Disusun Oleh:
KELOMPOK 4
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan organisasi dan komponen yang sangat penting dalam upaya
659 tahun 2009 tentang rumah sakit menjelaskan bahwa rumah sakit adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat. Infeksi merupakan efek yang paling sering didapatkan dari rumah sakit yang
mempengaruhi sekitar 5 sampai 10% dari pasien rawat inap. Kejadian infeksi di rumah
sakit yang paling sering terjadi salah satunya adalah infeksi nasokomial atau sering di
Menurut WHO sekitar 5–10% di negara Amerika dan Eropa menjalani perawatan
karena penyakit akut akibat infeksi yang tidak muncul atau inkubasi pada saat masuk
rumah sakit, angka tersebut bisa menjadi dua kali lipat di negara berkembang seperti
Indonesia yaitu 6-16% dengan rata-rata 9,8% pada tahun 2010. Infeksi nosokomial
paling umum terjadi adalah Infeksi Luka Operasi (ILO). Hasil penelitian terdahulu
menunjukkan bahwa angka kejadian ILO pada rumah sakit di Indonesia bervariasi
penyebaran infeksi (National Health & Medical Research Council, 2010). Peranan
komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) sangat penting dan sebaiknya
2
dapat merespon dengan cepat untuk menanggulangi infeksi di rumah sakit, sehingga
Dari fenomena yang terjadi saat ini, pengetahuan keluarga pasien rawat inap yang
lingkungan rumah sakit. Hal ini dapat dilihat dari perilaku keluarga yang tidak
sakit, waktu jam besuk yang tidak dibatasi, seringnya keluarga membawa makanan
atau minuman dari luar untuk pasien dan juga kurangnya kesadaran keluarga tentang
pentingnya cuci tangan ini dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi nosokomial.
Mencuci tangan sebelum dan sesudah mengunjungi pasien merupakan salah satu cara
mikroorganisme kulit dari satu orang ke orang lain. Munculnya kejadian infeksi
penerapan hand hygiene pada keluarga pasien dalam pencegahan infeksi nosokomial
3
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
dan penerapan hand hygiene pada keluarga pasien dalam pencegahan infeksi
2019.
2. Tujuan Khusus
A. Manfaat Penelitian
a. Ruangan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi bagi
b. Keluarga
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan baru bagi keluarga
4
c. Peneliti
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Manajemen
1. Pengertian Manajemen
Management berasal dari kata to manage yang berarti mengatur. Dalam hal
mengatur, akan timbul masalah, problem, proses dan pertanyaan tentang apa yang
tindakan dari orang lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Aktivitas
manajerial itu dilakukan oleh para manajer sehingga dapat mendorong sumber
2. Manajemen Keperawaran
Dalam buku standar pelayanan minimal rumah sakit disebutkan bahwa pencegahan
melindungi pasien dari infeksi dalam bentuk pencegahan. Saat ini INOS telah
dijadikan sebagai tolak ukur mutu pelayanan rumah sakit (Fauzia, 2014).
6
Infeksi dapat berasal dari masyarakat/ komunitas (Community Acquired Infection)
atau dari rumah sakit (Healthcare-Associated Infections/ HAIs). Penyakit infeksi yang
menyebutkan bahwa kejadian infeksi tidak hanya berasal dari rumah sakit, tetapi juga
Jenis dan Faktor Risiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan atau “Healthcare-
1. Jenis HAIs yang paling sering terjadi di fasilitas pelayanan kesehatan, terutama
pneumonia yang merupakan infeksi saluran nafas bagian bawah yang didapat
Infeksi yang terjadi pada kanula vena dan arteri sewaktu dilakukan tindakan
ISK adalah infeksi saluran kemih yang ada saat pasien masuk rumah sakit
belum ada atau tidak dalam masa inkubasi dan didapat sewaktu atau sesudah
7
dirawat. Faktor resiko Gangguan/Interupsibarier anatomis melalui kateter
IDO adalah infeksi yang terjadi pada daerah insisi dalam waktu 30 hari atau
sampai satu tahun pasca bedah meliputi jaringan lunak yang dalam insisi.
imunosupresan.
