Fungsi tuba eustachius ventilasi dari telinga tengah dan mastoid
Tuba eustachius terbuka terjadi pertukaran gas dan persamaan tekanan udara di atmosfer dan telinga tengah Gas di telinga tengah juga bertukar dengan mukosa telinga tengah Difusi dari telinga tengah ke darah komposisi gas di telinga tengah mempresentasikan darah vena Jika terjadi atelectasis terjadi retraksi pada MT ke arah promontorium dan tulang telinga tengah Otitis media adhesive MT menempel pada promontorium dan ossicle sepenuhnya tidak ada permukaan mukosa Retraksi MT lama2 dapat menyebabkan erosi inkus dan stapes OMA berulang MT menjadi tipis dan lemah (karena destruksi lapisan fibrosa yang mengandung kolagen) dapat menyebabkan atelektasis dan timpanosklerosis
Klasifikasi retraksi MT (Sade and Berco) :
OTITIS MEDIA KRONIK DENGAN KOLESTEATOMA
Kolesteatoma dapat terbentuk dari kantung retraksi yang dalam berisi debris keratin yang mengalami deskuamasi tidak dapat keluar ke ear canal Kantong retraksi dapat terbentuk di pars tensa atau pars flaccida dari telinga yang mengalami atelectasis Kolesteatoma : Merupakan kista inklusi epidermal dari telinga tengah atau mastoid pada yang mengalami retraksi, kistanya terbuka ke KAE Mengandung debris yang mengalami deskuamasi, keratin (dari epitel skuamosa berkeratin) Etiologi : kongenital atau acquired (karena OME, OMA, trauma pada os temporal dengan implantasi dermis ke telinga tengah atau mastoid) Diagnosis : dengan otoskop, endoskopi, mikroskop, atau surgical, CT/MRI Gejala : asimptomatik, infeksi, destruksi tulang, tuli konduktif, otorrhea purulent dan berbau (karena infeksi oleh bakteri anaerob yang sering), Komplikasi : hearing loss, vertigo, paralisis N VII, infeksi intrakranial Jika ada otorrhea canal debridement supaya ga dikira OE Diagnosis : dengan otoskop, endoskopi, mikroskop, atau surgical, CT/MRI Attic retraction cholesteatoma Klasifikasi kolesteatoma kongenital (Potsic dkk) : - Stadium I : terbatas pada 1 kuadran - Stadium II : melibatkan >1 kuadran tanpa keterlibatan tulang - Stadium III : mengenai tulang tapi tidak sampai mastoid - Stadium IV : sampai ke mastoid Patogenesis kolesteatoma acquired : 1. Invaginasi MT retraction pocket cholesteatoma 2. Hyperplasia sel basal 3. Pertumbuhan epitel melalui perforasi (teori migrasi) 4. Metaplasia epitel skuamosa di telinga tengah OTITIS MEDIA KRONIK TANPA KOLESTEATOMA Infeksi akut atau rekuren dapat menyebabkan perforasi MT yang permanen Etiologi : Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus Perforasi kronik tanpa kolesteatoma dapat disebabkan infeksi kronik atau intermiten Perforasi MT disebabkan OMA, OMK, atau trauma (injury or surgery) OMA 1 episode saja dapat menyebabkan perforasi MT Komplikasi perforasi MT : Pertumbuhan epitel berkeratin di kanalis akustikus atau MT secondary acquired cholesteatoma Kontaminasi dari KAE atau infeksi dari mastoid infeksi Tuli konduktif frekuensi rendah Penurunan velocity (kecepatan?) MT Patogenesis : Inflamasi persisten dari telinga tengah atau mastoid Faktor penyebab infeksi akut berubah menjadi kronik : - Jaringan granulasi - Perubahan tulang - Timpanosklerosis - Kolesteatoma - Cholesterol granuloma Aeration di telinga tengah, antrum, dan mastoid bergantung pada pergerakan bebas udara dari tuba eustachius ke mastoid air cells Di tulang temporal gas harus berjalan di sekitar tulang dalam epitympanic space untuk sampai ke antrum Telinga tengah dan antrum dipisahkan oleh tulang dan lipatan mukosa Edema dan inflamasi dengan jaringan granulasi menyumbat bukaan antara telinga tengah dan antrum menghambat drainase dan aerasi dari antrum dan mastoid obstruksi kronis attic dan antrum + infeksi irreversible changes di mukosa dan tulang antrum dan mastoid Jaringan granulasi di tulang temporal dapat menyebabkan erosi tulang (risiko lebih tinggi jika ada kolesteatoma) OMK lebih banyak terjadi pada pemasangan tympanostomy tube yang lama dapat menyebabkan otorrhea juga otorrhea kronik dan resisten terhadap terapi Tatalaksana : 1. Antibiotic : Yang dapat membunuh P. aeruginosa dan S. aureus Jika infeksi rekuren atau kronik sebaiknya dilakukan kultur supaya dapat memberikan antibiotic yang sesuai Antibiotic topical dapat bersifat ototoksik terutama yang mengandung aminoglikosida dan propylene glycol dapat menyebabkan tuli sensorineural HANYA diberikan jika benefit >> Tragal pumping dilakukan setelah meneteskan obat tetes meningkatkan penetrasi dari KAE ke telinga tengah Preparat yang diberikan dapat isinya AB saja atau yang isinya dikombinasi dengan boric acid, sulfamethoxazole, kloramfenikol, amfoterisin, dan hidrokortison terutama pada yang epitelialitis dan moist mastoid cavity AB sistemik