Anda di halaman 1dari 21

Bagian Ilmu THT-KL

REFERAT
Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Makassar Agustus 2020

OTHEMATOMA
PENDAHULUAN
 Gangguan telinga → masalah penting
di negara - negara Asia Tenggara,
termasuk di Indonesia.
 Othematoma merupakan salah satu
kelainan yang di dapat pada telinga
bagian luar.
LANDASAN TEORI
Telinga Tengah
Terbentuk pada minggu ke-3 IUL dan
perkembangannya selesai pada minggu ke-30
MT → minggu ke-28 IUL
Stapes bersamaan syloid & hyoid → 5 – 28 minggu
PERKEMBANGA
N
TELINGA
MANUSIA

Telinga Luar
Terbentuk pada minggu ke-6 IUL
dan sepenuhnya terbentuk pada
minggu ke-20

Telinga Dalam
Terbentuk pada minggu ke-3, selesai : minggu ke-16 IUL
Cochlea : UK → 20 minggu
Anatomi Telinga
F
I
S
I
O
L
O
G
I

P
E
N
D
E
N
G
A
R
A
N
Definisi Othematoma

Othematoma / hematoma auris / hematoma auricula →


adanya kumpulan darah di antara perichondrium & tulang
rawan auricula akibat dari trauma tumpul. Bila tidak segera
diobati dengan benar, akan terjadi pengumpulan darah pada
ruang subperikondrial.
Etiologi Othematoma
Penempat Kecelaka Olahraga
Trauma
an anting- an kontak
Langsung anting bermotor fisik

pasien
Spontan Saat tidur
hipertensi
EPIDEMIOLOGI OTHEMATOMA

12% 84% 12 – 60
tahun 16%

40%
A TITLE B TITLE
20%
Text Here Text

Personal insult Content 40%

Cedera Olahraga Text Here 28%

Kecelakaan Lalu Lintas Content 20%

28% Bahaya Pekerjaan Text Here 12%

Replaced with your own text.


Infographic Style

2 → pembentukan tulang rawan kedua sisi telinga

3 → hematoma digantikan oleh jaringan lunak


HISTOPATOLOGI
OTHEMATOMA 8 → jaringan lunak digantikan oleh tulang rawan

14 → pembentukan tulang, kalsifikasi, & pertumbuhan


tulang rawan lebih lanjut
PATOFISIOLOGI OTHEMATOMA
Trauma Pembuluh
auricula darah rusak

Pengumpulan Perikondrium
darah di ruang terlepas dari tulang
subperikondrial rawan di bawahnya

Terjadi gangguan Perubahan


Perubahan bentuk
bentuk pada
pada
pembuluh darah dari daun
daun telinga
telinga akibat
akibat
tulang rawan & aliran terpicuhnya
terpicuhnya sel-sel
sel-sel
darah vena terhambat mesenkim
mesenkim perikondrium
perikondrium

Menghasilkan tulang
rawan baru
(neokartilago)
(neokartilago) di
di tempat
tempat
bekuan tersebut.
Tanda & Gejala Klinis
Gejala

 Telinga terasa tebal


 Muncul benjolan yang besar saat di
pijat
 Nyeri
 Parasthesia
 Ekimosis
 (+) riwayat trauma sebelumnya.

Pemeriksaan Fisik

(+) benjolan pada auricula


Palpasi → lunak
Kontur telinga tidak teratur /
menghilang dengan area yang bengkak
Berfluktuasi di tulang rawan telinga
Aspirasi → darah (+)
Otoskopi dalam batas normal
DIAGNOSIS
BANDING
(+) benjolan di auricula, tidak
nyeri, berisi cairan berwarna
kekuningan.
01 Perinkondritis

Pseudokista 02

Nyeri seperti terbakar,


panas, eritem, bengkak, & terasa
kaku pada auricula.
PENATALAKSANAAN OTHEMATOMA

1. Aspirasi Teknik insisi & drainase


2. Insisi dengan dental roll splint
3. Drainase.

Bila perlu, suntikkan obat anestesi Teknik terapi intralesi


dengan OK 432
lokal pada daerah yang akan dilakukan
sayatan / drainase.