8
Tingginya angka kejadian infeksi nasokomial dapat menyebabkan turunnya
kualitas mutu pelayanan medis, sehingga perlu adanya upaya pencegahan dan
mencuci tangan pada setiap penanganan pasien di rumah sakit. Darmadi (2013).
a) Mencuci tangan
d) Perawatan pasien
rumah sakit. Kepatuhan perawat dalam hand hygiene berdasarkan prinsip five
9
C. Batasan Pengunjung Pasien
fasilitas perawatan akut. Selain itu, hasil penelitian Sang, Stone dan Larson (2015)
juga menunjukan bahwa jumlah tenaga perawat berkaitan dengan peningkatan resiko
Hambatan lain dalam pelaksanaanya, kadang kala terbentur pada budaya masyarakat
ketika sakit. Menurut pendapat Fong Ha, Anat dan Longnecker (2010) yang
10
BAB III
ANALISA SITUASI
A. Analisa Lokasi
1. Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek (RSUD Abdul Moeloek)
didirikan pada tahun 1914 oleh pemerintahan Hindia Belanda untuk merawat buruh
perkebunan. Mulai tahun 1942 berkembang sebagai Rumah Sakit untuk merawat
untuk merawat tentara Jepang, kemudian sebagai Rumah Sakit Umum yang dikelola
Pemerintah Pusat RI, selanjutnya dikelola oleh Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan,
lalu dikelola oleh Kodya Tanjung Karang dan akhirnya sampai sekarang dikelola
oleh pemerintah Provinsi Lampung. Tahun 1984 nama Rumah Sakit Umum Daerah
Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung dan tahun 1995 dianti lagi menjadi Rumah
RSUD Dr.H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung melalui peraturan Daerah Provinsi
Lampung nomor : 12 tahun 2000 tanggal 8 juni 2000 (persetujuan DPD Provinsi
Lampung Nomor 13 tahun 2000 tanggal 8 juni 2000) ditetapkan menjadi rumah sakit
unit swadana daerah. Pada tahun 2008 RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung telah ditetapkan sebagai rumah sakit tipe B pendidikan dengan Surat
penetapan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung sebagai rumah sakit
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang pelayanan rumah sakit, tugas
11
dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada
Gubernur serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur
No. 12 Tahun 2009 pasal 29 ayat 1). Dalam melaksanakan tugas pokoknya rumah
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh gubernur dibidang pelayanan rumah
sakit
e. Pengelolaan administratif
Rumah sakit Abdul Moeloek memiliki kapasitas tempat tidur 600 unit, yang
terdiri atas 52 tempat tidur kelas utama, 72 tempat tidur kelas satu, 130
tempat tidur kelas dua, 28 tempat tidur kelas khusus, dan 318 tempat tidur
kelas tiga.
Berdasarka buku saku selayang pandang RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung yang diresmikan Juni 2013 tentang informasi serta gambaran singkat
d. Lima kepala bagian atau setara dengan kepala bidang yang mengkepalai tiga
12
3. Jenis Pelayanan
masyarakat diantaranya:
a. Pelayanan medis
d. Pelayanan rujukan
per enam maret 2012 sampai dengan enam maret 2015, pelanan tersebut meliputi
a) Administrasi manajemen
b) Pelayanan medis
c) Gawat darurat
d) Keparawatan
e) Rekam medis
f) Farmasi
g) Laboratorium
h) Radiologi
i) Kamar oprasi
j) Perinatologi
13
k) Pengendalian infeksi nosokomial
l) K3
m) Intensif
n) Gizi
o) Rehabilitative medik
Sumatera
dan internasional.
