Semester Pendek
Basic Science 2
Oleh
1618011111
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITA LAMPUNG
2017
Kata Pengantar
Daftar Isi
Tinjauan Pustaka
1.1.8. Peritoneum
Omentum majus adalah suatu lipatan peritoneum yang luas, seperti apron,
dan melekat ke curvatura gastrica/ventriculi major dan bagian pertama duodenum
(pars superior). Struktur ini menggantung ke inferior di atas colon transversum
dan gelunggelung jejunum dan ileum. Berbalik ke posterior, omentum ini naik
untuk berhubungan dengan, dan melekat pada, peritoneum pada permukaan
superior colon transversum dan lapisan anterior mesocolon transversum sebelum
tiba pada dinding posterior abdomen.
1.2.2. Gigi
Gigi-geligi (dentes) tersusun dalam dua lengkung gigi, lengkung gigi
atas(arcus dentalis maxillaris superior) dan bawah (arcus dentalis mandibula
inferior), dan melekat ke maxilla dan mandibula. Gigipada manusia bersifat
heterodon, gigi memiliki bentuk bentuk khas sebagai gigi seri (incisivi),
taring(canini), premolar (premolares), dan geraham (molares). Gigi seri dan tering
juga di namai gigi depan, sementara premolar dan molar adalah gigi lateral.
Pada lengkung gigi bawah (arcus dentalis mandibularis inferior)
susunannya sama denga lengkung gigi atas. Untuk menunjukkan secara tepat
hubungan topografik oral digunakan istilah palatinal untuk rahang atas dan
lingual untuk rahang bawah. Gingiva atau gusi adalah bagian dari lapisan mukosa
mulut yang menutupi processus alveolaris tulang dan sekat tulang antar gigi
(gingival embrasure).1
Dewasa Anak-anak
Incicus 2 pasang 2 pasang
Caninus 1 pasang 1 pasang
Premolar 2 pasang -
Molar 3 pasang 2 pasang
1.2.3. Lidah
Terdiri dari Corpus Linguae dan Radix Linguae yang dipisahkan oleh Sulcus
Terminalis Linguae. Terdapat 4 jenis Papilla Linguae:
1. Papilla Circumvallata
2. Papilla Folliata
3. Papilla Fungiformis
4. Papilla Viliformis
Terdapat otot-otot instrinsik pada lidah yang mengubah bentuk lidah antara lain:
1. M. Longitudinalis superior
2. M. Verticalis liguae
3. M. Tranversus linguae
1. M. Genioglosus
2. M.hyoglosus
3. M. Palatoglosus
4. M. Styloglosus1
1.2.5. Faring
1.2.7. Gaster
Gaster terletak di Hypocondrium sinistra sampai Epigastrium.
Bagian-bagian Gaster:
1. Cardiac: bagian dekat Esophagus, terdapat Sfingter Esophageal inferior
2. Fundus: puncak Gaster, terletak dibawah Diafragma
3. Corpus: terletak diantara Fundus dan Pylorus Antrum Pyloric
4. Pylorus: bagian dekat Duodenum, terdapat Sfingter Pylorus
Inervasi pada gaster yaitu pada saraf simpatis oleh Ganglia Coeliaca, N.
Splanchnicus Mayor dan pada parasimpatis: N. Vagus. Vaskularisasinya pada
bagian curvatura mayor divaskularisasi oleh A. Gastrica dekstra dan sinistra, dan
pada bagian curvatura minor di perdarahi oleh A. Gastroepiploica dextra dan
sinistra. Dan vena di alirkan dalam sistem portal.1
1.2.8. Duodenum
Bagian pertama dari intestinum tenue adalah duodenum. Struktur ini
berbentuk seperti huruf C. bersebelahan dengan caput pancreas, panjangnya
sekitar 20-25 cm dan berada di atas umbilicus: lumennya adalah yang terlebar
dibandingkan bagian intestinum tenue yang lain. Struktur ini terletak
retroperitoneale kecuali bagian awalnya, yang dihubungkan dengan hepar oleh
suatu ligamenturn hepatoduodenale, yang merupakan bagian dari omentum
minus.1
Duodeni terbagi menjadi 4 bagian antara lain:
1. Pars superior (bagian pertama) terbentang dari ostium pyloricum gaster
sampai collum vesicae fellea, berada tepat di sisi kanan corpus vertebrae LI,
dan berjalan di anterior ductus choledochus, arteria gastroduodenalis, vena
portae hepatis, dan vena cava inferior. Secara klinis, permulaan bagian ini
disebut sebagai ampulia atau duodenal cap, dan ulcus duodenalis paling
sering ditemui.
2. Pars descendens (bagian kedua) duodeni berada tepat di sisi kanan garis
tengah tubuh dan terbentang dari collum vesica fellea sampai ke tepi bawah
vertebra LIII. Permukaan anteriornya disilang oleh colon transversum,
diposteriornya terdapat ren dextra, dan di medialnya terdapat caput pancreas.
Bagian duodeni ini berisi papilla duodeni major, yang merupakan pintu
masuk bersama bagi ductus choledochus dan ductus pancreaticus, dan papilla
duodeni mijor, yang merupakan pintu masuk bagi ductus pancreaticus
accessorius, dan pertemuan dari pre-enteron dan mesenteron tepat di bawah
papilla duodeni major.
3. Pars inferior/horizontalis (bagian ketiga) duodeni adalah bagian yang
terpanjang, menyilang vena cava inferior, aorta, dan columna vertebralis.
Bagian ini disilang di anteriornya oleh arteria dan vena mesenterica superior.
4. Pars ascendens (bagian keempat) duodeni berjalan naik pada, atau di sisi kiri
dari, aorta sampai kira-kira di tepi atas vertebra LII dan berakhir sebagai
flexura duodenojejunalis.1
1.3. Menjelaskan Anatomi Sistem Pencernaan Bagian Bawah (Jejunum Ileum, Colon
Sigmoid, Rektum), Sistem Hepatobilier (Hepar dan Vesica Felea), serta Pankreas, Serta
Inervasi dan Vascularisasi Utama Sistem Pencernaan.
1.3.1. Jejunum dan Ileum
a. Jejunum
Struktur Jejunum sangat mirip dengan Duodenum tetapi tidak mengandung
Glandulae duodenales (kelenjar BRUNNER).
b. Ileum
Plicae circulares (lipatan KERCKRING) jauh lebih sedikit pada Ileum bila
dibandingkan dengan usus halus bagian atas.
Perbatasan antara jejunum dan ileum di dalam rongga peritoneal letaknya
tidak pasti namun dari keduanya dapat di bedakan dengan karakteristiknya antara
lain sebgai berikut :
Vaskularisasi:
a. Jejunum: Suplai arterial jejunum termasuk arteriae jejunales dari arteria
mesenterica superior.
b. Ileum: Arteriae ileales dari arteria mesenterica superior, dan suatu cabang dari
arteria ileocolica (dari arteria mesenterica superior)2
1.3.3. Rectum
Rectum berhubungan dengan Colon Sigmoideum di proximal dan Canalis Anal di
distal. Terdapat Ampula Rectii yang merupakan temoat penyimpanan feses
sementara. Vaskularisasi: - A. Rectalis superior, A. Rectalis media, dan A. Rectalis
inferior. Drainase: - V. Rectalis superior bermuara ke V. Porta Hepatica - V. Rectalis
media et inferir bermuara ke V. Sistemik 1
1.3.4. Canalis Analis
Merupakan terminal dari Intestinum Crassum. Canalis Anal di lingkari oleh
Sfingter Ani Internus et Externus. Terdapat penanda bagian luar dan bagian
dalam Anal yang disebut Linea Pectinata. Vaskularisasi: - A. Rectalis superior, A.
Rectalis media, dan A. Rectalis inferior2
1.3.5. sistem hepatobilier
a. Hepar
Hepar merupakan organ viscera terbesar pada tubuh manusia dan
terutama terletak di regio hypochondrium dextra dan epigastrium, meluas ke
dalam regio hypochondrium sinistra (atau di dalam kuadran kanan atas,
terbentang hingga kuadran kiri atas). Facies hepar meliputi: facies
diaphragmatica ke arah anterior, superior, dan posterior, dan facies visceralis
ke arah inferior.
Hepar melekat pada dinding anterior abdomen oleh suatu ligamentum
falciforme dan, kecuali pada sebagian kecil hepar yang berhadapan langsung
dengan diaphragma (area nuda/ bare area), hepar hampir seluruhnya
dikelilingi oleh peritoneum viscerale.
Hepar dibagi menjadi lobus dexter hepatis dan sinister oleh fossae
vesicaebiliaris dan vena cava inferior. Lobus dexter hepatis adalah yang lebih
besar, sedangkan lobus sinister hepatis yang lebih kecil. Lobus caudatus dan
lobus quadratus terletak di lobus dexter hepatis, tetapi secara fungsi berbeda.
Suplai arterial hepar berasal dari: arteria hepatica dextra dari arteria
hepatica propria (cabang dari arteria hepatica communis dari truncus
coeliacus), dan arteria hepatica sinistra dari arteria hepatica propria (sebuah
cabang dari arteria hepatica communis dari truncus coeliacus).2
1.4. menjelaskan struktur mikriskopis rongga mulut, gigi, faring, esophagus, kelenjar ludah.
1.4.1. Rongga mulut
a. Labium oris
Rongga mulut sebagian dibentuk oleh bibir (labia oris) dan pipi. Bibir
dilapisi oleh kulit yang sangat tipis yang ditutupi olrh epitel berlapis gepeng
dengan lapisan tanduk. Pembuluh darah terletak dekat dengan permukaan
bibir sehingga bibir berwarna merah. Permukaan luar bibir mengandung
folikel rambut, kelenjar sebasea, kelenjar keringat. Bibir juga mengandung
otot rangka yang disebut orbicularis oris. Di sebelah dalam batas bebas bibir,
lapisan luar berubah menjadi epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk yang
lebih tebal. Di bawah epitel mulut terdapat kelenjar labialis (glandula labialis)
penghasilmukus.4
b. Lingua
Lidah adalah organ berotot di rongga mulut. Bagian tengah lidah terdiri
atas jaringan ikat dan berkas-berkas serat otot rangka. Penyebaran dan
orientasi masing-masing serat otot rangka lidah yang acak memungkinkan
lidah bergerak bebas selama mengunyah, menelan, dan berbicara.
Epitel permukaan dorsal lidah tidak teratur dan kasar akrena adanya
banyak tonjolan atau proyeksi yang disebut papila. Papila ini terindentasi oleh
jaringan ikat dibawahnya yaitu lamina propria. Semua papila lidah dilapisi
oleh epitel berlapis gepeng yang memperlihatkan keratinisasi parsial atau
inkomplit. Sebaliknya, epitel permukaan ventral lidah tampak licin. Terdapat
4 jenis papila lidah, antaralain:
1. Papila filiformes adalah papila terbanyak dan terkecil pada permukaan
lidah adalah papila filiformis (papillae filiformes) bentuk-kerucut lancip.
Papila ini menutupi seluruh permukaan dorsal lidah.
2. Papila fungiformis adalah papila yang berbentuk jamur dan terdapat
banyak di anterior lidah, terselip di antara papila filiformes
3. Papila sircumfalata terletak di posterior lidah, berbenuk lebih besar dari
papila lainnya.
