MAF’UL MUTLAQ
DISUSUN OLEH:
Kelas C
Semester 3
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan hidayah-Nya, penyusunan makalah ini bisa dilakukan dengan lancar dan tanpa
kekurangan satu apa pun. Tak lupa, penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada dosen mata kuliah Bahasa Arab, Bapak Dr. H. Achmad Sarbanun, M.Pd.I,
selaku dosen pengampu dalam penyusunan makalah ini.
Makalah berjudul “Maf'ul Mutlaq” ini disusun sebagai tugas mata kuliah Bahasa
Arab. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan pembaca berkaitan
dengan Maf'ul Mutlaq.
Atas bantuan semua pihak, akhirnya makalah ini bisa disusun dengan baik. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan atas dukungan kalian kepada penulis. Melalui
makalah ini, penulis berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk perkembangan dunia
pendidikan, khususnya di bidang ilmu bahasa Arab.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... 2
BAB I ................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 4
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 5
C. Tujuan ........................................................................................................................ 5
BAB II .................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................... 6
A. Pengertian Maf’ul Mutlaq ........................................................................................... 6
B. Hukum Maf’ul Mutlaq ................................................................................................ 8
C. Macam-macam Maf’ul Mutlaq ................................................................................... 8
D. Amil Maf’ul Mutlaq ................................................................................................... 9
E. Mashdar atau Maf’ul Muthlaq yang menganti kedudukan atau posisi Fi’ilnya ............ 9
F. An-Naibu ani al-Mashdar ......................................................................................... 10
BAB III ............................................................................................................................... 11
KESIMPULAN ................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Para ahli Nahwu mengungkapkan bahwa al-maf’ul al-muthlaq
sebagai mashdar yang manshub yang disebut sesudah fi’il dan lafal al-maf’ul al-
muthlaq tersebut. Al-Sayyid Ahmad al-Hasyimiy mengungkapkan tentang Al-maf’ul al-
muthlaq, yaitu:
Terjemahnya:
Melihat kedua pendapat yang dikemukakan di atas, dipahami bahwa Al-maf’ul al-muthlaq itu
adalah mashdar yang disebut untuk menguatkan ‘amil-nya, macamnya, serta bilangannya.
Jadi, dapatlah diketahui perbedaannya dengan mengemukakan contoh di bawah ini:
عميقا فهما الدرس فهمت. Kata عميقا فهماyang disebut sesudah ‘amil-nya bertujuan untuk
menguatkan ‘amil itu sendiri bahwa betul ia memahami pelajaran itu dengan pemahaman
yang mendalam.
المرأة جمال تتجمل. Kata المرأة جمالyaitu menerangkan macamnya. Hal ini karena mashdar itu
adalah kata majemuk yang disandarkan kepada isim sesudah mashdar itu sendiri.
Di samping itu, seandainya tidak ada mashdar yang disebut di dalam suatu kalimat, maka
dapatlah dikatakan bahwa kalimat seperti itu adalah tamyiz, karena persis sama kalau
seseorang mengatakan: منفردا أنا.
Pada اإلستفهاميتان وما أي, seandainya tidak ada mashdar yang menjadi mudhaf ilaih, maka
kalimat tersebut menjadi maf’ul bih muqaddam.
Yang lebih jelas lagi adalah isim isyarat, lafal الكمالية أي سو بعض سو كلyang disandarkan
kepada mashdar.Kesemuanya itu dapat menjadi al-maf’ul bih, seandainya tidak
ada mashdar yang mudhaf ilaih. Semua lafal tersebut dapat berada pada kalimat yang lain,
seperti dapat dikatakan:
Jadi studi tentang mashdar pada al-maf’ul al-muthlaq dapat diketemukan dari berbagai
macam mashdarpengganti dan mashdar yang mudhaf ilaih, sehingga tampaklah alimat
tersebut bahwa ia adalah al-maf’ul al-muthlaq.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui maf”ul Mutlaq
2. Untuk mengetahui pengertian tentang Maf’ul Mutlaq.
3. Untuk mengetahui apa hukum Maf'ul Mutlaq.
4. Untuk mengetahui apa saja macam-macam Maf'ul Mutlaq.
5. Untuk mengetahui bagaimanakah amil Maf'ul Mutlaq.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Maf’ul Muthlaq
Maf’ul muthlaq adalah masdar yang di-nas}ab-kan untuk mengukuhkan makna ‘amil-nya,
(atau untuk menjelaskan nau’ (jenis) ‘amil-nya atau bilangannya Ibnu ‘Aqil 2014:372).