ASRI
A : Aktif
S : Segera
R : Ramah
I : Inovatif
14
5. Visi dan Misi Ruang Mawar
a. Visi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
Unggul dalam pelayanan dan pendidikan bedah di RSUD Abdul Moeloek
b. Misi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan pre dan post operasi dengan
mengutamakan keselamatan pasien
2. Menyelenggarakan proses pendidikan dan penelitian di bidang bedah berdasarkan
standar nasional dan internasional
c. Moto RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
MAWAR
M : Memberi
A : Asuhan
W : Wangi
A : Aman
R : Ramah
b. Ruang Dokter
c. Ruang coas
d. Ruang Konsultasi
e. Ruang Dapur
f. Ruang Administrasi
g. Ruang Perawat
h. Ruang Tindakan
15
C. ANALISA SWOT
1. MAN (Ketenagaan)
Direktur Utama
Direktur Pelayanan
Ka. Instalasi
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR PELAYANAN
Ka. IRNA
Kepala Ruangan
SUPERVISIOR
Ns. Dian Novita, S.Kep, Sp. KMB
Ns. Dewi Muayana, S.Kep
Koordinator
17
1) Strenght (Kekuatan)
a. Tersedianya jumlah tenaga perawat sebanyak enam belas orang dan satu
2) Weakness (Kelemahan/hambatan)
Keperawatan
3) Opportunity (Kesempatan)
rumah sakit
keperawatan diruangan
18
4) Thearth (Ancaman)
b. Metode
a) Metode keperawatan
Mawar metode tim terbagi menjadi 2 tim, untuk tim 1 memegang 4 kamar
yaitu kamar II A, II B, III A, III B, dan tim 2 memegang 4 kamar yaitu kamar
III C, III D, III E, III F. untuk pembagian tenaga perawat ditentukan sesuai
dengan jumlah pasien yang ada dan perawat pelaksana bertanggung jawab
b) Analisa
1) Streght ( kekuatan)
post conference
keperawatan
19
g. Hasil observasi adanya kerjasama yang baik antara kepala ruangan,
3) Opportunity (kesempatan)
Kepala ruangan dan koordinator selalu memacu semangat perawat dan semua
4) Thearthy (Ancaman)
c. Machine
BOR = (jumlah hari perawat RS / (jumlah tempat tidur X jumlah hari dalam 1 periode) X 100
No Uraian Jumlah
Juli Agustus September
1 B.O.R 58% 70,89% 46,3%
6. Man
Ruang Mawar adalah ruang rawat inap untuk pasien dengan kasus bedah (pre
operatif dan post operatif) yang terdiri dari ruang kelas IIA, IIB, IIIC, IIID, dan IIIE.
20
d. Rekapitulasi kunjungan rawat inap di Ruang Mawar
No Uraian Jumlah
Juli Agustus September
1 B.O.R 58% 70,89% 46,3%
pemakaian tempat tidur (BOR) pada bulan Agustus yaitu bulan Juli 58%,
bahwa angka pemakaian tempat tidur (BOR) di ruang mawar belum sesuai
No Uraian Jumlah
21
Juli Agustus September
1 L.O.S 5 5 4
Berdasarkan data yang diperoleh lama di rawat pasien dalam Tri Wulan
di Ruang Mawar antara 4 sampai dengan 5 hari. Hal ini dapat dikatakan
(TOI) di Ruang Mawar adalah selama 5 hari hal ini belum sesuai dengan
(TOI) di Ruang Mawar adalah selama 5 hari hal ini belum sesuai dengan
22
7. Ketenagaan
a. Karakteristik ketenagaan berdasarkan spesifikasi pekerjaan
Tabel 3.6 Distribusi Ketenagaan Berdasarkan Spesifikasi Pekerjaan di
Ruang Mawar Tahun 2019
23
No Tingkat Pendidikan Jumlah %
1 D III Keperawatan 9 56,2
2 D IV/SI Keperawatan 2 18,8
3 S1+ Profesi Ners 5 18,8
Jumlah 16 100
Sumber : Data Sekunder
Berdasarkan data di atas, sebagian besar (56,2%) tenaga keperawatan di Ruang
24
No Tenaga Medis Jumlah %
Dokter Bedah
1 1
Knsultan Digestive
Dokter Bedah
2 2
Konsultan Onkologi
Dokter Spesialis
3 3
Bedah Syaraf
Dokter Spesialis
4 6
Ortopedi
Dokter Spesialis
5 5
Bedah Urologi
6 Dokter Bedah Umum 3
7 Dokter Umum 2
Jumlah 21 100
25
Selasa, Pagi 10 x 0,36=3,6 8 x 0,27=2,16 - 6 13
15 Siang 10 x 0,3=3 8 x 0,15=1,2 - 4
Oktober Malam 10 x 0,2=2 8 x 0,10=0,8 - 3
2019
26
8. Struktur Organisasi Ruang Mawar
Gambar 3.13 Struktur Organisasi Unit Kerja Ruang Mawar Tahun 2019
Ka. Instalasi
SUPERVISIOR
Ns. Dian Novita, S.Kep, Sp. KMB Ns. Dewi Andiani S.Kep
Novianti, S.Kep
27
O. Material
1. Denah Ruang Mawar
Gambar 3.14 Denah Ruang Mawar
Ruang dapur Kepala Ruang Ruang III C III F
Nurse III E
SMF Coas tindakan
station
Orthopedi Wanita
III D
disampaikan bahwa :
matahari
b. Ventilasi : Segar, banyak udara masuk melalui lubang angin dan jendela.
