Dsusun Oleh :
RAHMAD SUBARKAH
RIKO FERNANDO
SEFTI YANI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan professional merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan , berbentuk pelayanan bio-
psiko-sosio-spiritual yang komperhensif ditujukan kepada individu , keluarga dan
masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencangkup seluruh proses kehidupan
manusia.
Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan
fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, setra kurangnya kemauan, untuk
melaksanakan kehidupan sehari – hari secara mandiri. Kegiatan dilakukan dalam
upaya penngkatan kesehatan, mencegah penyakit penyembuhan, pemulihan serta
pemeliharaan kesehatan dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan utama
( Primary Helth Care) sesuai dengan wewenang , tanggung jawab dan etika profesi
keperawatan.
Dengan mengacu pada dasar hokum yang telaha ada , antara lain UU. No.23/1992
tentang kesehatan, PP.No. 32/1996 tentang Tenaga Kesehatan , UU. No. 8/1999
tentang Perlindungan Konsumen , Direktorat Pelayanan Keperawatan bekerjasama
dengan Organisasi Profesi (PPNI dan IBI), Institusi Pelayananan dan Pendidikan
Keperawatan dan Kebidanan, menyusun standar manajemen pelayanan keperawatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dari Pengertian Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan?
2. Apa yang dimaksud Komponen atau Kriteria Standar?
3. Jenis jenis sumber standar ?
4. Tujuan standar keperawatan ?
5. Tujuan Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan?
6. Ruang Lingkup Standar Manajemen Pelayanan?
7. Jenis-Jenis Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Pengertian Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan
2. Untuk mengetahui Komponen atau Kriteria Standar
3. Untuk mengetahui Jenis jenis sumber standar
4. Untuk mengetahui Tujuan standar keperawatan
5. Untuk mengetahui Tujuan Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan
6. Untuk mengetahui Ruang Lingkup Standar Manajemen Pelayanan
7. Untuk mengetahui Jenis-Jenis Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
Outcomes adalah hasil yang dicapai melalui penentuan dan melengkapi proses.
Outcome ditulis untuk setiap prosedur, pedoman praktek dan rencana. Dalam
pelayanan kesehatan, hasil mungkin tidak selalu seperti apa yang diharapkan ,
namun standar struktur dan proses yang baik akan menunjukkan sejauhmana
kemungkinan pencapaian uotcomes atau hasil yang diharapkan.
C. SUMBER STANDAR
1. ORGANISASI PROFESI – PPNI
a. 1993 Rancangan Standar Profesi Keperawatan ( Lingkungan Praktik
Keperawatan, Standar Pelayanan, Standar Praktik, Standar Pendidikan,
Standar Pendidikan Berkelanjutan.
b. 1999 Standar Praktik Keperawatan Perawat Profesional (Perawat
teregister)
c. 2000 Kode Etik Keperawatan
d. 2001 Standar asuhan yang pararel dengan langkah-langkah proses
keperawatan dan standar kinerja professional yang terkait dengan sikap
tindak peran professional ( sedang dalam proses)
2. DEPKES RI
a. SK Menkes 436/Menkes/S/VI/1993 tanggal 3 Juni 1993
b. SK Dirjen Yan Med No. YM.00.03.2.6.7637 tentang Berlakunya
Standar Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit 18 Agustus 1993
c. SK Dirjen Yan Med No.HK.00.06.3.5.00788 tanggal 16 Fenruari 1995
tentang Komisi Gabungan Akreditasi RS (KARS)
d. SK Dirjen Yan Med No.02.03.3.5.2626 tanggal 16 Februari 1988
tentang Komisi Akreditasi RS dan sarana Kesehatan Lainnya (KARS)
e. SK Dirjen Pelayanan Medik No. YM.00.03.2.6.743 tertanggal 17 Juli
1995 tentang berlakunya Instrumen Evaluasi Penerapan SAK di RS
f. Surat Edaran Dirjen Yan Med. No. YM.02.04.3.5.2504 tertanggal 10
Juli 1997 tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien , Dokter, Rumah
Sakit.