Sedangkan menurut Abdul Ghani (2010:41) definisi maf’ul muthlaq yaitu mas}dar yang
dibaca nas}ab (akusatif) dari lafadz fi’il-nya, yang berfungsi menguatkan fi’il, atau
menerangkan jenis atau menjelaskan bilangan. Maf’ul muthlaq dibagi menjadi tiga (Abdul
Ghani 2010:41), yaitu:
1. Maf’ul Muthlaq untuk Menguatkan Fi’il Yaitu maf’ul muthlaq yang berfungsi untuk
menguatkan fi’il. Contoh:
telah Aku (ظت ْ ِّس َحف َ در ْ َظا ال ً ِّح ْفseperti, lain contoh Adapun). bicara benarnyasebenar dengan
Musa kepada berbicara Allah (لم َ َِّ ََ َسى اَََّ لل َوك َ مو ْ َ ت ْكلِّ ْي ًماmenghafal pelajaran itu dengan sebenar-
benarnya hafal). Lafadz َ ا ً ْمي ِّْلتكdan
ظفِّح ْ ً اadalah contoh maf’u>l muthlaq yang berfungsi untuk menguatkan fi’il.
2. Maf’u>l Muthlaq untuk Menerangkan Jenis
Yaitu maf’ul muthlaq yang berfungsi untuk menerangkan jenis. Contoh:
ع ِّز َْيز ْخََ ذ َ م ْقت َدِّر
)أَََ أَف خ ََْذَنه ْمlalu Kami azab mereka sebagai azab dari Yang Maha Perkasa lagi Maha Kuasa).
Adapun contoh lain, seperti: َلسََ ج سْلوَج َ ْت
ْخََ ذKata). ulama duduknya seperti duduk Aku ( اْلعََ ل َماِّءadalah س َ جَ ْلوdan َ أcontoh maf’u>l
muthlaq yang berfungsi menerangkan jenis.
3. Maf’ul Muthlaq untuk Menerangkan Bilangan Yaitu maf’u>l muthlaq yang berfungsi
menerangkan bilangan. Contoh:
لج َبال ْرض ِّ ْفَد َّكت َا َوا َ َواحََِّ دًة دكَّ ًَ ةdan bumi diangkatlah dan (لت ِّ ََاْأ َل َوح ِّمgunung-gunung, lalu
dibenturkan keduanya sekali bentur). Adapun contoh lain, dan دكَّ ًَ ةKata). tegukan kali satu
dengan meminum Aku ( ش ْرََ بًة ش َِّر َْبت:seperti
ةًبْ ََ رشadalah contoh maf’u>l muthlaq yang berfungsi menerangkan bilangan.
Pengganti maf’ul muthlaq yaitu:
1. Sinonim Mas}dar
Yaitu sinonim dari mas}dar, contoh عق اًسْلوَج َ َْ َ )دتsaya duduk dengan benar-benar duduk).
Lafaz} اًسْلوَجmerupakan pengganti maf’>u>l muthlaq, karena . قع ْوًَ دا قَ َع َْدتadalah
asalnya, dar}mas sinonimnya dari berasal
2. Ism Mas}dar
Yaitu pengganti maf’>u>l muthlaq yang berupa mas}dar, contoh ل َّلََ اَو
نبَا َا ْرََِّ ض-sebaik tanah dari kamu menumbuhkan Allah dan ( اْأ َل ِّمنَ أ َ َْنبَت َك ْمbaiknya). Kata
َ تاًاَنبmerupakan pengganti maf’u>l muthlaq (Abdul Ghon 2010:42-43)
3. Sifat Mas}dar yang Dibuang
ََِّ ئًَ ة لقِّيْت ْ َم إِّذَا ءاَمن ْو َا اَّلذِّ َْينَ َيهأَ ِّ األنفال) ت ْفلِّح ْوََ ن ل َعََ َِّ لك ْم ََََِّ كَثِّي ًْرا اَََّ ل َلََ يأ َواذْكر ْوا فَاْثبت ْوا ف: 45)
(Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh
hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu
كَثِّي ًْراKata". كَثِّي ًْرا ذ ِّ ْك ًرا اَََّ ل َل َواذْكر..." :kirakan-Dikira). Beruntung dalam ayat tersebut merupakan
pengganti maf’ul muthlaq (Abdul Ghani 2010:43).