28
d. 5 tempat tidur, 4 lemari, 3 tiang, 2 AC, kelas 3B
b. Ruang perawat
f. Ruang dokter
4. Fasilitas Alat
29
Baik Kondisi alat dapat
digunakan dengan
2 Suction moba 1
baik dan berfungsi
dengan maksimal
3 Baik & 1 Kondisi kursi roda
kurang baik yang berjumlah 4
buah, 1 kursi roda
3 Kursi roda 4
kondisi masih baru
dan 4 lainya kondisi
baik
Baik Kondisi baik dan
dapat digunakan
4 Torniquet 1
dengan sesuai
fungsinya
Baik Kondisi bagus
Tensi meter
5 2 berfungsi sesuai
digit
dengan fungsinya
Baik Kondisi baik
6 Manometer O 2
8 berfungsi sesuai
dengan fungsinya
Baik Kondisi baik dapat
Stetoskop
7 3 digunakan sesuai
dewasa
dengan fungsinya
8 Stetoskop anak - -
Baik Kondisi baik jumlah
Tersedia
sesuai kebutuhan ,
9 Pinset anatomis sesuai
kebutuhan bentuk fisik baik tidak
ada karat
Baik Kondisi baik jumlah
Tersedia
sesuai kebutuhan ,
10 Pinset sirurgis sesuai
kebutuhan bentuk fisik baik tidak
ada karat
Baik Kondisi baik dan
11 Gunting perban 1
tajam
Baik Kondisi baik jumlah
Tersedia
sesuai kebutuhan ,
12 Nierbeken sesuai
kebutuhan bentuk fisik baik tidak
ada karat
Baik Kondisi baik jumlah
Tersedia
sesuai kebutuhan ,
13 Tong spatel Sesuai
kebutuhan bentuk fisik baik tidak
ada karat
Tersedia Baik Ketersedianan barang
14 Alcohol sweb sesuai cukup tersimpan
kebutuhan dengan baik
Baik Kondisi baik jumlah
sesuai kebutuhan ,
15 Bak instrumen 2
bentuk fisik baik tidak
ada karat
16 Kom kecil Tersedia Baik Kondisi baik jumlah
30
sesuai kebutuhan ,
Sesuai
bentuk fisik baik tidak
kebutuhan
ada karat
Baik Kondisi baik jumlah
Tersedia
sesuai kebutuhan ,
17 Kom besar Sesuai
kebutuhan bentuk fisik baik tidak
ada karat
Baik Kondisi baik jumlah
Tersedia
Gunting sesuai kebutuhan ,
18 Sesuai
jaringan bentuk fisik baik tidak
kebutuhan
ada karat
Baik Kondisi baik, bentuk
Tromol kasa
19 1 fisik baik tidak ada
besar
karat
Tromol kasa -
20 -
kecil
Baik Jumlah 20 buah, 5
buah kondisi cukup
21 Tiang infuse 34
namun dapat
berfungsi dengan baik
Baik Kondisi alat baik
22 Pispot 5 dapat digunakan
dengan baik ,
Baik Kondisi alat baik
Termometer
23 1 dapat digunakan
raksa
dengan baik
Baik Kondisi alat baik
Termometer
24 1 dapat digunakan
digital
dengan baik
Baik Kondisi alat baik
25 Timbangan 1 dapat digu8nakan
dengan baik
Baik Kondisi alat baik
26 Bak spuit kecil 1 dapat digunakan
dengan baik
Baik Kondisi alat baik
Dorongan
27 2 dapat digunakan
instumen
dengan baik
Baik Kondisi alat baik
28 Tensi duduk 1 dapat digunakan
dengan baik
Baik Kondisi alat baik
dapat digunakan
Tremos tranfusi dengan baik dapat
29 1
darah (transfer) menjaga suhu darah
dengan stabil tanpa
kebocoran
Sesuai Baik Kondisi baik jumlah
30 Ambu bag
kebutuhan sesuai kebutuhan ,
32 Gunting Sesuai Baik Kondisi baik jumlah
31
sesuai kebutuhan ,
heakting kebutuhan bentuk fisik baik tidak
ada karat
Baik Dapat berfungsi
sesuai dengan
33 Nebu 1
fungsinya, tidak ada
kebocoran
Baik Kondisi baik jumlah
Sesuai sesuai kebutuhan ,
34 Korentang
kebutuhan bentuk fisik baik tidak
ada karat
Baik Kondisi baik jumlah
Sesuai sesuai kebutuhan ,
35 Iv kateter
kebutuhan ketersedianan alat
cukup untuk pasien
Baik Kondisi baik jumlah
36 Handscrube 16 sesuai kebutuhan ,
ketersedian alat cukup
Kondisi baik jumlah
sesuai kebutuhan ,
ketersedianan alat
cukup untuk pasien,
Tempat penyimpanan
baik , tidak lembab ,
Tempat
Tercukupi untuk tertutup dan dapat di
37 penympann 51
obat jumlah pasien awasi perawat di
letakkan di runagan
AC , terdapat tempat
untuk menulis
indetitas pasien sesuai
obat yang akan di
berikan
Baik Kondisi baik, tidak
adanya retakan , dapat
38 Nampan 3 menampung beban
dengan baik sesuai
fungsinya
Baik Kondisi baik, tidak
adanya kebocoran,
Tabung O2
39 1 tersisi o2 dengan baik
kecil
dapat mengalirkan O2
dengan baik
Baik Jumlah sesuai
kebutuhan, terisi O2
Tabung O2
40 17 dengan baik, dapat
besar
berfungsi sesuai
dengan fungsinya
41 Alat ekg 2 1 baik, 1 rusak Dapat digunakan
dengan baik
Dapat memunculkan
32
hasil EKG dengan
baik dan jelas
Baik Kondisi baik dapat
menampung sampah
42 Kotak sampah 2
dengan baik, terdpat
tutup
Baik Kondisi baik dapat
Kotak sampah menampung sampah
43 1
non organic dengan baik, terdpat
tutup
baik Kondisi baik dapat
Kotak sampah menampung alat alat
44 1
infesius infeksius dengan baik,
toidak ada lubang
baik Kondisi baik dapat
Kotak sampah menampung alat alat
45 1
jarum infeksius dengan baik,
toidak ada lubang
Sesuai baik Kondisi baik jumlah
46 Selang Ngt
kebutuhan sesuai kebutuhan
Sesuai Baik Kondisi baik jumlah
47 Peralatan infuse
kebutuhan sesuai kebutuhan
Selang tranfusi Sesuai baik Kondisi baik jumlah
48
darah kebutuhan sesuai kebutuhan
33
INJEKSI 80 MG BREXEL
DOXORUBICIN HCL INJEKSI 10 MG DOXOROBICIN
INJEKSI 50 MG DOXOROBICIN
EPIRUBICIN INJEKSI 50 MG EPIRUBICIN
ETOPOSIDE INJEKSI 20 MG POSYD
INJEKSI 100 MG POSYD
FILGRASTIM INJEKSI 300 MG / ML LEUCOGEN
5- FLUOROURACIL INJEKSI 500 MG CURACIL
FLUDARABINE PHOSPHATE INJEKSI 50 MG FLUDARA
GEMCITABINE INJEKSI 200 MG GEMCIKAL
GEMZAR
INJEKSI 1000 MG GEMCIKAL
GEMZAR
GOSERELINE ACETATE INJEKSI 3,6 MG ZOLADEX
INJEKSI 10,8 MG ZOLADEX
IBANDRONIC ACID INJEKSI 6 MG BONDRONAT
BONEVELL
IFOSFAMIDE INJEKSI 1000 MG HOLOXAN
IRINOTECAN INJEKSI 40 MG CAMPTO
HYDROCHLORIDA INJEKSI 100 MG CAMPTO
INJEKSI 10.000 KU LEUNASE
L-ASPARAGINASE INJEKSI 50 MG / ML LEUCOVORIN DBL
LEUCOVORIN CA INJEKSI 3,75 MG TAPROS
LEUPRORELINE ACETATE INJEKSI 11,25 MG TAPROS
INJEKSI 400 MG UROMITEXAN
MESNA INJEKSI 50 MG METHOTREXATE
METHOTREXATE INJEKSI 50 MG BELOXA
OXALIPATIN REXTA
INJEKSI 100 MG/20 ML ELOXATIN
BELOXA
INJEKSI 30 MG/ 5 ML PACLITAXEL
PACLITAXEL FANCOPAC
INJEKSI 100 MG PACLITAXEL
PANCOPAC
INJEKSI 100 MG MABTHERA
RITUXIMAB INJEKSI 500 MG MABTHERA