Kompresi luka → perban 48 jam /


Teknik aspirasi hematoma &
cetakan alat bantu dengar injeksi steroid (deksametason)

Antibiotik sebagai pencegahan


Teknik terapi dengan kompresi
infeksi & anti-inflamasi dapat menggunakan film x-ray
diberikan
Mengkeru
tnya auricu
hancurnya la akibat
tulang raw
menjadi ke an yang
rangka dau
n telinga

KOMPLIKASI
OTHEMATOMA

Perikondritis dan bila pengobatan dengan antibiotik


profilaksis gagal maka dapat timbul cauliflower ear.
PERAWATAN PASCA BEDAH & REHABILITASI

Pasien disarankan untuk minum obat antibiotik sistemik dan


analgetik sesuai resep dokter.

Pasien harus membatasi aktivitas selama 10 hingga 14 hari dan


menghindari olahraga kontak fisik selama 1 hingga 2 minggu.

Gips harus dilepas dalam 5 sampai 7 hari setelah


drainase.
PENCEGAHAN
OTHEMATOMA

 Pakai pelindung kepala yang sesuai.


 Ada trauma di telinga → gunakan es ke daerah
tersebut dalam 15 - 20 menit
PROGNOSIS
OTHEMATOMA

Ad vitam, menunjuk pada pengaruh penyakit


terhadap proses kehidupan : ad bonam.

Ad functionam, menunjuk pada pengaruh penyakit


terhadap fungsi organ atau fungsi manusia dalam
melakukan tugasnya : ad bonam.

Ad sanationam, menunjuk pada penyakit


yang dapat sembuh total sehingga dapat
Add Contents Title beraktivitas seperti biasa : as bonam.
You can simply impress your audience and add a
unique zing and appeal to your Presentations.
KESIMPULAN
 Othematoma (hematoma auris/hematoma auricula) → adanya kumpulan darah di antara perichondrium dan tulang rawan
auricula akibat dari trauma tumpul.
 Etiologi : trauma langsung (penempatan anting-anting, kecelakaan kendaraan bermotor, olahraga kontak fisik seperti rugby,
gulat, atau tinju dan seni bela diri). Pria memiliki risiko lebih tinggi daripada wanita.
 Gejala klinis : telinga terasa tebal, ada benjolan yang membesar saat dipijat, terasa nyeri, paresthesia, ekimosis dan ada
riwayat trauma sebelumnya.
 Pada pemeriksaan fisik : (+) benjolan pada auricula, palpasi terasa lunak, kontur telinga yang tidak teratur atau menghilang
dengan area yang bengkak dan berfluktuasi di atas bagian tulang rawan telinga, aspirasi ditemukan darah, otoskopi dalam
batas normal, dan sering terjadi terutama pada bagian tepi helix daun telinga namun kadang ditemukan pada konka dan bisa
juga mengenai keduanya
 Diagnosis banding : perikondritis dan pseudokista.
 Pengobatannya dengan aspirasi, insisi, atau dengan drainase. Bila perlu, suntikkan obat anestesi lokal pada daerah yang akan
dilakukan sayatan terlebih dahulu.
 Komplikasi : perikondritis. Bila pengobatan dengan antibiotik profilaksis gagal pada perikondritis dapat menimbulkan telinga
cauliflower.
 Edukasi : Memberitahu pasien tentang cara mengurangi resiko trauma sangat penting, mengenakan pelindung kepala yang sesuai
dan jika terjadi trauma pada telinga, disarankan menggunakan es ke daerah tersebut dalam 15 sampai 20 menit.
Daftar Pustaka
 
1.Pratiwi, U.M., Syahrijuita., Ramadhani, S. Karakteristik Penyakit Telinga Luar di Makassar Sulawesi Selatan. Alami Journal. Januari 2018; 2 (1): 28-36.
2.Hafil, A.F., Sosialisman., Helmi. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung dan Tenggorok. Soepardi EA, Iskandar N (editors). Edisi ketujuh. Jakarta : Balai
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2015. Hal: 51-52.
3.Webster, GA. Othematoma, with Report of a Case. Boston : Boston Medical and Surgical Journal. October 1896; 135: 358.
4.Juboori, A.N. Treatment of Auricular Hematoma with Compression Using X-Ray Films. Los Angel : General Medicine. 2013; 1 (101): 1-4.
5.Hassan, M., Ahmed, A.U. Management of Haematoma Auris by Minimal Access Surgery and Steroid Injection. Bangladesh J Otorhinolaryngol. 2017; 23(1): 83-87.
6.Indah, S., Eka, P.S. Hamatoma Aurikula. Medicina. 2013; 44: 194-197.
7.Sbaihat, AS., Khatatbeh, WJ. Treatment of Auricular Hematoma Using Dental Rolls Splints. Journal of the Royal Medical Service. June 2011; 18 (2): 22-25.
8.Tuli, BS., Tuli, I.P., Singh, A., Tuli, N.K. Textbook of Ear, Nose, and Throat. Second Edition. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers. 2013. p: 3, 4, 52, 56.
9.Djayalangkara, H., Lisal,J.I., Rafiah, S., ett all. Buku Ajar Anatomi Biomedik 2. Edisi 3. Makassar: Bagian Anatomi FK Unhas. 2013. Hal: 160-162.
10.Putz,R., Pabst, R. Atlas Anatomi Manusia Sobotta Kepala, Leher, Eksremitas Atas Jilid 1. Edisi 21. Jakarta : EGC. 2003. Hal: 381-396.
11.Snell, R.S. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. Sugiharto L (ahli bahasa). Suwahjo A, Liestyawan YA (editor). Jakarta : EGC. 2012. Hal: 626-636.
12.Eroschenko, V.P. Atlas Histologi diFiore. Jakarta : EGC. 2012. Hal: 506-516.
13.Silverthon, DU., Johnson, B.R. Fisiologi Manusia : Sebuah Pendekatan Terintegrasi. Edisi 6. Staf Pengajar Departemen Fisiologi Kedokteran FKUI (ahli bahasa);
Octavius H (editor penyelaras). Jakarta : EGC. 2014. Hal: 360-370.
14.Bansal, M. Diseases of Ear, Nose, and Throat Head and Neck Surgery. First edition. New Delhi : Jaypee Brothers Medical Publishers. 2013. p: 185-186.
15.Krogmann RJ., King KC. Auricula Hematoma. StatPearls Publishing LLC. January 2020. p. 1-11.
16.Dhingra, P.L., Dhingra, S. Diseases of Ear, Nose, and Throat & Head and Neck Surgery. Seventh edition. India : Elsevier. 2018. p: 52-53.
17.Lahdji, A., Primasari, A. Buku Ajar Sistim Telinga, Hidung, dan Tenggorokan. Universitas Muhammadiyah Semarang : Fakultas Kedokteran. 2015. Hal: 23-25.
18.Ozel, HE., Genc, S., Esen, E., et all. Auricular Hematoma Cases Caused By Mobile Phones. Oral and Maxillofacial Surgery Cases 1. 2015 : 51-52.
19.Maqbool, M., Maqbool, S. Textbook of Ear, Nose, and Throat Diseases. Eleventh edition. New Delhi : Jaypee Brothers Medical Publishers. 2007. p: 51-52.
20.Turner’s, L. Diseases of The Nose, Throat and Ear Head and Neck Surgery : Hussain SM (editor). Eleventh edition. New York : CRS Press. 2016. p: 484.
21. Kubota, T., Ohta, N., Fukase, S., et all. Treatment of Auricular Hematoma by OK-432. Otolaryngology Head and Neck Surgery. 2010; 142: 863-866.
Terima Kasih ...

Anda mungkin juga menyukai