DAN
APNEA SAAT TIDUR
Levitszky, 2008
patofisiologi …..
Saat tidur :
kompensasi neuromuskular (-)
aktivitas muskulus kembali pada level tanpa OSA
(aktivitas tidak meningkat)
patofisiologi …..
• Kombinasi :
penyempitan anatomi
+ hilangnya kontrol neuromuskular
- jalan napas kolaps
- aliran udara berhenti / berkurang
Daytime symptoms :
• Bangun tidur tidak segar/masih mengantuk
• Mengantuk berat sepanjang hari
ESS = Epworth Sleepiness Scale > 10
• Penurunan konsentrasi / memori
• Fatique / tiredness
Anamnesis …..
• Curiga OSA
bila terdapat salah satu gejala dibawah ini,
dengan frekuensi >3x / minggu :
• terbangun dari tidur ok tersedak/terbatuk
• apnea pada saat tidur
• bangun pagi dengan perasaan tidak segar
EPWORTH SLEEPINESS SCALE
KRITERIA 0 1 2 3
Duduk & membaca
Menonton TV
Duduk diam di tempat umum (di bioskop atau rapat)
Sebagai penumpang mobil selama 1 jam tanpa istirahat
Rebahan istirahat sore ketika lingkungan memungkinkan
Duduk dan berbicara dengan seseorang
Duduk tenang setelah makan siang tanpa minum alkohol
Saat mengemudi dan mobil berhenti beberapa menit
dalam kemacetan
TOTAL SKORING
ESS …..
• NILAI ESS :
0 = tidak pernah mengantuk
1 = sedikit mengantuk
2 = cukup mengantuk
3 = sangat mengantuk dan tertidur
• SKOR :
0 – 9 : average daytime sleepiness
10 – 15 : excessive daytime sleepiness
16 – 24 : moderate – severe daytime sleepiness
Pemeriksaan Fisik
1. IMT : BB/TB (kg/m2)
2. Ukuran lidah : Friedman tongue position (1-4)
3. Ukuran tonsil (1-4)
4. Bentuk & panjang uvula
5. Kelainan bentuk rahang bawah
(mikro/retrognatia)
6. Menentukan tempat & penyebab obstruksi
(nasolaringoskopi)
UKURAN LIDAH
UKURAN TONSIL
BENTUK & PANJANG UVULA
KELAINAN RAHANG BAWAH
Pemeriksaan Radiologi
• Lateral X-ray
– melihat ruang post nasal
– melihat posisi dan besar lidah dalam hubungannya dengan
rahang
– melihat obstruksi jalan nafas
– cephalometric roentgenogram
• luas jalan nafas dan hubungan dengan struktur tulang
untuk : - merencanakan operasi
- memprediksi hasil operasi
• CT scan & MRI tidak rutin
Polisomnografi
• Baku emas diagnosis OSA
• Terdiri dari :
– EEG menentukan stadium tidur
– EOG membedakan fase tidur REM dan non-REM
– ECG monitor aritmia jantung
– pengukuran saturasi oksigen
– nasal-oral airflow
– pergerakan toraks dan abdomen
– posisi tidur
– tekanan darah
Polisomnografi …..
OSA
Mild 5 – 15 5 – 20 + Mild
impairment
Moderate 15 – 30 10 – 30 + Moderate
impairment
Severe > 30 > 20 ++ Severe
impairment
PERUBAHAN PERILAKU
• Menurunkan BB
• Hindari alkohol dan rokok
• Hindari posisi tidur terlentang
Intervensi non bedah ..…
PEMBERIAN OKSIGEN
• Berguna pada penderita desaturasi oksihemoglobin berat,
terutama bila :
– aritmia
– tak mau terapi lain
• Dapat mengurangi frekuensi apnea yg berhubungan dengan
jantung
tak dapat mencegah : kesulitan respirasi waktu tidur
: terputusnya tidur
• Dapat memperpanjang apnea
menghilangkan efek rangsang hipoksia pada ventilasi
ORAL / DENTAL APPLIANCES
• Efektif pd habitual snoring / OSA ringan
• Alat yg plg sering :
mandibular repositioning device
menggerakkan mandibula kearah depan
jl napas lbh besar
hambatan jl napas menurun
• Efek samping :
- discomfort pd TMJ
- saliva ↑
- susunan gigi tak teratur
Oral appliances
Intervensi non bedah …..
PENGGUNAAN CPAP
(CONTINUOUS POSITIVE AIRWAY PRESSURE)
• Tx terbaik non bedah utk semua level OSA
tapi tidak menyembuhkan kausa
• Mencegah kolapsnya jaringan lunak pd JNA selama tidur
dg menggunakan tekanan udara
• Udara dialirkan melalui hidung
mengurangi / eliminasi episode apnea, shg
tidak terbangun
mencegah / normalisir desaturasi oksigen
CPAP …
• Tekanan yg diberikan ditentukan berdasarkan
pemeriksaan polisomnografi
dilakukan titrasi tekanan
sampai kelainan respirasi hilang
• Hasil baik
tp sering tak dapat ditoleransi penderita
CPAP
• Efek samping CPAP :
- hidung & tenggorok kering
- buntu hidung / konka udem
- rinore
- lesi pd kulit hidung
Intervensi non bedah ..…
TERAPI FARMAKOLOGI
• Peran terbatas ok OSA disebabkan oleh adanya
penyempitan anatomis JNA
• Atasi buntu hidung :
– dekongestan hidung
– steroid intranasal
– antihistamin
• Mengurangi jumlah apnea :
– protriptylin dan fluoxetine
tidak signifikan
efek samping >>>
INTERVENSI BEDAH
• INDIKASI :
– terapi konservatif gagal
– level obstruksi diketahui dg pasti
– tindakan operatif diyakini dapat koreksi obstruksi
– AHI > 20
OPERASI HIDUNG
• MACAM
Tergantung kausa buntu hidung :
– Septoplasti
– Konkektomi
– Polipektomi
– Kombinasi