Stadium 2
Stadium 1 • Edema paru interstitial Stadium 3
• Distensi dan pembuluh darah diakibatkan peningkatan cairan • Edema alveolar
kecil paru yang prominen pada daerah interstisial yang • Pertukaran gas sangat
akan memperbaiki pertukaran longgar dengan jaringan terganggu, terjadi hipoksemia
gas di paru dan sedikit perivaskular dari pembuluh darah dan hipokapnea
meningkatkan kapasitas besar • Alveolar yang sudah terisi
difusi gas CO • Batas pembuluh darah paru cairan ini terjadi akibat
• Sesak nafas saat aktivitas, menjadi kabur, demikian pula sebagian besar saluran nafas
ronkhi hilus juga menjadi kabur dan yang besar terisi cairan
septa interlobularis menebal (garis berbusa dan mengandung
Kerley B), Takipnea darah.
klasifikasi
Edema Paru Edema Paru
Kardiak Non-Kardiak
Edema paru yang disebabkan oleh Edema paru yang bukan disebabkan karena
meningkatnya tekanan hidrostatik gangguan pada jantung, tetapi karena paru itu
kapiler yang disebabkan karena sendiri. Atau karena peningkatan
meningkatnya tekanan vena pulmonalis permeabilitas kapiler yang mengakibatkan
terjadinya extravasasi cairan secara cepat
Acute respiratory
Gagal Jantung Kelainan katup distress syndrome Gagal ginjal Eklamsia
Kongestif Jantung (ARDS)
• Gejala paling umum dari pulmonary edema adalah
• sesak nafas mendadak,
• cemas, dan
• perasaan seperti tenggelam.
• Gejala-gejala umum lain
• mudah lelah,
manifestasi klinis • nafas yang cepat (takipnea),
• hipoksemia,
• sianosis,
• batuk dengan frothy sputum,
• keringat dingin.
• Pasien dalam posisi duduk atau sedikit membungkuk kedepan
untuk mengurangi sesak nafas..
Edema paru kardiak Edema Paru Non-kardiak
Riwayat Penyakit jantung akut Penyakit dasar diluar jantung
penyakit Orthopnoe
Pemeriksaan Akral dingin Akral hangat
Klinis S3 gallop Pulsasi nadi meningkat
Distensi vena jugularis Tidak terdengar gallop
Ronkhi basah Tidak ada distensi vena jugularis
Ronkhi kering
Kranialisasi/sefalisasi (panah)8
Stadium 2: edema paru interstisial (PCWP 20-25 mmHg)
KERLEY
LINES
• kerley A : garis linear panjang di lobus superior paru, yang
membentang dari hilus mwnuju keatas dan perifer, yang
disebabkan oleh distensi saluran anastomose antara limfatik
perifer dengan sentral.
• kerley B : garis pendek-pendek (1-2 cm) dengan arah
horizontal tegak lurus pada dinding pleura dan terletak di
lobus inferior, paling mudah terlihat di dekat sudut
kostofrenikus yang menggambarkan adanya edema septum
interlobular.
• kerley C : garis pendek, bercabang pada lobus inferior
namun perlu pengalaman untuk melihatnya karena terlihat
hampir sama dengan pembuluh darah.
• Kerley D : garis-garis pendek, horizontal, letaknya
Garis kerley A (orange), Kerley B (biru), dan Kerley C (hijau) retrosternal, hanya tampak pada foto lateral.
Stadium 2: edema paru interstisial (PCWP 20-25 mmHg)
Pemeriksaan Jantung
Inspeksi : Pulsasi iktus kordis tampak.
fisik Palpasi : Pulsasi iktus kordis teraba di MCL sinistra ICS V.
Perkusi : Batas atas jantung : ICS II lineasternalis sinistra
Pinggang jantung : ICS III linea parasternalis sinistra
Kanan jantung : ICS V linea sternalis dextra
Kiri jantung : ICS VI linea midcalviculasinistra 2 cm
ke arah medial
Auskultasi : Bunyi jantung I & II reguler, murmur(-), gallop(-).
Abdomen
Inspeksi : Perut cembung, striae (-), jaringan parut (-), benjolan (-)
Auskultasi:Bising usus (+)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani diseluruh kuadran abdomen.
Pemeriksaan Ekstremitas : Akral hangat, edema -/-, capillary refill time < 2 detik.
Kulit : Turgor kulit baik, ikterik (-).
fisik KelenjarGetahBening : Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening.
STATUS NEUROLOGIS
• Leher
Kaku kuduk : -
• Saraf Kranial
N. I (Olfaktorius) : Tidak dilakukan
N. II (Optikus) :
Ukuran pupil : 3mm / 3mm
Bentuk pupil : Isokor, bulat
Reflek cahaya langsung : +/+
Reflek cahaya tak langsung : +/+
Pemeriksaan Reflex kornea : +/+
N. III (Okulomotorius), N. IV (Throklearis). N VI (Abducens)
fisik Gerakan mata ke lateral bawah : Normal +/+
N. V (Trigeminus) tidak dapat diperiksa
N. VII (Fasialis)
Dari inspeksi didapatkan tidak ada lateralisasi wajah
N. VIII (Vestibulo-koklearis) : Tidak dilakukan
N. IX (Glossofaringeus) : Tidak dilakukan
N X (Vagus) : Tidakdilakukan
N XI (Aksesorius) : Tidakdilakukan
N XII (Glossopharingeus): Tidakdilakukan
Pemeriksaan
penunjang
Pemeriksaan
penunjang
Pemeriksaan
penunjang
Trakea : Tidak ada deviasi
COR : Apeks bergeser ke laterokaudal
Pulmo : Corakan bronkovaskular menigkat
Tampak gambaran bat wing
appearence
Diafragma dan sinus costophrenicus kanan kiri
kabur
Tulang : tak tampak lesi litik dan sklerotik
Kesan :
Cor : Kardiomegali (LVH)
Pulmo : curiga edema pulmo fase
alveolar
Tulang : tak tampak kelainan
DIAGNOSIS
Congestive Heart Failure dengan edema paru
diagnosis
RENCANA MONITORING
KU, kesadaran, TTV, EKG
• O2 kanul 3 lpm.
• Infus RL
tatalaksana • Furosemide 40 mg 2x1
• Digoxin 2x1/2
• Valesco 1x1
• Spironolacton 1x25 mg
• Motivasi pemgobatan
• Motivasi untuk berhenti merokok dan membatasi makanan berlemak
edukasi • Istirahat dengan posisi setengah duduk untuk mengurangi sesak
• Menjelaskan pada pasien tentang pentingnya kontrol rutin.
• Menjelaskan pada pasien tentang diagnosis, dasar diagnosis, komplikasi
serta prognosis.