Oleh :
Yolanda Intan Farellina, S.ked
Pembimbing :
dr. Evi Handayani , Sp.THT-KL
PENDAHULUAN
Otitis media akut Broides et al menemukan prevalensi
merupakan salah bakteri penyebab OMA adalah
satu penyakit H.influenza 48%.
pada telinga
bagian tengah Titisari menemukan bakteri penyebab
yaitu membrane OMA pada pasien yang berobat di
timpani yang RSCM dan RSAB Harapan Kita Jakarta
terjadi pada anak- yaitu S.aureus 78,3%, S.pneumoniae
anak dan dewasa 13%, dan H.influenza 8,7%.
Sumber: Djaafar ZA, Helmi, dan Restuti RD. 2014; Munilson J, Edward Y, dan
ILUSTRASI KASUS
■ IDENTITAS PASIEN ■ ANAMNESIS
Ny. J, seorang perempuan
beusia 31 tahun, beragama Keluhan utama : Telinga
islam, memiliki status sebelah kiri berdengung
menikah, pendidikan
terakhir SMA, pekerjaan Keluhan tambahan :
saat ini sebagi ibu rumah - Nyeri telinga
tangga yang tinggal di Kp. - Pilek
Kepaksan Desa Susukan - Rasa kurang mendengar di
Kec. Tirtayasa Kab. Serang. telinga sebelah kiri
Pasien datang Ke Poli THT
pada tanggal 28 Februari
2018.
■RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Munculnya rasa
kurang Telinga sebelah kiri
mendengar di berdengung sejak
telinga kiri 2 hari yang lalu
pasien sejak ± 1 Ke poli THT
tahun yang lalu Nyeri telinga kiri, RSDP pada
dan saat itu pilek berwarna tanggal 28
pasien masih bening saat pagi februari 2018
bekerja di pabrik hari
sepatu yang
selalu Pasien juga
mendengarkan mengorek-ngorek
suara bising lubang telinga pakai
mesin setiap cotton buds
hari.
■ Riwayat Penyakit ■ Riwayat Penyakit
- Riwayat Hipertensi - Riwayat Hipertensi
Dahulu
disangkal
Keluarga
disangkal
- Riwayat Asma - Riwayat Asma
disangkal disangkal
- Riwayat Vertigo - Riwayat Vertigo
disangkal disangkal
- Riwayat Alergi dingin - Riwayat Alergi dingin
disangkal disangkal
■ PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Baik
Kepala : Normocephale, tidak
Kesadaran :
ada deformitas, tidak tampak
Composmentis
hematom,
Tanda- Tanda Vital:
Tekanan Darah : 100/70
Mata : Konjungtiva anemis (-/-),
mmHg
sklera ikterik (-/-)
Nadi : 80 x/menit
Laju napas : 28
Mulut : Bibir kering (-), perioral
x/menit
sianosis (-)
Suhu : 36,4° C
(axilla)
Leher : Pembesaran kelenjar
getah bening (-), pembesaran
tiroid (-)
N Pemeriksaan
Auricular Dextra Auricular Sinistra
o Telinga
1. Pre-auricular Nyeri tekan tragus (-), abses Nyeri tekan tragus (-), abses (-),
(-), fistel (-) fistel (-)
2. Auricular Normatia, warna
Normatia, warna sama seperti
sama seperti kulit, nyeri tarik
kulit, nyeri tarik (-), oedem (-)
(-), oedem (-)
3. Retro-auricular Nyeri tekan mastoid (-), Nyeri tekan mastoid (-), oedem (-),
oedem (-), sikatrik (-), sikatrik (-)
4. Meatus Liang telinga lapang,
Liang telinga lapang, Serumen (+),
acusticus Serumen (+), hiperemis (-),
hiperemis (+), granulasi (-),
externus granulasi (-), discharge (-),
discharge (-), sekret (-)
sekret (-)
5. Membran Membrane timpani intak,
Timpani perforasi (-), cone of light (+) Membrane timpani intak, perforasi
arah jam 5, warna putih (-), cone of light (-), warna
keabua-abuan seperti hiperemis
mutiara
Pemeriksaan pendengaran
Tes penala:
Hiperemis Hiperemis
Mukosa
(-) (-)
Serosa (-) Sekret Serosa (-)
Deviasi (-) Septum Deviasi (+)
Dasar
Normal Normal
Hidung
terganggunya faktor
pertahanan tubuh, tekanan negatif
alergi, disfungsi siliar, di telinga
penyakit hidung tengah yang
dan/atau sinus terganggu pula menyebabkan
pencegahan transudasi
invasi kuman ke cairan hingga
Infeksi, virus
dalam telinga supurasi
tengah
sehingga kuman
masuk dan
terjadi
Sumbatan pada peradangan Otitis Media
tuba Eustachius Akut
Sumber: Djaafar ZA, Helmi, dan Restuti RD. 2014; Munilson J, Edward Y, dan Yolazenia.
2013; Soetirto I, Hendarmin H dan Bashiruddin J. 2014
Pada otitis media akut
Penatalaksanaan pada stadium hiperemis,
pasien ini diberikan diberikan terapi antibiotika
terapi ceftriaxone untuk yang dianjurkan yaitu
antibiotik, tremenza penisilin atau ampisilin,
untuk mengatasi infeksi obat tetes hidung dan
saluran napas, vectrine analgetik. Tetapi pada
untuk mukolitik, dan pasien ini tidak sesuai
iliadine nasal spray pemberian obat antibiotika
untuk obat semprot dan juga tidak diberikan
hidung. analgetik untuk rasa nyeri
nya.