g. Petunjuk Pelaksana Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit ( 18 jenis
indicator ) Juli 1998 , menjadi rujukan untuk Standar Pelayanan
Peristirahatan
h. SK Dirjen Yan Med No. YM.00.03.2.6.956 tertanggal 19 Oktober 1998
tentang berlakunya hak dan kewajiban perawat dan bidan di Rumah
Sakit
i. Keputusan Menteri No.647/Menkes/SK/IV/2000 tentang Registrasi dan
Praktik Perawat
3. RUMAH SAKIT
Rumah Sakit menyusun standar askep sebagai pedoman pemberian asuhan
keperawatan untuk kasusu terbanyak pada masing – masing jenis pelayanan
4. UU/KEPPRES/PP
a. UU No.23/1992 tentang Kesehatan
b. Keppres No.56/1995 , 10 Agustus 1995 tentang Majelis Disiplin Tenaga
Kesehatan
c. PP.32/1996 tentang Tenaga Kesehatan
d. UU No. 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen
Kriteria Struktur :
a. Adanya kebijakan manajemen pelayanan keperawatan sebagai
pendukung penyusunan perencanaan.
b. Adanya visi, misi sarana pelayanan kesehatan.
c. Adanya falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan yang mengacu pada
visi, misi
d. Tersedianya data, dan informasi yang dibutuhkan untuk perencanaan
secara tepat dan memadai.
e. Adanya standar antara lain standar ketenagaan , standar fasilitas dan
peralatan pelayanan keperawatan dan kebidanan.
f. Tersedianya sumber daya yang dibutuhkan untuk pelayanan
keperawatan.
g. Adanya mekanisme perencanaan pelayanan keperawatan .
Kriteria Proses :
a. Melaksanakan koordinasi dengan unit pelayanan terkait.
b. Melibatkan unsur pengelola dan staf sesuai tingkat manajerial.
c. Melaksanakan perencanaan secara “bottom up”.
Kriteria Hasil :
a. Adanya dokumen yang menunjukkan perencanaan keperawatan
meliputi : askep ketenagaan, fasilitas dan peralatan serta upaya
pengendalian mutu pelayanan.
b. Perencanaan keerawatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
rencana induk perencanaan sarana kesehatan.
2. Standar II : Pengorganisasian Pelayanan Keperawatan
Pernyataan :
Pengaturan sumber daya (manusia, fasilitas, peralatan dan dana) melalui
integrasi dan koordinasi untuk mencapai tujuan pelayanan.
Rasional :
Pengaturan sumber daya manusia kesinambungan pelayanan keperawatan
secara efektif dan efisien.
Kriteria Struktur :
a. Adanya kebijakan manajemen pelayanan keperawatan sebagai
pendukung pengorganisasian.
b. Adanya struktur organisasi dan tata hubungan kerja struktural dan
fungsional pelayanankeperawatan di sarana pelayanan kesehatan .
c. Adanya uraian tugas, tanggungjawab dan wewenang yang jelas dan
tertulis bagi tiap tenaga keperawatan.
d. Adanya tenaga keperawatan yang ditunjuk untuk menduduki jabatan
tertentu.
e. Adanya dokumen kualifikasi/persyaratan jabatan bagi pimpinan
keperawatan.
Kriteria Proses :
a. Memahami uraian tugas, tanggungjawab dan wewenag bagi tiap tenaga
keperawatan.
b. Melaksanakan tugas sesuai dengan uraian tugas, tanggungjawab dan
wewenang.
c. Melakukan koordinasi kegiatan pelayanan keperawatan
Kriteria Hasil :
1. Adanya tenaga keperawatan yang menduduki jabatan , sesuai dengan
persyaratan.
2. Pelayanan keperawatan bagian integral di dalam struktur organisasi
sarana kesehatan.
3. Adanya dokumen pengaturan pendayagunaan sumber daya keperawatan
meliputi : ketenagaan , fasilitas, peralatan.
