Puji syukur kita panjatkan kepada ALLAH.SWT.atas segala taufik, hidayah serta
inayahNya yang senantiasa tercurah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah konsep
dasar keperawatan ini tanpa adanya halangan dan hambatan yang berarti. Salawat serta salam
tidak lupanya kita kirimkan dan panjatkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW.
Penulis berharap makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan reverensi dan menjadi
gambaran bagi pembaca mengenai ilmu pendidikan khususnya yang berkaitan dengan “Standar
Praktek Keperawatan Professional”
Dalam proses penyusunan makalah ini, berkat bimbingan dan arahan serta bantuan dari
banyak pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan laancar tanpa melampaui batas
waktu yang telah ditentukan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna.Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi lebih sempurnanya
hasil diskusi kami.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan hubungannya sangat banyak keterlibatan dengan segmen manusia
dan kemanusiaan, oleh karena berbagai masalah kesehatan actual dan potensial.
Keperawatan memandang manusia secara utuh dan unik sehingga praktek keperawatan
upaya untuk memenuhi kebutuhan objektif pasien/klien. Keunikan hubungan ners dan
professional sejak tahun 1983, maka upaya perwujudannya bukanlah hal mudah di
maka PPNI harus memberikan respon, sensitive serta peduli untuk mengembangkan
keperawatan di Indonesia akan menjadi titik inovasi baru yang dapat digunakan sebagai :
salah satu tolak ukur efektifitas dan efisiensi pelayanan keperawatan dan ketiga
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Definisi
Menurut (Gillies, 1989,h.121), standar adalah suatu pernyataan diskriptif yang
menguraikan penampilan kerja yang dapat diukur melalui kualitas struktur, proses dan
hasil. Sedangkan menurut (ANA,1992,hl.1), standar merupakan pernyataan yang
mencakup kegiatan-kegiatan asuhan yang mengarah kepada praktek keperawatan
profesional. Menurut (Lokakarya Keperawatan Nasional tahun 1983), keperawatan
adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk
pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif (dikutip oleh Priharjo, 1995).
Pelayanannya juga ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat, baik sakit
maupun sehat yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia.
Menurut ( Gillies, 1989, h. 121), standar praktek keperawatan adalah suatu
pernyataan yang menguraikan suatu kualitas yang diinginkan terhadap pelayanan
keperawatan yang diberikan untuk klien Jadi dapat disimpulkan, bahwa standar praktek
keperawatan adalah batas ukuran baku minimal yang harus dilakukan perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan. Karena keperawatan telah meningkat
kemandiriannya sebagai suatu profesi, sejumlah standar praktek keperawatan telah
ditetapkan. Standar untuk praktek sangat penting sebagai petunjuk yang obyektif untuk
perawat memberikan perawatan dan sebagai kriteria untuk melakukan evaluasi asuhan
ketika standar telah didefinisikan secara jelas, klien dapat diyakinkan bahwa mereka
mendapatkan asuhan keperawatan yang berkualitas tinggi, perawat mengetahui secara
pasti apakah yang penting dalam pemberian askep dan staf administrasi dapat
menentukan apakah asuhan yang diberikan memenuhi standar yang berlaku
anggota profesi, setiap saat dapat mempertahankan sikap sesuai dengan standart
profesi keperawatan.
yang terjadi pada ruang lingkup praktek keperawatan dan bidang teknologi medis
akan mengakibatkan terjadinya peningkatan konflik antara nilai-nilai pribadi yang
memiliki perawat dengan pelaksana praktek yang dilakukan sehari-hari selain itu
menerima atau menolak tugas tersebut sesuai dengan nilai-nilai pribadi mereka.
Standar praktek keperawatan ini digunakan untuk mengetahui proses dan hasil
pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien sebagai fokus utamanya. Praktek
5. Pemberian pembelaan
Dua kategori standar keperawatan yang diterima secara luas adalah standar asuhan
(standar of care) atau pertanyaan yang menguraikan level asuhan yang akan diterima oleh
pasien,dan standar praktek. ( standar of practice) atau harapan terhadap kinerja perawat
dalam memberikan standar asuhan . Aktifitas pemantaan dan evaluasi memastikan bahwa
level perawatan pasien dan kinerja perawat telah dicapai dengan baik. Dua macam
kinerja ini di rancang untuk mendukung perawat dalam praktek sehari-hari dengan
menyediakan suatu sruktu untuk praktek tersebut dan untuk membantu perawat dalam
1. Standar praktek
Standar praktek meliputi kebijakan ( police ), uraian tugas (job deskription), dan
perawatan pasien. Ia juga menetapkan level kinerja yang perlu diperlihatkan oleh perawat
untuk memastikan bahwa standar asuhan akan dicapai dan menggambarkan definisi
institusi tentang apa yang dapat dilakukan oleh perawat. Kebijakan menetapkan sumber-
sumber atau kondisi yang harus tersedia untuk menfasilitasi pemberian asuhan. Uraian
semua staf yang memiliki peran atau posisi sebagai perawat. Sedangkan standar kinerja
diturunkan dari uraian tugas dan menyediakan ukuran untuk mengevaluasi level perilaku
kemajuan profesional.
2. Standar Asuhan
Standar asuhan meliputi prosedur, standar asuhan genetik, dan rencana asuhan (care
plans). Mereka merupakan alat untuk memastikan perawatan pasien yang aman dan
memastikan hasil yang berasal dari pasien ini. Prosedur adalah urain tahap pertahap
Protokol meliputi lima kategori utama: manajemen pasien dengan peralatan invasi,
manajemen pasien dengan peralatan non invatif; manajemen status fisiologis dan
harapan asuhan minimal yang disediakan bagi semua pasien diamanapun pasien dirawat.
Rencana asuhan dibuat dan biasanya mempunyai hubungan dengan diagnosa medis
1. Perawat
Pedoman membimbing perawat dalam menentukan tindakan keperawatan yang
dilakukan terhadap klien.
2. Rumah sakit
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan keperawatan di rumah sakit.
3. Klien
Perawatan yang tidak lama, biaya yang ditanggung keluarga menjadi ringan.
4. Profesi
Alat perencanaan mencapai target dan sebagai ukuran evaluasi.
5. Tenaga kesehatan lain
Mengetahui batas kewenangan dengan profesi lain sehingga dapat saling
menghormati dan bekerja sama dengan baik.
3.Pendidikan Keperawatan
Membantu dalan merencanakan isi kurikulum dan mengevaluasi penampilan kerja
mahasiswa.
4.Riset Keperawatan
Hasil proses evaluasi merupakan penilitian yang pertemuannya dapat memperbaiki dan
meningkatkan kualitas askep.
Lisensi Praktik
Badan yang berwenang memberikan lisensi berhak dan bertanggung jawab terhadap
pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh praktisi yang melakukan pelanggaran etis. Hukum atau
undang-undang tidak mengidentifikasi mutu kinerja, akan tetapi akan menjamin keselamatan
pelaksanaan standar praktik keperawatan secara minimal.
Undang-Undang kesehatan RI No.23 tahun 1992, Bab V Pasal 32 ayat 2 dan 3 menyebutkan:
Ayat 2:
Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dilakukan dengan pengobatan dan
atau perawatan.
Ayat 3:
Pengobatan dan atau perawatan dapat dilakukan berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu
keperawatan atau cara lain yang dapat dipertanggung jawabkan. Isi undang-undang
tersebut, dapat diartikan bahwa lisensi sangat diperlukan oleh perawat profesional dalam
melakukan kegiatan praktik secara brtanggung jawab. Pengertian lisensi adalah kegiatan
administrasi yang dilakukan oleh profesi atau departemen kesehatan berupa penerbitan
surat ijin praktek bagi perawat profesional diberbagai tatanan layanan kesehatan. Lisensi
diberikan bagi perawat sesuai keputusan menteri kesehatan RI
No.647/Menkes/SK/IV/2000 tentang registrsi dan praktik perawat. Whasington State
Nursing Practice Act(The State Nurses Association) menyatakan bahwa orang yang
terdaftar secara langsung bertanggung gugat dan bertanggung jawab terhadap individu
untuk memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas.
American nurse Association(ANA) membuat pernyataan yang sama dalam undang-
undang lisensi institusional menjadi lisensi individual, keperawatan secara konsisten
dapat mempertahankan:
1)Asuhan keperawatan yang berkualitas, baik sesuai tanggung jawab maupun tanggung
gugat perawat yang merupakan bagian dari lisensi profesi.
2)Bila perawat meyakini bahwa profesi serta kontribusinya terhadap asuhan kesehatan
adalah penting, maka mereka akan tampil dengan percaya diri dan penuh tanggung
jawab.
UU Praktek Keperawatan
Setiap negara bagian dan provinsi mendefinisikan sendiri cakupan praktek keperawatan, tetapi
sebagian besar memiliki aturan yang serupa. Definisi tentang praktek keperawatan
dipublikasikan oleh ANA pada tahun 1955 mencakup beberapa definisi yang mewakili cakupan
praktek keperawatan sebagaimana didefinisikan dalam sebagian besar negara bagian dan
provinsi. Namun demikian pada dekade terakhir beberapa negara bagian merevisi UU praktek
keperawatan mereka untuk menggambarkan pertumbuhan otonomi dan meluasnya peran
keperawatan dalam praktek keperawatan.
1. Standar I : Pengkajian
Perawat mengidentifikasi dan pengumpulan data tentang status kesehatan klien.
Kriteria pengukuran :
Prioritas pengumpulan data ditentukan oleh kondisi atau kebutuhan-kebutuhan klien
saat ini.
Data tetap dikumpulkan dengan tehnik-tehnik pengkajian yang sesuai .
Pengumpulan data melibatkan klien, orang-orang terdekat klien dan petugas
kesehatan..
Proses pengumpulan data bersifat sistematis dan berkesinambungan.
Data-data yang relevan didokumentasikan dalam bentuk yang mudah didapatkan
kembali.
2. Standar II :Diagnosa
Perawat menganalisa data yang dikaji untuk menentukan diagnosa.
Kriteria pengukuran :
Diagnosa ditetapkan dari data hasil pengkajian.
Diagnosa disahkan dengan klien, orang-orang terdekat klien, tenaga kesehatan bila
memungkinkan.
Diagnosa di dokumentasikan dengan cara yang memudahkan perencanaan
perawatan.
4. Standar IV : Perencanaan
Perawat menetapkan suatu rencana keperawatan yang menggambarkan intervensi
keperawatan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Kriteria pengukuran :
Rencana bersifat individuali sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan dan kondisi klien.
Rencana tersebut dikembangkan bersama klien, orang-orang terdekat klien dan
petugas kesehatan.
Rencana tersebut menggambarkan praktek keperawatan sekarang
Rencana tersebut didokumentasikan.
Rencana tersebut harus menunjukkan kelanjutan perawatan
5. Standar V : Implementasi
Perawat mengimplementasikan intervensi yang diidentifikasi dari rencana keperawatan.
Kriteria pengukuran :
Intervensi bersifat konsisten dengan rencana perawatan yang dibuat.
Intervensi diimplementasikan dengan cara yang aman dan tepat.
Intervensi didokumentasikan
6. Standar VI : Evaluasi
Perawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap hasil yang telah dicapai.
Kriteria pengukuran :
Evaluasi bersifat sistematis dan berkesinambungan.
Respon klien terhadap intervensi didokumentasikan.
Keefektifan intervensi dievaluasi dalam kaitannya dengan hasil.
Pengkajian terhadap data yang bersifat kesinambungan digunakan untuk merevisi
diagnosa, hasil-hasil dan rencana perawatan untuk selanjutnya,
Revisi diagnosa, hasil dan rencana perawatan didokumentasikan.
Klien, orang-orang terdekat klien dan petugas kesehatan dilibatkan dalam proses
evaluasi
b. Menurut DEPKES
Standar 1, pengumpulan data tentang status kesehatan klien atau pasien dilakukan
secara sistematik dan berkesinambungan. Data dapat diperoleh, dikomunikasikan dan
dicatat.
Standar 2, diagnosa keperawatan di rumuskan berdasarkan data status kesehatan.
Standar 3, rencana asuhan keperawatan meliputi tujuan yang dibuat berdasarkan
diagnosa keperawatan
Standar 4, rencana asuhan keperawatan meliputi prioritas dan pendekatan tindakan
keperawatan yang ditetapkan untuk mencapai tujuan yang di ususn berdasarkan
diagnosa keperawatan
Standar 5, tindakan keperawatan memberikan kesempatan klien atau pasien untuk
berpartisifasi dalam peningkatan, pemeliharaan, dan pemulihan kesehatan.
Standar 6, tindakan keperawatan membantu klien atau pasien untuk mengoptimalkan
kemampuan untuk hidup sehat
Standar 7, ada tidaknya kemajuan dalam pencapaina tujuan ditentukan oleh klien atau
pasien dan perawat.
Standar 8, ada tidaknya kemajuan dalam pencapaian tujuan memberi arah untuk
melakukan pengkajian ulang, pengetaruran kembali urutan priorits, penetapan tujuan
baru dan perbaikan rencana asuhan keperawatan.
c. Menurut PPNI
Menurut Dewan Pertimbangan Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
(DPP PPNI) tahun 1999, standar praktik keperawatan merupakan komitmen professi
keperawatan dalam melindungi masyarakat terhadap praktik yang dilakukan oleh
anggota profesi.
Di dalamnya terdapat penegasan tentang mutu pekerjaan seorang perawat yang
dianggap baik, tepat, dan benar, yang digunakan sebagai pedoman dalam pemberian
pelayanan kepeawatan diantarannya sebagai berikut.
Meningkatkan mutu asuhan keperawatan dengan memberikan perhatian
padaupaya dan peningkatan kinerja perawat terhadap target pencapaian tujuan.
Meminimalkan tindakan-tindakan yang tidak bermanfaat bagi klien
sehinggadapat menekan biaya perawatan.
Menjaga mutu asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien dimasyarakat,
komunitas, kelompok dan keluarg
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi SPK
Proses keperawatan adalah faktor penting dalam survival pasien dan dalam aspek-
aspek pemeliharaan, rehabilitatif dan preventif perawatan kesehatan (Doengoes,2000).
Proses keperawatan terbagi menjadi 5 langkah yaitu pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Dengan tidak di lakukannya
proses keperawatan yang benar maka pasien tidak mendapat asuhan keperawatan
untuk mengatasi masalah kesehatan dan mencegah masalah kesehatan yang baru
bahkan memperlambat proses kesembuhan dari pasien tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi standar praktek keperawatan antara lain
Kecakapan intelaktual
Ilmu pengetahuan
Percaya diri perawat
Sarana
Komunikas
Pengalaman kerja perawat
Motivasi pasien untuk sembuh
Kedisiplinan
2.5 Kegunaan Standar Praktek Keperawatan
Tujuan utama standar memberikan kejelasan dan pedoman untuk mengidentifikasi ukuran
dan penilaian hasil akhir, dengan demikian standar dapat meningkatkan dan memfasilitasi
perbaikan dan pencapaian kualitas asuhan keperawatan.
a. Pendidikan
Membantu dalan merencanakan isi kurikulum dan mengevaluasi penampilan kerja mahasiswa.
b. Puskesmas
Dapat digunakan untuk mengetahui batas kewenangan dengan profesi lain sehingga dapat
saling menghormati dan bekerja sama secara baik dalam menjalankan pekerjaan sesuai
profesinya dan meningkatkan pelayanan tentunya.
untuk meningkatkan asuhan atau pelayanan keperawatan dengan cara memfokuskan kegiatan
atau proses pada usaha pelayanan untuk memenuhi layanan kesehatan masyarakat.
c. Rumah Sakit
Dengan penggunaan standar praktek keperawatan ini tentunya akan meningkatkan efisiensi
serta juga efektifitas pelayanan keperawatan dan ini akan berefek kepada penurunan lama
rawat pasien di rumah sakit.
Menurut DEPKES memiliki 8 standar keperawatan dan menurut PPNI standar praktik
keperawatan merupakan komitmen professi keperawatan dalam melindungi masyarakat
terhadap praktik yang dilakukan oleh anggota profesi.
Kegunaan standar praktek keperawatan yaitu bisa digunakan sebagai acuan
pencapaian dibidang pendidikan, puskesmas dan rumah sakit.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pengembangan standar praktek keperawatan di Indonesia merupakan tanggung
jawab PPNI karena tekanan dan tuntutan kebutuhan terhadap kualitas asuhan
keperawatan makin tinggi. Pengertian standar sangat luas namun harus dapat
diterima dan dicapai. Dalam pengembangan standar dibutuhkan sumber-sumber
pengembangan standar keperawatan. Tujuan dan manfaat standar keperawatan
pada dasarnya mengukur kualitas asuhan kinerja perawat dan efektifitas
menejemen organisasi. Dalam pengembangan standar menggunakan pendekatan
dan kerangka kerja yang lazim sehingga dapat ditata siapa yang bertanggung
jawab mengembangkan standar bagaimana proses pengembangan tersebut.
Berbagai jenis keperawatan dapat dikembangkan dengan focus, orientasi dan
pendekatan yang saling mendukung. Standar asuhan berfokus pada hasil pasien,
standar praktik berorientasi pada kinerja perawat professional untuk
memberdayakan proses keperawatan. Standar finansial juga harus dikembangkan
dalam pengelolaan keperawatan sehingga dapat bermanfaat bagi pasien, profesi
perawat dan organisasi pelayanan
2. Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca supaya mempelajari dan menelaah makalah ini
sebagai referensi dalam belajar. Untuk teman-teman mahasiswa supaya lebih giat dalam
belajar
DAFTAR PUSTAKA
http://ermatayuni64.wordpress.com/2012/11/17/standar-praktek-keperawatan.html
http://sixxmee.blogspot.com/2012/10/standar-praktik-keperawatan.html