Anda di halaman 1dari 14

STANDAR KINERJA

PROFESIONAL KEPERAWATAN

DI
S

OLEH:
KELOMPOK : 2

NAMA : FITRAH RAHMI


EKA RAHMI ANNISA S
ALFI SYAHRIN
NANDA ARIYANI
AISA NABAWI
PEMBIMBING: Ns. T.M SABIL, S.Kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


MEDIKA NURUL ISLAM SIGLI
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan limpahan karunia
yang tidak terhingga sehingga penyusunan makalah ini terselesaikan dengan
baik, shalawat dan salam kepada janjungan alam Nabi besar Muhammad Saw.
pembawa risalah Allah swt mengandung pedoman hidup yang terang bagi umat
manusia didunia dan diakhirat.

Kami sadar bahwa penyusun makalah ini sangatlah jauh dari


kesempurnaan, maka dari ini saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi para pembaca khususnya
mahasiswa/i. Semoga juga menjadi amal yang baik dan diterima disisi Allah
SWT. Amiin.

Sigli, Oktober 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan hubungannya sangat banyak keterlibatan dengan segmen
manusia dan kemanusiaan, oleh karena berbagai masalah kesehatan actual dan
potensial. Keperawatan memandang manusia secara utuh dan unik sehingga
praktek keperawatan membutuhkan penerapan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang kompleks sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan objektif
pasien/klien. Keunikan hubungan ners dan klien harus dipelihara interaksi
dinamikanya dan kontuinitasnya. Penerimaan dan pengakuan keperawatan sebagai
pelayanan professional diberikan dengan perawat professional sejak tahun 1983,
maka upaya perwujudannya bukanlah hal mudah di Indonesia. Disisi lain
keperawatan di Indonesia menghadapi tuntutan dan kebutuhan eksternal dan
internal yang kesemuanya membutuhkan upaya yang sungguh – sungguh dan
nyata keterlibatan berbagai pihak yang terkait dan berkepentingan.

Dalam kaitannya dengan tanggungjawab utama dan komitmen tersebut di atas


maka PPNI harus memberikan respon, sensitive serta peduli untuk
mengembangkan standar praktek keperawatan. Diharapkan dengan pemberlakuan
standar praktek keperawatan di Indonesia akan menjadi titik inovasi baru yang
dapat digunakan sebagai : pertama falsafah dasar pengembangan aspek – aspek
keperawatan di Indonesia, kedua salah satu tolak ukur efektifitas dan efisiensi
pelayanan keperawatan dan ketiga perwujudan diri keperawatan professional.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan praktek keperawatan ?
2. Apa ciri – ciri standar praktek keperawatan ?
3. Bagaimana tipe standar praktek keperawatan ?
4. Apa tujuan praktek standar keperawatan ?
5. Apa manfaat praktek keperawatan ?
6. Bagaimana metode dan implementasi standar keperawatan ?
7. Apa yang dimaksud dengan standar pendidikan keperawatan ?
8. Bagaimana tingkat jenjang pendidikan keperawatan ?
9. Bagaimana pelayanan keperawatan dirumah sakit ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Standar adalah suatu pernyataan diskriptif yang menguraikan penampilan
kerja yang dapat diukur melalui kualitas struktur, proses dan hasil (Gillies,
1989,h.121).
Standar praktek keperawatan adalah suatu pernyataan yang menguraikan
suatu kualitas yang diinginkan terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan
untuk klien ( Gillies, 1989)
Standar merupakan pernyataan yang mencakup kegiatan-kegiatan asuhan
yang mengarah kepada praktek keperawatan profesional (ANA,1992,h.1)
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat, berbentuk
pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif , ditujukan kepada
individu,keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup
kehidupanmanusia (lokakarya Nasional 1983).
Fokus utama standar praktek keperawatan adalah klien. Digunakan untuk
mengetahui proses dan hasil pelayanan keperawatan yang diberikan dalam upaya
mencapai pelayanan keperawatan. Standar praktik keperawatan merupakan acuan
untuk praktik keperawatan yang harus dicapai oleh seorang perawat dan
dikembangkan untuk membantu perawat melakukan validasi mutu dan
mengembangkan keperawatan.

