Manajemen kegananasan lidah menjadi salah satu tantangan terbesar bagi dokter yang
berkecimpung di bidang penanganan tumor di daerah kepala dan leher. Ini dikarenakan
beberapa alasan yaitu efek samping atau dampak terapi (pembedahan, radioterapi dan
kemoterapi) terhadap fungsi oral dan faringeal dan kualitas hidup, disamping resiko
metastasis lokoregional yang sering/cepat terjadi meskipun tumor masih tergolong stadium
dini (T1/2). Sifat tumor yang unik ini menyebabkan perlu dilakukannya manajemen agresif
untuk menangani resiko penyebaran lokoregional.
Keganasan lidah umumnya terjadi pada usia pertengahan dan merupakan keganasan
di rongga mulut (oral cancer) yang sering terjadi di berbagai negara. Perbandingan antara
laki-laki dan perempuan yaitu 2:1. Insiden dipengaruhi oleh faktor sosial antara lain
kebiasaan mengunyah sirih pinang (betel nuts), tembakau, merokok dan alkohol. Faktor lain
yang berhubungan yaitu sindroma Plummer-Vinson dengan defisiensi Fe, mutasi gen
supresor tumor, dan virus humanpapiloma (HPV).
Sebagian besar (lebih dari 90%) keganasan lidah merupakan karsinoma sel skuamus.
Lesi cenderung ulseratif dan eksofitik atau endofitik (infiltratif). Mayoritas pasien
mempunyai riwayat penggunaan tembakau dan alkohol. Ada kecenderungan peningkatan
kejadian pada usia lebih muda (20-40 tahun) dengan faktor resiko tidak jelas yang bersifat
agresif dan memberikan prognosis lebih buruk walau dengan terapi multimodalitas.
Teknik operasi
3. Dibuat marker / garis insisi dengan methylene blue mulai tengah bibir bawah
(midline) kearah bawah menuju dagu, sampai sekitar 2 cm dibawah tepi bawah dagu
(vertical line). Selanjutnya disuntikkan larutan Lidocain cum adrenalin dengan
konsentrasi 1 : 200.000 dibawah garis tadi.
4. Sebelum mulai insisi, vermillion (batas tepi bawah bibir) diberi tanda garis horizontal
menggunakan punggung pisau. Insisi dengan pisau (blade no. 15) dimulai dari midline
pada bibir bawah lalu kearah bawah sesuai garis insisi (marker). Arah insisi harus tegak
lurus.
5. Insisi di kulit dagu diteruskan kearah dalam sampai mengiris perios tulang mandibula.
Perios dan jaringan lunak yang melekat diatas tulang mandibula di preparer kearah lateral
kanan dan kiri. Hindari lesi pada syaraf yang keluar dari foramen mentale. Perdarahan
dihentikan dengan kauter atau di ligasi.
6. Persiapan mandibulotomi. Pada tulang mandibula dibuat tanda/garis lurus vertikal atau
bentuk anak tangga (step laddern, atau seperti huruf S) dengan methylene blue (skin sign
pen). Garis ini sebagai tanda lokasi pemotongan tulang mandibula nanti. Miniplate 2.0
dengan 4 lobang (four screw miniplate) diletakkan diatas garis tulang mandibula tadi, lalu
dibuat lobang pada tulang mandibula (sesuai lobang yang ada di miniplate) menggunakan
bor, tiap sisi 2 lobang. Oleh karena akan dipasang 2 miniplate, maka tiap sisi dibuat 4
lubang. Tindakan ini dilakukan untuk memudahkan pemasangan miniplate saat
penutupan. Gigi insisivus rahang bawah di ekstraksi, tapi bila mungkin dipertahankan.
Alternatif lainnya (konvensional) dengan membuat4 lobang (tiap sisi 2 lubang) dengan
bor untuk fiksasi dengan kawat (interosseous wiring).
7. Mandibulotomi dilakukan pada simfisis mandibula berupa garis lurus (vertikal) di tengah
tulang mandibula dengan menggunakan gergaji Gigly. Cara lain yaitu memotong tulang
mandibula di tengah atau agak lateral dengan bentuk seperti anak tangga menggunakan
gergaji listrik yang berputar (stryker saw).
Apabila pemotongan tulang menggunakan gergaji Gigly, dimulai dengan klem bengkok
(right angle) menyusuri sebelah dalam tulang mandibula bagian bawah sampai keluar di
rongga mulut (midline). Ujung klem dibuka, lalu lobang ujung gergaji Gigly dimasukkan
ke salah satu tepi klem kemudian ditarik. Dengan demikian, gergaji Gigly akan
melingkari tulang mandibula. Pada kedua lobang di ujung gergaji Gigly dimasukkan alat
pemegang, lalu dengan tangan kanan dan kiri dilakukan gerakan maju mundur untuk
memotong tulang mandibula.
Mandibular swing
9. Dilakukan glosektomi sesuai dengan besar tumor yaitu glosektomi parsial,
hemiglosektomi, glosektomi near total atau glosektomi total.
Glosektomi parsial
Hemiglosektomi
Hemiglosektomi
Glosektomi near total
Glosektomi total
Pada total glosektomi, dilakukan insisi pada dasar mulut hingga periosteum mandibular,
lidah diretraksi dan diinsisi hingga valekula untuk melepaskan seluruh bagian lidah
10. Defek di lidah dapat di tutup / rekonstruksi menggunakan beberapa cara yaitu jahit
primer, skin graft, pedikel / flap miokutan sternokleidomastoid atau flap miokutan
pektoralis mayor, free flap (radial forearm free flap atau skapular free flap). Luka operasi
dijahit 3 lapis dengan ketat (water tight interrupted suture). Penjahitan menggunakan
benang absorbable (mis. Chromic catgut atau Vicryl 2-0 , 3-0) untuk otot dan mukosa,
benang non absorbable (mis. nilon 4-0 atau zeyde) untuk kulit.
Jahit primer ( direct closure)
12. Pasang drain redon. Luka insisi di bibir dijahit serapi mungkin, vermilion diusahakan
dalam satu garis. Luka insisi kulit dagu dijahit lapis demi lapis mulai dari jaringan lunak
(otot), subkutis dan kutis. Mukosa sebelah dalam, otot dan submukosa dijahit
menggunakan benang absorbable (mis. Chromic catgut atau Vicryl 2-0 , 3-0), sedangkan
kulit dengan benang non absorbable (mis. nilon 4-0 atau prolene)