disebabkan oleh kecelakaan, benturan atau pukulan pada wajah dan trauma iatrogenik pada saat mengeluarkan benda asing. tuli konduktif dan dapat menimbulkan infeksi telinga tengah yang berulang.
*Toynbee pada tahun 1853 dengan menggunakan material *Miringoplasti pertama kali dilakukan oleh Berthold pada
tahun 1878 yang meliputi pengangkatan epitel membran timpani pada pinggir perforasi dan pemasangan graft yang diambil dari kulit lengan atas. tahun 1887.
*Istilah paper patch pertama kali diperkenalkan oleh Blake *paper patch digunakan untuk memandu migrasi epitel dari
pinggir perforasi. Teknik ini efektif dilakukan pada perforasi akibat trauma yang akut atau setelah pengangkatan pipa ventilasi grommet, meskipun kebanyakan perforasi ini dapat sembuh secara spontan.
* GRAFT MIRINGOPLASTI
prosedur miringoplasti dengan menempatkan
graft pada membran timpani secara overlay maupun anterior underlay
* banyak para peneliti berminat meneliti mengenai jaringan atau * Berdasarkan asalnya, graft dibagi menjadi autograft, homograft,
heterograft dan artifisial graft dimana masing-masingnya mempunyai kelebihan dalam menutup perforasi.
suatu membran/selaput yang terletak/memisahkan antara telinga luar dan telinga tengah. * berbentuk seperti selaput dan mirip gendang sehingga biasa disebut gendang telinga yang mempunyai ukuran panjang vertikal rata-rata 9 -10 mm, diameter 8 - 9 mm dan tebalnya kira-kira 0,1 mm. * Membran timpani miring ke medial dari posterior superior ke anterior inferior, membentuk sudut kira-kira 140antara kavum timpani dan liang telinga luar (Moore, 1989). * Membran timpani terdiri dari tiga lapisan. * Dibagi menjadi 2 bagian (pars tensa dan pars flasida)
Kontroversi * Hildmann dkk mengatakan bahwa 90% ruptur membran timpani akibat trauma akan sembuh spontan. Miringoplasti baru dilakukan bila terdapatnya kegagalan penutupan perforasi setelah 3 bulan. Penutupan segera dapat dilakukan bila terdapat kerusakan tulangtulang pendengaran, terdapat benda asing dan adanya kerusakan struktur telinga dalam. * Amadasun dkk dalam penelitiannya yang menyimpulkan bahwa penatalaksanaan ruptur membran timpani yang akut, hanya dilakukan pembersihan telinga secara berkala dan pencegahan infeksi pada telinga. * Fisch dkk mengatakan bahwa pada ruptur membran timpani yang akut dapat dilakukan miringoplasti segera dengan pendekatan transkanal, apabila liang telinganya cukup lapang dan perforasi dapat dilihat dengan jelas.
Golz dkk6 pada penelitiannya mengukur diameter perforasi ini dengan menggunakan hook dan membaginya menjadi 3 bagian yaitu
Lee dkk tahun 2008 * Perforasi ukuran 2mm * Perforasi ukuran 2-4mm * Perforasi ukuran 4-6mm * Perforasi 6mm HASIL * Perforasi ukuran 2mm (84,2%) * Perforasi ukuran 2-4mm (63,3%) * Perforasi ukuran 4-6mm (40,0%) * Perforasi 6mm (11,8%)
Dursun dkk membandingkan angka keberhasilan antara miringoplasti dengan menggunakan paper patch, lemak dan perikondrium. HASIL
* 2. Membran tympani translusen * 3. Tidak ada infeksi telinga tengah * 4. Pendengaran sedikit dibawah normal (tuli
konduktif ringan)
* Tidak saat infeksi * Lakukan pemeriksaan audiometri nada murni * Pada anak tidak memberikan minum dan
makan lagi setelah tengah malamsebelum
operasi
pengangkatan pinggir perforasi (trimming) dengan menggunakan pick yang tajam atau mengkauterisasi pinggir perforasi dengan larutan asam trichloroasetat. tidak perlu dilakukan.
dilarang mengejan, bersin, membuang ingus kuat-kuat dan menghindari bepergian dengan pesawat udara selama 3 minggu setelah tindakan
HATI-HATI BILA
* Suhu lebih 101F atau > 38C * Bila keluar cairan dari telinga dan berbau
*TERIMA
KASIH
Semoga Bermanfaat