4. Lafadz “Kullun” atau “Ba’dun” ketika di-id}afah-kan kepada Mas}dar Yaitu lafadz لكatau
َ ضْبعapabila disandarkan kepada mas}dar. Contoh: kamu janganlah itu karena (فََ ََ ل َ َتم ْيَلواِّ
َّ َكاْلم َعََ َِّ لقَةِّ فَتَ ََ ذر ْوََ ها اْل َمي ِّْل كلterlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu
biarkan yang lain terkatung-katung). Lafadz َّ لكadalah pengganti maf’ul muthlaq karena
disandarkan kepada mas}dar yaitu ِّلما ْ Abdul Ghani 2010:43).
ْ َ)لي
5. Ism ‘Adad yang di-id}a>fah-kan kepada Mas}dar Yaitu ism-ism ‘adad (bilangan) yang
disandarkan kepada mas}dar. Contoh: dengan tongkat menggunakan memukul Saya ( ض َر َْبت َ
م ه َ ْ لم ْ ا
َِّ ِّ ينَ َ َ ل َ ْ ر ْ
ش ع ًة ب ر ض
ََ ْ َ dua puluh pukulan). Lafadz ع
َ ِّ
ش ر
ْ ْ
َ ِّ
ين adalah pengganti maf’ul muthlaq
karena Ghani Abdul (ض َر َْبت لم ه
َ َ َ َ ْ
َ لمْ ا ًة ب ر ض
ََ ْ َ adalah Asalnya. dar}mas kepada disandarkan
2010: 43-44).
6. Ism Isyarah yang Menunjukkan kepada Mas}dar Ism isyarah musyaran bih ilal mas}dar
adalah ism isya>rah yang menunjuk
َ َِّْ الت َّ ْقد:Contoh. dar}mas kepada )أSaya mengirakannya perkiraan ini). Adalah ism
ير هَذ َا قَّدِّرَه
isyahrah َ ذاَهmenunjuk kepada mas}dar َ)ير َْدْقَّالت ِّ Alghulayaini 2005:36). Berdasarkan
landasan teori yang telah dipaparkan, penelitian ini akan membahas tentang maf’ul muthlaq
dalam Kitab Shahih Al-Bukhari Juz 2.
لمعناه تأكيدا ً لفظه من فعل بعد يذكر َمصدر، ل َعدده بيانا ً أو، لنوعه بيانا ً أو، بفعله التلفُّظ من َبدَالً أو
Maf’ul Mutlaq adalah masdar yang secara lafadz jatuh setelah fi’ilnya yang menguatkan
makna fi’ilnya, menjelaskan bilangannya, menjelaskan jenisnya atau mengganti fiilnya
dengan bentuk lafadz. Contoh :
• ً صبرا
َ الشدائد على
• ً سمعاَ ًوطاعة
B. Hukum Maf’ul Mutlaq
Hukum maf’ul mutlaq ada 3 :
2. Wajib jatuh setelah amilnya jika untuk menguatkan. Apabila untuk menjelaskan jenis atau
bilangannya maka boleh jatuh setelah atau sebelumnya. Contoh :
• َسنا ً اجتهادا ً اجتهدت
َ ح
ً ً
َ أفعله وشكرا ً هلل حمدا *وطاعة
• سمعا ً
3. Amil Maf’ul Mutlaq boleh dibuang, jika maf’ul mutlaq tersebut menjelaskan jenis atau
bilangannya dan juga ada qorinah yang menunjukkan amil tersebut. Dalam artian menjadi
jawaban dari sebuah pertanyaan.
Contoh :
• ً سنا ً اجتهادا
َ ح
Kata “ ً سنا ً اجتهادا
َ “ حadalah jawaban daripertanyaan ““ اجتهدت كيف
E. Mashdar atau Maf’ul Muthlaq yang menganti kedudukan atau posisi Fi’ilnya
KESIMPULAN
A. Rahmat M.A, H. Salimudin. 2011. Tata Bahasa Arab Untuk Mempelajari Al-Qur’an Sinar
Baru Algesindo: Bandung
Anwar, Moch. 2016. Ilmu Nahwu Terjemahan Matan Al-Ajurumiyyah dan ‘Imrithy Berikut
Penjelasannya. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka
Cipta
Arsyad, Azhar. 2004. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar