Anda di halaman 1dari 67

CRS CSS

NYERI SENDI
LUTUT
Elsa Puteri Pratiwi 130112170597

Perseptor Family Medicine


DR. Ardini S. Raksanagara, dr., MPH
Perseptor Lapangan
Herry Hermawan Aziz, dr
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. D
Usia : 52 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku : Sunda
Status : Janda (Cerai)
Alamat : Jalan Sukaleueur, Babakan Asih, Kota
Bandung
Tanggal pemeriksaan : 27 Februari 2019
Tanggal kunjungan rumah : 28 Februari 2019
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA

Nyeri Sendi Kedua Lutut


Timeline

4 bulan Hari ini (27


7 hari yang
yang lalu Februari
lalu
2019)
Nyeri di kedua lutut Nyeri di kedua lutut Nyeri kedua lutut semakin
muncul pertama kali makin sering muncul memberat
Hilang timbul Skala nyeri 5 dari 10 Skala nyeri 6 dan 10
Obesitas Hilang timbul Hilang timbul
Ke Puskesmas  Na Mengganggu aktivitas Kaku pada pagi hari 15
Diklofenak Kaku pagi hari 15 menit menit
Keluhan membaik, Ada bunyi “krek” kecil Mengganggu aktivitas
namun masih hilang saat bergerak
timbul Ada bunyi “krek” kecil
saat bergerak
Riwayat Penyakit Sekarang
- Nyeri di kedua lutut pasien akan muncul saat pasien melakukan aktivitas sepe
rti berjalan cukup lama, naik turun tangga, mengangkat jemuran, duduk denga
n posisi kaki ditekuk atau jongkok dalam waktu yang cukup lama.
- Nyeri akan berkurang saat pasien beristirahat (kaki selonjoran)
- Keluhan cukup mengganggu aktivitas sehari-hari, sulit untuk melakukan peker
jaan rumah tangga dan nyeri saat sholat
- Nyeri sedikit berkurang saat menggunakan koyo panas
- Nyeri tidak disertai bengkak, kemerahan atau panas di daerah lutut
- Tidak ada riwayat trauma lutut, benturan lutut
- Tidak ada riwayat sering demam, adanya bengkak, nyeri, kemerahan dan panas
pada jari-jari kaki dan tangan pasien
Riwayat Penyakit Sekarang
- Pasien melakukan semua pekerjaan rumah tangga sendirian karena anak pasi
en harus bekerja di Subang (pulang ke rumah pada hari Jumat)
- Rumah pasien memiliki 2 lantai. Sebelumnya kamar pasien berada di lantai 2,
setelah keluhannya semakin memberat, pasien pindah ke lantai 1
- Pasien harus menjemur pakaian di lantai 2, pasien sering berjongkok saat menc
uci karena tidak menggunakan mesin cuci
- Pasien sangat jarang berolahraga dan sudah menopause sejak 2 tahun yang
lalu
- Pasien seringkali ngemil, makan gorengan , minum kopi. Pasien memiliki
riwayat kegemukan (obesitas)
- Pasien sebelumnya (1 tahun lalu) bekerja sebagai penjual di warung nasi. Pasie
n memiliki riwayat sering berdiri lama untuk memasak dan berjualan
Riwayat Penyakit dan Pengobatan Terdahulu
Pasien memiliki riwayat nyeri di kedua sendi lutut pada 4 bulan yang lalu, se
telah pergi ke Puskesmas dikatakan oleh dokternya bahwa nyerinya akibat kondisi
pasien yang kegemukan dan mendapatkan obat Na Diklofenak, keluhannya memb
aik. Selama ini, bila keluhan muncul, pasien hanya menggunakan koyo panas atau
Biogesic untuk mengurangi nyeri.
Riwayat keluhan yang sama di keluarga ada, yaitu pada kakak perempuan pe
rtamanya dan kakak laki-lakinya.
Pasien tidak memiliki riwayat Hipertensi, Diabetes Melitus, penyakit jantung
,penyakit ginjal, alergi atau asma. Di keluarga pasien terdapat riwayat Hipertensi
yaitu pada ibu dan kakak laki-lakinya. Ayah pasien meninggal karena serangan jant
ung
Pasien tidak memiliki riwayat pemakaian obat-obatan tertentu, trauma dan
operasi pun tidak ada.
Riwayat Keluarga
GENOGRAM Keluarga Ny D, 27 Februari 2019

