Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

HORMON REPRODUKSI PRIA DAN WANITA

Oleh:

ALDO VICTORIA

G1A116015

Dosen Pengampu:

dr. AHMAD SYAUQY, M.Biomed.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTAERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

TP.2018/2019
Hormon Reproduksi

1. Definisi hormon reproduksi


Hormon reproduksi merupakan molekul steroid derivat dari kolesterol. Hormon
reproduksi berada di sitoplasma bergabung dengan protein reseptor spesifik. Hormon ini terikat
secara kompetitif membentuk kompleks Hormon-reseptor. Kompleks pengikatan hormon
reproduksi-reseptor berperan sebagai pengatur pembentukan protein dan enzim sistem
reproduksi. Kompleks Hormon reseptor-reseptor masuk ke inti dan terikat pada kromatin
(reversibel) DNA yang selanjutnya sebagai bahan untuk membuat mRNA pada sintesis protein
atau enzim sistem reproduksi. Hormon reproduksi pada konsentrasi tinggi bekerja langsung
melalui aktivitas enzim-enzim yang ada di membran sel-sel target.

Hormon-hormon reproduksi dibuat di testis ovarium, adrenal korteks, berguna dalam


pembentukan sperma dan ovum, serta membentuk sifat seks sekunder. Hormon-hormon
reproduksi bersifat anabolik. Hormon reproduksi disekresi oleh kelenjar adrenal sama seperti
glukokortikoid dan mineralkortikoid. Hormon reproduksi seperti androgen dan esterogen,
bearasal dari sel-sel zona retikularis dan zona fasikulata, yang berperan dalam pembentukan sifat
seks sekunder.

Gambar 1. Biosintesis hormon-hormon reproduksi


Hormon-hormon reproduksi disebut juga hormon adrenal kortikosteroid C-19.
Androgen primer di adrenal meliputi dehidroepiandrosteron, androstenedion dan
testosteron. Efek anabolik terjadi retensi N, P, K, Na dan Cl.

Selain hormon steroid, terdapat pula hormon gonadotropin yang mekanisme


kerjanya dipengaruhi oleh poros hipotalamus-hipofisis, secara struktural merupakan
golongan glikoprotein, meliputi TSH, LH, FSH (dibahas di bab II) dan hCG

Macam macam hormon


1. Hormon reproduksi wanita
2. Hormon reproduksi pria

1. Testosteron (C-19 ketosteroid)


Testosteron (C-19 ketosteroid) disintesis di sel-sel leidig testis, melalui 3 tahapan
yaitu kolesterol- pregnenolon– progesteron- OHprogesteron- androstenedion–
testosteron, kolesterol- pregnenolon-OHpregnenolon-dehidroepiandrosteron-
androstenedion–testosteron dan DHEA dapat langsung menjadi testosteron tanpa melalui
androstenedion.

Pregnolon merupakan prazat kortikosteroid, testosteron dan progesteron.


Dehidroepiandroteron (DHEA) dan androstenedion dibentuk di gonad dan adreanal.
Adrenal merupakan sumber utama DHEA (pria dan wanita. Pada wanita sedikit DHEA
disintesis sebagai prazat estrogen. DHEA-sulfat dari adrenal ada dalam plasma 400x dari
testosteron, dalam testis DHEA-SO4 melepas DHEA bebas serta sintesis testosteron.
Dalam jaringan testosteron berubah menjadi dehidrotestosteron (aktif) dengan bantuan
enzim redukstase. Dalam plasma 99% testosteron terikat dengan protein membentuk
testosteron binding protein (TBG) akan meningkat pada kehamilan dan pemberian
estrogen (guna penurunan kerja androgen).

Glukomineralokortikoid, hanya disintesis di adrenal, walau adrenal dan testis


dapat mensintesis androgen karena testis tak punya enzim C-11 hidroksilase. Pada wanita
di ovarium androstenedion membentuk testosteron sedikit. Fungsi testis di atur oleh FSH,
LH dan prolaktin yang dihipofisis melalui pembentukan cAMP. Feminisasi testis akibat
terhambatnya perubahan testosteron dalam membentuk dehidrotestosteron akibat reseptor
disitosol berkurang. Androgen sintetik yaitu fluoxy mesteron & 2-metil
dehidrotestosteron. Bentuk ekskresi dalam urin dalam bentuk androsteron, etiokolanolon
( sebagai 17 ketosterol dalam jumlah besar) dan DHEA (sedikit). Dalam urin sebagai
konyugat sulfat dan glukoronat, dimana 1/3 berasal dari testis yang menggambarkan
keadaan testis (androsteron, etiokolanolon, epiandrosteron).

Gambar 2. Dihidrotestosteron

2. Estrogen (C-18 ketosteroid)


Estrogen (C-18 ketosteroid) mempunyai cincin asam amino aromatik, terdiri dari
Estradiol (paling aktif), estron dan estriol (tidak aktif/ekaskresi). Utama/terbanyak dalam
urin dalam bentuk estriol. Juga disintesis dalam plasenta pada masa kehamilan. Kadar
estriol dalam urin dipakai untuk menilai keadaan hubungan fetus dan plasenta pada
kondisi distress (fetus gawat) kadar estriol dalam urin ibu menurun cepat. Estriol
dihidroksilasi dari estron pada C-11 serta mengalami reduksi keton pada C-17. Estrogen
disintesis dalam testis, ovarium, adrenal, plasenta, prekusor berupa testosteron dan
androstenedion.
Testosteron mengalami 19- hidroksilasi membentuk 19-OH testosteron atau 19-
OH androstenedion, 19-oksidasi membentuk derivat keto dan liolisis aldehid membentuk
gugus keto pada C19 hilang dengan bentuk aromatisasi cincin A. Metirapon merupakan
inhibitor 19-hidroksilase. Estriol dalam urin konyugat dengan sulfat dan glukoronat. 2-
hidroksiestradiol – katekolesterogen adalah inhibitor kompleks terhadap metilasi
katekolamin normal. Contoh : katekolamin meningkat menyebabkan wanita hamil
mengalami hipertensi.

Gambar 3. Etinil estradiol dan dietilstilbestrol (estrogen sintetik)

3. Progesteron (Hormon Luteal)


Progesteron dibentuk di corp lutein sel graaf dan plasenta, sebagai prekusor
hormon-hormon C19 dan C21. Dibentuk oleh pregnenolon. Trimetilandrostenolon yang
merupakan analog pregnenolon yang sifatnya menghambat progesteron. Dalam darah
terikat dengan protein pengikat kortikosteroid. Bentuk ekskresi pregnediol sebagai
glikoronida-sulfat 75% di ekskresi dalam empedu. Pada kelainan adrenal tertentu seperti
Congenital adrenal hyperplasia (CAH) yang ditemukan banyak pregnanetriol dalam urin
(gejala khas).

4. Relaxin-progestational

Relaxin-progestational merupakan hormon yang dihasilkan oleh corpusluteum


dan plasenta, relaksasi simpanan pubis menjelang dan waktu melahirkan untuk
memperluas jalan lahir. Progesteron tak efektif jika diberikan peroral untuk pil KB
dipakai sintetisnya yaitu noretindron (norlutein) dan noretinodrel (enovid).

5. Hurmane Chorionik Gonadotropin (hCG)

Human Chorionik Gonadotropin (hCG) memiliki berat molekul antara 36.000-


46.000, secara struktur merupakan glikoprotein. hCG memiliki kekerabatan dengan
LH, FSH, TSH, memiliki subunit α identik. subunit α ini dapat berikatan dengan
subunit β yang berbeda-beda yang memiliki aktivitas spesifik. hCG disekrei oleh
sinsitiotrofoblas pada masa awal kehamilan. dapat juga dihasilkan oleh jaringan
trofoblast yang lain seperti chorioadenoma destruens, choriocarcinoma, dan mola
hidatidosa. hCG merupakan hormon luteotrofik selama kehamilan. hCG berfungsi
mempertahankan korpusluteum dan pertumbuhan endometrium hingga plasenta
mengambil alih perannya. hCG dapat mengatur produksi steroid dalam fetus, termasuk
produksi dehidroepiandrosteron sulfat (DHA-S) melalui kelenjar adrenal fetus dan
produksi testosteron oleh testis. hCG disintesis oleh sel sinsitiotrofoblas plasenta kadar
dalam darh meningkat segera setelah implantasi ovum yang dibuahi dan merupakan
dasar pemeriksaan kehamilan.

cara mendeteksi HCG dan waktu yang tepat untuk menguji tes kehamilan
Dengan menggunakan uji kehamilan home pregnancy test (HPT) yang biasa
dikenal dengan test pack. Pengecekan kualitatif ini cukup mudah yakni dengan
mencelupkan ujung alat ke dalam urin, biasanya alat uji ini memiliki indikator berupa dua
buah garis. Waktu yang tepat untuk melakukan tes urin biasanya adalah 4-5 hari atau 1
minggu setelah terlambat haid, karena sebagian besar test pack sudah dapat mendeteksi
HCG dengan kadar 50 IU/ml. Dengan pengecekan lewat darah. Pengecekan kuantitatif ini
lebih akurat tentunya karena biasanya yang diukur adalah jumlah subunit beta hormon
HCG (ß-hCG).
Pemeriksaannya menggunakan metode enzyme-linked immunosorbent assay
(ELISA). Tes melalui darah ini lebih cepat dibandingkan dengan urin, karena sebenarnya
kadar HCG sudah ada dalam darah sejak implantasi terjadi, atau sejak terjadi pembuahan
pada hari ke 8 sudah terdapat beta HCG sehingga bisa terdeteksi lewat darah. Hanya saja
pemeriksaan lewat darah masih sangat jarang karena harganya relatif mahal.
Kadar hormon HCG yang ideal untuk ibu hamil
Jumlah kadar HCG yang ideal bisa berubah atau berbeda-beda tergantung pada
usia kehamilan. Kadar HCG yang ideal adalah tidak terlalu rendah, maupun tidak terlalu
tinggi. Jumlah hormon HCG tidak ditentukan oleh umur, jadi yang benar-benar
mempengaruhi jumlah kadar HCG adalah usia kehamilan
Kadar HCG minimal yang bisa terdeteksi
Kadar beta HCG yang bisa terdeteksi pada kehamilan 5 minggu yakni sekitar 22
IU/ml.Bila kadar HCG-nya rendah bisa menyebabkan keguguran. Sedangkan kalau
kadar HCG-nya terlalu tinggi harus dicurigai karena bisa menyebabkan hamil anggur.
6. Gonadotropin Releasing Hormone / luliberin

GnRH adalah hormon stimulator bagi sekresi hormon FSH dan LH, merupakan
hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang pelepasan
FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen
akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi
rendah, begitupun sebaliknya.
Neuron GnRH merupakan sel neuroendokrin yang sangat unik karena tidak
berasal dari perkembangan jaringan otak. Sekitar satu dekade yang lain, sejumlah
ilmuwan menyebutkan penemuan neuron GnRH pada hidung seekor embrio tikus yang
sedang berkembang. Saat ini telah terbukti bahwa pada manusia, neuron GnRH juga
berasal dari luar otak, tepatnya dari bagian medial olfactory placode pada hidung.
Beberapa ribu neuron GnRH bermigrasi menuju hipotalamus saat masa janin dengan
waktu tempuh sekitar 16 hari untuk tikus, 70 hari untuk domba dan 16 minggu
untuk manusia.
Tidak adanya migrasi neuron GnRH pada masa embrio, akan
mengakibatkan sindrom Kallmann yang disebabkan tidak terjadinya sekresi hormon
terkait. Penyebab kedua adalah sekresi yang tidak mencapai sasaran, sehingga kedua
hormon gonadotropin yang diperlukan bagi perkembangan guna mencapai pubertas tidak
tersekresi dengan baik.
GnRH juga merupakan hormon yang disekresi pulsatik oleh neuron GT1 - GT7
yang mempunyai ekspresi gen ritme sirkadia, sebagai stimulasi terhadap SCN (bahasa
Inggris: suprachiasmatic nucleus), salah satu area pada pusat saraf otonomi, guna
menyesuaikan ritme metabolisme berdasarkan sinyal pulsatik yang dikirimkan.
7. FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)

Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh


hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari
folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan
menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
FSH adalah hormon yang dikeluarkan oleh gonadotrop. FSH berfungsi untuk memacu
pertumbuhan sel telur dalam ovarium. Pada pria, FSH mengatur dan memelihara proses
pembentukan sperma. Jumlah FSH sedikit ketika kecil dan tinggi setelah menopause.

Anda mungkin juga menyukai