2
Identitas Pasien
3
Anamnesa
◆ Anamnesa dilakukan secara alloanamnesis kepada ibu
pasien
◆ Keluhan utama :
Nyeri di kedua telinga
◆ Keluhan tambahan :
Telinga terasa penuh dan keluar cairan bau
4
Riwayat Perjalanan Penyakit
Sejak 4 hari yang lalu, os mulai mengeluhkan nyeri ditelinga sebelah kanan
lalu tak lama setelah itu telinga kiri juga menjadi nyeri. Nyeri dirasakan berdenyut.
Rasa nyeri bertambah saat mengunyah dan saat rahangnya digerakan. Dan nyeri juga
didapatkan saat telinganya di pegang. Os mengaku sering mengorek telinga dengan
cotton bud, dengan cotton bud yang sama di gunakan untuk telinga kanan dan kiri.
Saat dipanggil os sering kali tidak mendengar. Keluar cairan putih kekuningan dari
telinga (+), Rasa gatal dari telinga (-),berdenging (-), Riwayat batuk dan pilek (-),
demam (-).
5
Riwayat penyakit terdahulu :
◆ Keluhan yang sama : tidak ada
◆ Alergi : disangkal
◆ Diabetes melitus : disangkal
◆ Hipertensi : disangkal
6
Riwayat kebiasaan :
◆ Sering mengorek telinga dengan cotton bud, dengan cotton bud
yang sama digunakan untuk telinga kanan dan telinga kiri.
Riwayat pengobatan :
◆ Os belum pernah menggunakan/mengkonsumsi obat apapun
7
Pemeriksaan
8
STATUS LOKALIS
9
TELINGA
Telinga Kanan Kiri
Daun Telinga
- Anotia, mikrotia, makrotia - -
- Keloid - -
- Perikondritis - -
- Kista - -
- Fistel - -
- Nyeri tekan tragus/daun telinga + +
- Warna daun telinga Merah muda Merah muda
Liang Telinga
- Atresia - -
- Serumen prop - -
- Epidermis prop - -
- Korpus alineum - -
- Jaringan granulasi - -
- Osteoma - -
- Furunkel - -
10
TELINGA
Telinga Kanan Kiri
Membran timpani
- Warna Seperti mutiara Seperti mutiara
- Reflek cahaya Jam 7 Jam 5
- Hiperemis - -
- Retraksi - -
- Bulging - -
- Perforasi - -
- Sekret + +
Retro auricular
- Fistel - -
- Kista - -
- Abses - -
Pre auricular
- Fistel - -
- Kista - -
- Abses - -
11
HIDUNG
12
HIDUNG
13
MULUT
Mulut Hasil
Selaput lendir mulut Hiperemis (-), Edema (-), ulkus (-), massa (-)
Bibir Stomatitis (-), Lembab, hiperemis (-), krusta (-),
ulkus (-)
Lidah Hiperemis (-), Edema (-), atropi (-), ulkus (-),
gerakan segala arah
Gigi Lengkap
14
FARING
Faring Hasil
Uvula Ditengah, hiperemis (-), edema (-), ulkus (-),
permukaan licin.
Palatum mole Hiperemis (-), edema (-), ulkus (-)
Hiperemis (-), edema (-), ulkus (-)
Palatum durum
Ukuran : T1 – T2
Tonsil
Hiperemis (-/-), kripta melebar (-/-), detritus (-/-)
Mukosa orofaring Hiperemis (-), edema (-), ulkus (-)
15
Pemeriksaan Khusus
◆ Tes rinne (-),(-)
◆ Tes scwabach (memanjang), (memanjang)
◆ Tes weber (lateralisasi),(lateralisasi)
◆ Tes audiometri (tidak dilakukan)
◆ Perasat Valsava : Membran timpani kearah lateral (+/+)
◆ Perasat Toynbee : Membran timpani ke arah medial (+/+)
◆ Tes endoskopi : Tampak kulit liang telinga hiperemis dan edema,
liang telinga sedikit menyempit
16
Diagnosa Banding
17
Diagnosa Kerja
• Otitis eksterna difusa auris dextra et sinistra
Tata Laksana
Non-medikamentosa :
• Pasien dianjurkan untuk menjaga telinga agar terhindar
dari pejanan air
• Pasien sebaiknya menjaga kebersihan telinga untuk
Medikamentosa:
mencegah terjadinya kekambuhan dan diberitahu untuk
• Otilon ear drop 3x3 gtt ADS
tidak mengulangi kebiasaannya yang sering mengorek
• Triamsinolon tab 2x1 tab
telinga.
• Minum obat secara teratur sesuai petunjuk dokter,
antibiotik dihabiskan.
18
Prognosis
19
TINJAUAN PUSTAKA
20
Definisi
Otitis eksterna difus adalah infeksi pada 2/3 dalam liang telinga akibat infeksi bakteri. Umumnya
bakteri penyebab yaitu Pseudomonas. Bakteri penyebab lainnya yaitu Staphylococcus albus, Escheria coli, dan
sebagainya. Kulit liang telinga terlihat hiperemis dan udem yang batasnya tidak jelas. Tidak terdapat furunkel
(bisul).
Etiologi
Swimmer’s ear (otitis eksterna) sering dijumpai. Terdiri dari inflamasi, iritasi atau infeksi pada
telinga bagian luar. Dijumpai riwayat pemaparan terhadap air, trauma mekanik dan goresan atau benda asing
dalam liang telinga. Berenang dalam air yang tercemar merupakan salah satu cara terjadinya otitis eksterna
(swimmer’s ear).
21
Epidemiologi
Setiap tahun, otitis eksterna terjadi pada 4 dari setiap 1000 orang di Amerika Serikat. Kejadian lebih
tinggi selama musim panas, mungkin karena partisipasi dalam kegiatan air lebih tinggi. Otitis eksterna akut,
kronis, dan eczematous merupakan otitis yang umum di Amerika Serikat. Secara umum di dunia frekuensi otitis
eksterna tidak diketahui, namun insidennya meningkat di Negara tropis seperti Indonesia
Faktor Resiko
• Suka membersihkan atau mengorek-ngorek telinga • kanal telinga sempit
dengan cotton buds, ujung jari atau alat lainnya • infeksi telinga tengah
• Kelembaban merupakan faktor yang penting untuk • diabetes.
terjadinya otitis eksterna.
• Sering berenang, air kolam renang menyebabkan
maserasi kulit dan merupakan sumber kontaminasi yang
sering dari bakteri
22
Patofisiologi
Penimbunan air yang masuk ke dalam saluran ketika mandi atau berenang,
sehingga kulit pada saluran telinga menjadi basah dan mudah terinfeksi oleh
bakteri atau jamur
suhu dan kelembaban menjadi tinggi (berenang) Serumen bersifat asam (pH 4-5) → mencegah pertumbuhan bakteri
& jamur juga mencegah kerusakan kulit→kalau berkurang maka
tidak ada proteksi
Stratum korneum menyerap kelembaban dari lingkungan
• Otalgia.
• Gatal-gatal (pruritus).
• Rasa penuh (fullness) di liang telinga. Keluhan ini biasa terjadi pada tahap awal otitis eksterna difus dan sering
mendahului otalgia dan nyeri tekan daun telinga.
• Pendengaran berkurang atau hilang.
• Deskuamasi.
• Tinnitus.
• Demam.
• Nyeri tekan pada tragus dan nyeri saat membuka mulut.
• Otorea
24
OTOREA
25
Jenis Jenis Eksudat
26
Otorea
Rhinitis Alergi
Membran timpani dapat perforasi. Sekret Serous /Mukoid tidak
berbau dan berdarah
27
Diagnosis
Px Fisik
Px Penunjang
Eritematosa dan
Rasa penuh edema saluran auditori
ditelinga eksternal
Gatal Discharge purulen
Eczema dari daun
Discharge telinga
penurunan Adenopati Periauricular
pendengaran dan servikal
Tinnitus Demam (jarang)
Pada kasus yang berat,
Demam (jarang) infeksi dapat menyebar
Gejala bilateral ke jaringan lunak
sekitarnya
(jarang)
28
Tata Laksana
Terapi utama dari otitis eksterna melibatkan manajemen rasa sakit, pembuangan debris dari kanalis
auditorius eksternal, penggunaan obat topikal untuk mengontrol edema dan infeksi, dan menghindari faktor
pencetus
• Obat topikal aural biasanya termasuk asam ringan (untuk mengubah pH dan untuk menghambat pertumbuhan
mikroorganisme), kortikosteroid (untuk mengurangi peradangan), agen antibiotik, dan / atau agen antijamur.
• Antibiotik oral digunakan pada pasien dengan demam, imunosupresi, diabetes, adenopati, atau pada individu-individu
dengan ekstensi infeksi di luar saluran telinga.
• Dalam beberapa kasus, kasa (dengan panjang 1/4 inci) dapat dimasukkan ke dalam kanal, dan obat ototopic dapat
diterapkan secara langsung ke kasa (2-4 kali sehari tergantung pada frekuensi dosis yang dianjurkan dokter). Setelah kasa
digunakan, harus dicabut kembali 24-72 jam setelah insersi.
• Analgetik
29
Komplikasi
Perikondritis
• Radang pada tulang rawan daun telinga yang terjadi apabila suatu trauma atau radang menyebabkan efusi serum atau pus
di antara lapisan perikondrium dan kartilago telinga luar
Selulitis
• Peradangan pada kulit dan jaringan subkutan yang dihasilkan dari infeksi umum, biasanya dengan bakteri Staphylococcus
atau Streptococcus
Prognosis
Umumnya otitis eksterna dapat sembuh jika segera diobati dan faktor pencetusnya dapat dihindari. Akan
tetapi otitis eksterna sering kambuh jika kebersihan telinga tidak dijaga, adanya riwayat penyakit tertentu seperti diabetes
yang menyulitkan penyembuhan otitis sendiri, dan tidak menghindari faktor pencetus dengan baik.
30
Thanks!
31