Anda di halaman 1dari 46

“ Tumor Paru "

Nama: sandika dwi putra


NIM: N11121001
Sistem Respirasi
Lower Respiratory System

Trakea
Percabangan Bronkus
◦ Bronkus dextra dan sinistra
◦ Carina
◦ Bronkus Lobar
◦ Bronkus Segmental
◦ Bronkiolus
◦ Alveolus
General Overview of Lung Physiology:
Breathing
DEFINISI TUMOR PARU
 Abnormal sel paru, dimana terjadi pertumbuhan sel
yang tidak terkontrol dan fungsi paru menjadi
terganggu

 Dapat berkembang menjadi suatu penyakit


keganasan mencakup baik yang berasal dari paru
sendiri maupun dari luar paru
ETIOLOGI
 Rokok : 80-90 % pasien Ca paru adalah perokok
aktif, resiko juga meningkat pada perokok pasif
 Polusi udara : asbestosis, debu arsen, nikel, chrom,
batubara, tar, aldehida, semua asap
 Radiasi ion
 Predisposisi genetik
Klasifikasi (1)

Tumor Primer  Metastase ke otak/tulang/hati


Tumor Sekunder  Berasal dari Ca mammae/

cervix & korpus uteri/testis/hati/usus/tulang/ tiroid


oTumor Primer
1.Tumor Jinak Paru
- Sangat jarang dan hanya sekitar 2 %
- Jarang memberikan keluhan dan tumbuh lambat
sekali
- Tumor jinak paru yang sering ditemukan adalah
hamartoma

2.Tumor Ganas Paru


Klasifikasi (2)
Berdasarkan Histologi (WHO) :
1. Karsinoma sel skuamosa
2. Adenokarsinoma
3. Karsinoma sel besar
4. Karsinoma sel adenoskuamosa
5. Karsinoma sel kecil
6. Karsinoma tipe lainnya
(Adenokarsinoma bronkial,karsinoid,karsinosarkoma,dll)
There are 4 major types :

1- Epidermoid [squamous]Cell
Carcinoma –(30-35%)
2- Adeno carcinoma –(35-40%)
3- Large cell carcinoma –(10-15%)
4- Small cell lung cancer –(20-25%)
TANDA DAN GEJALA KANKER PARU
 Terkadang kanker paru tidak menimbulkan beberapa gejala dan
hanya ditemukan pada pemeriksaan rutin X-Ray

 Gejala yang sama dapat disebabkan oleh kondisi lain, sehingga


tidak selalu menandakan suatu keganasan

 Jika penderita kanker /karsinoma paru memiliki gejala, maka tanda


dan gejala tergantung pada lokasi, ukuran tumor dan derajat
obstruksi dan adanya metastasis
Terdapat 2 jenis Tanda dan Gejala Kanker
Paru :

1) Lokalisasi – Melibatkan paru-paru

2) Generalisasi – Melibatkan area tubuh yang lainnya jika


kanker menyebar (metastasis)
Tanda dan Gejala Lokalisasi
 Batuk
 Masalah pernapasan, Stridor, SOB (Shortness of
Breath)
 Infeksi paru, hemoptysis
 Hoarseness (serak)
 Penurunan BB
 Nyeri dada dan sesak napas
 Pancoats Syndrome
 Horner’s Syndrome
 Efusi Pleural
 Superior Vena Cava Syndrome
 Fatigue
Tanda dan Gejala Generalisasi
 Nyeri tulang
 Sakit kepala, perubahan status mental / penemuan neurologis
 Nyeri abdominal, tes fungsi hati meningkat, gangguan
gastrointestinal (anorexia, cachexia), jaundice, hepatomegaly
 Penurunan BB
Patogenesis
TUMOR PRIMER :
- Adenoma bronkus
- Hamartoma
- Pancoast tumor

TUMOR SEKUNDER (Metastasis)


Klasifikasi (1)

I. Tumor primer
 Pancoast tumor berada di sulkus apeks pulmo
menekan saraf (Plexus brachial) nyeri pada bahu,
punggung, lengan, siku, jari2 tangan.

Growth of the tumour occurs distally and


proximally from site of origin, destroying
normal tissue and structures
II. Tumor sekunder

 Tumor sekunder di paru merupakan metastasis dari


keganasan di organ lain. Penyebarannya bisa
limfogen atau hematogen.
 Organ asal jauh sehingga metastase berada di seluruh
lapangan paru.
 Jika secara limfogen dapat menyebabkan limfangitis
dan efusi pleura.
ALUR TINDAKAN DIAGNOSIS KANKER PARU
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Tindakan Diagnostik
Hasil Laboratorium

Untuk menentukan Lokasi dan Pemeriksaan Tumor Marker


Untuk menentukan Jenis Kanker
Staging (TNM)

Sitologi Sputum
Foto Thorax PA/Lateral
Sitologi Bilasan/Sikatan Bronkus
CT-Scan Thorax
Sitologi Cairan Pleura
Bronkoskopi
Sitologi BJH KGB/Nodul Superficial

CT-Scan Kepala Histologi Biopsi Bronkus & TBLB


Bone Scan/Bone Survey Histologi Biopsi Pleura/Biopsi KGB
USG Abd/CT-Scan abd Histologi Biopsi Nodul
Torakoskopi, Torakotomi Superficial/Daniels Biopsi Paru
Eksplorasi Terbuka(Torakotomi Eksplorasi)
GAMBARAN
RADIOLOGIS
1. Toraks foto (Pemeriksaan Sinar x)
2. CT-scan toraks
3. MRI
Toraks Foto (Sinar X)
Metode dasar penting untuk menemukan, mendiagnosis karsinoma paru dan memberikan
rujukan terapi

CT Scan toraks
Metode baku untuk memperkirakan luas dan derajat invasi intratorakal karsinoma paru,
terutama dalam penentuan stadium karsinoma paru

• Dapat menemukan lesi paru <1 cm dan di lokasi tumpang tindih struktur anatomis
yang sulit ditemukan rontgen toraks rutin
Tumor Primer
Pulmonary Hamartoma
Radiografi dada posteroanterior (PA) pada seorang pria
menunjukan lesi koin insidental dizona tengah kanan dengan
Normal chest erect posteroanterior (PA) karakteristik klasiifikasi popcorn
Adenoma bronkial
Normal chest erect Tampak opak di lobus media pulmo
posteroanterior (PA) dekstra
Karsinoma sel skuamosa

Karsinoma sel skuamosa dapat


bermetastasis secara luas; tulang, hati, dan
kelenjar adrenal adalah tempat penyebaran
hematogen yang paling umum. Tumor sel
skuamosa juga secara langsung menginvasi
mediastinum, mengganggu saluran
aerodigestif dan struktur vital lainnya
Adenokarsinoma

Subtipe ini menunjukkan spektrum


yang luas dari temuan radiografi,
[38] muncul sebagai nodul soliter
pada 43% kasus, penyakit
multisentrik atau difus pada 27%
atau konsolidasi difus pada 30%
kasus.
Pancoast Tumor

Normal chest erect posteroanterior (PA) TAmpak opak pada sulkus superior apeks pulmo dextra,
os costa mengalami erosi
Tumor sekunder
Wanita 67 tahun dengan kanker
endometrium. Radiografi dada menunjukkan kekeruhan retikuler yang tersebar
nodul paru yang tak terhitung banyaknya
dengan morfologi "bola meriam".
MRI
• Memiliki keunggulan terbesar dibandingkan CT Scan adalah lebih mudah
membedakan hubungan antara tumor padat dan pembuluh darah
• Dapat menampilkan trakeobronkus serta pembuluh darah yang tertekan,
bergeser dan terobstruksi
• Tapi dalam memeriksa nodul kecil dalam paru hasilnya tidak sebaik CT
ambar 4: DCE-MRI dari uji klinis sorafenib (agen anti-angiogenik yang menargetkan VEGF dan
PDGF) untuk pengobatan kanker paru-paru sel skuamosa. Peta Ktrans (ukuran permeabilitas
tumor) diperoleh pada (a) awal dan (b) 6 minggu setelah perawatan. Meskipun ada sedikit perubahan
dalam ukuran lesi, peta Ktrans menunjukkan penurunan vaskularisasi (panah) yang menunjukkan
keberhasilan terapi anti-angiogenik.
TUMOR MEDIASTINUM

