Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT VIRGINIA HENDERSON PADA


PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER
Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia
Dosen Pengampu: Rizki Yeni Wulandari,S.Kep.,NS.,M.Kep

DISUSUN OLEH:
Aji Guntoro (210101007)
Devita Agustina (210101043)
Dewi Ratna Sari (210101020)
Fellya Rahma Dewi (210101013)
Hafizh Taufixurohman (210101010)
Jingga Marsanda (210101024)
Muhammad Gofar Mualim (210101042)
Wika Nopitasari (210101040)

JURUSAN S 1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
yang berjudul “Kebutuhan Dasar Manusia Virginia Henderson Pada Pasien Jantung
Koroner” tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat
membangun guna kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Dosen pengampu Rizki Yeni
Wulandari,S.Kep.,NS.,M.Kep yang telah membantu memberikan referensi dan pendapat dalam
makalah ini. Serta kami berharap agar makalah tentang “Kebutuhan Dasar Manusia Virginia
Henderson Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner” ini dapat memberikan manfaat bagi
teman-teman pembaca.

Pringsewu, 12 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I .........................................................................................................................................5
PENDAHULUAN ......................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian ..........................................................................................................6
1.3.1 Tujuan Umum ........................................................................................................6
1.3.2 Tujuan Khusus .......................................................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................................6
BAB II ........................................................................................................................................7
TINJAUAN TEORI ....................................................................................................................7
2.1 Konsep Dasar Kebutuhan Dasar Manusia ......................................................................7
2.1.1 Kebutuhan Dasar Manusia .....................................................................................7
2.1.2 Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Teori Virginia Henderson ..............................7
2.1.3 Paradigma Keperawatan Menurut Virginia Henderson ...........................................8
2.1.4 Manusia Sebagai Makhluk Holistik ........................................................................9
2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia ...........9
2.1.6 Ciri - Ciri Kebutuhan Dasar Manusia .....................................................................9
2.1.7 Masalah Yang Berhubungan Dengan Kebutuhan Dasar Manusia ......................... 10
2.1.8 Penerapan Kebutuhan Dasar Manusia dalam Praktik Keperawatan ....................... 11
BAB III ..................................................................................................................................... 12
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 12
2.2 Konsep Dasar Ilmu Penyakit Dalam ............................................................................ 12
2.2.1 Definisi Jantung ................................................................................................... 12
2.2.2 Fungsi Jantung ..................................................................................................... 12
2.2.3 Definisi Penyakit Jantung Koroner (PJK) ............................................................. 12
2.2.4 Patofisiologi PJK ................................................................................................. 12
2.2.5 Faktor Resiko ....................................................................................................... 13
2.2.6 Tanda Tanda Gelaja PJK ...................................................................................... 13
2.2.7 Anggapan Yang Salah Tentang PJK ..................................................................... 13
2.2.8 Upaya Yang Dilakukan Dalam Penanganan PJK .................................................. 13
BAB IV..................................................................................................................................... 15
PENUTUP ................................................................................................................................ 15