Tn H, 73 Ny Y, 70
Tn A, 72 Ny S, 70
2016 2017 2013 2011

OA OA OA
Ny C, 58 Tn B, 54 Tn A, 50 Ny S, 58 Ny F, 55 Tn G, 54 Ny D, 52 Tn B, 50 Tn R, 49 NY T, 47 Tn H, 46

M, 1994 D, 1998

Nn S, 22
Keterangan :
Laki-laki Tinggal se M, 1994 Tahun Menikah
rumah Penyakit Jantung
D, 1998 Tahun Bercerai
Perempuan Indeks Pasien 2016
Tahun Meninggal Meninggal
Bercerai Menikah
Hipertensi OA Osteoartritits
Riwayat Keluarga

Tahapan Siklus Hidup


Bentuk Keluarga
Keluarga

Keluarga Inti : Pasien ti Siklus ke-6 : Keluarga


nggal dengan anaknya dengan Anak Dewasa
Riwayat Keluarga
FAMILY MAP

 Pasien tinggal bersama anak satu – satunya. Anak pasien bekerja di Subang, setiap
Jumat sampai Minggu akan berada di rumah.
 Pasien telah bercerai dengan suaminya pada tahun 1998, dan tidak menikah lagi
 Hubungan pasien dengan anak baik. Hubungan dengan anggota keluarga lain juga
baik. Anak pasien masih berhubungan baik dengan ayahnya.
 Penghasilan berasal dari anaknya yang bekerja di Kantor Pajak dengan penghasilan
per bulan Rp 6.000.000,00. Pasien mengatakan penghasilan tersebut sudah cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
 Terdapat riwayat penyakit hipertensi, jantung dan osteoarthritis di keluarga pasien
Riwayat Keluarga (APGAR)
No. Pernyataan Selalu Kadang Tdk Pern
ah
Saya puas karena saya dapat kembali pada keluarga saya jika saya me
1 2
nghadapi masalah
Saya puas dengan cara keluarga saya membahas serta membagi masala
2 2
h dengan saya
Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan mendukung keinginan say
3 2
a melaksanakan kegiatan dan ataupun arah hidup yang baru
Saya puas dengan cara-cara keluarga saya menyatakan rasa kasih saya
4 2
ng dan menanggapi emosi
5 Saya puas dengan cara-cara keluarga saya membagi waktu bersama 2
SKOR APGAR: 10 (Highly Functional Family)
Riwayat Keluarga
Family SCREEM
Aspek Keterangan
Pasien memiliki interaksi yang baik dengan keluarga dan tetangga di rumah pasien.
Social Meskipun pasien mengeluhkan nyeri lutut, namun pasien masih ikut kegiatan di keluarga
atau lingkungan tetangga

Culture Pasien dan keluarga bersuku Sunda, menyukai makanan asin, pedas, dan lalapan

Pasien dan keluarga beragama Islam, taat beribadah dan pengajian  nyeri saat
Religion gerakan sholat dan nyeri saat duduk lama di pengajian
Sumber pendapatan berasal dari anak pasien. Pendapatan dirasa cukup untuk memenuhi
Economy kebutuhan sehari-hari
Pendidikan terakhir pasien adalah SMA, pengetahuan pasien masih kurang mengenai pen
Education yakit yang diderita
Pasien memiliki akses BPJS di Puskesmas Pasundan. Akses ke Puskesmas sekitar 2,2 km. da
Medical pat ditempuh sekitar 10 menit dengan naik angkot.
Penilaian Status Gizi
Riwayat Penyakit Yang Perubahan Berat Badan
Berhubungan Dengan Dalam 2 minggu/6 bulan
Masalah Gizi : Obesitas, terakhir : Tidak ada
Dislipidemia

