Anda di halaman 1dari 31

CASE REPORT SESSION

HEMATOTHORAX
PSPD Bedah Toraks 17 – 19 Juni 2019

Preseptor: DR. Tri Wahyu Murni, dr., Sp.B., Sp.BTKV(K).,MHKes

M. Ilham Nikasah 130112170576


R. Nawat Namiroh 130112170519
Elsa Puteri P 130112170597
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. S
Usia : 20 april 1992/ 27 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Pamanukan kab. subang
Pekerjaan : Buruh
Agama : Islam
Suku : Sunda
Tanggal Masuk RSHS : 15 juni 2019
Tanggal Pemeriksaan : 17 juni 2019
ANAMNESIS
Keluhan Utama: Sesak napas
Pasien mengeluhkan sesak napas dan nyeri dada
sebelah kanan 5 jam setelah terjatuh pada saat
memasang tenda dari ketinggian ±3 meter sekitar 10 jam
SMRS. Pasien mengaku terjatuh dengan posisi pundak
dan punggung kanan terlebih dahulu. Sesak nafas dan
nyeri semakin bertambah berat.
Riwayat penurunan kesadaran , pusing , mual dan
muntah tidak ada. Karena keluhannya pasien di bawa ke
IGD Rs. Ciereng subang, karena keterbatasan alat
dirujuk ke RSHS.
ANAMNESIS
1 hari setelah masuk RS (16 Juni 2019), pasien
dilakukan pemasangan chest tube thoracostomy pada
dada bagian kanan. Sekarang keluhan sesak napas
pasien berkurang, namun dada kanan masih terasa
nyeri.
Pemeriksaan Fisik
Status generalis :
Keadaan umum : sakit sedang Berat badan : 65 Kg
Kesadaran : Compos Mentis Tinggi badan : 172 cm
TD : 120/80 mmHg
N : 86 x/m
RR : 22 x/m
S : 36,6 0C
Sp02 : 98%
• Kepala : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
• Leher : Tidak teraba pembesaran KGB, deviasi trakea (-)
• a/r Thorax :
Cor : S1-S2 normal reguler
Pulmo : Bentuk dan gerak simetris, VBS kanan <kiri,
Ronki -/-, Wheezing-/-, emfisema subkutis (-), Krepitasi sulit dinilai,
terpasang selang dada pada hemithorax dextra
• WSD : Undulasi (+), Air Bubble (-), Produksi 30 cc Sanguine

• Abdomen : datar lembut, Bising usus (+), hepar lien tidak teraba

• Punggung : Ekskoriasi a/r upper right trunk posterior

• Ekstremitas : hangat, edema non pitting pada lengan dan tangan kiri,
CRT < 2 detik, vulnus laceratum a/r tungkai bawah kanan dan kiri
WSD
Tanggal 16/06/19 17/06/19 18/06/19

Undulasi + + +

Air Bubble - - -

Produksi 300 cc 100 cc 30 cc


Sanguine Sanguine Sanguine
FOTO KLINIS PRE INSERSI CHEST TUBE
15/6/2019
FOTO KLINIS (17/06/2019 POD 2)
Foto thorax 16/06/ 2019 (Pre Foto Thorax 17 / 06/2019 (Post
Insersi Chest Tube) Insersi)
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium :16 Juni 2019 Laboratorium :17 Juni 2019
• PT/APTT/INR • PT/APTT/INR
:12.20/22.20/1.10 :12.20/22.20/1.10
• Hemoglobin :10.7 • Hemoglobin :10.6
• Hematocrit : 38.6 • Hematocrit : 30.7
• Leukosit : 17250 • Leukosit : 13.860
• Trombosit : 376.000 • Trombosit : 276.000
• Ur / Cr : 44/0.60 • Ur / Cr : 42.6/1.0
• GDS :85 • GDS :162
• Na / K : 132 / 3.1 • Na / K : 135 / 3.9
• Albumin / Protein : - / - • Albumin / Protein : 3.25/
6.7
Diagnosis Kerja
• Hematothorax dextra + Fraktur costa 2-8 aspek posterior dextra
e.c Trauma tumpul thorax yang telah dilakukan Chest tube
thoracostomy dextra POD 3 + vulnus laceratum a/r cruris dextra
sinistra + Ekskoriasi a/r upper right trunk posterior + Anemia
Tata laksana
• Observasi undulasi, air bubble, cairanWSD/24 jam
• Chest fisioterapi

Th/
• Maintenance Cairan 1500cc + (20cc x 45) = 2400 cc/24 jam
• Injeksi Ceftriaxone 1x2gr iv
• Injeksi Ketorolac 3x30mg iv
• Ranitidin 2 x 50 mg IV
Prognosis
• Ad vitam ad bonam
• Ad functionam dubia ad bonam
Pembahasan Hematothorax
Definisi
Keadaan dimana terdapat pengumpulan darah di dalam cavum
pleura diantara pleura parietalis dan pleura viseralis. Bila akumulasi
darah melebihi 1500ml disebut hematotoraks masif.
Etilogi
1. Traumatic hemothorax
2. Spontaneous Hemothorax
• Vascular Etiology
• Aortic aneurysm, AV malformation, Aneurysmal disease
• Coagulopathy
• Drug- induced, congenital
• Neoplastic
• Neurofibromatosis, metastatic disease, Thymoma
• Others
• Endometriosis
Patogenesis
A.Jejas Ekstrapleura
Trauma pada dinding dada  gangguan membrane pleura. Perdarahan dari
arteri mamaria interna dan arteri interkosta

B. Jejas Intrapleura
Jejas terhadap arteri atau vena besar dalam toraks, jejas pada daerah yan
menghubungkan pericardium dan pleura, metastasi tumor dan pecahnya
aneurisma
Trauma
Patofisiologi
Nyeri
pada thorax Inflamasi
daerah
trauma V a
a r
Laserasi paru + laserasi pembuluh darah s t
intrakostalis / arteri mamae interna o e
k r
Kehilangan o i
Perdarahan  darah terakumulasi n o
darah dari tubuh
di rongga pleura s l
t
r
Fibrin Menekan Cardiac output
+ kontaminasi i
deposit paru ↓
bakteri k
s
Gangguan Tekanan darah i
Fibrothorax bakterimia ↓
pengembangan paru

Hambat Gangguan Aliran darah


pengembangan Empiema ventilasi ke perifer ↓
paru

O2 ↓, CO2↑
Gejala Klinis
Berdasarkan anamnesis, gejala dan keluhan yang sering muncul adalah :
 Sesak napas
 Nyeri dada
 Batuk-batuk
 Tanda – Tanda hemorrhagic shock

 Pada kasus trauma ditanyakan: jenis trauma, mekanisme jejas, waktu terjadinya
 Pertanyaan seputar etilogi nontrauma: keganasan, infeksi, penggunaan obat
antikoagulan
Klasifikasi Hemorrhagic Shock
Klasifikasi Hemorrhagic Shock
Class I Class II Class III Class IV
Blood Loss Up to 750 750 – 1500 1500 – 2000  2000
(ml)
% Blood <15% 15 – 30% 30 – 40% >40
Volume
Pulse Rate <100 100 – 120 120 – 140 >140
Systolic Normal Normal Decrease Decrease
Pressure
Pulse Normal or Decrease Decrease Decrease
Pressure Increase
RR 14 – 20 20 – 30 30 – 40 >35
Urine Output >30 20 – 30 5 – 15 Negligible
CNS / mental Slightly Mildly Anxious, Confused
status anxious Anxious Confuse Lethargic
Initial fluid Crystalloid Crystalloid Crystalloid + Crystalloid +
Replacement Blood Blood
Besarnya
Ukuran Bayangan Foto Pemeriksaan Fisik
Rontgen
Kecil 0% - 15% Perkusi pekak
sampai costa X
Sedang 15% - 35% Perkusi pekak
sampai costa VI
Besar >35% Perkusi pekak
sampai costa IV
Pemeriksaan Fisik
 Inspeksi :
a. Pada waktu respirasi, bagian yang sakit gerakannya tertinggal
b.Trakea dan jantung terdorong ke sisi yang sehat

 Palpasi :
a. Iktus jantung terdorong ke sisi toraks yang sehat
b.Fremitus suara melemah atau menghilang pada sisi yang sakit

 Perkusi :
a. Suara ketok pada sisi yang sakit pekak
b.Batas jantung terdorong ke arah toraks yang sehat, apabila tekanan intrapleura
tinggi

 Auskultasi :
a. Pada bagian yang sakit, suara napas melemah sampai menghilang
b.Suara vokal melemah dan tidak menggetar serta bronkofoni negatif
Pemeriksaan Penunjang
• X ray thoraks :
AP / PA Chest X Ray: Perselubungan Opak homogen. Sudut
costophrenicus menghilang, Meniscus Sign (+), Deviasi trachea,
mediastinum, dan jantung.

• Produksi cairan dari WSD


Penatalaksanaan
Prinsip Utama : menstabilkan pasien , dekompresi
dengan pemasangan WSD, dan menghentikan sumber
perdarahan

Chest tube thoracostomy

Indikasi Kontraindikasi
- Pneumatotoraks - Giant bullae pada
- Hematotoraks paru
- Efusi Pleura - Kelainan
- Empiema Toraks pembekuan darah
atau dalam terapi
antikoagulan
• Apabila keluarnya darah dari rongga pleura sebanyak 1500 ml
atau 200 ml/jam selama 2-4 jam atau 3-5 cc /KgBB/jam selama 3
jam berturut-turut atau lebih dari 5 cc/KgBB/jam . Harus
dialkukan torakotomi CITO untuk menghentikan pendarahan.
Prognosis
• Kematian biasanya disebabkan oleh empiema ( 5 % pasien) atau
fibrotoraks ( 1 % kasus)

Anda mungkin juga menyukai