INJEKSI 440 MG /20 ML HERCEPTIN
TRASTUZUMAB HERZEMBAB
INJEKSI 10 MG / ML NAVELBINE
VINORELBINE TARTRATE INJEKSI 2 MG VINCRISTINE
VINCRISTINE SULPHATE INJEKSI 4 MG / 5 ML ZOMETA
ZOLEDRONIC ACID
INSULIN (SC DAN IV)
HUMAN INSULIN SHORT INJEKSI IU/ ML VIAL HUMULIN R
ACTING FLEXPEN 100 IU/ML NOVORAPID
INSULIN ASPARTAT
FLEXPEN INJ 30% + 70% NOVOMIX 30
INSULIN ASPARTAT,
PROTAMINATED INSULIN
ASPARTAT FLEXPEN 100 IU/ML LEVEMIR
INSULIN DETEMIR SOLOSTAR PEN 100 IU/ML LANTUS
INSULIN GLARGIN BASAGLAR
SOLOSTAR PEN 100 IU/ ML ASPIDRA
INSULIN GLULISNE INJ (CATRIDGE) 25% + 75% HUMALOG MIX25
INSULIN LISPRO + LISPRO
34
PROTAMIN INJ (CATRIDGE) 100 IU/ ML HUMOLOG
INSULIN LISPRO VIAL
OBAT NARKOTIKA (IV)
FENTANYL PATCH 25 MU DUROGESIC MATRIX
PATCH 50 MU DUROGESIC MATRIX
FENTANYL INJEKSI 50 MCG /ML FENTANYL
MORFIN INJEKSI 10 MG / ML MORFIN
OKSIKODON INJEKSI 10 MG / ML OXYNORM
PETHIDIN INJEKSI 100 MG / ML PHETIDIN
LARUTAN KONSENTRAT
PEKAT
GLUKOSA LARUTAN 40% OTSU – D40
KALIUM KLORIDA INJEKSI 7,46% OTSU – KCL
KALSIUM GLUKONAT INJEKSI 100 MG/ ML KALSIUM GLUKONAT
MAGNESIUM SULFAT INJEKSI 20% OTSU – MGS04
INJEKSI 40% OTSU – MGS04
NATRIUM BIKARBONAT INJEKSI 8,4% OTSU – MEYLON
NATRIUM KLORIDA INFUS 500 ML (3%) OTSU – NS
P. Methods
1. Visi dan Misi
9. Visi dan Misi Dr. H. Abdul Moeloek (RSUD Abdul Moeloek)
Visi Sesuai dengan Renstra 2009-2014 dan Renstra 2014-2019
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung (RSAM)
dan program akreditasi SNARS RSAM mempunyai visi
yang mengandung makna cita-cita yang harus di wujudkan
oleh seluruh civitas hospitalia rumah sakit dalam ranka
untuk memenuhi tuntutan masyarakat dan pasar industry
perumahsakitan dalam pelayanan kesehatan. RSUD Dr. H.
Abdul Moeloek Provinsi Lampung mempunyai visi
“Rumah sakit unggul dalam pelayanan, pendidikan, dan
penelitian di sumatrera”
Misi 1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu,
professional dengan mengutamakan keselamatan pasien.
2. Menyalenggarakan proses pendidikan dan penelitian yang
mengararah pada pengembangan ilmu dan teknologi di
bidang kedokteran dan perumahsakitan yang menunjang
pelayanan kesehatan prima berdasar standar nasional dan
internasional.
Motto ASRI (Aktif, Segera, Ramah, dan Inovatif).
35
Visi Unggul dalam pelayanan dan pendidikan bedah di RSUD
Abdul Moeloek
Misi 1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan pre dan post
operasi dengan mengutamakan keselamatan pasie
2. Menyelenggarakan proses pendidikan dan penelitian di
bidang bedah berdasarkan standar nasional dan
internasional
Terdapat tujuh belas orang perawat yang bertugas sesuai dengan shift
a. Shift pagi mulai pukul 08.00-14.00 WIB sebanyak 8 orang yan meliputi : 1
d. Pembagian pasien dibagi menjadi 3 kali dalm sehari yaitu pagi, siang, malam,
tempat tidur , III A dengan 5 tempat tidur dan III B dengan 5 tempat tidur.