Obat-Obatan Yang Biasa Keluhan Pencernaan


Dikonsumsi : Tidak ada Yang menetap >2
minggu: Tidak Ada

Riwayat penyakit Di Kapasitas Fungsional :


Keluarga : Riwayat Tidak ada disfungsi
Penyakit jantung, hipertensi
dan osteoartritis
Analisis Asupan Makanan :
Jenis Aktivitas Fisik : - Perubahan asupan makanan
Ringan (dibandingkan saat sehat) : Tidak ada
- Konsistensi makanan : Biasa/padat
Penilaian
Tabel 24-hour recall Status Gizi
No. Waktu Jenis Makanan Bahan Makanan Jumlah (kkal)
1 07.00 Makan pagi 1 gelas Kopi 110
1 buah Lontong (100 gram) 40
2 buah Tahu isi 268
2 09.00 Cemilan 3 buah roti kering (bagelen 180
kering)
3 12.00 Makan siang 1 centong nasi 205
1 porsi sayur Sop + baso + sosis 95
1 potong rendang sapi 193
4 18.45 Makan malam 1 centong nasi 205
1 porsi sayur Sop + baso + sosis 93
1 potong rendang sapi 193

5 20.00 Cemilan 2 buah jeruk 94

Total Kalori 1676


PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis

• Keadaan umum : compos mentis, tampak sakit ringan


• Tanda-tanda vital
 Tekanan darah : 100/70 mmHg
 Nadi : 80x/menit
 Respirasi : 22x/menit
 Suhu : 36,6° C
• Status gizi
 Berat badan : 72.5 kg
 Tinggi badan : 158 cm
 Indeks massa tubuh: 29,04 kg/m2 (Obesitas I)
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
• Kepala
 Bentuk : simetris
 Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik
 Hidung : deformitas (-), sekret (-)
 Telinga : deformitas (-/-), sekret (-/-)
 Mulut : tonsil T1-T1
• Leher
 KGB dan tiroid tidak teraba membesar
 JVP tidak meningkat
 Deviasi trakea (-)
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
• Thorax • Ekstremitas Atas
 Bentuk dan gerak simetris  Deformitas (-), Edema (-),
 Cor: ictus cordis tidak teraba dan tampak di Benjolan (-), Kemerahan (-),
LMCS V, S1S2 reguler, murmur (-) baal (-/-), luka (-/-)
 Pulmo: VBS ka=ki, ronchi (-/-), wheezing (-/-)  Akral hangat
• Abdomen  CRT <2”
 Datar, lembut • Ekstrimitas bawah
 NT epigastrium (-)  Akral hangat
 Hepar dan lien tidak teraba CRT <2”
 Ascites (-)
 BU (+) normal
Pemeriksaan Fisik

A/R Genu :
– krepitus (+/+), Panas (-/-), Kemerahan (-/-), edema (-/-), nyeri
tekan sendi dan periarticular (+/+)
– Nyeri saat pergerakan (+/+), deformitas (-/-)
– ROM terbatas/terbatas
FAKTOR RISIKO
PASIEN LINGKUNGAN
FAKTOR RISIKO
KELUARGA

- Usia Tua >50 tahun


- Perempuan - Rumah memiliki 2 lantai,
- Obesitas - Kurangnya kamar pasien di lantai 2
- Kegiatan sehari – hari pengetahuan keluarga - Tempat jemuran
yang menggunakan mengenai penyakit pakaian di lantai 2
tumpuan lutut pasien dan aktivitas fisik
- Mengonsumsi cemilan, yang dianjurkan untuk
makanan asin dan pasien
pedas - Anak pasien bekerja,
- Jarang berolahraga sehingga pekerjaan
- Kurangnya rumah dilakukan semua
pengetahuan mengenai oleh pasien
penyakit yang diderita
- Riwayat berdiri lama
DIAGNOSIS
BANDING
- Osteoartritis primer a/r genu bilateral + Obesitas I
- Gout Artritis a/r genu bilateral
- Rheumatoid Artritis a/r genu bilateral

