Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Abdomen merupakan bagian antara rongga dada dan ronga pelvis. Pada rongga abdomen
ini bagian atas dibatasi oleh diafragma dan bagian bawahnya di atasi oleh rongga pelvis. Di
dalam rongga abdomen terdapat organ organ penting yaitu :
1. Gaster ( lambung )
2. Usus halus (duodenum, jejenum, ileum)
3. Usus Besar (caecum, Apendiks, colon, rectum)
4. Lien ( kelenjar limfatik )
5. Pancreas
6. Hati, dan
7. Ginjal ( ren ).
Rongga abdomen dibagi oleh sembilan area yang dibatasi oleh empat bidang yang biasa
disebut empat kuadran. Area ini sangat penting untuk pemeriksaan fisik abdomen secara palpasi,
perkusi, dan auskultasi untuk menemukan adanya kelainan kelainan pada organ dalam
abdomen, serta untuk memberi gambaran atau imajiner lokasi organ dalam abdomen.

I.2 Tujuan dan Manfaat


Tujuan dari pembuatan referat ini sebagai berikut :
1. Menjelaskan regio regio pada abdomen dan hubungan dengan organ dalam abdomen.
2. Menjelaskan susunan viscera abdomen.
3. Menjelaskan keluhan keluhan yang terjadi pada abdomen dan hubungannya dengan organ
dalam abdomen berdasarkan regio keluhan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Batas rongga abdomen


Abdomen terdapat diantara thorax dan pelvis. Cavitas abdomen terpisah dari cavitas
thoracis oleh diafragma, bagian atasnya terlindungi oleh sangkar dada, kearah caudal
bersinambungan dengan cavitas pelvis, dan juga dibatasi oleh dinding abdomen. (Moore, 2002)

II.2 Anatomi Permukaan


Pada anatomi permukaan dapat kita bagi menjadi 2 petunjuk permukaan, yaitu permukaan
dinding abdomen dan permukaan viscera abdomen. Semua ini ada kaitannya dengan keluhan
keluhan pada abdomen.

a. Petunjuk permukaan dinding abdomen


1. Procesus xipoideus
Proc. Xipoideus adalah tulang cartilago tipis yang merupakan bagian bawah sternum. Proc.
Xipoideus mudah diraba pada lekukan pada arcus costalis bertemu dengan bagian atas dinding
anterior abdomen. Symphysis xiposternalis ditemukan dengan meraba pinggir bawah corpus
sterni, dan terletak bersambungan dengan corpus vertebra thoracica IX. (Snell, 2006) Lihat
gambar 2.1

2. Arcus costalis
Arcus costalis merupakan pinggir bawah dinding thorax yang berbentuk melengkung dan
dibentuk di depan oleh cartilagines costales VII XI dan dibelakang oleh cartilagines costales
XI dan XII. Arcus costalis terletak paling bawah pada cartilago costalis X, yang bersebrangan
dengan corpus vertebra lumbal III. Costa XII mungkin pendek dan sukar diraba. (Snell, 2006)
Lihat gambar 2.1

3. Crista iliaca
Crista iliaca dapat diraba seluruh panjangnya dan berakhir di depan pada spina iliaca
anterior superior dan dibelakang pada spina iliaca posterior superior. Titik tertinggi
bersebrangan dengan corpus vertebra lumbalis IV. Sekitar 5 cm posterior terhadap spina iliaca
anterior superior, pinggir luar crista iliaca menonjol membentuk tuberculum iliacum. (Snell,
2006) Lihat gambar 2.1

4. Tuberculum pubicum
Tuberculum pubicum merupakan petunjuk permukaan yang penting. Tuberculum dapat
diidentifikasi sebagai sebuah penonjolan kecil sepanjang permukaan pubis. (Snell, 2006) Lihat
gambar 2.1

5. Symphysis Pubica
Symphysis Pubica merupakan articulatio cartilagines yang terletak di garis tengah diantara
corpus ossis pubis. Symphysis pubica dirasakan sebagai struktur padat di bawah kulit di garis
tengah pada bagian bawah dinding anterior abdomen. Crista pubica adalah nama yang diberikan
untuk tonjolan pada permukaan superior os pubis medial terhadap tuberculum pubicum. (Snell,
2006) Lihat gambar 2.1

6. Ligamentum inguinale
Ligamentum inguinale terletak di bawah lipatan kulit lipat paha. Ligamentun ini merupakan
pinggir bawah apponeurosis m. Obliquus externus abdominis. Ligamentum ini dilateral melekat
pada spina iliaca anterior superior, melengkug ke bawah dan medial, dan melekat pada
tuberculum pubicum. (Snell, 2006) Lihat gambar 2.1

7. Anulus inguinalis superficialis


Anulus inguinalis merupakan lubang berbentuk segitiga pada apponeurosis m. Obliquus
externus abdominis yang terletak di atas dan medial terhadap tuberculum pubicum. Pada dewasa
cincin ini dapat diraba dengan mendorong kulit bagian atas scrotum kedalam (invaginasi) dengan
ujung jari kelingking. Funiculis spermaticus yang tubular lunak dan keluar dari anulus dapat
diraba dan berjalan turun melewati atau medial terhadap tuberculum pubicum dan masuk ke
dalam scrotum. Rabalah funiculus spermaticus pada bagian atas scrotum, antara jari dan ibu jari
dan perhatikan adanya struktur seperti tali yang keras pada bagian posteriornya yang disebut
ductus deferens.
Pada perempuan anulus inguinalis superficialis lebih kecil dan sukar diraba, anulus ini
meneruskan ligamentum teres uteri. (Snell, 2006) Lihat gambar 2.1

