Fi Muqaddimah Wa Muakhirah
Oleh:
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktu. Tak lupa sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW.
Adapun penulisan makalah ini untuk memenui salah satu tugas mata kuliah
I’jaz Balaghi. Dalam memenuhi tugas tersebut maka penulis menyusun makalah
ini dengan judul Fi Muqaddimah Wa Muakhirah.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN................................................................................................................2
A. Pengertian Mufrad dan Jama’.....................................................................................2
B. Kaidah (Penggunaan) Mufrad dan Jama’ dalam Al-Qur’an.......................................3
BAB III..............................................................................................................................9
PENUTUP.........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Quran adalah mukjizat yang paling agung sampai saat ini.
Kemukjizatannya tidak dapat tertandingi. Bahkan ketika ada beberapa umat
untuk membuat hal yang sama dengannya, tapi tetap saja tidak ada yang bisa
menandinginya. Antara kemukjizatannya yang sampai saat ini terus bertahan
adalah sisi bahasanya yang begitu indah memukau. Susunannya yang teramat
dahsyat, dan selalu memiliki sisi-sisi yang tidak bisa terlewatkan.
Ketika seseorang ingin menafsirkan atau mencari maksud dari al-Qur’an
tentu harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang al-Qur’an dan ilmu
lain sebagai penunjang yang dapat membantu untuk menafsirkannya. Salah
satunya adalah pengetahuan tentang kaidah kebahasaan, termasuk mengenai
mufrad dan jama’.
Dilihat dari segi ilmu nahwu, jama’ adalah isim yang menunjukkan benda
itu berjumlah banyak/lebih dari dua. Sedangkan mufrad adalah isim yang
menunjukkan benda itu berjumlah satu. Dalam studi ulumul Quran, mufrad
dan jama’ yang tertulis dalam ayat-ayat alquran mempunyai maksud dan
tujuan tersendiri dalam penggunaannya. Maka dari itu dalam kesempatan kali
ini penulis akan membahas bagaimana penggunaan mufrad dan jama’ dalam
al-Qur;an.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan mufrad dan jama’?
2. Bagaimana penggunaan mufrad dan jama’ dalam Al-Qur’an?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi tentang mufrad dan jama’
2. Mengetahui tentang penggunaan mufrad dan jama’ dalam Al-Qur’an
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Yaitu setiap isim jama’ yang menunjukan isim muannats lebih dari
dua orang, dengan menambahkan alif dan ta’ pada isim mufrad.
Dinamakan selamat, karena bentuk mufradnya selamat dari
pengubahan. Contoh :1 هند هندات – مسلمة مسلمات
1
Abdul Lathif, Ensikopedia Komplit Menguasai Shorof Tashrif ( Yogyakarta : Mitra Pustaka, 2015 ),
hal. 285
2
Ibid, hal. 281
3
“ Allah dialah yang telah menciptakan tujuh langit dan dari bumi
sepertinya...” (Q.S. Ath Thaha : 12)
a. Kata ألباب
Kata lubb selalu datang dengan lafal jama’ ( albab ). Lafal albab tidak
pernah disebut mufradnya dalam Al-Qur’an, tetapi muradifnya yaitu
qalb. 4
b. Kata أكواب
3
Muhammad ‘Alawi, Samudra Ilmu-Ilmu al-Qur’an (Bandung : PT Mizan Pustaka, 2003 ), hal. 104
4
Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Ilmu-Ilmu al-Qur’an ( Semarang : Pustaka Rizki Putra, 2002 ),
hal. 304
4
Terkadang terdapat juga lafal yang disebut dengan lafal jama’ dan terkadang-
kadang dengan lafal mufrad karena ada hal hal yang menghendakinya.
Contohnya yaitu :
a. Kata سماء
5
Ibid., 104
5
manfaatnya -dan terkadang sebagiannya berhadapan dengan sebagian
yang lain- diantaranya ada angin semilir yang bermanfaat bagi hewan
dan tumbuh-tumbuhan. Oleh karena itu dalam konteks rahmat ini ia
dijama’kan, . رياحSedang dalam konteks azab “rih” atau angin itu datang
dari satu arah, tanpa ada yang menentang atau menolaknya.6
Ibn Abi Hatim dan yang lain meriwayatkan , Abu Ka’ab berkata : ‘Segala
sesuatu yang disebut dengan ‘Ar-riyah” dalam Qur’an ialah rahmat,
sedang yang disebut dengan “ar-rih” adalah azab. oleh karena itu
tersebutlah dalam sebuah hadis ” Allahumma ij’alha riyahan wa la taj
‘alha rihan”. Jika tidak demikian maka hal itu karena ada hikmah lain.”
6
Muhammad ‘Alawi, Samudra Ilmu-Ilmu al-Qur’an., 105
6
“Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka
ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena
jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya.“ (al An’am: 153).
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lafadz mufrad digunakan sebagai sebutan untuk isim (kata benda,
nomina) yang menunjukkan arti satu atau tunggal. Sedangkan lafadz jama’
digunakan untuk menyebut isim yang menunjukkan arti lebih dari dua. Bentuk
jama’ dalam bahasa Arab dapat dibedakan menjadi dua kelompok, pertama
jama’ salim dan kedua yakni jama’ taksir.
Sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
sebagian ayat al-Qur’an terbentuk dari beberapa kaidah sebagai berikut:
8
DAFTAR PUSTAKA