Diagnosis Banding
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan
Laboratorium : Pemeriksaan
(untuk konfirmasi Radiologi :
diagnosis,faktor risiko)

- Darah rutin Rontgen sendi genu


A B untuk konfirmasi
- Gula Darah Puasa (74
mg/dl) diagnosis dan
- Profil Lipid (HDL: 36 menentukan grade
mg/dl, LDL: 58 penyakit
Kolesterol total : 137
mg/dl, TG: 214 mg/dl)
- Asam Urat (5,3 mg/dl)
- Laju Endap Darah (ESR)
- Rheumatoid Factor
- Analisis Synovial Fluid
DIAGNOSIS
HOLISTIK
Diagnosis Holistik
- Alasan Kedatangan : Nyeri di kedua lutut
- Kekhawatiran : Nyeri kedua lutut makin parah dan semakin
ASPEK PER mengganggu aktivitas
SONAL
- Harapan : Nyeri berkurang dan bisa melakukan aktivitas
seperti biasa tanpa terganggu

-Osteoartritis primer a/r genu bilateral


ASPEK KLI
NIK
-Obesitas I
-Dislipidemia
Diagnosis Holistik
-Usia Tua >50 tahun
-Perempuan
-Obesitas
Aspek Risiko -Kegiatan sehari – hari yang menggunakan tumpuan lutut
Internal -Mengonsumsi cemilan, makanan asin dan pedas
-Jarang berolahraga
-Kurangnya pengetahuan mengenai penyakit yang diderita
-Riwayat berdiri lama
-Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai penyakit pasien
dan aktivitas fisik yang dianjurkan untuk pasien
Aspek Risiko -Rumah memiliki 2 lantai, kamar pasien di lantai 2
Eksternal
-Tempat jemuran pakaian di lantai 2
-Anak pasien bekerja, sehingga pekerjaan rumah dilakukan
semua oleh pasien
RENCANA
PENATALAKSANAAN
PASIEN DAN KELUARGA
Penatalaksanaan Pasien
NON FARMAKOLOGIS
- Edukasi penyakit osteoarthritis kepada pasien dan keluarganya (faktor risiko, gejala
dan komplikasi)
- Edukasi untuk megurangi aktivitas yang menggunakan tumpuan lutut yang berlebih
an (proper body mechanics), tidak boleh melakukan aktivitas fisik saat lutut nyeri
- Edukasi menurunkan berat badan hingga berat badan ideal
- Edukasi pola makan yang sehat dan gizi seimbang untuk mengurangi kadar trigliseri
da di tubuh pasien
- Edukasi proteksi sendi untuk mencegah perburukan
- Minimalkan penggunaan lutut
- Minimalkan berjalan/berdiri terlalu lama
- Gunakan dekker pada lutut
- Hindari membawa beban berat
- Menggunakan sepatu dengan alas yg tebal (sepatu olahraga)
- Edukasi olahraga aerobic / resistance / stretching training (meningkatkan ROM,
menguatkan sendi, merelaksasi otot)  lakukan saat tidak nyeri
- Fisioterapi dan rehabilitasi untuk melatih persendian dan mengurangi rasa
sakit  Hydrotherapy (berjalan di dalam air)
- Edukasi mengenai keamanan rumah bagi pasien osteoarthritis dan risiko jatuh
- Edukasi kondisi pasien pada anggota keluarga pasien, menjelaskan dibutuhkan
nya anggota keluarga dalam membantu pasien dalam menjalankan aktivitas se
hari-hari terutama pekerjaan rumah
FARMAKOLOGIS

Na Diklofenak tab 50 mg 2x1 p.c (bila nyeri)


Ranitidine tab 150 mg 2x1 a.c (untuk mengurangi mual dari
efek Na Diklofenak)
Simvastatin tab 10 mg, 1x1 pada malam hari
Rencana Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Ny. D 52 thn
Status Ke Imuni Kemo-prof
No. Nama Skrining Konseling
sehatan sasi ilaksis
1 Ny D 52 - Osteoartri - Rontgen Genu -Edukasi tentang − - Multivitam
thn tis genu bil - BMI Osteoartritis in
ateral - Profil Lipid -Edukasi menurunkan (Vit B comp
- Obesitas I - Tekanan Darah berat badan (pola lex, Vit C,
- Dislipide - Kadar gula darah makan yang sehat) Vit D)
mia - Rontgen foto toraks -Edukasi proteksi sendi - Kalsium
dan EKG -Fisioterapi dan
- Fungsi ginjal dan h rehabilitasi
ati -Edukasi aktivitas fisik
- Pemeriksaan gigi yang dianjurkan
- Pemeriksaan mata -Edukasi untuk rutin
- Kesehatan mental ikut Posbindu
- SADARI, IVA Test/ -Edukasi keamanan
PAP Smear rumah untuk pasien OA
Rencana Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Ny. D 52 thn
Status Kese Imunis Kemo-pro
No. Nama Skrining Konseling
hatan asi filaksis
2 Nn S,22 Sehat - BMI - Edukasi pola makan -Multivita
thn - Tekanan Darah sehat min (Vit A,
- Profil lipid - Edukasi aktivitas Vit B Kom
- Kadar gula darah fisik yang dianjurkan pleks, Vit
- Foto toraks, EKG - Edukasi mengenai C, Vit D)
- Pemeriksaan gigi penyakit OA yang -Kalsium
- Pemeriksaan mat diderita pasien
a - PHBS di rumah
- Kesehatan menta - Edukasi proper
l body positioning
- SADARI (faktor ergonomis
saat bekerja)
- Konseling
kesehatan
reproduksi
INTERVENSI GIZI
Total Kebutuhan Kalori Harian = Kebutuhan Kalori Basal + Koreksi F
aktor Aktivitas – Koreksi Faktor Usia ± Koreksi Faktor Status Gizi
Status gizi
 Berat badan : 72.5 kg Kebutuhan Kalori Basal
 Tinggi badan : 158 cm BBI x 25 kal/kgBB = 1305
 Indeks massa tubuh: B
A kkal / hari
29,04 kg/m2 (Obesita
s I)

Berat Badan Ideal Total Kebutuhan Kalori Harian


90% x (TB – 100) kg = 1305 + 20% KKB – 5%% KKB = 1500,75 kkal/hari
52,2 kg
Dikurangi 500 kkal/ hari untuk menurunkan BB 0,5 kg
per minggu  1000,75 kkal/hari
INTERVENSI GIZI
Nutrisi Yang Dianjurkan

01 Komposisi
Karbohidrat (60%), Lemak (20%), Protein (20%)
Jenis Nutrien Spesifik : Vitamin dan mineral, kolesterol harus <300
mg/hari

Bahan Makanan Yang Dianjurkan


02 Karbohidrat kompleks (nasi, kentang,jagung,singkong rebus),
Protein (ayam tanpa kulit, daging tanpa gajih, tempe, tahu, kacang
polong), Sayuran energi rendah (bayam, buncis), Buah-Buahan
berair banyak (semangka, melon, jeruk, apel)
INTERVENSI GIZI
Nutrisi Yang Dianjurkan

03 Bahan Makanan Yang Tidak Dianjurkan


Daging berlemak (sate, gule, sop buntut, sop kaki), makanan
bentuk tipis yang digoreng (dendeng, kerupuk, keripik, sambal
goreng tempe), makanan dengan bahan pengawet / MSG

Konsistensi  Biasa / padat


04 Pengolahan  Direbus, dikukus, dipanggang, kurangi penggunaan
minyak goreng
Cara pemberian  Oral
Frekuensi  3 kali makanan berat, 2 kali cemilan per hari
INTERVENSI GIZI
Penjabaran Pola Makan
No. Waktu Jenis Makanan Jumlah URT Besar Kalori (kkal)