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 15
3.2 Saran........................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 16
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia adalah makhluk biopsikososial dimana manusia mempunyai kebutuhan untuk
memenuhi kehidupannya, dari kebutuhan makan, bernapas, istirahat, dan eliminisasi. Setiap
manusia pada dasarnya memiliki kebutuhan yang sama, akan tetapi adanya suatu budaya, maka
kebutuhan manusia ikut berubah. Manusia mempunyai cara yang berbeda-beda untuk memenuhi
kebutuhannya, setiap orang itu menyesuaikan pada dirinya dengan prioritas yang ada. Jika
manuasia gagal dalam memenuhi kebutuhannya, manusia akan berfikir secara keras dan bergerak
untuk berusaha untuk mendapatkannya (Fuji et al, 2014). Sehingga pasien yang mempunyai
penyakit dalam membutuhkan bantuan ataupun pertolongan kepada perawat maupun keluarga,
karena pada dasarnya individu tidak mampu mencukupi kebutuhannya sendiri (Kasiati &
Rosmalwati, 2016).
Kebutuhan dasar manusia adalah unsur-unsur yang dibutuhan oleh semua manusia dalam
mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang bertujuan untuk
mempertahankan kehidupan dan kesehatan (Tarwoto,2018). Kebutuhan dasar manusia memiliki
beberapa teori, salah satunya kebutuhan dasar manusia menurut Virginia Henderson yang
mencakup seluruh kebutuhan dasar manusia. Virginia membagi menjadikan 14 komponen yaitu
dimana manusia dapat bernafas secara normal, makan dan minum secara adekuat, defekasi setiap
harinya (eliminasi)secara lancar, dapat memposisikan yang diinginkan untuk berjalan, tidur dan
istirahat dengan tenang, memilih pakaian yang nyaman untuk dipakai, menjaga suhu tubuh
dalam rentang normal, menjaga kebersihan diri, menghindari bahaya dari lingkungan,
berkomunikasi dengan orang lain dalam mengekspresikan sesuai kebutuhan,beribadah sesuai
dengan keyakinan, membantu pasien untuk bekerja atau aktifitas produktif, bermain dalam
bentuk rekreasi, dan belajar untuk keinginan yang mengarahkan pada perkembangan (Asmadi,
2008). Teori virginia henderson dari 14 komponen dibagi menjadi 3 golongan yaitu fisiologis,
sosial, spiritual. Adapun dari 4 golongan tersebut yang termasuk dalam golongan fisiologis
adalah bernafas secara normal, eliminasi, tidur dan istirahat, mengganti pakaian,
mempertahankan suhu secara normal, dan menghindari bahaya dari lingkungan. Golongan sosial
menyebutkan bekerja sebagai modal untuk membiayai kebutuhan hidup dan bermain atau
berpartisipasi dalam bentuk rekreasi. Golongan spiritual adalah beribadah sesuai dengan
kepercayaan dan agamanya ( Wahit et al, 2015).
Selain itu ada beberapa faktor lain diantaranya, kesehatan umum dimana pasien kurang
latihan fisik sehingga menimbulkan efek yang tidak nyaman, faktor tingkat kesadaran, nutrisi,
emosi, tingkat pendidikan, dan tingkat pengetahuan (Kozier, 2010).
Perawat harus bertanggung jawab dalam membantu pasien dan keluarga untuk mencapai
kemandiriannya. Tindakan asuhan keperawatan harus bekerjasama dengan baik anatara perawat
yang satu dengan perawat lain dalam memberikan pengetahuan, motivasi dalam memenuhi
kebutuhannya sehingga kemandirian pasien setelah operasi dapat tercapai. Peran perawat sebagai
pemberi asuhan keperawatan maupun educator dimana dapat dilakukan dengan memperhatikan
keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pelayanan keperawatan dengan
menggunakan diagnosa keperawatan agar bisa dirancang sesuai dengan kebutuhan dasar
manusia. Dan peran educator perawat membantu pasien tentang pengetahuan kesehatan,
sehingga terjadi perubahan perilaku dari pasien setelah dilakukan pendidikan kesehatan oleh
perawat (Marlina, 2013).

1.2 Rumusan Masalah


“Bagaimana Gambaran Masalah Kebutuhan Dasar Manusia Berdasarkan Teori Virginia
Henderson yang dialami pada Pasien Penyakit Jantung Koroner”.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran gambaran masalah kebutuhan dasar manusia berdasarkan
teori Virginia Henderson yang dialami pada pasien penyakit jantung koroner.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi masalah kebutuhan dasar manusia pada pasien penyakit jantung
koroner.
2. Mengidentifikasi masalah kebutuhan fisiologis (bernafas secara normal, makan dan
minum, eliminasi, bergerak dan mempertahankan postur, tidur dan istirahat, memilih
pakaian yang tepat, mempertahankan suhu tubuh, menjaga kebersihan diri, menghindari
dari lingkungan).

