Anda di halaman 1dari 37

Snoring

Definisi

suara bising yang disebabkan oleh aliran udara melalui


sumbatan parsial saluran pernapasan pada bagian belakang
hidung dan mulut, terjadi saat tidur, terjadi pada saat
inspirasi. Gangguan tidur dengan gejala utamanya
mendengkur ditemukan pada Obstructive Sleep Apnea.

Apnea didefinisikan sebagai henti napas selama 10 detik atau


lebih yang dapat mengakibatkan penurunan aliran udara 25%
di bawah normal.
Klasifikasi serta Perjalanan Penyakit
Gangguan
Tidur yang Bersifat Obstruktif
Akibat kolaps dan peningkatan resistensi saluran napas atas
• Mendengkur
relaksasi uvula dan palatum molle  osilasi frekuensi tinggi mukosa
faring
inspirasi > ekspirasi
aman bila indeks hypopnea apnea (AHI) kurang dari lima kejadian
per jam
tanpa gejala siang hari
• Upper Airway Resistance Syndrome (UARS)
tidak memenuhi kriteria untuk sindrom OSA tetapi mengalami
kejadian
somnolen siang hari yang berlebihan

meningkatnya upaya pernapasan selama lebih dari sepuluh detik


yang berakhir
dengan bangun dari keadaan tidur
Definisi OSA
International Classification of Sleep Disorders (ICSD-3)
• Respiratory disturbance index (RDI)
≥5 kejadian/jam diasosiasikan dengan gejala tipikal dari OSA
• RDI ≥15 kejadian/jam (meskipun tidak ada gejala lainnya)
AASM membagi derajat keparahan OSA :
• AHI atau RDI 5-14 kejadian/jam = OSA ringan
• AHI atau RDI 15-30 kejadian/jam = OSA sedang
AHI atau RDI >30 kejadian/jam = OSA berat
Patofisiologi OSA

Jalan nafas atas tidak memiliki sokongan dari struktur


cincin-cincin kartilago.

kolaps jalan nafas akibat tekanan ekstralumen dan


tekanan negatif intralumen pada inspirasi

Otot dilator jalan napas khususnya genioglosus berperan


untuk mengatasi dengan input sesuai respiratory drive
medulla
Gambaran Normal
Mekanisme Neural Pada OSA
• Kemoreseptor otak mendeteksi tekanan negatif
• Aktivasi otot genioglossus berkurang pada REM dan NREM

• Ada saluran kolinergik inhibitorik yang menginhibisi motorik faring pada hypoglossus

• Neuron adrenergic dan serotonergic yang berperan dalam arousal, turut


mempengaruhi aktivitas genioglossus
Usaha untuk menghindari apnea obstruktif

Kemoreseptor Nucleus tractus Terbangun


- Aorta solitarius melalui  Otot saluran
CN IX
-Medulla napas atas

oblongata teraktivasi
Usaha napas
 Deteksi meningkat
hiperkapnia
(PaO2 < 75
hipoksemia
Karakteristik Anatomi Pasien OSA
• kaliber jalan nafas atas menurun
• penyempitan lumen faring
• meningkatnya ketebalan dinding- dinding lateral faring
(Deposisi lemak di leher (di bantalan-bantalan lemak parafaring, di
bawah
mandibular, dan khususnya di lidah )
• lidah yang lebih besar dan palatum molle yang lebih panjang
FAKTOR RISIKO OSA
• Usia : dewasa muda hingga dekade ke-6 hingga ke-7
• Jenis kelamin : pria 2-3x perempuan
• Obesitas : bila IMT >40 kg/m2  sindroma hipoventilasi obesitas
• Kelainan kraniofasial dan jalan nafas atas
maksilla yang tidak normal atau pendeknya ukuran mandibula
palatum molle yang panjang, dasar kraniofasial yang lebar, hipertrofi
tonsil,
macroglossia, micrognathia dan retrognathia
Faktor risiko OSA
• cerebral palsy dan berat badan lahir rendah
• rhinosinusitis,
• polip nasi
• septum deviasi
• tumor pada saluran napas atas
• merokok, dan
• kebiasaan mendengkur
KOMORBID OSA
o Kehamilan
o Gagal jantung kongestif
o Gagal ginjal akhir
o Penyakit paru kronis, misalnya asma, PPOK, dan fibrosis paru
idiopatik
o Stroke dan transient ischemic attack (TIA)
o Akromegali
o Hipotiroid
o Sindroma ovarium polikistik
KOMORBID OSA
o Hipertensi
o Obesity Hypoventilation Syndrome
o Penyakit kardiovaskular
o Penyakit serebrovaskular
o Hipertensi pulmonal
o Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
o Floppy eyelid syndrome
OBAT YANG BERPENGARUH PADA OSA
• Obat antitiroid
• Benzodiazepine,
• hormonal estrogen dan progesterone,
• anti inflamatorik non steroid dan
• vasokonstriktor nasal
PENAMPAKAN KLINIS OSA
• mengantuk pada pagi-siang hari
• mendengkur kencang,
• terkesiap, mendengus, atau terganggunya pernafasan saat
tidur
• nokturia
• tidur yang gelisah,
• mimpi buruk
• sakit kepala pada pagi hari,
• tidak segar setelah tidur,
• masalah dalam ingatan, dan
• susah berkonsentrasi
PEMERIKSAAN FISIK
Normal kecuali IMT
• Lingkar leher atau pinggang yang besar
(lingkar leher pada laki-laki >43 cm atau >37 cm pada perempuan).
• Tekanan darah tinggi
• Tanda-tanda hipertensi pulmoner atau cor pulmonale (misalnya,
edema perifer, distensi vena juguler
• disritmia jantung nokturnal
KRITERIA DIAGNOSIS OSA
Adanya lima atau lebih kejadian obstruksi pernafasan per jam tidur (bila
menggunakan PSG) atau per jam yang direkam (bila menggunakan HSAT) disertai
adanya rasa mengantuk pada pagi-siang hari yang berlebihan, ditambah dengan
paling tidak dua dari tiga kriteria sebagai berikut7:
• Mendengkur keras yang habitual
• Apnea yang disaksikan atau terkesiap atau tercekik
• Hipertensi yang sudah terdiagnosis
BAKU EMAS PEMERIKSAAN
-Polisomnografi

ALTERNATIF
- Home sleep apnea testing  tidak boleh diulang apabila yang
pertama negatif
Studi Pencitraan pada OSA
• Cephalometry dan X-rays
• Computed tomography (CT) scanning dan magnetic resonance
imaging (MRI)
Tes Lainnya
• Multiple latency latency testing
mengevaluasi drive tidur
Normal adalah 10-20 menit; kantuk di siang hari <5 menit
• Sleep Endoscopy
TATALAKSANA
Mengurangi
Memperbaiki
tingkat kebisingan
kualitas tidur
mendengkur

Menormalisasi
Mencegah
indeks apnea
terjadinya OSA
hypopnea
TATALAKSANA

EDUKASI

NON- PEMBEDAHAN

PEMBEDAHAN
EDUKASI
a. Sleep Hygiene
• Pastikan waktu tidur yang cukup, ruangan yang nyaman, hindari
cahaya dan suara
• Pastikan pasien tidak mempunyai rhinitis kronis, polip nasi, deviasi
septum  mengganggu aliran udara
• Posisi tidur kepala lebih tinggi/miring
b. Menurunkan BB dan olahraga
• Pada pasien overweight/obesitas
c. Menghindari konsumsi alkohol
NON PEMBEDAHAN
a. Steroid topical intranasal
• Mengurangi inflamasi pada pasien rhinitis
• Pemakaian jangka panjang
b. Oral Dental appliance
• Efektif pada gejala mendengkur derajat ringan - sedang
• Direkomendasikan sebagai penangan pertama
c. Continuous Positive Airway Pressure (CPAP)
• Alat yang efektif untuk mengurangi dengkuran
• Tidak nyaman
PEMBEDAHAN
a. Septoplasty
• Prosedur meluruskan septum untuk melebarkan jalan
nafas
b. Ablasi radiofrequency pada konka inferior
• Hipertrofi konka inferior  penyebab paling sering
• Merangsang jaringan ikat  mengecilkan volume
c. Injeksi snoreplasty
• sclerotherapy sodium tetradecyl sulfat disuntikan
langsung ke submucosa palatum
• Merangsang jaringan ikat
PEMBEDAHAN
d. Implan pilar
• Bahan polyester  meningkatkan kekakuan
• Merangsang jaringan ikat
e. Uvulopalatoplasty
KOMPLIKASI
• Bila mendengkur tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan:
1. Menurunnya fungsi pada pagi – siang hari, fungsi kognitif dan gangguan
psikiatrik
• Mekanisme Hipoksia
Penurunan aliran darah
ke otak

Kompensasi (-) saat


tidur Kerusakan lagsung pada
otak

Hilangnya substansia
nigra
KOMPLIKASI
2. Menyetir dengan mengantuk  kecelakaan bermotor
• Kejadian meningkat 2-3x pada pasien OSA
KOMPLIKASI
3. Morbiditas kardivaskular
• Derajat sedang – berat
• HT sistemik, HT pulmoner, PJK,
aritmia, gagal jantung dan
stroke
KOMPLIKASI
4. Risiko diabetes melitus tipe 2
• Faktor risiko DM tipe 2 = OSA
KESIMPULAN
• Gejala mendengkur merupakan tanda awal kejadian Obstructive Sleep
Apnea (OSA).
• OSA terjadi akibat lidah dan palatum jatuh ke belakang sehingga
terjadi obstruksi aliran udara menyebakan keadaan apnea yang
berlangsung saat sedang tidur.
• Gejala OSA berupa mengantuk yang berlebihan saat siang hari, tidur
tidak nyeyak, letih dan lesu sepanjang hati, penurunan konsentrasi
• Diagnosis OSA dapat ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang. Baku emas diagnosa OSA adalah
menggunakan alat polisonomgrafi
KESIMPULAN
• Terapi mendengkur dan OSA terdiri dari terapi edukasi, non
pembedahan dan pebedahan
• Tujuan dari penangan mendengkur ialah untuk mencegahnya
terjadinya komplikasi -komplikasi yang dapat berdampak pada
kesehatan dan kualitas hidup penderita seperti gangguan aktivitas,
penyakit jantung, penyakit paru, diabetes, impotensi

Anda mungkin juga menyukai