4. Adanya dokumen pelaksanaan rapat koordinasi
3. Standar III : Pengaturan Ketenagaan Pelayanan Keperawatan dan
Kebidanan.
Pernyataan :
Pendayagunaan tenaga keperawatan sesuai kompetensi dan potensi
pengembangan untuk terlaksananya pelayanan keperawatan yang bermutu.
Rasional :
Pengelolaan manajemen keperawatan dapat terlaksana secara efektif dan efisien
apabila didukung dengan pengaturan tenaga keperawatan yang memadai dan
berkualitas
Kriteria Struktur :
a. Adanya kebijakan tentang pendayagunaan tenaga keperawatan
b. Adanya standar tenaga keperawatan sesuai dengan kebutuhan
pelayanan keperawatan.
c. Adanya pola tenaga keperawatan di sarana kesehatan
Kriteria Proses :
a. Mengidentifikasi jenis dan kualifikasi tenaga keperawatan sesuai
dengan kebutuhan pelayanan keperawatan.
b. Menetapkan jumlah dan jenis tenaga keperawatan untuk memenuhi
kebutuhan sesuai dengan standar pelayanan keperawatan dan pola
tenaga keperawatan.
c. Menjadi anggota tim rekruitment tenaga keperawatan
d. Melaksanakan program orientasi bagi tenaga baru.
e. Melaksanakan model penugasan
f. Menyusun jadwal dinas yang fleksibel
g. Melaksanakan program mutasi, mobilisasi dan mempertahankan
(retention) tenaga keperawatan.
h. Menyusun program pengembangan staff keperawatan
i. Melaksanakan penilaian kinerja.
Kriteria hasil :
a. Adanya dokumen pola tenaga keperawatan di sarana kesehatan
b. Adanya jadwal dinas yang menggambarkan komposisi tenaga
keperawatan yang seimbang kompetensinya pada setiap tugas gilir
(shift).
c. Adanya dokumen hasil penilaian kinerja tenaga keperawatan
d. Adanya dokumen pelaksanaan program pengembangan staf.
e. Adanya dokumen pelaksanaan program orientasi
f. Adanya dokumen pelaksanaan program mutasi, mobilisasi dan
mempertahankan (retention).
g. Adanya dokumen model penugasan asuhan pelayanan keperawatan
.
4. Standar IV : Pengarahan Pelayanan Keperawatan
Pernyataan :
Pengarahan yang terstruktur untuk mencapai pelayanan keperawatan bermutu
sesuai tujuan organisasi sarana kesehatan.
Rasional :
Iklim kerja yang kondusif diciptakan melalui kemampuan interpersonal
manajer pelayanan keperawatan dalam memotivasi dan membimbing staf
sehingga meningkatkan kinerja staf.
Kriteria Struktur :
a. Adanya kebijakan tentang manajemen pelayanan keperawatan yang
mendukung fungsi pengarahan.
b. Ada tenaga keperawatan yang memiliki kemampuan dan keterampilan
manajerial.
c. Adanya mekanisme pembinaan tenaga keperawatan
d. Adanya fasilitas yang mendukung lingkungan kerja yang kondusif untuk
pembinaan.
Kriteria proses :
a. Melaksanakan pembimnaan tenaga keperawatan berdasarkan hasil
evaluasi kinerja.
b. Memberikan umpan balik
c. Melaksanakan tindak lanjut hasil program pembinaan antara lain
pemberian penghargaan dan sangsi
Kriteria Hasil :
a. Adanya dokumen pelaksanaan program pembinaan
b. Ada peningkatan kemampuan tenaga keperawatan yang dibina
c. Adanya dokumen upaya tindak lanjut dari hasil pelaksanaan
pembinaan antara lain pemberian penghargaan dan sanksi.
Rasional :
pelayanan keperawatan.
Kriteria Evaluasi dapat mendorong terjadinya perubahan perkembangan
sistem dalam peningkatan mutu Struktur :
a. Adanya kebijakan tentang manajemen pelayanan keperawatan yang
mendukung evaluasi pelayanan keperawatan.
b. Adanya mekanisme evaluasi pencapaian tujuan pelayanan keperawatan.
c. Adanya alat evaluasi pencapaian tujuan pelayanan keperawatan.
d. Adanya standar pelayanan keperawatan
Kriteria Proses :
a. Menyusun rencana evaluasi pencapaian tujuan pelayanan keperawatan.
b. Melaksanakan evaluasi pencapaian tujuan pelayanan keperawatan.
c. Memberikan umpan balik hasil evaluasi pencapaian tujuan pelayanan
keperawatan.
d. Melaksanakan tindak lanjut hasil pencapaian tujuan.
Kriteria Hasil :
a. Adanya dokumen hasil evaluasi pencapaian tujuan pelayanan
keperawatan.
b. Adanya dokumen tindak lanjut hasil evaluasi pencapaian tujuan
pelayanan keperawatan .
c. Adanya dokumen upaya perbaikan pelayanan keperawatan.
6. Standar VI : Pengendalian Mutu Pelayanan Keperawatan dan
Kebidanan di Sarana Kesehatan
Pernyataan :
Upaya pemantauan yang berkesinambungan yang diperlukan untuk menilai
mutu pelayanan keperawatan dan pelayanan kebidanan di sarana kesehatan.
Rasional :
Program pengendalian mutu dapat menunjang tercapainya pelayanan
keperawatan dan pelayanan kebidanan yang efisien dan efektif di sarana
kesehatan.
Kriteria Struktur :
a. Adanya kebijakan program pengendalian mutu pelayanan keperawatan
dan kebidanan di sarana kesehatan
b. Adanya program pengendalian mutu pelayanan keperawatan.
c. Adanya standar pelayanan keperawatan
d. Adanya mekanisme pelaksanaan program pengendalian mutu.
e. Adanya tim pengendalian mutu dalam organisasi pelayanan kesehatan.
f. Adanya sumber daya yang memadai dalam jumlah dan kualitas
Kriteria Proses :
a. Menyusun alat pengendalian mutu sesuai dengan metode yang dipilih.
b. Melaksanakan upaya pengendalian mutu antara lain : audit
keperawatan/supervisi keperawatan, Gugus kendali mutu, Survey
kepuasan pasien, keluarga/ petugas, presentasi kasus dan ronde
keperawatan.
c. Menganalisa dan menginterpretasikan data hasil evaluasi pengendalian
mutu.
d. Menyusun upaya tindak lanjut
Kriteria Hasil :
a. Adanya dokumen hasil pengendalian mutu.
b. Adanya dokumen umpan balik dan upaya tindak lanjut
c. Adanya dokumen hasil survey kepuasan pasien, keluarga dan petugas
d. Adanya penampilan klinik tenaga keperawatan sesuai dengan standar
pelayanan keperawatan.
e. Menurunnya angka kejadian komplikasi sebagai akibat pemberian
asuhan keperawatan antara lain : dekubitus, jatuh, pneumonia,
pneumonia orthostatic, infeksi nosokomial, drop foot.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Standar merupakan spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara
dan metode yang disusun berdasarkan konsensus semua. Standar merupakan suatu
pernyataan tertulis tentang harapan yang spesifik. Standar merupakan suatu pedoman
atau model yang disusun dan disepakati bersama serta dapat diterima pada suatu
tingkat praktek untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Standar juga diartikan
sebagai suatu catatan minimum dimana terdapat kelayakan isi dan akhirnya
masyarakat mengakui bahwa standar sebagai model untuk ditiruuntuk menaikkan
ketepatan kualitatif atau kuantitatif yang spesifik.
B. Saran
Penulis berharap dengan adanya makalah tentang standar pelayanan keperawatan ini,
penulis khususnya dan para pembaca dapat memahami standar pelayanan
keperawatan tersebut. penulispun berharap adanya kritik saran dari para pembaca.
Karena semua itu untuk sempurnanya pembuatan makalah yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA