Anda di halaman 1dari 6

LBM 1 SGD 12 MODUL

SISTEM SARAF
“PINGSAN SETELAH KEPALA
TERBENTUR”

STEP 1

Nilai GCS :
satu skala untuk menilai tingkat kesadarn pasien untuk member respon terhadap
rangsang yg diberikan.

Menilainya dg cara eyes,gerak dan verbal.


Nilainya 1-15.

Glasgow Coma
Scale
Tanda Lucid Interval : penurunan GCS secara tiba-tiba.

Tanda ketika
suatu keadaan diantara penurunan kesadaran (perbaikan kesadaran sementara)

Battle’s Sign : perubahan warna di daerah mastoid


tengkorak

Echymosis periorbital bilateral : bercak perdarahan kecil didaerah


periorbital biasanya warnanya biru keunguan bisa bundar atau tdk teratur
seperti mata panda

Epistaksis :
mimisan

Otorrhea DS : keluarnya cairan cerebrosspinal dri


telinga

STEP 2
1. Mengapa nilai GCS Turun?

2. Mengapa bisa terjadi echymosis


periorbital bilateral
3. Mengapa terjadi othorrea

4. Mengapa terjadi battle’s sign


bilateral

5. Mengapa pasien mengeluh nyeri kepala


dan muntah sebelum pingsan

6. Mengapa terjadi echymosis tetapi TD


dan TN nya normal?

7. Mengapa Vital Sign normal tetapi suhu


tubuh naik dikit?

8.
Apa
yg diharapkan dari pemeriksaan radiology?

9.
DD
STEP 3
1. Mengapa nilai GCS Turun?

Karena ada trauma bisa menyebabkan


GCS menurun (nilai GCS 14-15 :ringan , 9-13: sedang, 3-8:cedera cukup berat,
<3 :koma)
2. Mengapa bisa terjadi echymosis periorbital bilateral

Adanya fraktur di ddaerah kepala


sampai pd tulang, tanda gejala khasnya .. jika ada tanda ini kita curiga ada
fraktur tulang, jika didaerah mata karena fraktur tulang nanti timbulnya
perdarahan disekitar mata.
3. Mengapa terjadi othorrea?

Adanya fraktur tadi menyobek selaput


otak jadi cairan serebros nya keluar (merembes kluar)

Trauma à cedera di otak à merusak sawar otak untuk memasok


pembuluh darah ke otak , jika trjadi kerusakan pd saluran otak jdinya pembuluh
darah akan tercepit , darah membawa oksigen yg dibawa ke otak terjepit jdi
nggak bisa dibawa ke otak jadinya hipoksia, lalu pembuluh darah terjadi
hipoksia untuk mencukupi kebutuhan o2 nya itu, terjadilah vasodilatasi pembuluh
darah melebar à tek.intra cranial meningkat. Di otak ada 3, otak darah dan
cairan serobros spinal, pembuluh darah yg dibawa ke otak bnyak untk mncukupi
o2, saking banyaknya hrus seimbang (harus ada pengurangan atau mengalah) jika
sel pembuluh darah tdk seimbang Jadinya merembes dan kleuar melalui telinga,hidung(rembess)

4. Mengapa terjadi battle’s sign bilateral

Adanya trauma/ fraktur didaerah


posterior basis carnii

5. Mengapa pasien mengeluh nyeri kepala dan muntah sebelum pingsan

TiK meningkat mnyebabkan spinal blood


flow jdinya eskemia trus kekurangan oksigen trus kerusakan jaringan trus oedem.

Nyeri kepala: karena adanya dilatasi


pembuluh darah dan adanya spasme di kepala. Otak tdk bisa menyimpan cadangan
makanan (o2), jika tdk ada yg menyuplai maka kekurangan oksigen jdinya pusing.

Muntah: muntah karena ketika jar.otak


mengalami hipoksia ada nya oedem pd jar.otak, tubuh melakjukan kpmpensasi dg
cara merangsang dri hypothalamus nanti merangsang hiposfisis, steroid adrenal
mempengaruhi asam lambung, hiposensidifitas mnyebabkan mual à muntahn

6.
Mengapa terjadi perdarahan lewat
hidung dan telinga

Adanya fraktur tadi menyobek selaput


otak jadi cairan serebros nya keluar (merembes kluar)

Trauma à cedera di otak à merusak sawar otak untuk memasok


pembuluh darah ke otak , jika trjadi kerusakan pd saluran otak jdinya pembuluh
darah akan tercepit , darah membawa oksigen yg dibawa ke otak terjepit jdi
nggak bisa dibawa ke otak jadinya hipoksia, lalu pembuluh darah terjadi
hipoksia untuk mencukupi kebutuhan o2 nya itu, terjadilah vasodilatasi pembuluh
darah melebar à tek.intra cranial meningkat. Di otak ada 3, otak darah dan
cairan serobros spinal, pembuluh darah yg dibawa ke otak bnyak untk mncukupi
o2, saking banyaknya hrus seimbang (harus ada pengurangan atau mengalah) jika
sel pembuluh darah tdk seimbang Jadinya merembes dan kleuar melalui
telinga,hidung(rembess)

7. Mengapa Vital Sign normal tetapi suhu tubuh naik dikit(nambah 0,2)?

Trauma karena mempengaruhi


hiphotalamus yg mengatur suhu tubuh, dy berusaha untuk mengkompensasi tubuh

Hipoksia à kompensasi untuk melebarkan pembuluh


darah, pembuluh darah membawa suhu akibat dilatasi pemb.darah di otak, yg lain
normal karena belum brpengaruh sm yg lainnya.

8. Apa yg diharapkan dari pemeriksaan radiology?

Apakah ada fraktur basis cranii


adanya retakan pd struktur basis crania
Apakah ada tanda otthorea

DD
TRAUMA KAPITIS

-
Definisi
: trauma atau cedera pd bag.kepala yg menyebabkan gangguan fungsi cerebral otak

-
Etiology
trauma secara primer : Karen benturan secara langsung atau tdk langsung

Sekunder : karena trauma saraf melalui akson yg meluas biasanya


hipertensi intra cranial, hipoksi

-
Klasifikasi
Berdasarkan :
mekanisme adanya pentrasi duramatter (trauma tumpul dan tembus)

keparahan adanya ringan,sedang dan


berat

Cidera berdasarkan patofis dan


lesinya

-
Patofisiology
Untuk cedera kepala ada2 tahap, primer dan sekunder

Primer terjadi ada akselerasi yug diberhentikan secara mendadak, antra


tulang tengkorak dan didalamnya memiliki konsistensi yg berbeda, pergerakannya
malah lebih cepat yg tulang tengkorak, otak terpaksa membentur tengkorak,
timbullah berbagai macam manifest.

Sekunder karena adanya siklus pembengkakan dan iskemia/hipoksi,


mnyebabkan bbrpa efek, efek pnyumbatan dan ascadase, ketika ada penyumbatan,
stimulus yg dirangsangin keatas krna ada penyumbatan sehingga tdk mendapat
stimulus sehingga trjadi hilang keasadaran, terjadinya kerusakan pd jar.ekstra
dan intrasel

-
Manifesklinis
Pola pernafasan menjadi abnormal
Nyeri kepala, bisa mncul segera atau tdk
Mual muntah krna adanya Tik
Bisa terjadi gangguan keasadaran
Bisa terjadi pendarahan(lewat hidung,telinga)
Diliat dri nilai GCS
:kemampuan membuka kelopak mata
1. Secara spontan nilainya 4,
2. Atas printah 3
3. Rangsangan nyeri 2
4. Tidak bereaksi 1
:kemampuan komunikasi
1. Orientasi baik 5
2. Jawaban kacau 4
3. Kata2 tidak berarti 3
4. Mengerang 2
5. Tidak bersuara 1
Motorik
1. Kemampuan menurut perintah 6
2. Reaksi setempat 5
3. Menghindar 4
4. Fleksi abnormal 3
5. Ekstensi 2
6. Tdk bereaksi 1

-
Penegakan
diagnosis
1. Anamnesis,

Masih sadar bisa


dianamnesis langsung dri riwayat trauma
Adanya nyeri kepala
Riwayat pingsan

2. Pf dari GCS , jalan nafas masih baik


atau tersendat2, keasadarn dri tanda vital
3. Pp

Ct scan untuk melihat


letak lesi pada cerebral

Pungsi lumbal untuk ada


tdknya darah pd LCS
4. Rontgen foto kepala
Melihat adanya fraktur pd
tulang kepala

-
Penatalaksanaan
Diperiksa jalan nafasnya,bila perlu lakukan intubasi
Breathing ,pastikan pernafasan

Circulation , pertahankan tek.darah >90mmHg(systole), jika kurang dri


itu beri cairan iv
Disability, vital sign,GCS,pupil,reflex pathologis

Medikamenthosa:

Obat >> dexamethazol atau camethazon obat anti edema cerebral, anti
biotic yg mengandung barrier otak(penicillin)

STEP 4
Wajib dan harus masing2
membuat concept Mapping.
STEP 7
KHUSUS SUSBEL:

1.
MENGIDENTIFIKASI LAPISAN-LAPISAN JARINGAN OTAK.

2.
MENJELASKAN MEKANISME KERJA OTAK PADA TRAUMA
KEPALA. (PATOGENESIS & PATOFISIOLOGI).

3.
DAPAT MENJELASKAN TRAUMA OTAK PRIMER DAN SEKUNDER.

4.
KLASIFIKASI TRAUMA KAPITIS.

5.
IDENTIFIKASI TANDA DARI CIDERA KEPALA BERDASARKAN
KLASIFIKASINYA.

6.
DAPAT MEMAHAMI TEKANAN INTRA KRANIAL (TIK) SERTA
FAKTOR2 YG MEMPENGARUHI TEKANAN INTRA KRANIAL TERSEBUT.

7.
PATOGENESIS PENINGKATAN TEKANAN INTRA KRANIAL
TERHADAP TRAUMA KAPITIS.

8.
TANDA & GEJALA PENINGKATAN TEKANAN INTRA
KRANIAL.

9.
PX. KLINIS DAN NEUROLOGIS TERHADAP TRAUMA KAPITIS.

10. HUKUM
MANDREWGALLI, JELASKAN.
11. SEBUTKAN
JENIS2 PX. PENUNJANG.

12. TANDA-TANDA
LUCID INTERVAL.

Anda mungkin juga menyukai