8. Scrotum
Scrotum merupakan kantong kulit yang berisi testis, epydidimis, dan ujung bawah feniculus
spermaticus. Kulit scrotum berkerut dan dilipat oleh rambut yang tipis. Pangkal dari kedua
scrotum dapat di tunjukan dengan adanya garis yang gelap pada garis tengah, dinamakan raphe
scroti, terdapat sepanjang garis fusi.
Testis pada masing masing sisi merupakan badan oval yang keras, dengan facies lateralis,
anterior dan medialis yang di kelilingi oleh kedua lapisan tunica vaginalis. Oleh karena itu testis
terletak bebas dan tidak terfiksasi oleh kulit atau jaringan subcutan. Posterior terhadap testis
terdapat struktur memanjang yang disebut epydidimis. (Snell, 2006) Lihat gambar 2.1

9. Linea alba
Linea alba merupakan pita fibrosa yang berjalan vertikal dan terbentang dari symphysis
pubica sampai ke proc. Xipoideus dan terletak digaris tengah. Linea alba dibentuk oleh fusi
apponeurosis otot otot anterior abdomen dan pada permukaan terlihat sebagia alur dangkal
digaris tengah. (Snell, 2006) Lihat gambar 2.1

10. m. Rectus abdominis


m. rectus abdominis terletak di garis di samping kanan dan kiri linea alba dan berjalan
vertikal pada dinding abdomen, otot otot ini dapat dipertegas dengan meminta pasien menaikan
bahunya pada posisi terlentang tanpa menggunakan lengannya. (Snell, 2006) Lihat gambar 2.1

11. Intersecsiones tendinea


Ada tiga buah intersectione tendineae pada masing masing otot dan berjalan melintang
pada m. Rectus abdominis. Pada masing masing otot intersectiones tendineae dapat diraba
sebagai lekukan transversal setinggi ujung proc. Xipoideus, umbilicus dan pertengahan jarak
diantara keduanya. (Snell, 2006) Lihat gambar 2.1

12. Linea semilunaris


Linea semilunaris merupakan pinggir lateral m. Rectus abdominis dan menyilang arcus
costalis pada ujung carilago costalis IX. Untuk mempertegas linea semilunaris, pasien diminta
tidur terlentang dan menaikan bahunya tanpa menggunakan lengannya. Untuk melakukannya,
pasien dapat mengontraksikan m. Rectus abdominis sehingga pinggir lateralnya terlihat. (Snell,
2006) Lihat gambar 2.1

13. Umbilicus
Umbilicus terletak pada linea alba dan posisinya tidak tetap. Umbilicus merupakan kerutan
jaringan parut dan merupakan tempat perlekatan tali pusat pada janin. (Snell,2006) Lihat gambar
2.1
Gambar 2.1 Permukaan dinding abdomen

b. Bidang dan garis abdomen


1. Garis vertikal
Masing masing garis vertikal kanan dan kiri berjalan melalui titik tengah diantara spina
iliaca anterior superior ( SIAS ) dan symphysis pubica. (Snell, 2006) Lihat gambar 2.2

2. Planum transpyloricum
Bidang horizontal ini melalui ujung ujung cartilago costa IX kanan dan kiri, yaitu titik
tempat pinggir lateral m. Rectus abdominis (linea semilunaris) memotong arcus costalis. Bidang
ini terletak setinggi corpus vertebra lumbal I. Planum transpyloricum melalui pylorus, junctura
doudenum jejunalis, collum pancreas, dan hilum renal. (Snell, 2006) Lihat gambar 2.2

3. Planum subcostale
Bidang horizontal ini menghubungkan titik terendah arcus costalis pada masing masing sisi,
yaitu cartilago costa X. Planum subcosta terletak setinggi lumbal III. (Snell, 2006) Lihat gambar
2.2

4. Planum intercrista
Bidang ini berjalan melalui titik tertinggi crista iliaca dan terletak setinggi corpus vertebra
lumbal IV. Bidang ini sering digunakan sebagai petunjuk permukaan pada waktu melakukan
fungsi lumbal. (Snell, 2006) Lihat gambar 2.2

5. Planum intertuberculare
Bidang ini menghubungkan kedua tuberculum iliacum dan terletak setinggi vertebra lumbal
V. (Snell, 2006) Lihat gambar 2.2

Gambar 2.2 bidang dan garis abdomen

c. Kuadran Abdomen
Cara yang mudah membagi abdomen dalam kuadran kuadran adalah menggunakan garis
vertikal dan garis horizontal yang saling berpotongan di umbilicus. Kuadran kuadran itu adalah
kuadran kanan atas ( KkaA ), kuadran kiri atas ( KkiA ), kuadran kanan bawah ( KkaB ), dan
kuadran kiri bawah ( KkiB ). Epigastrium digunakan dengan bebas untuk menunjukan daerah di
bawah proc. Xipoideus dan di atas umbilicus, sedangkan istilah periumbilicus digunakan untuk
menunjukan daerah disekitar umbilicus.
(Snell, 2006) Lihat gambar 2.3
Pada cavitas abdomen, biasanya dibedakan menjadi sembilan area yang dibatasi oleh 4
bidang atau yang kita sebut dengan kuadran. (Moore, 2002)
Lihat gambar 2.3

Gambar 2.3 kuadran abdomen dan 9 area

d. Petunjuk permukaan viscera abdomen


1. Hepar ( Hati )
Hepar terletak di bawah lindungan costa bagian bawah, dan sebagian besar massa terletak
pada sisi kanan atas. Pada bayi sampai usia sekitar tahun ketiga, pinggir bawah hepar meluas
satu sampai dua jari di bawah arcus costalis. Pada orang dewasa yang gemuk atau mempunyai
m. Rectus abdominis yang berkembang baik, hepar tidak dapat diraba. Pada orang dewasa yang
kurus, pinggir bawah hepar mungkin teraba satu jari di bawah arcus costalis. Hepar mudah
diraba bila pasien inspirasi dalam serta diafragma berkontraksi dan menekan hepar bawah.
(Snell, 2006) Lihat gambar 2.4
Hepar terutama terletak di kuadran kanan atas abdomen, tersembunyi dalam sangkar dada
yang juga melindunginya. Hepar terletak lebih caudal sewaktu seseorang berdiri tegak karena
pengaruh gaya berat. Hepar berbentuk seperti limas dengan dasar di sebelah kanan dan
puncaknya di sebelah kiri. Pada keadaan normal hepar hepar meluas ke caudal sampai arcus
costalis dexter. (Moore, 2002) Lihat gambar 2.4

2. Vesica biliaris ( Kandung empedu )


Fundus vesica biliaris terletak berhadapan dengan ujung cartilago costalis IX dextra, yaitu
di tempat pinggir lateral m. Rectus abdominis menyilang arcus costalis. (Snell, 2006) Lihat
gambar 2.4

3. Lien ( Kelenjar limfatik )


Lien terletak di kuadran kiri atas dan terlindungi oleh costa IX XI. Sumbu panjangnya
sesuai dengan sumbu panjang costa X dan pada orang dewasa lien normal tidak menonjol ke
depan, melebihi linea midaxillaris. Pada bayi, kutub bawah lien sedikit teraba. (Snell, 2006)
Lihat gambar 2.4

4. Pancreas
Pancreas terletak menyilang planum transpyloricum. Caput pancreatis terletak di bawah
dan ke arah kanan, collum pancreatis terletak pada planum transpyloricum, dan cauda
pancreatis terletak di kiri atas. (Snell, 2006) Lihat gambar 2.4
5. Ren ( Ginjal )
Ren dextra sedikit lebih rendah dibandingkan dengan ren sinistra (karena massa lobus
hepatis dextra yang besar), dan kutub bawahnya mungkin teraba di regio lumbalis kanan dan
pada akhir inspirasi dalam pada orang yang memiliki otot otot abdomen yang tidak
berkembang baik. Masing masing ginjal bergerak sekitar 2,5 cm dengan arah vertikal selama
pergerakan respirasi maksimal diafragma. Ren sinistra normal, yang lebih tinggi dari ren dextra
tidak dapat diraba.
Pada dinding anterior badomen hilum masing masing ren terletak pada planum
transpyloricum, sekitar tiga jari dari garis tengah. Pada punggung, ren terbentang dari proc.
Spinosus vertebra thoracica XII sampai proc. Spinosus vertebra lumbal III, dan hilum
berhadapan dengan vertebra lumbal I. (Snell, 2006) Lihat gambar 2.4

6. Gaster ( Lambung )
Junctura cardio-oesopaghealis terletak sekitar tiga jari di bawah dan kiri dari symphisis
xiposternalis (esophagus menembus diafragma setinggi vertebra thoracica X).
Pylorus terletak pada planum trasnpyloricum tepat di sebelah kanan garis tengah. Curvatura
minor terletak pada garis lengkung yang menghubungkan junctura cardio-oesophagealis dengan
pylorus. Curvatura mayor mempunyai posisi yang sangat bervariasi pada daerah umbilicus atau
di bawahnya. (Snell, 2006) Lihat gambar 2.4

7. Doudenum ( pars superior )


Bagian ini terletak pada planum traspyloricum sekitar 4 jari di sebelah kanan garis tengah.
(Snell, 2006)
Duodenum (25 cm) adalah organ berbentuk tapal kuda atau huruf C (dengan tungkai inferior
yang menjadi lebih panjang daripada superior) dan memiliki 4 bagian: pertama (superior, 5 cm)
pada tingkat LI, kedua (turun, huruf C; 7,5 cm) terletak di LI LIII, ketiga (horizontal,
transversal; 10 cm) terletak di L III dan keempat ( naik; 2,5 cm) menuju lentur duodeno-jejunum
(junction). (Vinay, 2011) Lihat gambar 2.4
8. Caecum
Caecum terletak di kuadran kanan bawah. Caecum sering teregang oleh gas dan memberikan
suara resonan bila diperkusi. Caecum dapat diraba melalui dinding anterior abdomen. (Snell,
2006) Lihat gambar 2.4
Caecum terletak pada fossa iliaca kanan antara garis semilunaris dan spina iliaca anterior.
Katup ileocaecal terletak 8 sampai 10 cm. (3 sampai 4 inci) di atas tengah ligamen Poupart's.
Titik McBurney adalah 4,5cm. (13/4 inci) di atas dan di bagian dalam tulang belakang kanan
iliaca anterior superior pada garis ke umbilicus. (Davis, 1913) Lihat gambar 2.4

9. Appendix vermiformis
Appendix vermiformis terletak di kuadran kanan bawah. Pangkal appendix terletak pada
sepertiga ke arah atas (sepertiga lateral) garis yang menghubungkan spina iliaca anterior
superior dengan umbilicus (titik McBurney). Posisi ujung appendix yang bebas sangat bervariasi.
(Snell, 2006) Lihat gambar 2.4

10. Colon ascendens


Colon ascendens terbentang ke atas dari caecum pada sisi lateral garis vertikal kanan dan
menghilang di bawah arcus costalis kanan. Colon ascendens dapat dipalpasi melalui dinding
anterior abdomen. (Snell, 2006) Lihat gambar 2.4

11. Colon trasnversum


Colon transversum menyilang abdomen dan terletak di daerah umbilicus. Colon transversum
melengkung ke bawah dengan bagian cenkungnya menghadap ke atas. Karena colon ini
mempunyai mesenterium, posisinya berubah ubah. (Snell, 2006) Lihat gambar 2.4

12. Colon descendens


Colon descendens terbentang ke bawah dari arcus cotalis kiri pada sisi lateral garis vertikal
kiri. Pada kuadran kiri bawah, colon ini melengkung ke medial dan bawah untuk melanjutkan
diri menjadi colon sigmoideum. Colon descendens mempunyai diameter yang lebih kecil
dibandingkan colon ascendens dan dapat dipalpasi melalui dinding anterior abdomen. (Snell,
2006) Lihat gambar 2.4
13. Vesica urinaria
Vesica urinaria yang penuh dan uterus gravidarum dapat diraba pada bagian bawah dinding
anterior abdomen di atas symphysis pubica. (Snell, 2006) Lihat gambar 2.4

14. Aorta
Aorta terletak di garis tengah abdomen dan bawah bercabang dua menjadi a. Iliaca
communis dextra dan a. Iliaca communis sinistra di depan vertebra lumbalis IV, yaitu pada
planum intercristale. Pulsasi aorta mungkin dapat diraba melalui bagian atas dinding anterior
abdomen tepat di sebelah kiri garis tengah. (Snell, 2006) Lihat gambar 2.4

15. Arteri iliaca externa


Denyut a. Iliaca mungkin dapat diraba waktu arteri ini lewat di bawah ligamentum
inguinale untuk melanjutkan diri menjadi arteri femoralis. Arteri iliaca externa dapat terletak
pada pertengahan diantara spina iliaca anterior superior dan symphysis pubis. (Snell, 2006)
Lihat gambar 2.4

Gambar 2.4 Hubungan regio dengan organ viscera abdomen

Tabel Hubungan regio dengan organ viscera abdomen


kuadran Organ Regio Organ
Lobus kanan hati, vesica
Hati dan vesica biliaris,
biliaris, bagian dari
pylorus, doudenum, caput
Kanan atas Hipokondrium kanan doudenum, flexura, bagian
pankreas, kelenjar adrenal,
ginjal kanan, kelenjar
sebagian ginjal kanan,
suprarenal.
flexura, sebagian dari colon
Pylorus, doudenum,
asenden dantransversal Epigastrium
pankreas, bagian dari hati.
Lobus kiri hati, spleen, Lambung, spleen, fluxura,
Hipokondrium kiri
lambung, badan pankreas, kelenjar suprarenal.
kelenjar adrenal kiri,
Kiri atas
sebagian dari ginjal kiri, Colon asenden, bagian dari
flexura, sebagian dari colon Lumbal kanan jejenum dan ileum. Bagian
transversal dan colon bawah ginjal kanan.
desenden.
Kanan bawah Caecum dan appendix, Umbilicus Omentum, jejenum dan
sebagian dari colon asenden, ileum, bagian bawah

ureter kanan, ovary dan doudenum, mesenterium.


Colon desenden, bagian
salpinx,.
Lumbal kiri jejenum dan ileum, bagian
bawahh ginjal kiri.
Caecum, appendix, bagian
Colon sigmoideum, Inguinal kanan bawah ileum, ureter kanan,
sebagian colon desenden, ovarium kanan.
Kiri bawah
ureter kiri, ovary dan Hipogastrium Ileum, uterus.
salpinx. Colon sigmoideum, ureter
Inguinal kiri
kiri, ovarium kiri.
( Henry M, 2006 ) Mosbys Guide To Physicial Examination

II.3 Susunan umum viscera abdomen


a. Hepar ( Hati )
Hepar merupakan organ besar yang terletak pada bagian atas cavitas abdominal. Hampir
seluruh bagian hepar terletak di bawah costa dan cartilagines costales, dan melintas ke regio
epigastrica. (Snell,2006)
Hepar ini juga mempunyai banyak fungsi yang berhubungan dengan metabolisme, hepar
menyimpan glikogen dan menghasilkan empedu. Empedu dari hepar disalurkan melalui ductus
hepaticus dan ductus cysticus ke vesica biliaris (fallae) dan di sini dipekatkan melalui resorpsi
air.
Hepar menerima darah dari dua sumber yaitu arteri hepatica propia (30%) dan vena porta
hepatis (70%). Arteri hepatica propia membawa darah yang kaya oksigen dari aorta, dan vena
porta hepatis menghantar darah yang miskin oksigen dari saluran cerna kecuali dari bagian distal
canalis analis. Di porta hepatic, arteria hepatica propia dan vena porta hepatis berakhir dengan
membentuk ramus dexter dan ramus sinister masing masing untuk lobus hepatic dexter dan
sinister. Vena hepatis yang terbentuk melalui persatuan vena centralis hepatis, bermuara dalam
vena cava inferior, tepat caudal dari diafragma.
Saraf saraf hepar berasal dari plexus hepaticus, bagian plexus coeliacus terbesar. Plexus
hepaticus mengiringi cabang arteria hepatica propia dan vena porta hepatic ke hepar. Plexus
hepaticus ini terdiri dari serabut parasimpatis dari truncus vagalis anterior dan truncus vagalis
postrior. (Moore,2006) Lihat gambar 2.5
Gambar 2.5 Hepar, pancreas, dan vesica biliaris

b. Vesica biliaris ( Kandung empedu )