 tumor yang terdapat di dalam mediastinum yaitu rongga yang berada di antara
paru kanan dan kiri. Mediastinum berisi jantung, pembuluh darah arteri,
pembuluh darah vena, trakea, kelenjar timus, syaraf, jaringan ikat, kelenjar getah
bening dan salurannya.
 Jenis tumor di rongga mediastinum dapat berupa tumor jinak atau tumor ganas
dengan penatalaksanaan dan prognosis yang berbeda.
Klasifikasi

 Tymoma : tumor yang berasal dari epitel thymus. Stage dari Timoma:
1. Stage I : belum invasi ke sekitar
2. Stage II : invasi s/d pleura mediastinalis
3. Stage III : invasi s/d pericardium
4. Stage IV : Limphogen / hematogen
 Teratoma : merupakan neoplasma yang terdiri dari beberapa unsur jaringan yang
asing pada daerah dimana tumor tersebut muncul.
 Limfoma : tipe kanker yang terjadi pada limfosit (tipe sel darah putih pada sistem
kekebalan tubuh vertebrata)
Gambaran Klinis
 Anamnesis
• batuk, sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau invasi pada trakea dan/atau bronkus utama,
• Disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke esofagus
• Sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan
dengan tumor jinak,
• Nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau pada penekanan sistem syaraf.
 Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai dengan lokasi, ukuran
dan keterbatasan organ lain, misalnya telah terjadi penekanan ke organ
sekitarnya.
2. Kemungkinan tumor mediastinum dapat dipikirkan atau dikaitkan dengan
beberapa keadaan klinis lain, misalnya:
- miastenia gravis mungkin menandakan timoma
- limfadenopati mungkin menandakan limfoma
Prosedur Radiografi
1. Foto toraks
Dari foto toraks PA/ lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor, anterior, medial atau posterior.
2. Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor, juga dapat mendeteksi klasifikasi pada lesi, yang sering ditemukan
pada kista dermoid, tumor tiroid dan kadang-kadang timoma. Tehnik i ni semakin jarang digunakan.
3. CT-Scan toraks dengan kontras
untuk menentukan perkiraan jenis tumor.
5. Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang diduga aneurisma.
6. Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan flouroskopi
PERBEDAAN TUMOR PARU DAN TUMOR
MEDIASTINUM

KIRI: Massa paru-paru berbatasan dengan permukaan mediastinum dan membentuk sudut lancip
dengan paru-paru.KANAN: Massa mediastinum akan berada di bawah permukaan mediastinum,
membentuk sudut tumpul dengan paru-paru.
GAMBARAN RADIOLOGI

Thymolymphoma
GAMBARAN RADIOLOGI

Paru normal
Thymolymphoma
Cont…

Paru normal Non-Hodgkin Lymphoma


Cont…

Mediastinal Germ Cell Tumor


REFERENSI
ACS.2013. Lung Cancer (Small Cell) Overview.Diakses 25 Maret 2014.Dari
http://www.cancer.org/acs/groups/cid/documents/webcontent/003061-
pdf.pdf
Fass,L.2008. Imaging and cancer: A review.Diakses 26 Maret 2014.Dari
http://cdn.elsevier.com/assets/pdf_file/0015/115800/molecular-
oncology-editors-choice-20.pdf
FKUI.2005. Radiologi Diagnostik. FKUI, Jakarta
FKUI.2008. Buku ajar onkologi klinis. FKUI, Jakarta
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai