Diagnosis : Hidrocephalus
Pasien seorang anak, lahir spontan di
bantu oleh dokter
•
• Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Penyakit Dahulu
• Tidak ada anggota keluarga yang
• Riwayat Asma : (-)
mengalami keluhan seperti ini
• Riwayat Operasi : (-)
• Riwayat Alergi Obat : (-)
4
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum :
Kesadaran :
tampak sakit TD : tidak diukur
compos mentis
sedang
Paru
Inspeksi: Jantung
Simetris, spider naevi (-) retraksi (-) I: Iktus kordis tak terlihat
Palpasi:nyeri tekan (-) Fremitus taktil ka=ki P :Iktus kordis teraba di ICS
Perkusi: sonor V linea midclavicula sinistra
Auskultasi: vesikuler (+/+) Rhonki (-/-) Wh P :Batas jantung dbn
(-/-) A : BJ I/II reguler
Ekstremitas sup
Abdomen Akral hangat, CRT <2 detik
Inspeksi : Soepel, ruam kemerahan (-)
Auskultasi : BU (+) normal
Palpasi : Nyeri tekan (-)
Perkusi : Tympani
Ekstremitas inf
Akral hangat, CRT <2 detik,
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN LABORATORIUM (07/04/20)
Persiapan Pra
Persiapan Pra Anestesi:
Anestesi:
Informed consent
Informed consent keluarga
keluarga dan
dan persiapan
persiapan operasi
operasi
Persiapan Operasi:
Persiapan Operasi:
Puasa 66 jam
Puasa jam sebelum
sebelum operasi
operasi
Jadwal
Posisi: Supinasi Terapi cairan Pemberian
Anestesi Umum
Cairan
Maintenance: (M)
Premedikasi Infus: RL = 4 cc/KgBB/jam
Midazolam 0,2 mg/kgbb= 1,8 mg (IV) = 4cc x 9 kg/jam Jam I: ½ PP + M + SO
Ondansetron 4 mg (IV) = 36 cc/jam = cc
Operasi mulai: ½ ( 216 cc) + 36 cc + 36
Kebutuhan cairan selama
09:30 WIB
Medikasi operasi (1 jam) : 36 cc cc = 108 + 36 + 36 =180
Operasi selesai:
Analgetik : Fentanyl 20 mcg (IV) cc
10:50 WIB
Induksi : Propofol 30 mg (IV) Pengganti puasa: (PP) Jam II : ¼ PP + M + SO
Atracurium : 0,25 mg/KgBB (IV) = Puasa x Maintenance = cc
Pemeliharaan anestesi : O2 + N2O + Durasi operasi:
1 jam 30 menit = 6 jam x 36 cc/jam ¼ (216 cc) + 36 cc + 36
sevofluran 1,5 %
= 216 cc cc = 54 + 36 + 36 = 126
Puasa: 6 jam cc
SO TOTAL : 306 cc
EBV = body wt (kg) x = 4 cc/KgBB/jam (operasi
average blood volume sedang)
(ml/kg) = 4 cc x 9 kg/jam
EBV = 9 kg x 85ml/kgbb = 36 cc/jam
EBV = 765 ml
ABL : EBV x (Ht – 30 ) / Ht
= 765 x (32,5 – 30) / 32,5
= 58,84 cc
Persiapan Alat
STATICS
STATICS
Scope
Scope :: Stetoskop
Stetoskop dan
dan Laringoskop
Laringoskop anak
anak
Tube
Tube :: ETT
ETT no
no 3,5
3,5
Airway
Airway :: Goodle
Goodle
Tape
Tape :: Plaster
Plaster Panjang
Panjang dan
dan pendek
pendek 22 buah
buah
Intorducer
Intorducer :: Mandrin
Mandrin
Connector
Connector :: Penyambung
Penyambung Pipa
Pipa
Suction
Suction :: Suction
Suction
TD awal = - , Nadi =130 x/menit, RR = 29 x/menit Monitoring
SpO Keterangan
Jam TD Nadi RR
2
100
Pasien di berikan analgesik fentanil 20 mcg, induksi dengan Profofol 30 mg, cek
09 : 20 - 120 26 refleks bulu mata. Kemudian pasien dipasangkan sungkup dan mulai di
%
bagging, lalu diberikan relaksan yaitu atracurium 0,25 mg/kgbb IV.
Setelah di bagging selama 5 menit pasien di intubasi dengan ETT no. 3,5
Dilakukan auskultasi di kedua lapang paru untuk mengetahui apakah ETT
terpasang dengan benar.
100
09 : 30 - 120 26 ETT di hubungkan dengan ventilator.
%
ETT difiksasi dengan plester.
Diberikan maintenance yaitu sevoflurans 2% dan N2O 2L
16
KEADAAN PASCA ANESTESI DIRUANG PEMULIHAN
Scoring Steward
Masuk jam : 10.55 WIB
Pergerakan (0-2) :2
Kesadaran: Compos mentis Pernafasan (0-2) :2
GCS : E4V5M6 Kesadaran (0-2) :2
17
TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN
Hydrocephalus
Definisi
Hidrosefalus adalah pembesaran ventrikel yang abnormal karena akumulasi CSF yang berlebihan
akibat gangguan aliran, penyerapan atau, sekresi yang tidak biasa.
Etiologi
Postnatal
Prenatal
• Kista arakhnoid dan kista
• stenosis akuaduktus sylvii,
• malfromasi Dandy Walker, neuroepitelial merupakan
• Holopresencephaly, dua hal terbanyak yang
• Myelomeningokel, dan mengganggu aliran likuor.
• Perdarahan, meningitis,
• Malformasi Arnold Chiari.
dan gangguan aliran vena
Gejala Klinis Hydrocephalus
1. Gagal untuk berkembang
2. Peningkatan lingkar kepala (dibandingkan dengan kurva pertumbuhan normal)
3. Fontanel anterior tegang
4. Suara `cracked pot‘ pada perkusi tengkorak
5. Transluminasi rongga tengkorak dengan cahaya yang kuat
6. Pada keadaan yang berat, terjadi gangguan kesadaran dan muntah
7. Tampak 'setting sun' karena retraksi kelopak mata dan gangguan pandangan ke
atas akibat tekanan ventrikel ke-3 pada tektum otak tengah
8. Scalp tipis dengan dilatasi vena
Penatalaksanaan Hydrocephalus
Secara umum, pengobatan hidrosefalus adalah shunt CSF atau ventrikulostomi ke-3.
Anestesi Umum
(General Anesthesia)
• Anestesi umum adalah tindakan menghilangkan rasa nyeri / sakit secara sentral
disertai hilangnya kesadaran dan dapat pulih kembali (reversible).
• Trias anestesi :
Hipnotik
Analgesi
Relaksasi otot.
Anestesi Umum
Keuntungan Kerugian
Mengurangi kesadaran pasien intraoperatif Sangat mempengaruhi fisiologi. Hampir semua regulasi
tubuh menjadi tumpul dibawah anestesia umum
Memungkinkan relaksasi otot yang tepat untuk jangka Memerlukan pemantauan yang lebih holistik dan rumit.
waktu yang lama
Memfasilitasi kontrol saluran napas, pernapasan, dan Risiko komplikasi pasca bedah lebih besar
sirkulasi
Dapat diberikan dengan cepat dan reversibel Tidak dapat mendeteksi gangguan susunan saraf pusat
Dapat menyesuaikan untuk prosedur operasi dengan Memerlukan persiapan pasien yang lebih lama
durasi tak terduga
Klasifikasi ASA
Klasifikasi American Society of Anaesthesiologist
(ASA) Physical status (PS)
Tujuan Pramedikasi
Mengurangi Mengurangi
Menciptakan Mengurangi isi
mual dan muntah reflek yang
amnesia cairan lambung
pada pasca bedah membahayakan
Induksi Anestesi
Induksi anestesia adalah tindakan untuk membuat pasien dari sadar menjadi tidak sadar,
sehingga memungkinkan dimulainya anestesia dan pembedahan.
Scoring Steward
Pergerakan (0-2) :2
Pasien dapat keluar dari RR apabila
Pernafasan (0-2) :2
Kesadaran (0-2) :2 sudah mencapai skor steward >5
Jumlah :6
Kesimpulan
Pemeriksaan pra anestesi memegang peranan
penting pada setiap operasi yang melibatkan
anestesi.