Vesica biliaris merupakan kantong berbentuk buah pir yang melekat pada permukaan bawah
lobus hepatis kanan. Ujungnya buntu, atau fundus, menonjol di bawah margo inferior hepar.
(Snell, 2006)
Panjang vesica biliaris panjangnya 7 10 mterletak dalam fossa vesica biliaris pada facies
visceralis hepar. Fundus adalah ujungnya yang melebar dan menganjur dari tepi caudal hepar,
biasanya terletak pada cartilago costalis IX pada linea medioclavicularis dextra. Corpus vesica
biliaris bersentuhan dengan facies visceralis hepar, colon transversum dan pars superior
doudenum. Collum vesica biliaris berkelok menyerupai huruf S dilanjutkan sebagai ductus
cysticus.
Arteri cystica mengantar darah ke ductus choledocus (biliaris) dan ductus cysticus. Arteri
cysticus biasanya (72%) berasal dari ramus dexter arteri hepatica propia di sudut antara ductus
hepaticus communis dan ductus cysticus. Vena cystica yang menyalurkan darah dari saluran
empedu dan collum vesica biliaris dapat melintas langsung ke hepar atau memasuki hepar
melalui vena porta hepatis. Vena vena fundus vesica biliaris dan corpus vesica biliaris melintas
langsung ke dalam facies visceral hepar.
Limfe dari vesica biliaris disalurkan ke dalan nodi lymphoidei hepatici, sering kali melalui
nodus cysticus yang terdapat di dekat collum vesica biliaris. Saraf vesica biliaris dan ductus
cysticus mengikuti arteria cysticus dari plexus coeliacus (simpatis), nervus vagus (parasimpatis),
dan nervus phrenicus dexter (sensoris). (Moore, 2002) Lihat gambar 2.5

c. Gaster
Gaster merupakan bagian saluran pencernaan yang berdilatasi diantara esofagus dan usus
halus (Intestinum tenue). Gaster terletak di daerah kuadran kiri atas, epigastrium, dan regio
umbilicalis dan sebagian besar ditutupi oleh costa. Sumbu panjang gaster berjalan ke bawah dan
depan kanan , kemudian berjalan ke belakang dan sedikit ke atas. (Snell, 2006)
Pada gaster terdapat cardia yang merupakan lanjutan atau muara dari esofagus, kubah
fundus lambung menonjol di sebelah kiri cardia. Bagian utama lambung adalah badannya corpus
gastricus pyloricum yang bersambung dengan fundus, dan Pylorus merupakan muara lambung
ke dalam doudenum. Kepingan kepingan makanan dihancurkan secara kimiawi di dalam
lambung untuk menghasilkam kimus. (Leonhardt, )
Arteri arteri gaster berasal dari truncus coeliacus dan cabangnya yaitu
1. a. Gastrica sinistra merupakan cabang langsung dari truncus coeliacus, mengikuti curvartura
minor.
2. a. Gastrica dextra dilepaskan dari arteri hepatica lalu mengikuti curvatura mayor
3. a. Gastroepiploica dextra merupakan cabang a. Gastrodoudenalis.
4. A. Gastroepiploica sinistra berasal dari a. Splenica.
5. Aa. Gastrica breves berasal dari ujung aa. Splenica menuju fundus.

vena vena gaster mengikuti arteri arteri yang sesuai dalam hal letak dan lintasan. Vena
gastrica dextra dan sinistra mencurahkan isinya ke vena porta hepatis, vena gastrica breves dan
vena gastrepiploica membawa isinya ke dalam vena splenica yang bersatu dengan vena
mesenterica superior untuk membentuk vena porta hepatis. Vena gastroepiploica dextra
bermuara dalam vena mesenterica superior.
Persarafan gaster parasimpatis berasal dari truncus vagalis anterior dan truncus vagalis
posterior serta cabangnya. Persarafan simpatis berasal dari segmen medulla spinalis T VI sampai
T IX melalui plexus coeliacus dan di sebarkan melalui pluxus sekeliling arteria gastrica dan
arteria gastroepiploica. (Moore, 2002) Lihat gambar 2.6

Gambar 2.6 Gaster

d. Intestinum tenue ( Usus halus )


Intestinum tenue terbentang dari pylorus sampai kuala ileocaecalis, tempat ileum bersatu
dengan intestinum crassum. Pylorus membawa isi gaster ke dalam doudenum yang merupakan
bagian pertama intestinum tenue, dua bagian lainnya ialah jejenum dan ileum. (Moore, 2002)
Doudenum merupakan bagian pertama intestinum dan sebagian besar terletak dalam pada
dinding postrior abdomen. Doudenum terletak pada regio epigastrica dan umbilicalis. Dodenum
berbentuk seperti huruf C yang terbentang dari gaster disekitar caput pancreas sampai jejenum.
Kira kira pertengahan panjang duodenum bermuara ductus choledocus dan ductus
pancreaticus. (Snell, 2006)

Arteri doudenal berasal dari truncus coeliacus dan arteria mesentrica superior. Truncus
coeliacus melalui a. Gastroduodenalis superior dan cabangnya a. Pancraticodoudenalis
memasok darah kepada bagian doudenum yang terletak proksimal dari muara ductus choledocus
(biliaris), yakni yang berasal dari usus depan embrional. Arteria mesenterica superior melalui
cabangnya yakni a. Pancreaticodoudenalis inferior memasok darah kepada bagian doudenum
yang terdapat distal terhadap muara ductus choledochus yaitu bagian yang berasal dari usus
tengah embrional.
Vena vena doudenal mengikuti arteri- arteri dan bermuara dalam vena porta hepatis,
beberapa vena mencurahkan isinya secara langsung ke dalam vena porta hepatis dan yang
lainnya secara tidak langsung melalui vena mesenterica superior dan vena splenica.
Persarafan doudenum berasal dari nevus vagus dan saraf parasimpatis melalui plexus sekitar
arteria pancraticodoudenalis. (Moore, 2002) Lihat gambar 2.7