B. Ciri – ciri Standar Praktek Keperawatan


Standar praktek keperawatan ini digunakan untuk mengetahui proses dan
hasil pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien sebagai fokus
utamanya.
Praktek keperawatan profesional mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Otonomi dalam pekerjaan
2. Bertanggung jawab dan bertanggung gugat
3. Pengambilan keputusan yang mandiri
4. Kolaborasi dengan disiplin lain
5. Pemberian pembelaan
6. Memfasilitasi kepentingan pasien

C. Tipe Standar Keperawatan


Dua kategori standar keperawatan yang diterima secara luas adalah standar
asuhan (standar of care) atau pertanyaan yang menguraikan level asuhan yang
akan diterima oleh pasien,dan standar praktek. (standar of practice) atau harapan
terhadap kinerja perawat dalam memberikan standar asuhan . Aktifitas pemantaan
dan evaluasi memastikan bahwa level perawatan pasien dan kinerja perawat telah
dicapai dengan baik. Dua macam kinerja ini di rancang untuk mendukung perawat
dalam praktek sehari-hari dengan menyediakan suatu sruktur untuk praktek
tersebut dan untuk membantu perawat dalam mengidentifikasi kontribusi
keperawatan dalam perawatan pasien.
1. Standar praktek
Standar praktek meliputi kebijakan (police), uraian tugas (job deskription),
dan standar kinerja (performance standar). Ia menuntun perawat dalam
melaksanakan perawatan pasien. Ia juga menetapkan level kinerja yang perlu
diperlihatkan oleh perawat untuk memastikan bahwa standar asuhan akan dicapai
dan menggambarkan definisi institusi tentang apa yang dapat dilakukan oleh
perawat. Kebijakan menetapkan sumber-sumber atau kondisi yang harus tersedia
untuk menfasilitasi pemberian asuhan.
Uraian tugas mencerminkan kompetensi, pendidikan, dan pengalaman yang
diperlukan bagi semua staf yang memiliki peran atau posisi sebagai perawat.
Sedangkan standar kinerja diturunkan dari uraian tugas dan menyediakan ukuran
untuk mengevaluasi level perilaku perawat yang didasarkan atas pengetahuan,
ketrampilan, dan pencapaian aktifitas kemajuan profesional.
2. Standar Asuhan
Standar asuhan meliputi prosedur, standar asuhan genetik, dan rencana
asuhan (care plans). Mereka merupakan alat untuk memastikan perawatan pasien
yang aman dan memastikan hasil yang berasal dari pasien ini. Prosedur adalah
urain tahap pertahap tentang bagaimana melakukan keterampilan psikomotor dan
bersifat orientasi tugas. Protokol meliputi lima kategori utama: manajemen pasien
dengan peralatan invasi, manajemen pasien dengan peralatan non invatif;
manajemen status fisiologis dan psikologis; dan diagnosa keperawatan tertentu.
Standar asuhan genetik menguraikan harapan asuhan minimal yang disediakan
bagi semua pasien diamanapun pasien dirawat. Rencana asuhan dibuat dan
biasanya mempunyai hubungan dengan diagnosa medis pasien dan diagnosa
keperawatan pasien.

D. Tujuan Standar Praktek Keperawatan


Standar praktek keperawatan mempunyai tujuan umum untuk meningkatkan
asuhan atau pelayanan keperawatan dengan cara memfokuskan kegiatan atau
proses pada usaha pelayanan untuk memenuhi kriteria pelayanan yang diharapkan
berguna bagi :
1. Perawat
Pedoman membimbing perawat dalam menentukan tindakan keperawatan
yang dilakukan terhadap klien.
2. Rumah sakit
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan keperawatan di rumah
sakit.
3. Klien
Perawatan yang tidak lama, biaya yang ditanggung keluarga menjadi
ringan.
4. Profesi
Alat perencanaan mencapai target dan sebagai ukuran evaluasi.
5. Tenaga kesehatan lain
Mengetahui batas kewenangan dengan profesi lain sehingga dapat saling
menghormati dan bekerja sama dengan baik.

