Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN DASAR

DENGAN GANGGUAN AKTIVITAS DAN LATIHAN PADA Ny. D

Oleh :

NAMA : SULTAN ISLAM


NIM : 2020207209048

PROGRAM STUDY NERS REGULAR


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2020
Ruang : Boegenvil
No. Rm : 620708
Tanggal masuk RS : 27 September 2020
Pukul : 10.00 wib

A. Pengkajian Keperawatan
1. Data Demografi
a. Identitas pasien
Nama : Ny. D
Usia : 70 Tahun
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Tani
Agama : Islam
Pendidikan : Smp
Suku : Jawa
Bahasa Yang Digunakan : Indonesia
Alamat Rumah : Pringsewu
Sumber Biaya : Bpjs
Tanggal Masuk Rs : 27 September 2020

b. Identitas penanggung jawab


Nama : Ny. R
Umur : 45 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hub. Dengan Pasien : Anak
Alamat : Pringsewu
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan masuk RS
Pasien datang melalui IGD RS dengan diantar keluarga pada tanggal 27
September 2020 pukul 10.00 wib, dengan keluhan anggota gerrak sebelah kiri
terasa lemas dan lemah, tangan dan kaki sulit digerakkan dan sering
kesemutan, keluhan dirasakan pasien sejak 9 hari lalu. Pasien sempat terjatuh
didepan kamarnya. Hasil pemeriksaan tanda vital TD 170/100 mmHg, Nadi
80x/menit, Suhu 36,5c, Pernafasan 20x/menit, GCS E4V5M6. Pasien mendapat
therapy infuse NACL 0,9% 20tpm, oksigen 2liter, ketorolac 1ml, ranitidine
2ml, sohobion 3ml.

b. Riwayat Kesehatan Saat Pengkajian


1) Keluhan utama
Pasien mengeluh tangan dan kaki sulit digerakkan

P : penurunan fungsi kekuatan otot


Q : tubuh terasa lemas dan lemah
R : tangan dan kaki
S : kekuatan otot tangan 3333, kaki 3333
T : sejak 9 hari lalu

2) Keluhan penyerta
Pasien mengatakan tangan dan kaki sebelah kiri terasa lemah. Pasien
mengatakan terasa sakit digerakan melakukan aktivitas yang agak berat.
Pasien mengatakan kurang paham akan penyakitnya sekarang dan Pasien
jarang berobat dan mengontrol tekanan darahnya.

c. Riwayat kesehatan dahulu


Pasien belum pernah menderita stroke sebelumnya, namun pasien memiliki
riwayat penyakit hipertensi sejak usia 30 tahun.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan dikeluarga tidak ada menderita penyakit stroke namun ayah
Pasien memiliki penyakit hipertensi.
Genogram :

X X
X X

X X X

Keterangan :

: laki-laki

: pempuan

X : Meninggal

:Pasien Tn. S

: garis penghubung
a. Riwayat psiko-sosial-spiritual
1) Psikologis
Pasien menyadari bahwa dirinya adalah seorang wanita yang sudah lansia
yang sudah menikah dan memiliki anak juga cucu, pasien merasa tidak
percaya bahwa dirinya saat ini mengalami sakit separah ini, namun pasien
berusaha menerima semua keadaannya saat ini karna pasien yakin bahwa
keadaannya saat ini adalah ujian yang harus dijalani meskipun dengan sakit
seperti ini semua kewajiban dan peran pasien sebagai ibu rumah tangga untuk
merawat rumah dan keluarga sangat terganggu dan dengan keadaannya saat
ini membuat dirinya merasa membebani keluarga. Pasien mampu
menyebutkan nama,tanggal lahir dan alamat dengan benar.

2) Sosial
Keluarga mengatakan akan selalu mendukung dan memfasilitasi semua
kebutuhan yang diperlukan untuk kesehatan pasien. Keluarga selalu
menemani, mengingatkan minum obat dan membantu pasien memenuhi
kebutuhan dasar pasien selama dirawat seperti makan, minum, dan
membersihkan diri, beraktivitas seperti bergerak, berpindah dan lainnya.