Nasi 1 centong 175


1. 07.00 Sup Ayam (ayam, wortel, bunc 1 mangkok 95
is)
2. 10.00 Apel 100 gram 72
Nasi 1 centong 175
3. 12.00 Pepes Tahu 1 buah 63
Sayur Asem 1 porsi 79
4. 16.00 Jeruk 1 buah 62
Nasi 1 centong 175
5. 18.00 Pepes tahu 1 buah 63
Sayur asem 1 mangkok 79
Total kalori 1038 kkal
Intervensi Faal Olahraga
Aktivitas Fisik
Edukasi dan Konseling :
 Pengertian, jenis, dan manfaat aktivitas fisik dan olahraga
 Cara melakukan olahraga yang benar (persiapan, peman
asan, latihan inti, pendinginan)

Frekuensi : 3 – 5 kali/ minggu (jeda tidak > 2 hari)


Intensitas : Ringan - sedang
Tipe : Aerobik kombinasi resistance training
Time : 30 – 45 menit, total 150 menit per minggu

Contoh aktivitas fisik : Berjalan di dalam air, Quadriceps Stren


gthening Exercise, Stretching
PROGNOSIS
Prognosis

Quo ad vitam ad bonam


Quo ad functionam dubia ad bonam
Quo ad sanationam dubia ad malam
Concept Map
Ny. D, 52 tahun
BIO PSIKO SOSIAL

- Usia tua >50 tahun - Anak pasien bekerja di S


- Perempuan ubang, pekerjaan rumah
- Obesitas dikerjakan semua oleh pa
- Aktivitas dengan tumpuan lutut yang berulang
sien
- Riwayat berdiri lama
- Jarang berolahraga

Gangguan metabolisme ↑ aktivitas fibrinogen


kartilago dan ↓ fibrinolitik

Inflamasi

Osteoarthritis Genu Bilateral


Kunjungan Rumah
28 Februari 2019
Alasan Dilakukan Kunjungan Rumah

Menjalin hubungan Mengenal lingkungan


01 baik dengan pasien 04 hidup keluarga
dan keluarga pasien
Pencarian faktor risiko Memberi edukasi
02 terjadinya penyakit 05 kepada pasien dan
keluarga
Mengumpulkan data
03 tentang latar belakang
keluarga pasien
Data Demografi Keluarga

Jenis
Kedudukan d Masalah Medis dan
No Nama Kelami Umur Pekerjaan Pendidikan
alam keluarga Biopsikososial
n
Kepala Keluar Ibu Rumah Osteoartritis, Obesita
1 Ny D P 52 thn SMA
ga, Ibu Tangga s I, Dislipidemia
Pegawai Paj
2 Nn S Anak P 22 thn D IV Sehat
ak
Lingkungan Tempat Tinggal
Kepemilikan rumah : Milik Sendiri
Daerah perumahan : Padat bersih

Sanitasi Rumah dan Lingkungan Tempat Tinggal


Karakteristik
Lantai rumah Keramik
Atap rumah Genteng
Dinding rumah Plester/batu
Cat dinding rumah Cat
Luas tanah 80 m2
Luas bangunan 160 m2
Lingkungan Tempat Tinggal
Sanitasi Rumah dan Lingkungan Tempat Tinggal
Karakteristik
Jumlah kamar 3
Dapur Ya
Cerobong asap Tidak
Jendela Total 10 (7 terbuka)
Jumlah jendela ventilasi 7
Jumlah jendela pencahayaan 7
Sumber air bersih Ada, PDAM
Sumber pencemaran di dekat (<10m) sumber air Tidak
Kemudahan mendapatkan air untuk keperluan Ya (mudah)
harian
Lingkungan Tempat Tinggal
Sanitasi Rumah dan Lingkungan Tempat Tinggal
Karakteristik
Kualitas fisik air minum Baik
Pengolahan air minum sebelum diminum Air galon isi ulang
Tempat penampungan air minum sebelum dimasak Tidak diolah (langsung dari air galon)
Tempat penampungan air limbah dari kamar Langsung ke sungai
mandi/tempat cuci/dapur
Saluran pembuangan air limbah Saluran tertutup
Tempat pembuangan sampah di luar rumah Ada. Terbuka
Bahan bakar apa untuk memasak sehari-hari Gas/LPG
Memelihara ternak di rumah? Tidak
Akses dan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

Karakteristik
Sarana pelayanan kesehatan yang digunak Puskesmas Pasundan
an
Jarak dan waktu yang ditempuh 2,2 km, waktu tempuh 10 menit
dengan angkot
Angkutan umum ke faskes? Ada
Tarif pelayanan kesehatan Gratis
Pelayanan Memuaskan
Data Lingkungan Pekerjaan
Anggota keluarga yang bekerja:
• Anak pasien Nn S, 22 thn, pegawai pajak di Kantor Pajak Subang, Jam Kerja 07.30 – 16.00

Tn. B, 49 tahun
Faktor Risiko

• Kelelahan
Faktor fisik • Radiasi Layar komputer
• Ruangan berAC terus
Faktor kimia • Kurang terpapar sinar matahari (Vit D)
• House dust mite
Faktor biologis
• Terpapar infeksi dari rekan sekantor
• Duduk terlalu lama, mengetik di computer terl
Ergonomis
alu lama (Risiko CTS)

Faktor psikologis • Stress pekerjaan


Interpretasi Hasil Kunjungan Rumah
 Pasien dan keluarga pasien tinggal di sebuah rumah milik pribadi di lingkungan yang pa
dat bersih
 Keadaan dalam rumah sudah cukup bersih (termasuk kamar mandi dan dapur)
 Pencahayaan dan ventilasi di rumah sudah cukup baik
 Rumah pasien terdiri dari 2 lantai. Terdapat 3 kamar tidur, 1 dapur, 2 kamar mandi.
 Sumber air untuk mandi dan mencuci berasal dari PDAM. Air untuk minum dan memas
ak berasal dari air gallon
 Pembuangan limbah dan sampah sudah cukup baik (sampah dibuang di pembuangan te
rbuka, seminggu 2 kali diangkut oleh petugas kebersihan)
 Akses terhadap sarana kesehatan cukup mudah
CLINICAL SCIENCE SESSION
OSTEOARTRITIS
DEFINISI
Osteoarthritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif kronik non inf
lamasi yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi.

Predileksi OA  Weight-bearing joint  sendi leher, vertebra lumbosacr


al, panggul, lutut, pergelangan kaki, dan sendi metatarsal falangeal perta
ma, serta sendi tangan CMC, PP, dan DIP.

Bersifat progresif lambat, ditandai dengan adanya degenerasi tulang raw


an sendi, hipertrofi tulang pada tepinya, sklerosis tulang subkondral, peru
bahan pada membran sinovial, disertai nyeri, biasanya setelah aktivitas b
erkepanjangan dan kekakuan, khususnya pada pagi hari atau setelah inak
tivitas
Faktor Risiko
Faktor Intrinsik Faktor Ekstrinsik

- Usia Tua, jarang terjadi di usia - Obesitas


<40 tahun, sering terjadi pada
- Abnormalitas metabolic (predi
usia >70 tahun
sposisi heart disease, DM, Hip
- Jenis Kelamin (Laki-laki : OA ertensi)
panggul, Perempuan:OA lutut)
- Jejas di sendi ( fraktur, nekrosi
- Gangguan Pertumbuhan s avascular)
- Herediter - Faktor pekerjaan, aktivitas fisi
k, olahraga berat
Patogenesis
a. Osteoartritis primer : kausanya tidak diketahui, tidak ada
hubungannya dengan penyakit sistemik atau proses perub
ahan lokal pada sendi