E. Manfaat Praktek Keperawatan


1. Praktek Klinis
Memberikan serangkaian kondisi untuk mengevaluasi kualitas askep dan
merupakan alat mengukur mutu penampilan kerja perawat guna memberikan
feeedback untuk perbaikan.
2. Administrasi Pelayanan Keperawatan
Memberikan informasi kepada administrator yang sangat penting dalam
perencanaan pola staf, program pengembangan staf dan mengidentifikasi isi dari
program orientasi.
3. Pendidikan Keperawatan
Membantu dalan merencanakan isi kurikulum dan mengevaluasi
penampilan kerja mahasiswa.
4. Riset Keperawatan
Hasil proses evaluasi merupakan penilitian yang pertemuannya dapat
memperbaiki dan meningkatkan kualitas askep.
5. Sistem Pelayanan Kesehatan
Implementasi standar dapat meningkatkan fungsi kerja tim kesehatan
dalam mengembangkan mutu askep dan peran perawat dalam tim kesehatan
sehingga terbina hubungan kerja yang baik dan memberikan kepuasan bagi
anggota tim kesehatan.

F. Metode dan Implementasi Standar Praktek Keperawatan


Metode yang digunakan untuk menyusun standar keperawatan, yaitu:
1. Proses Normatif: Standar dirumuskan berdasarkan pendapat ahli
profesional dan pola praktek klinis perawat di dalam suatu badan/institusi
tertentu.
2. Proses Empiris: Standar dirumuskan berdasarkan hasil penilitian dan
praktek keperawatan yang dapat dipertanggung jawabkan.
a. Pendidikan Keperawatan
Pendidikan keperawatan di indonesia mengacu kepada UU No. 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jenis pendidikan
keperawatan di Indonesia mencakup:
1) Pendidikan Vokasional
yaitu jenis pendidikan diploma sesuai dengan jenjangnya untuk
memiliki keahlian ilmu terapan keperawatan yang diakui oleh
pemerintah Republik Indonesia.
2) Pendidikan Akademik
yaitu pendidikan tinggi program sarjana dan pasca sarjana yang
diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan
tertentu
3) Pendidikan Profesi
yaitu pendidikan tinggi setelah program sarjana yang
mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan
persyaratan keahlian khusus.
Sedangkan jenjang pendidikan keperawatan mencakup program
pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis dan doktor.Sesuai
dengan amanah UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003 tersebut Organisasi
Profesi yaitu Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan
Asosiasi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI), bersama dukungan dari
Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), telah menyusun
dan memperbaharui kelengkapan sebagai suatu profesi.
Sejak 2008 PPNI, AIPNI dan dukungan serta bekerjasama dengan
Kemendiknas melalui project Health Profession Educational Quality
(HPEQ), memperbaharui dan menyusun kembali Standar Kompetensi
Perawat Indonesia, Naskah Akademik Pendidikan Keperawatan
Indonesia, Standar Pendidikan Ners, standar borang akreditasi
pendidikan ners Indonesia. dan semua standar tersebut mengacu pada
Peraturan Presiden Nomor.8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI) dan sat ini sudah diselesaikan menjadi
dokumen negara yang berkaitan dengan arah dan kebijakan tentang
pendidikan keperawatan Indonesia.
Jenjang Pendidikan Tinggi Keperawatan Indonesia dan sebutan Gelar:
1) Pendidikan jenjang Diploma Tiga keperawatan lulusannya
mendapat sebutan Ahli Madya Keperawatan (AMD.Kep)
2) Pendidikan jenjang Ners (Nurse) yaitu (Sarjana+Profesi),
lulusannya mendapat sebutan Ners(Nurse),sebutan gelarnya (Ns)
3) Pendidikan jenjang Magister Keperawatan, Lulusannya mendapat
gelar (M.Kep)
Pendidikan jenjang Spesialis Keperawatan, terdiri dari:
a) Spesialis Keperawatan Medikal Bedah, lulusannya (Sp.KMB)
b) Spesialis Keperawatan Maternitas, Lulusannya (Sp.Kep.Mat)
c) Spesialis Keperawatan Komunitas, Lulusannya (Sp.Kep.Kom)
d) Spesialis Keperawatan Anak, Lulusannya (Sp.Kep.Anak)
e) Spesialis Keperawatan Jiwa, Lulusannya (Sp.Kep.Jiwa)
4) Pendidikan jenjang Doktor Keperawatan, Lulusannya (Dr.Kep)
Lulusan pendidikan tinggi keperawatan sesuai dengan level KKNI,
adalah sebagai berikut:
Diploma tiga Keperawatan – Level KKNI 5
a) Ners (Sarjana+Ners) – Level KKNI
b) Magister keperawatan – Level KKNI 8
c) Ners Spesialis Keperawatan – Level KKNI 8
d) Doktor keperawatan – Level KKNI 9
b. Standar Pelayanan Rumah Sakit
Rumah sakit sebagai sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam
mempercepat peningkatan derajat kesehatan kesehatan masyarakat. Rumah
sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan
standar yang ditetapkan dan dapat dijangkau seluruh lapisan masyarakat.
Standar adalah keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan
sempurna yang dipergunakan sebagai batas penerimaan minimal (Clinical
Practice Guideline, 1990 dalam Azwar, 1996).
Pelayanan kesehatan adalah suatu sistem lembaga, orang,
tekonologi dan sumber daya yang dirancang untuk meningkatkan status
kesehatan suatu populasi, Â misalnya pencegahan, promosi, pengobatan
dan sebagainya (Adikoesoemo, 1997).
Standar pelayanan yang harus dimiliki oleh rumah sakit menurut
Azwar (1996) adalah sebagai berikut:
1) Pelayanan farmasi harus dilakukan dibawah pengawasan tenaga ahli
farmasi yang baik
2) Rumah sakit harus menyediakan pelayanan laboratorium patologi
anatomi dan patologi klinik
3) Rumah sakit harus menyediakan ruang bedah lengkap dengan
fasilitasnya
4) Rumah sakit harus dibangun, dilengkapi dan dipelihara dengan baik
untuk menjamin kesehatan dan keselamatan pasiennya.
Mutu pelayanan hanya dapat diketahui apabila telah dilakukan
penilaian-penilaian, baik terhadap tingkat kesempurnaan, sifat, wujud, ciri-
ciri pelayanan kesehatan dan kepatuhan terhadap standar pelayanan. Setiap
orang mempunyai kriteria untuk kualitas dan mempunyai
cara-cara penilaian yang berbeda.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengembangan standar praktek keperawatan di Indonesia merupakan
tanggung jawab PPNI karena tekanan dan tuntutan kebutuhan terhadap kualitas
asuhan keperawatan makin tinggi. Pengertian standar sangat luas namun harus
dapat diterima dan dicapai. Dalam pengembangan standar dibutuhkan sumber-
sumber pengembangan standar keperawatan.
Tujuan dan manfaat standar keperawatan pada dasarnya mengukur kualitas
asuhan kinerja perawat dan efektifitas menejemen organisasi. Dalam
pengembangan standar menggunakan pendekatan dan kerangka kerja yang lazim
sehingga dapat ditata siapa yang bertanggung jawab mengembangkan standar
bagaimana proses pengembangan tersebut.
Pendidikan keperawatan di indonesia mengacu kepada UU No. 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jenis pendidikan keperawatan di
Indonesia mencakup: Pendidikan Vokasional , Pendidikan Akademik dan
Pendidikan Profesi.
Standar pelayanan yang harus dimiliki oleh rumah sakit menurut Azwar (1996)
adalah sebagai berikut:
1. Pelayanan farmasi harus dilakukan dibawah pengawasan tenaga ahli
farmasi yang baik
2. Rumah sakit harus menyediakan pelayanan laboratorium patologi anatomi
dan patologi klinik
3. Rumah sakit harus menyediakan ruang bedah lengkap dengan fasilitasnya
4. Rumah sakit harus dibangun, dilengkapi dan dipelihara dengan baik untuk
menjamin kesehatan dan keselamatan pasiennya.
B. Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca supaya mempelajari dan menelaah
makalah ini sebagai referensi dalam belajar. Untuk teman-teman mahasiswa
supaya lebih giat dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA

Potter, P.A., dan Perry, A.G. (2009). Fundamental of Nursing. Seven Edition.
(Terj. Andrina Ferderika). Jakarta: Salemba Medika.
Khotimah, Standar Praktek Keperawatan, https:// sites.google.com /site/stikes
husada/ikd-1 /standar-praktek- keperawaan
Ohana R. Kawonal, standar praktek keperawatan profesional di – indonesia,
2011

Anda mungkin juga menyukai