Tim 2 bertanggung jawab untuk kamar III C dengan 5 tempat tidur, III D
dengan 6 tempat tidur, IIIE dengan 6 tempat tidur. Tersedia buku laporan
pasien untuk 2 Tim yang diisi lengkap tiap shift yang berisi keadaan umum,
pemenuhan KDM, terafi tindakan yang sudah dan akan dilakukan pada shift
berikutnya.
36
a. Discharge planning
pulang.
b. Dokumentasi
37
Berdasakan tabel diatas sebagian besar (60%) responden merasa tidak perlu
melakukan cuci tangan meskipun tahu bahwa cuci tangan sangat penting
dilakukan.
Q. Money
1. Penyedian barang dan bahan habis pakai di ruangan dapat langsung di peroleh
melalui amprahan permintaan.
2. Penyediaan ruang tunggu bagi keluarga pasien di ruang mawar.
3. Penyediaan alat/fasilitas ruangan dapat dilakukan melalui prosedur permintaan
barang yang diajukan kebagian administasi rumah sakit.
R. Marketing
1. Adanya pelanggan peserta asuransi kesehatan seperti ASKES, BPJS, dan umum.
2. Adanya kerjasama yang baik antara Institusi Pendidikan Kesehatan dan Rumah
Sakit untuk kegiatan praktek klinik mahasiswa.
S. Analisa SWOT
38
ruangan
ataupun
mencuci
tangan dengan
sabun.
3 Methods
Belum optimalnya pemberian
informasi tentang jumlah
3 2 5 3 4 18 I
pengunjung pasien yang
berada di ruangan
Belum efektif nya edukasi
hand hygiene dalam
5 3 2 4 2 16 II
pengawasan dan pencegahan
infeksi di rumah sakit
Keterangan :
1. Magnitud (Mg) : Kecenderungan besar dan seringnya kejadian masalah
2. Severity (Sv) : Besarnya kerugian yang ditimbulkan
3. Manageability (Mn) : Kemungkinan masalah bisa dipecahkan
4. Nursing Consent (Nc) : Melibatkan pertimbangan dan perhatian perawat
5. Affordability (Af) : Ketersediaan sumber daya.
39
Rentang nilai yang digunakan:
5 = Sangat penting 2 = Kurang penting
4 = Penting 1 = Sangat kurang penting
3 = Cukup penting
U. Planning Of Action (POA)
Uraian
No Tujuan Sasaran Metode Media Dana Waktu PJ
Kegiatan
1 Pemanfaata Meningkat Keluarga Pembuatan Name Mahasiswa 29 Amanah,
n kembali kan pasien di name tag tag oktober Novi,
ruang pelayanan ruang penunggu penanda 2019 Monic,
tunggu dalam mawar pasien penungg iqbal,rico,
pasien dan pencegahan u pasien barkah
peraturan dan
jumlah pengendali
penunggu an risiko
pasien di infeksi di
dalam ruangan
ruang
perawatan
pasien
2 Membuat Keluarga Keluarga Edukasi Poster Mahasiswa 29 Yusro,
poster pasien pasien di kembali cuci oktober nia,
mengenai dapat ruang penunggu tangan 2019 rischa,Put
cuci tangan menerapka mawar pasien rido, titik
n perilaku tentang
cuci tangan penting nya
cuci tangan
40
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Z & Satyabakti, P. 2013. Surveilans Infeksi Daerah Operasi (IDO) menurut
Al Kadi, A. & Salati, S.A. 2012. Hand Hygiene Practices among Medical Students.
Kesehatan.
Fauziah, N. & Ahsan (2014). Pengaruh Faktor Individu, Organisasi dan Perilaku terhadap
Rumah Sakit Tk. II Dr. Soepraoen Malang. Jurnal Aplikasi Manajemen, 12(4), 731-
739.
Fong Ha, J., N. Longnecker. 2010. Doctor-Patient Communication: A Review. The Ochsner
Journal 10:38–43.
Jeyamohan, Dharshini. 2011. Angka Prevalensi Infeksi Nosokomial pada Pasien Luka
Operasi Pasca Bedah di Bagian Bedah di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
Malik, Medan dari Bulan April sampai September 2010. Universitas Sumatra Utara,
Medan.
National Health & Medical Research Council. 2010. Prevention and Control of Infection in
Healthcare.
Salemba Medika
Permenkes Republik Indonesia No. 659 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
Suarli, S & Bachtiar. (2009). Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktik. Jakarta:
Erlangga
41
Wijaya, C & Rifai, M. (2016). Dasar-dasar Manajemen Mengoptimalkan pengelolaan
42