur : 11 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Kasang
Agama : Islam
Pekerjaan :Pelajar
Pendidikan Pasien: SD

3
KU : Demam dan bengkak dibelakang
telinga sejak 3 minggu

RPS :

Keluhan muncul setelah os


berenang di sungai batanghari, 3
minggu yang lalu os mengeluh
bengkak di telinga kiri disertai
demam, seminggu terakhir keluar
cairan kuning dari liang telinga kiri
dan berbau. Tiga hari sebelum masuk
rumah sakit keluhan bertambah
berat, bengkak semakin besar hingga
sebagian wajah sebelah kiri disertai
nyeri.

4
Riwayat Pengobatan:
R.pengobatan
Os pernah berobat di puskesmas .
Os tidak dapat mengingat obat apa
yang diberikan kepadanya. aSetelah
berobat os merasa ada sedikit
perbaikan terhadap penyakitnya.
 Riwayat Penyakit
RPd : Dahulu
riwayat sakit sebelumnya (+) keluar
cairan dari telinga, keluar cairan
sudah sering sejak kelas 5 SD
 
RiwayatR.keluarga
Penyakit Keluarga
:
Tidak ada anggota keluarga lain yang
menderita penyakit yang sama
dengan os.
 
TELINGA HIDUNG TENGGOROK LARING
Gatal : -/- Rinore : -/- Sukar Menelan : - Suara parau : -
Dikorek : +/+ Buntu : -/- Sakit Menelan : - Afonia : -
Nyeri : -/+ Bersin Trismus :- Sesak napas : -
Bengkak :-/+ * Dingin/Lembab : - Ptyalismus : - Rasa sakit :
Otore : -/+ * Debu Rumah :- Rasa Ngganjal : + Rasa ngganjal : -
Tuli : -/+ Berbau : -/- Rasa Berlendir : +
Tinitus :-/- Mimisan : -/- Rasa Kering : -
Vertigo : - Nyeri Hidung : -/-
Mual :- Suara sengau : -
Muntah : -
Pemeriksaan Fisik :
Kesadaran : compos mentis
Pernapasan : 22 x/i
Suhu : 36,5 °C
Nadi : 72x/i
TD : 120/80 mmHg
Anemia : -/-
Sianosis : -/-
Stridor inspirasi : -/-
Retraksi suprasternal: -
Retraksi interkostal : -/-
Retraksi epigastrial : -/-
 
6
Daun Telinga Kanan Kiri

Anotia/mikrotia/makrotia - -

Keloid - -
Perikondritis - -
Kista - -
Fistel - -
Ott hematoma - -
Nyeri tekan tragus - -
Nyeri tarik daun telinga - -
Liang Telinga Kanan Kiri
Atresia - -
Serumen + Cairan + nanah +
Epidermis prop - -
Korpus alineum - -
Jaringan granulasi - +
Exositosis - -
Osteoma - -
Furunkel - -
Membrana Timpani Kanan Kiri

Hiperemis - Sulit dinilai

Retraksi - Sulit dinilai

Bulging - Sulit dinilai

Atropi - Sulit dinilai

Perforasi - Sulit dinilai

Bula - Sulit dinilai

Sekret - Sulit dinilai

Arah jam 5 ­tidak dapat dinilai


Refleks Cahaya

Retro-aurikular Kanan Kiri

Fistel - +

Kista - -

Abses - +

Pre-aurikular Kanan Kiri

Fistel - -

Kista - -

Abses - -
•Hidung

Rinoskopi Anterior Kanan Kiri

Hiperemis (-), Bisul (-), Krusta (-), Hiperemis (-), Bisul (-), Krusta (-),
Vestibulum nasi
Raghade (-) Raghade (-)

Sekret (-), hiperemis (-), Edema mukosa Sekret (-), hiperemis (-), Edema
Kavum nasi
(-) mukosa (-)

Selaput lendir DBN DBN


Septum nasi Deviasi (-) Deviasi (-), luka (-)

Lantai + dasar hidung DBN DBN

Konka inferior Hipertrofi (-), hiperemis (-), livide (-) Hipertrofi (-), hiperemis(-), livide (-)

Meatus nasi inferior DBN DBN

Polip - -
Korpus alineum - -
Massa tumor - -
Rinoskopi Posterior Kanan Kiri

Kavum nasi Sekret (-), hiperemis (-), Edema mukosa (-) Sekret (-), hiperemis (-), Edema mukosa (-)

Selaput lendir DBN DBN

Koana DBN DBN

Septum nasi Deviasi (-) Deviasi (-)

Konka superior Hiperemis (-), livide (-), hipertrofi (-) Hiperemis (-), livide (-), hipertrofi (-)

Adenoid DBN DBN

Massa tumor - -

Fossa rossenmuller - -

Transiluminasi Sinus Kanan Kiri

Tidak dilakukan
MULUT
Hasil
Selaput lendir mulut DBN
Bibir Sianosis (-) raghade (-)
Lidah Atropi papil (-), tumor (-)
Gigi Caries (+)M1 kanan dan kiri
Kelenjar ludah DBN

faring
Faring Hasil
Uvula Bentuk normal, terletak ditengah
Palatum mole hiperemis (-), benjolan (-)
Palatum durum Hiperemis (-), benjolan (-)

Plika anterior Hiperemis (-)


Dekstra : tonsil T2, hiperemis (-),
permukaan rata, kripta tidak melebar
detritus (-)
Tonsil
Sinistra : tonsil T1, hiperemis (-),
permukaan rata, kripta tidak melebar
detritus (-)
Plika posterior Hiperemis (-)
Mukosa orofaring Hiperemis (-), granula (-)
Laringoskopi Indirect

Hasil

Pangkal lidah
Epiglotis
Sinus piriformis
Aritenoid Sulit dinilai
Sulcus aritenoid
•Kelenjar Getah Bening Leher
Corda vocalis
Massa

Kanan Kiri
Regio I DBN DBN
Regio II DBN DBN
Regio III DBN DBN
Regio IV DBN DBN
Regio V DBN DBN
Regio VI DBN DBN
area Parotis DBN DBN
Area postauricula DBN DBN
Area occipital DBN DBN
Area supraclavicula DBN DBN
Pemeriksaan Nervi Craniales

Kanan Kiri
Nervus III, IV, VI DBN DBN
Nervus VII DBN DBN
Nervus IX DBN
Regio XII DBN

PEMERIKSAAN AUDIOLOGI

Tes Pendengaran Kanan Kiri


Tes rinne + +
Tes weber Lateralisasi ke telinga yang sakit
Tes schwabach Sama dg pemeriksa/N Normal

Kesimpulan : Fungsi Pendengaran telinga kanan normal,


sedangkan telinga kiri tuli konduktif
 DIAGNOSIS
◦ OMSK aurikula sinistra + abses retroaurikular
sinistra
 DIAGNOSIS BANDING
◦ Otitis Media Akut stadium Perforasi
◦ Otitis Media Supuratif Kronis Tipe Maligna
PENATALAKSANAAN
Diagnostik

 OMSK Aurikula sinistra tipe benigna.

Lakukan pemeriksaan penunjang foto rontgen mastoid


serta Kultur dan uji resistensi kuman dari sekret telinga.

Terapi

Prinsip pembedahan .
Konservatif  medikamentosa
 Obat tetes telinga yang mengandung antibiotik dan
kortikosteroid.
Tarivid ear drops 2 kali sehari 4 tetes
 Antibiotik sistemik

Ampisilin 500 mg, 4 kali sehari


 Analgetik

Asam mefenamat 3x 500 mg


Monitoring
 Foto rontgen mastoid
 Kultur dan uji resistensi kuman
KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)
 Menjelaskan mengenai penyakit pasien, termasuk faktor yang
memperberat penyakit tersebut.
 Menjelaskan kepada pasien mengenai tujuan dan manfaat dari

pengobatan yang diberikan kepada pasien.


 Memberitahu kepada pasien akan pentingnya follow up dan terapi

yang adekuat untuk penyakitnya.


 Memberitahukan kepada pasien untuk menutup telinga ketika

mandi untuk mencegah telinga menjadi lembab dan tidak lagi


mengorek telinga.
 Menyarankan pasien untuk tetap menjaga higienitas dan memakan

makanan yang bergizi.


BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Telinga
Fisiologi Pendengaran
Definisi OMSK
infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran
timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus
menerus atau hilang timbul.

Epidemiologi
 mengenai semua umur, tetapi sering mengenai anak-anak

 Peningkatan prevalensi sangat dipengaruhi oleh beberapa

kondisi seperti kondisi sosial ekonomi, kejadian ISPA,


tempat tinggal yang padat, higiene dan nutrisi yang jelek
Etiologi dan Perjalanan Penyakit

 OMSK  lanjutan dari otitis media akut (OMA)


 Perjalanannya > 2 bulan.

 Beberapa faktor yang menyebabkan OMA menjadi

OMSK adalah :2
 Terapi yang tidak adekuat

 Virulensi kuman yang tinggi

 Daya tahan tubuh yang rendah (gizi kurang)

 Higiene yang buruk


PATOGENESIS
Jenis OMSK

BENIGNA MALIGNA
Perforasi sentral Perforasi marginal/atik
Peradangan terbatas Abses / fistel retroaurikular
pada mukosa
Biasanya tidak mengenai Polip di MAE
tulang
Jarang menimbulkan Kolesteatom pada telinga tengah
komplikasi
Tidak terdapat Sekret berbentuk nanah dan
kolesteatom berbau khas
Ada bayangan kolesteatom pada
Sentral Marginal
Diagnosis
 Diagnosis OMSK  gejala klinis dan pemeriksaan THT
 Gejala klinis  keluarnya sekret dari liang telinga baik

yang bersifat mukus ataupun purulen dan berbau khas,


vertigo, tinitus, rasa penuh di telinga, serta penurunan
pendengaran.
 otoskopi  sekret yang basah ataupun kering pada

kavum timpani, mukosa kadang menebal, perforasi


membran timpani, dan jika kerusakan epitel mencapai
epitimpanum muncul granuloma yang mudah berdarah
bila disentuh.
 Pemeriksaan  mengetahui gangguan pendengaran
prinsip terapi OMSK tipe aman ialah konservatif atau
dengan medikamentosa.
prinsip terapi OMSK tipe bahaya ialah pembedahan,
yaitu mastoidektomi.

Beberapa jenis pembedahan pada OMSK, yaitu :2,3,7


 Mastoidektomi sederhana

 Mastoidektomi radikal

 Mastoidektomi radikal dengan modifikasi (operasi bondy)

 Miringoplasti

 Timpanoplasti

 Timpanoplasti dengan pendekatan ganda


Komplikasi (Adams dkk ,1989)
Komplikasi ditelinga tengah :
 1. Perforasi persisten membrane timpani

 2. Erosi tulang pendengaran

 3. Paralisis nervus fasial

Komplikasi telinga dalam


 1. Fistel labirin

 2. Labirinitis supuratif

 3. Tuli saraf ( sensorineural)

Komplikasi ekstradural
 1. Abses ekstradural

 2. Trombosis sinus lateralis

 3. Petrositis

Komplikasi ke susunan saraf pusat


 1. Meningitis

 2. Abses otak

 3. Hindrosefalus otitis

Anda mungkin juga menyukai