1.4 Manfaat Penelitian


Menambahkan pengetahuan dalam upaya peningkatan kualitas personal dan sarana untuk
meningkatkan pengetahuan terhadap masalah kebutuhan dasar manusia pasien jantung koroner
serta sebagai masukan agar lebih meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan
kepada pasien.
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Kebutuhan Dasar Manusia


2.1.1 Kebutuhan Dasar Manusia
Kebutuhan dasar manusia adalah unsur-unsur yang dibutuhkan manusia dalam
mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang bertujuan untuk
mempertahankan kehidupan maupun kesehatan. Kebutuhan menyatakan bahwa bahwa setiap
manuasia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu fisisologis, keamanan, cinta, harga diri, dan
aktualisasi diri (Wahit et al, 2015).
Kebutuhan dasar manusia berfokus dalam asuhan keperawatan. Bagi pasien yang
mengalami masalah pada keseahatan, maka kemungkinan ada salah satau atau beberapa
kebutuhan dasar manusia yang terganggu (Tarwoto, 2010).
2.1.2 Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Teori Virginia Henderson
Teori Virginia Henderson membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Virginia
Hederson menyimpulkan bahwa asuhan keperawatan dasarnya pada setiap situasi keperawatan,
sehingga perawat dapat bekerja pada semua dibidang yang khusus di rumah sakit. Virginia
Henderson merupakan ahli teori keperawatan yang penting dan memberi pengaruh besar pada
keperawatan sebagai profesi yang mendunia.virginia Virginia Henderson mengharapkan pasien
menjadi salah satu titik fokus perhatian bagi perawat dan profesional lainnya. Virginia
Henderson tidak menyukai, bila pasien sebagai penerima asuhan keperawatan tidak dilindungi
dari malpraktek, sehingga Hendorson berpikir bahwa profesi yang mempengaruhi kehidupan
manusia harus memiliki fungsi yang jelas. Sehingga fungsi dari perawat adalah membantu
pasien, sehat atau sakit, dalam memberikan keehatan atau pemulihan atau kematian yang damai
yang dapat dilakukan tanpa bantuan jika memiliki kekuatan, kemauan atau pengetahuan, dan
melakukan dengan cara tersebut dapat membantu kemandirian secara cepat.
Pemikiran Virginia Henderson dipengaruhi oleh Edward Thorndyke, yang banyak
melakukan penelitian tentang bidang kebutuhan dasar manusia. Berdasarkan teori Edward
Thorndyke dan definisi tentang keperawatan, Virginia Henderson membagi tugas keperawatan
menjadi 14 komponen yang berusaha untuk memenuhi kehidupan manusia. Pembagian dari 14
komponen kebutuhan dasar manusia dijadikan pilar dari model keperawatan, Virginia Henderson
menyatakan bahwa perawat harus selalu mengakui pola kebutuhan dasar pasien harus dipenuhi
dan perawat harus selalu mencoba menempatkan dirinya pada posisi pada pasien. Adapun
kebutuhan dasar manusia menurut teori Virgina Henderson meliputi 14 komponen (Aini, 2018).
1. Bernapas secara normal.
2. Makan dan minum yang cukup.
3. Eliminasi (BAK dan BAB).
4. Bergerak dan mempertahankan postur yang diinginkan.
5. Tidur dan istirahat.
6. Memilih pakaian yang tepat dan sesuai.
7. Mempertahankan suhu tubuh dalam kaisaran yang normal.
8. Menjaga kebersihan diri dan penampilan (mandi).
9. Menghindari bahaya dari lingkungan dan menghindari bahaya orang lain.
10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengekspresikan emosi, kebutuhan, dan
kehawatiran.
11. Beribadah sesuai dengan agamanya dan kepercayaannya.
12. Bekerja untuk modal membiyayai kebutuhan hidup.
13. Bermain atau berpartisipasi dalam bentuk rekreasi.
14. Belajar, menemukan, atau memuaskan rasa ingin tau yang mengarah pada perkembangan
yang normal, kesehatan, dan penggunaan fasilitas kesehatan yang tersedia.