a. Osteoartritis sekunder : yang didasari oleh adanya kelain


an endokrin, inflamasi, metabolik, pertumbuhan, herediter,
jejas mikro, dan makro serta imobilisasi yang terlalu lama
Patogenesis
Manifestasi Klinis
• Nyeri sendi yang bertambah saat beraktivitas dan berkurang dengan isti
rahat
• Gangguan range of motion akibat nyeri
• Kekakuan sendi pada pagi hari umumnya setelah imobilisasi yang cuku
p lama (biasanya <30 menit)
• Krepitasi dapat ditemukan pada sendi yang nyeri
• Deformitas sendi yang permanen
• Perubahan gaya berjalan dan gangguan fungsi sendi
• Pembengkakan sendi yang asimetris akibat adanya efusi dan osteofit
• Tanda akut inflamasi sendi : peningkatan suhu, nyeri tekan, gangguan g
erak, kemerahan
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium : dapat ditemui tanda-tanda peradangan. Tidak ditemu
kan abnormalitas pada pemeriksaan imunologi. Hasil pemeriksaan laboratorium
pada OA umumnya menunjukkan hasil yang normal, begitu pula pemeriksaan imu
nologinya.
2. Pemeriksaan radiologi : rontgen sendi, MRI, artroskopi, atau artrografi. Gambaran
radiologis yang mengarah pada OA :
o Celah sendi menyempit (asimetris)
o Sklerosis subkondral
o Ditemukannya kista pada tulang
o Osteofit di sekitar sendi : nodus Heberden (pada DIP) dan nodus Bouchard
(pada PIP)
o Struktur anatomi sendi berubah
Kriteria Diagnosis
Berdasarkan gejala dan labora Berdasarkan gejala dan r Berdasarkan gejala klinis
torium adiologi
Nyeri lutut ditambah min. 5 dari 9 Nyeri lutut dan ada osteo Nyeri lutut ditambah min. 3 dari 6
kriteria: fit ditambah min 1 dari 3 kriteria:
 Usia > 50 tahun kriteria:  Usia > 50 tahun
 Kekakuan < 30 menit  Usia > 50 tahun  Kekakuan < 30 menit
 Krepitus  Kekakuan < 30 menit  Krepitus
 Bony tenderness  Krepitus  Bony tenderness
 Pembengkakan tulang  Pembengkakan tulang
 No palpable warmth  No palpable warmth
 LED/ESR < 40 mm/jam
 Rheumatoid factor < 1:40
 SF OA (WBC < 2000/mm3, warna
jernih, viskositas tinggi)
Kellgren-Lawrence Grading Scale
Tatalaksana
 Non Farmakologi
-Edukasi pada pasien dan keluarga mengenai penyakit
-Fisioterapi dan rehabilitasi untuk melatih persendian dan mengurangi rasa sakit
-Bila berat badan berlebih (BMI ≥ 23), program penurunan berat badan, minimal penur
unan 5% dari berat badan, dengan target BMI 18,5-22,9
-Mengurangi aktivitas yang merangsang sendi secara berlebihan karena dapat menyeba
bkan nyeri
-Program latihan aerobik (low impact) dan resistance training : untuk menguatkan otot
sekitar sendi
-Terapi okupasi meliputi proteksi sendi dan konservasi energi, menggunakan splint dan
alat bantu gerak sendi untuk aktivitas fisik sehari-hari
 Farmakologi

- Analgesik oral non opiate :


- Asetaminofen, sampai dengan 4 gram per hari
- NSAID (Na Diklofenak, Piroksikam, Meloksikam, Inuprofen)
- Analgesik topical : gel Natrium Diklofenak 1%
- Agen Kondroprotektif / Disease Modifying OA Drugs (DMOAD)
- Diacerrhein, glycosaminoglycan sulfat, hyaluronic acid

 Bedah
- Arthroscopic debridement dan joint lavage
- Osteotomi
- Artroplasti sendi total
Kriteria Rujukan
1. Bila ada komplikasi, termasuk komplikasi terapi COX-1
2. Bila ada komorbiditas
3. Bila nyeri tidak dapat diatasi dengan obat-obatan
4. Bila curiga terdapat efusi sendi

Komplikasi :
Osteonekrosis spontan sendi lutut
Bursitis
Artropati mikrokristal (sendi lutut dan tangan)
Thank you

Anda mungkin juga menyukai