3) Spiritual
Pasien adalah seorang muslim, Pasien meyakini jika sakit yang dialaminya
merupakan ujian dari Allah SWT, pasien berharap dan berdoa agar bisa segera
sembuh dan bisa pulang kerumah.

4) Ekonomi
Pasien tidak bekerja dan penghasilan pasien hanya bergantung pada suami dan
anak untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Sumber biaya pasien dirawat
berasal dari BPJS.

b. Pengetahuan pasien dan keluarga


Keluarga dan pasien mengatakan tidak mengetahui sakit yang dialami pasien dan
tidak menyangka jika akan sampai separah ini.
c. Lingkungan
Keluarga mengatakan rumahnya berada dipedesaan dan jauh dari jalan raya utama
dan pabrik. Pasien mengatakan jika dibelakang rumahnya ada kandang hewan,
rumah pasien tidak memiliki tangga dan pegangan khusus lansia, kamar mandi
pasien terletak diluar dan tidak menyatu dengan rumahnya.

d. Pola kebiasaan sehari-hari


1) Pola Nutrisi dan Cairan
 Pola nutrisi
Sebelum sakit pasien makan 3x/hari dengan nasi, lauk, sayur, nafsu makan
pasien baik dan pasien tidak memiliki alergi makanan. BB sehat 68 kg, TB
sehat 160 cm.
Saat sakit pasien makan 3x/hari dengan nasi, lauk, sayur, nafsu makan
pasien baik. Pasien tidak memiliki alergi terhadap makanan apapun. BB
sakit 65 kg, TB sakit 160 cm.
65 65
(IMT : BB/TB ) = =25,4
1,60 2,56

 Pola cairan
Sebelum sakit pasien minum sebanyak 7-8 gelas/hari uk 200 ml
(1,600ml/24 jam). pasien menyukai minuman manis seperti kopi dan teh,
pasien biasa minum kopi 2x/hari (400 ml/24 jam), total intake sehat pasien
2,000 ml/24 jam.
Saat sakit pasien minum 5-6 gelas/hari uk 200 ml (±1,200ml/24 jam), pasien
terpasang infus RL 20 tpm/8 jam (±1,500ml/24 jam). Total intake sakit
pasien 2,700 ml/24 jam.

2) Pola eliminasi
 Sebelum sakit pasien mengatakan BAK 8-9 x/hari, dengan warna urin
jernih, bau khas urin, tidak ada keluhan saat berkemih, total BAK
±
1,800ml/24 jam
Saat sakit pasien mengatakan BAK 9-10 x/hari, urin tampung pasien
±
1,600 ml/24 jam dengan warna urin agak kuning, bau khas urin, pasien
mengeluh sering berkemih, dan semenjak pasien mengalami sakitnya saat
ini aktivitas toileting pasien dibantu oleh keluarga, pasien BAK
menggunakan pempes, pasien tidak memakai alat bantu berkemih kateter.

 Sebelum sakit pasien mengatakan BAB rutin 1x/hari dipagi hari, dengan
konsistensi feses padat, berwarna kuning, bau khas feses.
Saat sakit pasien mengatakan BAB 2hari sekali dengan waktu yang tidak
menentu, dengan konsistensi feses lembek, berwarna kuning, bau khas
feses, pasien merasa kesulitan BAB, pasien sering mengejan karna feses
keras, dan kesulitan karna keadaan kesehatan pasien saat ini sehingga harus
dibantu keluarga juga untuk BAB. pasien tidak menggunakan obat
pencahar.
IWL 15 x 65 = 975 ml/24 jam
Balance cairan:

( Input−Output )=2,700 ml−2,575ml=¿

3) Pola personal hygine


Sebelum sakit pasien mengatakan mandi 2x/hari pagi dan sore dengan
menggosok gigi dan mencuci rambutnya.
Saat sakit pasien tidak pernah mandi, menggosok gigi dan mencuci rambut,
pasien hanya dibersihkan dengan handuk basah yang dibantu oleh keluarga
2x/hari pagi dan sore. Pasien kurang rapih, rambut lepek, kulit lengket, pasien
bau mulut, gigi pasien kuning.

4) Pola istirahat dan tidur


Sebelum sakit pasien mengatakan biasa tidur siang ± 2-3 jam, dan tidur malam
±
6-7 jam dengan nyenyak dan tidak ada keluhan.
Saat sakit pasien mengatakan tidurnya terganggu karna lingkungan yang
ramai, pasien kurang puas istirahat karna tidak nyaman tidur diRumah Sakit.
Pasien mengatakan tidurnya sering terbangun karna merasa kurang nyaman,
pasien tidur ± 1-2 jam/24jam, pasien tidak pernah tidur siang selama dirawat.

5) Pola aktivitas dan latihan


Sebelum sakit pasien mengatakan bisa melakukan semua aktivitas mandiri
seperti makan, minum, mandi, ganti pakaian, bekerja dll
Saat sakit pasien mengatakan semua aktivitasnya terganggu, pasien merasa
dirinya terbatas dalam semua aktivitas, pasien merasa lemas, tangan dan kaki
pasien terasa sakit saat bergerak, sehingga semua aktivitas pasien hanya
ditempat tidur, aktivitas pasien dibantu keluarga dan perawat. Pasien tampak
dibantu keluarga ketika akan memeiringkan tubuhnya.

6) Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan


Pasien melakukan aktivitas sebagai ibu rumah tangga seperti biasa,
membersihkan rumah dan memasak. Pasien sangat jarang memeriksakan
kesehatannya ke puskesmas meskipun pasien tahu bahwa dirinya memiliki
riwayat hipertensi. Pasien selalu memaksakan dirinya untuk bekerja meski
sedang merasakan sakit kepala atau pusing.

1. Pengkajian fisik
a. Pemeriksaan umum
Kesadaran pasien composmentis dengan nilai GCS E4 V5 M6. Hasil pemeriksaan
tanda vital didapatkan TD 170/100 mmHg, Nadi 80 x/menit, Suhu 36,50 C,
Pernafasan 20 x/menit, Tinggi Badan 160cm, Berat badan 65kg.

b. Pemeriksaan fikik persistem


1) Sistem penglihatan
Posisi mata pasien simetris kanan dan kiri, kelopak mata bersih, pergerakan
bola mata aktif, conjungtiva anemis, sclera ikterik, pupil pasien isokor, tidak
ada tanda-tanda radang, tidak menggunakan alat bantu kacamata.
2) Sistem pendengaran
Telinga pasien simetris kanan dan kiri, tidak ada serumen, telinga pasien
bersih, tidak ada tanda-tanda radang, tidak ada cariran yang mengalir dari
telinga, fungsi pendengaran normal, pasien tidak menggunakan alat bantu
mendengar.

3) Sistem wicara
Pasien berbicara dengan jelas dan lancar, tidak ada gangguan wicara.

4) Sistem pernafasan
Jalan nafas bersih tidak ada sumbatan, suara nafas pasien vesikuler, pasien
mengatakan sesak nafas kadang-kadang saat nyeri perut terasa tak
tertahankan, pasien tidak menggunakan alat bantu nafa oksigen, frekuensi
nafas pasien 20 x/menit

5) Sistem kardiovaskuler
Irama nadi teratur, denyut nadi teraba kuat, tidakada distensi vena juguralis,
temperature kulit teraba hangat, warna kulit kemerahan, pengisian kapiler 2
detik, frekuensi nadi 80 x/menit. Irama jantung jantung teratur, kecepatan
denyut apical 78 x/menit, tidak ada kelainan bunyi jantung, bunyi jantung
lubdub, tidak ada nyeri dada.

6) Sistem neurologi
Kesadaran pasien composmentis dengan nilai GCS E4 V5 M6, tidak ada
tanda-tanda peningkatan tekanan intracranial, terdapat gangguan neurologis,
kekuatan otot kaki kanan 3 (bisa melawan gravitasi tetapi tidak dapat menahan
atau melawan tahanan), kekuatan otot kaki kiri 3 (bisa melawan gravitasi
tetapi tidak dapat menahan atau melawan tahanan), kekuatan otot tangan
kanan 3 (bisa melawan gravitasi tetapi tidak dapat menahan atau melawan
tahanan), kekuatan otot tangan kiri 3 (bisa melawan gravitasi tetapi tidak
dapat menahan atau melawan tahanan).

7) Sistem pencernaan
Mucosa bibir kering, tidak ada stomatitis, tidak ada radang tenggorokan, tidak
ada kesulitan menelan, terdapat nyeri tekan diperut bagian kiri bawah, bising
usus 8x/menit, tidak terdapat asites, tidak ada luka post operasi.

8) Sistem imunologi
Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening.

9) Sistem endokrin
Nafas pasien tidak bau, tidak ada luka ulkus, tidak terdapat pembesaran
kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan kadar gula darah.

10) Sistem urogenital


Tidak ada distensi kandung kemih, terdapat nyeri tekan pada kuadran kanan,
pasien tidak tepasang kateter.

11) Sistem integument


Keadaan rambut pasien lepek tapi tidak kotor, rambut tidak rontok, kuku
pasien panjang dan kotor, turgor kulit elastis, warna kulit kemerahan, kulit
teraba hangat, tidak ada tanda-tanda radang, lesi, luka, dan perdarahan.

12) Sistem muskulokeletal


Pasien mengalami keterbatasan bergerak karna pasien merasa lemas, tidak ada
fraktur, deformitas.
13) Sistem reproduksi
Pasien sudah menikah dan memiliki anak, tidak ada keluhan pada sistem
reproduksi.

2. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium (27 september 2020)

No Pemeriksaan Hasil Satuan


1. Hemoglobin 13 g/dl
2. Ht 38 %
3. LED 15 mm/jam
4. Leukosit 7,900 ribu/ul
5. Trombosit 256.000 ribu/ul
6. Albumin 3 mg/100ml

3. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan medis (27-29 september 2020)

1) infuse NACL 0,9% 20tpm


2) oksigen 2liter
3) ketorolac 1ml
4) ranitidine 2ml
5) sohobion 3ml

b. Penatalaksanaan keperawatan
1) Monitor kekuatan otot
2) Berikan posisi yang aman dan nyaman untuk pasien
3) Bantu pasien untuk berpindah atau mobilisasi
4) Ukur nilai kekuatan otot
5) Latih ROM
6) Pendkes tentang penyakit
4. Resume kondisi pasien
Pasien datang melalui IGD RS dengan diantar keluarga pada tanggal 27 September
2020 pukul 10.00 wib dengan keluhan anggota gerrak sebelah kiri terasa lemas dan
lemah, tangan dan kaki sulit digerakkan dan sering kesemutan, keluhan dirasakan
pasien sejak 9 hari lalu. Pasien sempat terjatuh didepan kamarnya.

Saat dilakukan pengkajian diruangan pada tanggal 27 september pukul 12.00 wib,
pasien mengeluh Pasien mengeluh tangan dan kaki sulit digerakkan. Pasien
mengatakan tangan dan kaki sebelah kiri terasa lemah. Pasien mengatakan terasa sakit
digerakan melakukan aktivitas yang agak berat. Pasien mengatakan kurang paham
akan penyakitnya sekarang dan Pasien jarang berobat dan mengontrol tekanan
darahnya.