4. Papila foliata berkembang baik pada hewan, dan kurang berkembang baik
pada manusia.4
1.4.2. Gigi
Setiap gigi memiliki :
1. Mahkota : yang menonjol diatas gigi dan ditutupi oleh email
2. Leher
3. Akar gigi : dibawah gingiva yang menahan gigi pada kantung tulang yang
disebut alveoli dna dilapisi sementum
4. Dentin adalah jaringan berkapur yang terdiri dari 70% hidroksiapatit.
5. Dihasilkan sel-sel ectodermal dan merupakan komponen tubuh paling keras
6. Pulpa terdiri atas jaringan ikat longgar menyerupai mesenkim
7. Periodonsium adalah struktur yang berguna untuk mempertahankan gigi di
dalam tulang maksila dan mandibular.4
1.4.3. Faring
Bagian fariny yang berlanjut dengan esophagus dilapisi oleh epitel berlapis
gepeng tak bertanduk dan yang berlanjut dekat rongga hidung dilapisi oleh epitel
bertingkat silindris bersilia dengan sel goblet.
1.4.4. Esofagus
1. Esophagus 1/3 superior : otot rangka
2. 1/3 media : otot rangka dan otot polos
3. 1/3 inferior : otot polos 5
1.4.5. Kelenjar ludah
Sel-sel utama kelenjar ludah:
a. Sel serosa :penghasil protein terpolarisasi, biasanya berbentuk pyramid,
membentuk masa sferis disebut asinus
b. Sel mukosa : berbentuk kuboid / kolumnar sampai silindris dengan inti
terdesar ke basal dan hasilkan mucus
c. Sel sel mioepitel : ditemukan di bagian dalam lamina basal Kelenjar parotis :
sel serosa lebih banyak.
Kelenjar Submandibula : terdapat sel serosa dan sel mukosa dengan sel serosa
dominan
Kelenjar sublingual : terdapat sel serosa dan sel mukosa dengan sel mukosa yang
dominan. Dengan produk utamanya adalah mucus4
1.5. Menjelaskan Stuktur Mikroskopis Gaster, Usus Halus, Usus Besar, dan Anus.
1.5.1. Gaster (lambung)
Mukosa dan submukosa memperlihatkan lipatan memanjang yang disebut
rugae, lamina propria mengandung sel otot polos dan sel limfoid. Diantara
mukosa dan submukosa terdapat muscularis mucosae. Jenis sel sekretorik
lambung:
1. Sel eksokrin
a. Mucous cell : mukus basa, melindungi mukosa dari cederan mekanis,
pepsin, asam
b. Chief cell : pepsinogen, diaktifkan oleh asam klorida menjadi pepisn yang
memutus ikatan peptida dari protein (menjadi peptida kecil) memulai
pencernaan protein
c. Sel parietal : asam klorida, mengaktifkan pepsinogen
2. Sel endokrin
a. Sel ECL : histamin, merangsang sel parietal
b. Sel G : gastrin, merangsang sel parietal, chief cell, dan sel ECL
c. Sel D : somatostatin, menghambat sel perietal, G, dan sel ECL 4
1.5.2. Usus halus
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang
terletak diantara lambaung dan usus besar. Usua halus terdiri atas tiga bagian
yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong ( jejenum), dan usus
penyerapan (ileum).
a. Duodenum
Duodenum panjangnya sekitar 25 cm Duodenum, yang dimulai dari
pyloric sphincter di perut sampai jejunum.Berbentuk sepatu kuda melengkung
ke kiri, pada lengkungan ini terdapat pancreas dan duodenal papilla, tempat
bermuaranya pancreas dan kantung empedu.Usus dua belas jari bertanggung
jawab untuk menyalurkan makanan ke usus halus.Secara histologis, terdapat
kelenjar Brunner yang menghasilkan lendir. Dinding usus dua belas jari
tersusun atas lapisan-lapisan sel yang sangat tipis yang membentuk mukosa
otot.Usus dua belas jari dibagi menjadi empat bagian untuk mempermudah
pemaparan.Bagian pertama, yaitu pars suoerior dimulai dari akhir pilorus.