Panjang keseluruhan jejenum dan ileum sekitar 6 meter, dua per lima bagian atas adalah
jejenum. Jejenum mulai dari junctura doudenojejunalis dan berakhir pada junctura ileocaecalis.
Lengkungan lengungan jejenum menempati bagian kiri atas cavitas abdominal, sedangkan
ileum cenderung menempati bagian kanan bawah cavitas abdominalis dan cavitas pelvis. (Snell,
2002)
Arteri mesenterica superior mengantar darah jejenum dan ileum. Pembuluh pembuluh
darah ini melintas antara lembaran lembaran mesenterium dan melepaskan 15 18 ke
intestinum. Cabang cabang ini saling berhubungan dengan membentuk anastomosis berupa
arcus, dikenal sebagai lengkungan arterial yang melepaskan vasa recta. Vena mesenterica
superior membawa balik darah dari jejenum dan ileum. vena ini terletak ventral kanan dari arteri
mesenterica superior dalam radix mesenterii. Vena mesenterica superiror berakhir dorsal dari
collum pancreas pada persatuannya dengan vena splenica membentuk vena porta hepatis.
Saraf simpatis untuk jejenum dan ileum berasal dari segmen medulla spinalis T5-T9 dan
plexus coeliacus melalui kedua truncus sympaticus dan nervus splenicus mayor. Serabut seraut
preganglion bersinaps dalam ganglia coeliaca dan ganglion mesentericum superius. Saraf
parasimpatis berasal dari truncus vagalis posterior. Serabut simpatis pascaganglion dan serabut
parasimpatis preganglon mengadakan sinaps dalam plexus mesentric dan plexus submukosa
intestinum. Pada umumnya, rangsangan simpatis menurunkan peristaltik dan seksresi dan
berperan sebagai vasokonstriktor, sedangkan rangsangan parasimpatis meningkatkan peristaltik
dan sekresi. Intestinum tidak peka terhadap rangsang nyeri terbanyak, termasuk sayatan dan
pembakaran, tetapi peka terhadap penggembungan yang dirasakan sebagai kolik (kejang).
(Moore, 2002) Lihat gambar 2.7
Panjang intestinum tenue bervariasi antara 3 4 meter. Di intestinum tenue ini sebagai
pencernaan dan penyerapan makanan. (Leonhardt,1997) Lihat gambar 2.7
Gambar 2.7 Intestinum tenue

e. Intestinum Crassum ( Usus besar )


Intestinum crassum dibagi menjadi caecum, apendix vermiformis, colon ascendens, colon
transversum, colon descenden, colon sigmoideum, dan canalis analis. Intestinum crassum
melengkung dan meliputi lengkungan lengkungan intestinum tenue dan cenderung lebih
terfiksasi dibandingkan intestinum tenue.

Caecum merupakan kantong dengan ujung buntu yang menonjol ke bawah pada regio iliaca
kanan dan di bawah junctura ileocaecalis. (Snell, 2006)

Appendix vermiformis berupa pipa buntu yang berbentuk seperti cacing dan berhubungan
dangan caecum di sebelah caudal peralihan ileocaecalis. letak pangkal apppendix vermiformis
lebih kedalam dari titik pada batas antara bagian sepertiga lateral dan dua pertiga medial garis
miring antara spina iliaca anterior superior ( SIAS ) dan annulus umbilicus (titik McBurney).
Pendarahan caecum terjadi melalui arteria ileocolica cabang arteri mesenterica superior,
appendix vermiformis dipasok oleh arteria appendicularis, cabang arteri ileocoelica. Vena
ileocolica anak cabang vena mesenterica superior, mengatur balik darah dari caecum dan
appendix vermiformis.
Saraf - saraf caecum dan appendix vermiformis berasal dari saraf parasimpatis dan simpatis
dari plexus mesentericus superior. Serabut saraf simpatis berasal dari medulla spinalis thoracal
bagian caudal, dan serabut parasimpatis berasal dari kedua nervus vagus. Serabut saraf aferen
dari appendix vermiformis mengiringi saraf simpatis ke segmen medula spinalis T10. (Moore,
2002)

Colon ascendens berjalan ke atas dari caecum ke permukaan inferior lobus hepatis dexter,
menempati regio kanan bawah dan kuadran atas. Pada waktu mencapai hepar, colon ascenden
membelok ke kiri membentuk flexura coli dextra. (Snell, 2006)
Pendarahan colon ascendens dan flexura coli dextra terjadi melalui arteria ileocolica dan
arteria colica dexter, cabang dari arteria mesenterica superior. Vena ileocolica dan vena colica
dexter, anak cabang vena mesenterica superior, mengalirkan balik darah dari colon ascendens.
saraf colon ascenden berasal dari plexus mesentericus superior, sama seperti yang diuraikan
pada caecum dan appendix vermiformis. (Moore, 2006)

Colon transversum menyilang abdomen di regio umbilicus dari flexura coli dextra sampai
flexura coli sinistra. Colon transversum membentuk lengkungan seperti huruf U besar. Pada
posisi berdiri, bagian bawah U dapat turun sampai ke pelvis. Colon transversum pada waktu
mencapai daerah lien melengkung ke bawah membentuk flexura coli sinistra untuk menjadi
colon descendens. (Snell, 2006)
Pendarahan arteria colon transversum terutama terjadi melalui arteria colica media, cabang
arteria mesenterica superior, tetapi memperoleh juga melalui arteri colica dextra dan sinistra.
Penyaluran balik darah dari colon transversum melalui vena mesenterica superior. Saraf saraf
berasal dari plexus mesentericus superior dan mengikuti arteria colica dextra dan media. Saraf
ini membawa serabut saraf simpatis dan parasimpatis (vagal). Saraf yang mengikuti arteria
colica dextra dan sinistra berasal dari plexus mesentericus inferior. (Moore, 2002)

Colon descendens terbentang dari flexura coli sinistra sampai apertura pelvis superior.
Colon descendens menempati kuadran kiri atas dan bawah. (Snell, 2006)
Pada lintasnya ke caudal colon melewati tepi - tepi lateral ren sinistra, ventral terhadapnya.
(Moore, 2002)
Colon sigmoideum mulai dari apertura pelvis superior dan merupakan lanjutan dari colon
descendens. Colon ini tergantung ke bawah ke dalam cavitas pelvis dalam bentuk sebuah
lengkung. Colon sigmoideum beralih menjadi rectum di depan os sacrum. (Snell, 2006)
Berakhirnya taneina coli menunjukan permulaan rectum. Peralihan rectosigmoid ini kira
kira 15 cm dari anus. pendarahan colon descendens diurus oleh arteria colica sinistra dan
arteria sigmoideum superior. Arteria sigmoidea cabang arteria mesenterica inferior. Lalu
bercabang menjadi ramus descendens dan ascendens yang memasok darah kepada colon
sigmoideum. Arteria sigmoidea ter-cranial beranastomosis dengan ramus descendens arteria
colica sinistra. Vena mesenterica inferior membawa balik darah dari colon descendens dan colon
sigmoideum. Persarafan simpatis colon descendens dan colon sigmoideum berasal dari truncus
symphatitecus bagian lumbal dan plexus hipogastrium superior melalui plexus sepanjang cabang
arteria mesenterica inferior. Persarafan parasimpatis berasal dari nervi splanchnici pelvici.
(Moore, 2002)

Rectum menempati bagian posterior cavitas pelvis. Ke atas merupakan lanjutan colon
sigmoideum dan berjalan dari bawah turun di depan os sacrum, meninggalkan pelvis dengan
menembus diafragma pelvis. Di sini rectum melanjutkan diri sebagai canalis analis di dalam
perineum. (Snell, 2006) Lihat gambar 2.8

Gambar 2.8 Intestinum crassum

f. Pancreas
Pancreas merupakan organ lunak berlobus, berjalan miring menyilang dinding posterior
abdomen pada regio epigastrica. Pancreas terletak di belakang gaster dan terbentang dari
doudenum sampai lien. (Snell, 2006)
Pancreas memiliki caput, collum, corpus, dan cauda. Pancreas merupakan organ
retroperitoneal yang terletak kira - kira sepanjang bidang transpylorica. Caput terikat di lateral
oleh doudenum yang melengkung dan cauda memanjang ke hilus lien pada ligamentum
lienorenal. (Omar, david 2004)
Arteria arteria pancreas berasal dari arteria pancreaticodoudenalis. Sampai 10 cabang
arteria splanica mengantar darah ke corpus pancreatis dan cauda pancreatis. Arteria
pancreaticodoudenalis anterior dan posterior yakni cabang arteria gastrodoudenalis inferior
dan ramus posterior arteria pancreaticodoudenalis inferior yakni cabang dari arteria
mesenterica superior mengantar darah kepada caput pancreas. Vena vena pancreas
menyalurkan darah ke vena porta hepatis, vena splenica dan vena mesenterica superior, tetapi
yang terbanyak ke vena splenica. (Moore, 2006). Saraf saraf pancreas berasal dari nervus
vagus dan nervi splanic Lihat gambar 2.9
Gambar 2.9 Pancreas

g. Spleen / Lien ( kelenjar limfatik )


Lien merupakan massa lunak jaringan limfatik yang terletak di bagian kiri atas abdomen
diantara gaster dan diafragma. Lien terletak sepanjang sumbu panjang costa X sinistra. (Snell,
2006)
Permkaan yang menghadap ke diafragma berbentuk cembung sesuai dengan cekungan
diafragma. Tepi ventral dan cranial bersifat tajam dan sering kali bertakik, sedangkan tepi dorsal
dan caudal bersifat tumpul. Arteria splenica cabang truncus coliacus yang paling besar, arteria
splenica melepaskan lima atau lebih cabang yang memasuki hilum splenicum. Vena splenica
terbentuk dari persatuan beberapa anak cabang yang keluar dari hilum splenicum. Vena
mesenterica inferior bergabung dengan vena splenica dan selanjutnya hampir seluruh lintasan
vena splenica terdapat dorsal dari corpus dan caudal dari pancreatis. Dorsal dari collum
pancreatis, vena splenica bersatu dengan vena mesentrica superior untuk membentuk vena porta
hepatis. Saraf spleen berasal dari plexus coeliacus. Saraf ini terutama mengikuti cabang arteria
splenica dan memiliki fungsi vasomotor. (Moore, 2002) Lihat gambar 2.10
Gambar 2.10 Lien ( kelenjar linfatik )

h. Ren dan glandula suprarenal ( ginjal )


Ren merupakan 2 organ berwarna coklat kemerahan yang terletak tinggi pada dinding
posterior abdomen, masing masing di kanan dan kiri columna vertebralis. Ren sinistra terletak
sedikit lebih tinggi di bandingkan dengan ren dextra. Masing masing ren mempunyai ureter
yang berjalan vertikal ke bawah di atas M. Psoas mayor. (Snell, 2006)
Glandula suprarenal merupakan dua organ kekuningan yang terletak di polus superior ginjal
pada dinding posterior abdomen. (Snell, 2006)
Kedua glandula suprarenal ini berbeda, pada glandula suprarenal dextra berbentuk segitiga
terletak ventral terhadap diafragma, dan arah vertikal menyeluruh vena cava inferior disebelah
medial, dan hepar di sebelah lateral. Sedangkan glandula suprarenal berbentuk seperti bulan
sabit berbatas pada lien, gaster, pancreas dan crus diafragma.
Arteria renalis di lepaskan setinggi discus intervertebralis antara vertebra L1 dan L2,
arteria renalis dextra lebih panjang, secara khas di dekat hilum renal masing- masing arteria
bercabang menjadi lima cabang arteria segmentalis. Beberapa vena manyalurkan darah dari ren
dan bersatu menurut pola yang berbeda beda untuk membentuk vena renalis. Vena renalis
terletak di ventral terhadap arteria renalis, dan vena renalis sinistra yang lebih panjang, dan
melintas ventral terhadap aorta. Masing masing vena renalis bermuara ke vena cava inferior.
Kedua glandula suprarenalis memiliki vascularisasi yang amat luas melalui arteria
suprarenalis, yakni cabang arteria phrenica inferior, melalui arteria suprarenalis media dari
aorta abdominal. Dan melalui arteria suprarenalis inferior dari arteria renalis. Darah dari
masing - masing glandula suprarenalis di salurkan keluar oleh vena suprarenalis yang besar dan
seringkali banyak vena kecil. Vena suprarenalis dari yang pendek bermuara ke dalam vena cava
inferior, sedangkan vena suprarenalis yang lebih panjang di sebelah kiri bersatu dengan vena
renalis sinistra.
Saraf saraf renalis berasal dari plexus renalis dan terdiri dari serabut simpatis dan
parasimpatis. Serabut aferen plexus renalis berasal dari nervi splanchnici thoracici. Kedua
glandula suprarenal di persarafi oleh plexus coeliacus dan nervi splanchnici thoracici. (Moore,
2002) Lihat gambar 2.11

Gambar 2.11 Ginjal dan glandula suprarenal

Gambar 2.12 Susunan umum viscera abdomen

II.4 Keluhan Keluhan Pada Abdomen


Ada beberapa keluhan pada abdomen seperti tabel di bawah ini, dan lokasi dimana
keluhan tersebut terasa.

Permasalahan Keluhan Lokasi


Kolik kantong empedu Onset nyeri berjam - jam Kuadran kanan atas atau
setelah makan, sering terjadi epigastrium
pada malam hari, dan
membangunkan pasien dari
tidur. Mual, muntah, nyeri
berhubung dgn selaput dada,
dan demam. kolik kandung
empedu Khas 1-5 jam
biasanya termasuk rasa sakit
yang konstan, paling sering di
epigastrium atau kuadran
kanan atas. iritasi peritoneal
melalui kontak langsung
dengan kandung empedu
melokalisasi nyeri di kuadran
kanan atas. Rasa sakit parah,
kusam atau membosankan,
konstan, dan dapat menyebar
ke daerah scapular kanan atau
belakang.
Kolesistisis Kegigihan obstruksi empedu Kuadran kanan atas.
menyebabkan kolesistitis dan
nyeri persisten kuadran kanan
atas. Karakter rasa sakit mirip
dengan kolik kandung
empedu, kecuali bahwa itu
berkepanjangan dan
berlangsung jam (biasanya> 6
jam) atau hari. Mual, muntah,
dan demam ringan
berhubungan lebih sering
dengan kolesistitis.
Cholelithiasis pasien mengalami gejala Hypocondrium
sebelum komplikasi, seperti
nyeri stabil di hypochondrium
atau epigastrium, mual,
muntah, dan demam. Serangan
akut sering dipicu oleh makan
besar atau lemak.
Gangguan pencernaan,
sendawa, kembung, dan
intoleransi makanan berlemak
dianggap gejala khas dari batu
empedu, namun, gejala-gejala
ini sama seperti biasa pada
orang tanpa batu empedu.
Divertikulitis akut Demam, nyeri, nyeri tekan Kuadran kiri bawah
pada kuadran kiri bawah,
abdomen.
Appendisitis akut Nyeri atau rasa tidak enak Nyeri umbilicalis yang
disekitar umbilicus. Gejala ini lokasinya tidak jelas dan
umumnya lebih dari 1 atau 2 biasanya diikuti dengan nyeri
hari. Dalam beberapa jam kuadran kanan bawah.
nyeri bergeser ke kuadran
kanan bawah dengan disertai
anoreksia, mual dan muntah.
Dapat juga terjadi nyeri tekan
di titik Mc.Burney.

Tabel pembagian keluhan berdasarkan kuadran


Kuadran kanan Kuadran kanan Kuadran kiri
Periumilicus Kuadran kiri atas
atas bawah bawah
Doudenal ulcer Appendicitis Intestinal Reptured spleen Sigmoid
Hepatitis Salpingitis obstruction Gastric ulcer diventriculitis
Hepatomegaly Ovarian cyst Acute pancreatis Pneumonia Salpingitis
Colecystitis Retrupic ectopic Mesentric Ovarian cyst
pregnancy thrombosis Ureteral stone
Ureteral stone Diventriculitis Strangulated
Meckel hernia
diverticulitis Ulcerative colitis

Anda mungkin juga menyukai