2.1.3 Paradigma Keperawatan Menurut Virginia Henderson


Definisi paradigam keperawatan menurut Virginia Hnderson (Aini, 2018)
1. Manusia
Individu terdiri dari 4 dasar elemen yang merupakan bagian dari 14 kebutuhan
dasar manusia, yaitu terdiri dari kebutuhan biologis (1-9), psikologis (10,14), social (12-
13), dan spiritual (11). Individu merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Jiwa
dan raganya adalah kesatuan. Setiap manusia berupaya untuk mempertahankan
keseimbangan fisiologis dan emosionalnya.
2. Lingkungan
Individu berada dalam hubungan timbal balik dengan keluarga. Masyarakat
mengharapkan perawat untuk membantu individu yang tidak mampu melakukan aktivitas
secara mandiri. Masyarakat harus berkontribusi terhadap peningkatan kualitas pendidik
keperawatan yang memungkinkan perawat lebih memahami pasien sebagai penerima
asuhan keperawatan dan lingkungan yang mempengaruhi seseorang. Virginia Henderson
mendifinisikan lingkungan sebagai salah stu faktor eksternal dan kondisi mempengaruhi
kehidupan dan sebagai perkembangan manusia.
3. Sehat dan sakit
Definisi dari kesehatan didasarkan pada kemampuan individu untuk memenuhi
fungsinya secara independen dari 14 elemen. Perawat harus ,menekan dukungan
kesehatan, mencegah gelaja penyakit, dan pengobatan penyakit. Kesejahteraan dan
kesehatan sangat dibutuhkan. Kesehatan dapat mempengaruhi oleh usia, lingkungan,
budaya, kemampuan fisik dan intelektual individu, keseimbangan emosiobal seseorang.
Fungsi perawat menurut Virginia Henderson adalah sebagai professional medis
independen.
4. Keperawatan
Tujuan utama dari keperawatan adalah mempertahankan kemandirian maksimal
individu sehingga dapat menjalankan kehidupan yang berharga. Bila potensi invidu tidak
memuaskan, kurangnya independensi dikompensasikan dengan pemberi asuhan
keperawatan yang tepat. Fungsi perawat adalah memulihkan kesehatan, membantu invidu
memperoleh kembali kemandirian dengan segera mungkin atau mengoptimalkan
kesejahteraan. Kesehatan dan kesejahteraan yang sehat tercermin dari kemandirian.
Tepatnya keperawatan didefisinikan perawat untuk memberikan kegiatan keperawatan
secara mandiri.
2.1.4 Manusia Sebagai Makhluk Holistik
Manusia sebagai makhluk holistik adalah makhluk yang utuh atau menyeluruh yang
terdiri dari unsur biologis, fisiologis, sosial dan spriritual. Dalam teori holistik menjelaskan
bahwa semua organisme hidup saling berinteraksi. Adanya gangguan pada salah satu bagian
akan mempengaruhi bagian lainnya. Saat mempelajari salah satu bagian manusia, perawat harus
mempertimbangkan yang berkaitan pada bagian tersebut. Selain itu perawat, juga harus harus
mempertimbangkan interaksi pada indivisu dengan lingkungan eksternalnya (Wahit et al, 2015).
2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia
Pemenuhan kebutuhan dasar pada manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor (Walyani,
2015). Sebagai berikut :
1. Penyakit, adanya penyakit dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai perubahan
kebutuhan, dari fisiologis dan psikologis, karena fungsi dari tubuh memerlukan
pemenuhan kebutuhan yang lebih besar.
2. Hubungan yang berarti atau keluarga, dimana hubungan keluarga yang baik dapat
meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar manusia karena saling percaya, merasakan
kesenangan hidup, dan tidak ada rasa curiga.
3. Konsep diri, konsep diri ini dapat mempengaruhi kemampuan individu untuk memenuhi
kebutuhannya. Konsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan bagi individu.
Konsep diri dapat menghasilkan perasaan dan kekuatan positif dalam diri individu.orang
yang beranggapan positif terhadap dirinya mudah berubah, mudah mengenali kebutuhan,
dan mengembangkan cara hidup yang sehat sehingga dapat memenuhi kebutuhan dasar.
4. Tahap perkembangan, bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks, di dalam suatu pola yang teratur sebagai hasil dari proses pematangan.
5. Struktur keluarga, dapat mempengaruhi cara pasien memuaskan kebutuhannya. Sebagai
contoh seorang ibu mungkin akan mendahulukan kebutuhan bayinya dari pada
kebutuhannya sendiri.
2.1.6 Ciri - Ciri Kebutuhan Dasar Manusia
Kebutuhan dasar manusia bertujuan untuk mempertahankan suatu kehidupan dan
kesehatan manusia. Setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu fisiologis, keamanan,
cinta, harga diri, dan aktualisasi diri. Ciri-ciri kebutuhan dasar manusia antara lain (Wahit et al ,
2015).
1. Setiap manusia pada dasarnya memiliki kebutuhan yang sama, akan tetapi karena budaya,
maka kebutuhan itu akan berubah kultur.