Kemudian saluran akan membelok ke lateral kanan. Bagian ini memiliki
panjang 5 cm.Bagian terakhir, pars ascendens berbentuk saluran menaik dan
berakhir pada awal usus kosong (jejunum). Yang memebedakan duodenum
denagn usus lainnya adalah adanya kelenjar brunner.4
1.11.2. Defekasi
Pendorongan massa feses yang terus-menerus melalui anus dicegah oleh
konstriksi tonik dari (1) sfingter ani internus, penebalan otot polos sirkular
sepanjang beberapa sentimeter yang terletak tepat di sebelah dalam anus, dan
(2) sfingter ani eksternus, yang terdiri atas otot lurik volunter yang
mengelilingi sfingter internus dan meluas ke sebelah distal. Sfingter eksternus
diatur oleh serat-serat saraf dalam nervus pudendus, yang merupakan bagian
sistem saraf somatis dan karena itu di bawah pengaruh volunter, dalam
keadaan sadar atau setidaknya dalam bawah sadar; secara bawah sadar,
sfingter eksternal biasanya secara terus-menerus mengalami konstriksi kecuali
bila ada impuls kesadaran yang menghambat konstriksi.7
defekasi ditimbulkan oleh refleks defekasi, bila feses memasuki rektum,
distensi dinding rektum menimbulkan sinyal-sinyal aferen yang menyebar
melalui pleksus mienterikus untuk menimbulkan gelombang peristalik di
dalam kolon desenden, sigmoid, dan rektum, mendorong feses ke arah anus.
Pada saat gelombang peristaltik mendekati anus, sfingter ani internus relaksasi
oleh sinyal-sinyal penghambat dari pleksus mienterikus; jika sfingter ani
eksternus juga secara sadar, dan volunter berelaksasi pada waktu yang
bersamaan, terjadilah defekasi.7
Sinyal-sinyal defekasi yang masuk ke medula spinalis menimbulkan
efek-efek lain, seperti mengambil napas dalam, penutupan glotis, dan
kontraksi otot-otot dinding abdomen untuk mendorong isi feses dari kolon ke
bawah dan pada saat yang bersamaan menyebabkan dasar pelvis mengalami
relaksasi ke bawah dan menarik keluar cincin anus untuk mengeluarkan feses.7
1.12. Menjelaskan Enzim Sistem Gastrointestinal Dan Mekanisme Kerjanya
1.12.1. ENZIM SISTEM GASTROINTESTINAL
a. Enzim Saliva
b. Cairan Gastric
c. Cairan Pancreatic
d. Nuklease
1. Water, ion, water soluble product hasil pencernaan transpor melalui sistem
porta hepatica
b) Monosakarida diserap oleh sel-sel epitel usus oleh transpor aktif atau difusi
terfasilitasi
d) Glukosa diangkut ke sel-sel yang butuh energi melalui difusi terfasilitasi dan
dibawah pengaruh insulin
a) Lipid yaitu trigliserida, fosfolipid, steroid, dan vitamin yang larut dalam lemak
d) Missel merupakan produk pencernaan lipid dan pindah ke sel dengan difusi
sederhana
c) LDL yang dibawa ke sel oleh reseptor endositosis mediated yang dikendalikan
oleh mekanisme feedback negatif
e) Asam amino dibawa ke hati lalu dibawa dan dimodifikasi ke dalam pembuluh
darah
f) Asam amino ditranspor ke sel dibawah kontrol Growth Hormon dan Insulin
Air bergerak ke segala arah pada dinding usus halus tergantung pada gradien
osmotik di epitel
b) Ion klorida bergerak secara pasif melalui dinding duodenum dan jejunum
namun secara transpor aktif dari ileum
c) Ion kalsium diangkut secara transpor aktif tetapi Vit.D diperlukan untuk
transportasi, transportasinya berada dibawah kontrol hormonal9
Daftar Pustaka