B. Data Fokus
DS
1. Pasien mengatakan tangan dan kakinya sulit digerakkan
2. Pasien merasa lemah dan lemas
3. Pasien merasa tangan dan kakinya sakit jika digerakkan
4. Pasien mengatakan sangat jarang memeriksakan kesehatannya kepuskesmas
5. Pasien mengatakan tidak mengerti tentang penyakitnya
6. Pasien mengatakan tidak memahami pengobatan dan terapi post stroke

DO

1. Tangan dan kaki spasien kelihatan lemah dan susah untuk digerakan sendiri
2. Terlihat aktivitas pasien dibantu keluarga
3. Pasien mengalami penurunan kekuatan otot :
4. bisa melawan gravitasi tetapi tidak dapat menahan atau melawan tahanan
5. Pasien dan keluarga tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan terkait penyakit
6. Pasien dan keluarga kurang memahami pengobatan dan pemulihan penyakitnya saat
petugas memberikan pertanyaan
C. Analisa Data

No Data Masalah Etiologi

1 Data Subjektif : Hambatan Gangguan


1. Pasien mengatakan tangan dan mobilitas fisik neuromuskuler
kakinya sulit digerakkan
2. Pasien merasa lemah dan lemas
3. Pasien merasa tangan dan
kakinya sakit jika digerakkan
4. Pasien mengatakan aktivitas
sehari- hari hanya ditempat
tidur dan dibantu keluarga

Data Objektif :
1. Tangan dan kaki spasien
kelihatan lemah dan susah untuk
digerakan sendiri
2. Terlihat aktivitas pasien dibantu
keluarga
3. Pasien mengalami penurunan
kekuatan otot :
3333 3333

3333 3333

bisa melawan gravitasi tetapi tidak


dapat menahan atau melawan tahanan

2 Data Subjektif : Defisit pengetahuan Keterbatasan


kognitif
1. Pasien mengatakan sangat
jarang memeriksakan
kesehatannya kepuskesmas

2. Pasien mengatakan tidak


mengerti tentang penyakitnya
3. Pasien mengatakan tidak
memahami pengobatan dan
terapi post stroke

Data Objektif :
1. Pasien dan keluarga tidak bisa
menjawab pertanyaan yang
diberikan terkait penyakit
2. Pasien dan keluarga kurang
memahami pengobatan dan
pemulihan penyakitnya
saat petugas memberikan
pertanyaan
D. Diagnosa Keperawatan

1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neoromuskuler pada


ekstremias kiri.

2. Defisit pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif.


E. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional


1 Hambatan mobilitas fisik Setelah diberikan klien dapat a. Kaji kekuatan otot klien a. Mengidentifikasi
berhubungan dengan asuhan beraktivitas kelemahan dan dapat
b. Anjurkan untuk
gangguan neoromuskuler keperawatan sesuai memberikan informasi
mengubah posisi minimal
selama 3x24 jam kemampuan, mengenai pemulihan
2 jam sekali
diharapkan tidak ada b. Menurunkan terjadinya
c. Pantau TTV klien (TD)
hambatan kontraktur otot, trauma atau iskemia
d. Berikan klien ROM pasif
mobilitas fisik tidak terjadi jaringan
teratasi penyusutan otot, e. Ajarkan klien ROM aktif c. Hipertensi dapat
ekstremitas menjadi faktor
f. Anjurkan klien konsultasi
sebelah kiri pencetus
ke fisioterapi
dapat d. Meminimalkan atropi
digerakkan otot dan meningkatkan
sirkulasi
e. Program yang khusus
dapat dikembangkan
untuk menemukan
kebutuhan klien
2 Defisit pengetahuan Setelah diberikan Berpartisipasi a. Kaji pengetahuan klien a. Menentukan
berhubungan dengan asuhan dalam dan keluarga. intervensi
keterbatasan kognitif keperawatan penyuluhan b. Diskusikan dengan selanjutnya.
selama 3x24 jam kesehatan, keluarga mengenai b. Membantu dalam
diharapkan memulai penyakit klien dan membangun harapan
pengetahuan perubahan gaya kekuatan pada individu. dan meningkatkan
klien dan hidup klien dan c. Identifikasi faktor- pemahaman.
keluarga keluarga faktor resiko secara c. Memungkinkan
bertambah mengetahui individual. menurunkan risiko
penyebab d. Berikan penjelasan kambuh.
penyakit stroke kepada klien dan keluarga d. Menambah
mengenai penyakit klien pengetahuan
dan pengobatan serta keluarga dan klien.
pemulihannya (Penkes). e. Meningkatkan
e. Motivasi klien dan kesehatan klien dan
keluarga untuk keluarga.
memperbaiki pola hidup.
F. Implementasi Keperawatan
Hari/
No Diagnosa keperawatan Ja Implementasi
Tanggal m
1 Hambatan mobilitas fisik b.d 9.0 WIB 1. Mengkaji kekuatan otot pasien
Senin
gangguan neoromuskuler
2. Menganjurkan untuk mengubah posisi
28 Sept 2020
minimal 2 jam sekali
3. Memantau TTV pasien
4. Memberikan pasien ROM pasif

5. Mengajarkan pasien ROM aktif

6. Menganjurkan pasien konsultasi ke


fisioterapi.

Defisit pengetahuan 11.00 wib 1. Mengkaji pengetahuan keluarga


berhubungan dengan
2. Mendiskusikan dengan keluarga mengenai
keterbatasan kognitif
penyakit pasien dan kekuatan pada individu.
3. Mengidentifikasi faktor-faktor
resiko secara individual.
4. Memberikan penjelasan kepada pasien dan
keluarga mengenai penyakit pasien dan
pengobatan serta pemulihannya (Penkes)
5. Memotivasi pasien dan keluarga untuk
memperbaiki pola hidup.
2 Selasa Hambatan 9.0 WIB 1. Mengkaji kembali kekuatan otot pasien
29 Sept 2020 berhubunganneoromuskuler 2. Menganjurkan untuk mengubah posisi
minimal 2 jam sekali
3. Memantau TTV pasien
4. Memberikan kembali pasien ROM pasif
5. Mengajarkan kembali pasein ROM Aktif

6. Menganjurkan pasien konsultasi ke fisioterapi.

1. Mengkaji kembali pengetahuan pasien dan


Defisit pengetahuan keluarga.
berhubungan dengan 2. Mendiskusikan kembali dengan keluarga
keterbatasan kognitif mengenai penyakit pasien dan kekuatan pada
individu.
3. Mengidentifikasi kembali faktor- faktor
resiko secara individual.
4. Memberikan penjelasan kepada pasien dan
keluarga mengenai penyakit pasien (Penkes).
5. Memotivasi pasien dan keluarga untuk
memperbaiki pola hidup.
3 Rabu 09.00 wib 1. Mengkaji kembali pengetahuan pasien dan
30 Sept 2020 Defisit pengetahuan keluarga.
berhubungan dengan 2. Mendiskusikan kembali dengan keluarga
keterbatasan kognitif mengenai penyakit pasien dan kekuatan
pada individu.
3. Mengidentifikasi kembali faktor- faktor
resiko secara individual.
4. Memberikan penjelasan kepada pasien
dan keluarga mengenai penyakit pasien
(Penkes).
5. Memotivasi pasien dan keluarga untuk
memperbaiki pola hidup.

Hambatan mobilitas 11.30 w 1. Mengkaji kembali kekuatan otot


berhubungan dengan ib 2. Menganjurkan untuk mengubahposisi
gangguan minimal 2 jam sekali
neoromuskuler 3. Memantau TTV pasien
4. Memberikan kembali pasien ROM pasif
5. Mengajarkan kembali pasien ROM aktif
6. Menganjurkan Pasien konsultasi ke fisioterapi
G. Evaluasi Keperawatan

Paraf
Hari/
No Implementasi Jam Evaluasi Dan
Tanggal
Nama
1 1. Mengkaji kekuatan otot pasien. 14.15 S :pasien mengatakan
Senin
merasa lebih
2. Menganjurkan untuk mengubah posisi WIB
28 Sept 2020
nyaman setelah
minimal 2 jam sekali.
diberikan latihan
3. Memantau TTV pasien
ROM pasif.
4. Memberikan pasien ROM pasif
O : TD 150/80 mmhg
5. Mengajarkan pasien ROM aktif.
Adl masih dibantu
6. Menaganjurkan pasien konsultasi ke keluaga
Fisioterapi A : masalah teratasi
sebagian
P :intervensi dilanjutkan

2 1. Mengkaji pengetahuan keluarga 14.45 S :pasien mengatakan


mulai paham
2. Mendiskusikan dengan keluarga WIB
penjelasan
mengenai penyakit pasien dan kekuatan
kesehatan yang
pada individu.
diberikan.
3. Mengidentifikasi faktor-faktor resiko
O :pasien masih belum
secara individual.
sepenuhnya bisa
4. Memberikan penjelasan kepada pasien
menerima
dan keluarga mengenai penyakit klien
penjelasan petugas.
(Penkes)
A :masalah teratasi
5. Memotivasi pasien dan keluarga untuk
sebagian
memperbaiki pola hidup.
P :intervensi dilanjutkan

Selasa S :pasien mengatakan


2. 1 1. Mengkaji kembali kekuatan otot pasien. 14.00
merasa lebih
29 Sept 2020
2. Menganjurkan kembali untuk WIB
mengubah posisi minimal 2 jam sekali nyaman setelah
melakukan ROM
c. Memantau TTV klien :TD 140/80
aktif.
mmhg, Nd 78x/I, RR 20x/I, Sh
O : TD 140/80 mmhg
36,3ºC
Adl masih dibantu
d. Memberikan kembali klien ROM
keluaga
pasif
A : masalah teratasi
e. Mengajarkan kembali klien ROM
sebagian
aktif.
P :intervensi dilanjutkan
g. Menaganjurkan klien konsultasi ke
fisioterapi.

2 1. Mengkaji kembali pengetahuan 14.30 S :pasien mengatakan


keluarga. mau berobat secara
WIB
2. Mendiskusikan kembali dengan teratur
keluarga mengenai penyakit pasien O : pasien belum datang
dan kekuatan pada individu. berobat ke
3. Mengidentifikasi kembali faktor-faktor Puskesmas.
resiko secara individual.
A : masalah teratasi
4. Memberikan penjelasan kepada pasien
sebagian
dan keluarga mengenai penyakit P :intervensi dilanjutkan
pasien
(Penkes)

5. Memotivasi klien dan keluarga untuk


memperbaiki pola hidup.

3. 1 1. Mengkaji kembali kekuatan otot pasien 14.30 S :pasien mengatakan


Rabu
merasa lebih
2. Menganjurkan untuk mengubah WIB
30 Sept 2020
nyaman setelah
posisi minimal 2 jam sekali
latihan ROM dan
3. Memantau TTV pasien
bisa beraktivitas
4. Memberikan kembali klien ROM
perlahan-lahan.
pasif
O : TD 130/80 mmhg.
5. Mengajarkan kembali pasien
ROM aktif. pasien bisa
6. Menaganjurkan pasien konsultasi ke
melakukan aktivitas
fisioterapi
perlahan-lahan
A :masalah teratasi
sebagian
P :intervensi dilanjutkan

2 1. Mengkaji kembali pengetahuan pasien 14.15 S :pasien mengatakan


dan keluarga. WIB senang dengan
2. Mendiskusikan kembali dengan keluarga penyuluhan yang
mengenai penyakit klien dan kekuatan diberikan dan akan
pada individu. berobat dengan
3. Mengidentifikasi kembali faktor- faktor teratur.
resiko secara individual. O : pasien sudah datang
4. Memberikan penjelasan kepada pasien berobat ke
dan keluarga mengenai penyakit pasien Puskesmas dan bisa
(Penkes) melakukan latihan
5. Memotivasi pasien dan keluarga untuk ROM
memperbaiki pola hidup. A : masalah teratasi

P : intervensi dihentikan
60

Anda mungkin juga menyukai