2. Dalam memenuhi kebutuhan manusia menyesuaikan diri dengan prioritas yang sesuai.
3. Setiap manusia dapat merasakan adanya kebutuhan dan merespon dengan berbagai cara.
4. Jika manusia gagal dalam memenuhi kebutuhannya, manusia akan berpikir lebih keras
untuk berusaha mendapatkannya.
5. Kebutuhan saling berkaitan dengan beberapa kebutuhan yang tidak dipenuhi akan
mempengaruhi kebutuhan yang lainnya.
2.1.7 Masalah Yang Berhubungan Dengan Kebutuhan Dasar Manusia
Menurut Rianzi (2013) menyatakan bahwa dalam kebutuhan dasar manusia, mempunyai
masalah-masalah yang berhubungan dengan kebutuhan dasar manusia. Adapun masalah-masalah
yang berhubungan dengan dengan kebutuhan dasar manusia dan cara penanganannya adalah:
1. Oksigen
Kebutuhan oksigen adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan
fisiologis. Pemenuhan kebutuhan oksigen ditunjukan untuk menjaga kelangsungan sel
didalam tubuh, mempertahankan hidupnya, dan melakukan aktivitas bergabagai organ
dan sel. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi okesigenasi adalah saraf otonom,
hormonal dan obat, alergi pada saluran napas, faktor lingkungan, dan faktor perilaku.
Gangguan atau masalah dari oksigenasi adalah hipoksia, perubahan pola napas, obstruksi
jalan napas, dan pertukaran gas. Adapun penanganan dari masalah kebutuhan oksigenasi
yaitu berlatihya napas, latihan batuk efektif, pemberian oksigen, fisioterapi dada, dan
penghisapan lendir (suction).
2. Nurisi
Nutrisi adalah pengambilan zat-zat makanan . jumlah dari seluruh interaksi antara
organisme dan makanan yang dikonsumsinya. Manusia memperoleh makanan dan
nutrient esensial untuk pertumbuhan dan pertahanan dari seluruh jaringan pada tubuh dan
menormalkan fungsi dari proses tubuh. Nutrisi adalah zat kimia organik yang ditemukan
dalam makanan dan diperoleh untuk fungsi tubuh. Adapun jenis-jenis nutrisi yaitu
protein, karbohidrat, nukloetida, lemak, DHA (Decosehaxaenoic Acid), vitamin. Faktor
yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah pengetahuan, kebiasaan atau kesukaan, dan
ekonomi. Gangguan pada kebutuhan nutrisi sendiri adalah obesitas, malnutrisi, diabetes
militus, hipertensi, peningkatan jantung koroner, anoreksia nervosa dan kanker. Tindakan
untuk mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah pemberian nutrisi secara
oral, dan pemberian nutrisi secara pipa penduga/lambung.
3. Personal Hygiene
Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yang artinya kebersihan. Adapun
dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene adalah dampak fisik dan
dampak psikososial.
4. Bodi mekanik atau Posisi
Bodi mekanik adalh penggunaan tubuh yang efesien, terkoordinir dan aman untuk
menghasilkan pergerakan keseimbangan selama aktivitas. Ada beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi mekanika tubuh atau dapat menimbulkan gangguan mekanika tubuh
manusia diantaranya adalah status kesehatan, pengetahuan, situasi atau kebiasaan, gaya
hidup, dan emosi.
5. Eliminasi
Eliminasi adalah proses pembuangan. Pemenuhan kebutuhan elimininasi terdiri
dari kebutuhan eliminasi urine (berkemih). Sebagaimana factor yang mempengaruhi
eliminasi urine adalah diet dan asupan (intake) respon keinginan awal untuk berkemih,
gaya hidup, stress paikologis, tingkat aktivitas, tingkat perkembangan, kondisi penyakit,
sosialkultura, dan tonus otot.
6. Intake dan outpot
Intake cairan adalah melalui mekanisme haus. Pusat haus dikendalikan oleh otak
sedangkan rangsangan haus berasal dari kondisi dehidrasi intraseluler, sekresi angiotensin
II sebagai respon dari tekanan darah, pendarahan yang mengakibatkan penurunan volume
darah. Sedangkan output adalah kehilangan cairan tubuh melaluibeberapa proses yaitu
cairan dimana proses pembentukan urine oleh ginjal dan dieksresi melalui traktus
urinarius, IWL (Insesible Water Loss) terjadi melalui paru-paru dan kulit, keringat terjadi
sebagai respon terhadap kondisi yang panas, dan fases berkaisar antara 100- 200 ml per
hari yang diatur melalui mekanisme reabsorsi di dalam mukosa usus.
2.1.8 Penerapan Kebutuhan Dasar Manusia dalam Praktik Keperawatan
Pengetahuan kebutuhan dasar manusia dapat membantu perawat dalam bebagai hal yaitu,
membantu perawat dalam memahami dirinya sendiri untuk mencapai kebutuhan personal diluar
sistem pasien, memahami kebutuhan dasar manusia perawat dapat memahami perilaku orang lain
dengan lebih baik,pengetahuan tentang kebutuhan dasar manusia dapat memberi kerangka kerja
untuk diaplikasikan dalam proses keperawatan, dan perawat dapat menggunakan pengetahuan
kebutuhan manusia untuk membantu seseorang untuk tumbuh dan kembang (Mahyar et al,
2010).
BAB III

PEMBAHASAN

2.2 Konsep Dasar Ilmu Penyakit Dalam


2.2.1 Definisi Jantung
Salah satu dari penyakit dalam adalah penyakit jantung koroner. Jantung adalah organ
berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan dengan basisnya diatas dan puncaknya dibawah.
Apex-nya (puncak) miring kesebelah kiri. Jantung merupakan organ utama dalam sistem
kardiovaskuler. Jantung dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium
kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri. Ukuran jantung kira-kira panjang 12cm, lebar 8-
9cm serta tebal kira-kira 6cm. berat jantung sekitar 200 sampai 425gram dan sedikit lebih besar
dan kepalan tangan. Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu
jantung memompa 2000 galon darah atau setara dengan 7.571 liter darah. Posisi jantung terletak
diantara kedua paru-paru dan berada ditengah dada, bertumpu pada diaphragm thoracis dan
berada kira-kira 5cm diatas processus ximphoideus. Pada tepi kanan cranial berada pada tepi
cranialis pars cartilaginis costa III dextra, 2cm dari tepi lateral sternum. Pada tepi kanan caudal
berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa VI dextra, 1cm dari tepi lateral sternum. Tepi
kiri cranial jantung berada pada tepi caudal pars cartilaginis costa II sinistra ditepi lateral
sternum, tepi kiri caudal berada pada ruang sintercostali 5, kira-kira 9cm di kiri linea
medioclavicularis (Naga,2014).
2.2.2 Fungsi Jantung
Fungsi jantung kiri adalah untuk mempompa darah bersih yang kaya oksigen atau zat
asam keseluruh tubuh. Sedangkan fungsi jantung kana adalah menampung darah kotor yang
rendah oksigen, kaya karbondioksida atau zat asam arang, yang kemudian dialirkan ke seruluh
paru-paru (Naga,2014).
2.2.3 Definisi Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah sesuatu penyakit pada jantung yang terjadi adanya
kelainan pada pembulih koroner (yaitu sepasang pembuluh nadi cabang pertama aorta yang
mengantarkan zat-zat makanan yang dibutuh dari jaringan dinding. Kelainan pembuluh darah
koroner ini berupa penyempitan darah sebagai akibat dari proses atherosclecis yaitu pengerasan
dinding pembulluh darah karena penimbuhan lemak yang berlebihan (Sumiati et all, 2012).
2.2.4 Patofisiologi PJK
Perkembangan PJK dimulai dari penyumbatan pembuluh jantung oleh plak pada
pembuluh darah. Penyumbatan pembuluh darah pada awalnya disebabkan peningkatan kadar
kolesterol LDL (low-density lipoprotein) darah berlebihan dan menumpuk pada dinding arteri
sehingga aliran darah terganggu dan juga dapat merusak pembuluh darah. Penyumbatan pada
pembuluh darah juga dapat disebabkan oleh penumpukan lemak disertai klot trombosit yang
diakibatkan kerusakan dalam pembuluh darah. Kerusakan pada awalnya berupa plak fibrosa
pembuluh darah, namun selanjutnya dapat menyebabkan ulserasi dan pendaeahan di bagian
dalam pembuluh darah yang menyebabkan klot darah. Pada akhirnya, dampak akut sekaligus
fatal dari PJK berupa serangan jantung (Satito,2016).
2.2.5 Faktor Resiko
Menurut sumiati (2014) adapun faktor resiko yang tidak dapat dirumah dari PJK adalah:
1. Umur atau usia
2. Jenis kelamin
3. Riwayat keluarga atau genetik
Adapun faktor resiko PJK yang dapat diubah atau dikendalika adalah
1. Hipertensi atau darah tinggi
2. Penyakit diabetes mellitus atau kencing manis
3. Merokok
4. Kolestrol atau kadar lemak dalam darah lebih dari normal
5. Kegemukan
6. Stress, dan
7. Kurangnya katifitas fisik
2.2.6 Tanda Tanda Gelaja PJK
Adapun tanda dan gejala penyakit jantung koroner menurut (Sumiati,2012):
1. Angina pectoris
2. Infark miocart akut (serangan jantung)
3. Aritima
4. Payah jantung
5. Kematian mendadak
2.2.7 Anggapan Yang Salah Tentang PJK
Banyak masyarakarat yang beranggapan salah tentang penyakit jantung koroner
diantaranya penyakit jantung hanya terjadi pada orang yang gemuk, penyakit jantung tidak bisa
pada anak atau anak muda, wanita terbatas dari penyakit jantung, penyakit jantung hanya satu
macam, jantungnya sehat tidak mungkin bisa sakit jantung, tidak ada hubungannya dengan
serangan stroke, penyakit jantung merupakan penyakit keturunan, penyakit jantung tidak dapat
dicegah, terkena penyakit jantung karena sering dikaget-kagetin, dan penyakit jantung sering
mengkonsumsi menu jantung pisang (Jota, 2008).
2.2.8 Upaya Yang Dilakukan Dalam Penanganan PJK
Menurut jota (2008) upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah dan mengatasi PJK
adalah:
1. Olah raga
Olah raga secara teratur sangat efektif untuk membantu mengatasi stress karena
olah raga akan mempelancarkan peredaran darah dan membuka jantung untuk menerima
lebih banyak oksigen.
2. Makan makanan dengan seimbang
Perencanaan makanan harus mengikti 3J (jumlah: kalori sesuai kebutuhan,
jadwal: makan harus dengan baik, jenis: komponen karohidrat protein dan lemak
seimbang dan nutrisi spesifik terpenuhi)
3. Hindari merokok
Kebiasaan merokok adalah kebiasaan buruk terbesar yangterdapat pada
masyarakat. Cara berhenti merokok meliputi mengambil semua rokok dalam manapun
lalu diremas semuanya lalu membuang ditempat sampah atau dibakar, bila harus
melakukan sesuatu yang lain untuk mengalihkan pikiran dari merokok maka kunyahlah
permen karet berkalori rendah atau lebih baik lagi potongan wortel atau seledri. Jangan
putus asa dalam melakukan berhentinya merokok. Carilah hobi baru atau teman baru, dan
hindari tempattempat yang penuh asap rokok dan selalu waspada.
4. Hindari kegemukan
Obesitas merupakan dimana berat badan melebihi 20% dari berat badan ideal.
Obesitas akan menambah beban kerja jantung. Keadaan ini akan meningkatkan resiko
terjadinya tekanan darah tinggi, kencing manis dan kolestrol.
5. Perhatikan kadar gula darah dan perhatikan kadar kolestrol dalam darah
Penyakit diabetes militus dapat menyebabkan resiko terserangnya penyakit
jantung koroner 3X lebih banyak dibandingkan dengan orang yang kadar gulanya dalam
batas normal.
6. Pelihara tekanan darah
Tekanan darah tinggi merupakan suatu keaadan dimana seseorang mengalami
peningkatan tekana darah diatas normal yang mengakibatkan angka kesakitan dan angka
kematian. Adapun beberapa jenis tumbuhan obat dan bahan alami yang dapat digunakan
untuk mencegah dan mengatasi PJK adalah daun dewa (gynura segetum), mengkudu,
bawang putih, bawang Bombay, jamur kuping hitam, rumput laut, terong ungu, jantung
pisang, bunga mawar, dan siantan (ixora stricta roxb).
BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penyakit jantung koroner disebabkan karena terjadinya penumpukan plak pada
arteri koroner yang berlangsung lama. Plak yang menempel pada arteri koroner lambat
laun akan menyebabkan aterosklerosis. Penatalaksanaan hal ini dapat dilakukan dengan
cara non operatif dan operatif, non operatif meliputi penggunaan obat-obatan dan
perubahan gaya hidup, sedangkan operatif dengan cara angioplasty dan CABG. Obat-
obatan yang biasa digunakan untuk managemen lipid adalah golongan resin,
kolestiramin, lovastatin dsb yang mempunyai efek samping yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, Kebutuhan Dasar Manusia adalah hal-hal seperti makanan, air,
keamanan, dan cinta yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan
kesehatan. Manusia sebagai bagian integral yang berintegrasi satu sama lainnya dalam
motivasinya memenuhi kebutuhan dasar (fisiologis,keamanan,kasih sayang,harga diri dan
aktualisasi diri). Setiap kebutuhan manusia merupakan suatu tegangan integral sebagai
akibat dari perubahan dari setiap komponen system. Tekanan tersebut dimanifestasikan
dalam perilakunya untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan sampai terpenuhinya tingkat
kepuasan klien.

3.2 Saran
Mempelajari tentang kebutuhan dasar manusia sangat penting untuk diterapkan
dalam praktik keperawatan. Sebagai perawat, kita harus mengetahui kebutuhan dasar dari
pasien, karena ini merupakan hal yang mendasar yang harus dipenuhi. Kita juga
seharusnya bisa memprioritas kebutuhan yang mana harus dipenuhi terlebih dahulu
disamping kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Aini, N. 2018. Teori Model Keperawatan Beserta Aplikasinya Dalam Keperawatan. Malang.
Hak cipta UMM
Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta.EGC
Diastutik. 2017. Analisa Faktor Resiko Yang Dapat Dikendalikan Pada Kejadian Penyakit
Jantung Koroner Usia Produktif. Jurnal Keperawatan 1(1)
Donsu, J. D. (2016). metodelogi penelitian keperawatan. yogyakarta: PT. PUSTAKA BARU.
Fuji et al. 2015. Konsep Manusia Sebagai Mahkluk Holistik. Jakarta. Salemba Medika
Kasiati, R. (2016). Kebutuhan Dasar Manusuia I. Ponorogo: Hak Cipta.
Rianzi. 2013. Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasar Manusia.Jurnal Keperawatan. 1 (1)
Rizal et all. 2015. Analisa Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien Penyakit
Jantung Koroner Dirumah Sakit Pelni Jakarta. Jurnal Keperawatan 1(1)
Satoto, Hari. 2019. Patofisiologi Penyakit Jantung Koroner. Jurnal Keperawatan 1 (1).

Anda mungkin juga menyukai