Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

‫الكلمة وانواعها‬
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Qowaid Nahwu
Dosen Pengampu : Muhammad Zayinil Akhas, M.Pd

Disusun oleh :

1. Yusuf Dali 2220125

2. Sinta Ilma Atika 2220135

3. Munazzah Difyantari 2220139

4. M. Ladzidzur Rizqi 2220148

KELAS C
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan Allah SWT, karena dengan berkat rahmat
dan hidayah-Nya, makalah ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam kita
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen Muhammad Zayinil


Akhas M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Qawaid Nahwu yang telah
membimbing dan memberikan ilmunya kepada kami, dan tidak luput juga kami
ucapkan terima kasih banyak kepada teman-teman yang ikut
menyumbang  pikirannya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami memohon maaf kepada bapak dosen Muhammad Zayinil Akhas


M.Pd Khususnya dan umumnya kepada para pembaca apabila menemukan
kesalahan atau kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi bahasanya
maupun isinya, kami mengharap kritik dan sarannya yang bersifat membangun
kepada semua pembaca demi lebih baiknya makalah ini.

Pekalongan, 20 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A.    Latar belakang masalah................................................................................4
B.     Rumusan masalah........................................................................................5
C.     Tujuan penulisan masalah............................................................................5
BAB II..............................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................6
A.    Pengertian kalimah.......................................................................................6
B.     Pembagian Kalimah.....................................................................................8
BAB III..........................................................................................................................12
KESIMPULAN.................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 13
BAB I

PENDAHULUAN

                                                                                      

A.    Latar belakang masalah

Sebagai bahasa al-Qur’an, bahasa Arab memiliki signifikansi yang sangat


besar bagi kaum muslimin, baik yang berkebangsaan Arab maupun maupun non
Arab. Hal ini menjadi wajar karena al-Qur’an merupakan kitab suci dan tuntunan
bagi kaum muslimin. Disamping itu, juga menjadi bahasa hadith dan kitab-kitab
yang membahas ilmu-ilmu agama islam. Itulah sebabnya, dapat dikatakan bahwa
bahasa Arab merupakan bahasa orang Arab dan sekaligus juga merupakan bahasa
orang Islam, meskipun pada realitasnya tidak sedikit penutur bahasa ini yang
bukan pemeluk agama Islam.

Keunggulan bahasa Arab adalah terletak pada kekayaannya, pengertian-


pengertian abstraknya, semantic precision (ketepatan makna), dan derivation
(pembentukan kata turunan). Maka, bukanlah suatu kebetulan jika al-Qur’an
diturunkan dalam bahasa Arab, tetapi justru karena kakayaan makna dan
kesaksamaannya. Al-Quran turun dengan bahasa Arab dikarenakan Rasulullah
Saw dan para Mukhatab pertamanya menggunakan bahasa tersebut. ”Dan Jikalau
kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah
mereka mengatakan: “Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” apakah (patut Al
Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab?” [Fushilat: 44 ]. Di
dalam Bahasa Arab mempelajari Ilmu Nahwu sangatlah penting karena dari
situlah bisa mempelajari bahasa arab dengan mudah. Selain itu, mempelajari Ilmu
Nahwu sangat penting untuk memahami Al-Qur’an, artinya ; karena menurut
kaidah hukum Islam, mengerti Ilmu Nahwu bagi mereka yang ingin memahami
Al-Qur’an hukumnya fardlu ‘ain.

Dan sangat dianjurkan bagi manusia untuk menjaga lisannya dari


kesalahan dan biasa faham artinya Al-Qur’an dan Hadits maka oleh karena itulah
Ilmu Nahwu harus dipelajari dan difahami lebih dahulu dibanding ilmu yang lain
karena tanpa Ilmu Nahwu tidak akan pernah dapat dipahami. Dalam pembelajaran
Bahasa Arab, kata terbagi menjadi tiga yaitu Isim, Fi’il, dan Huruf. Namun pada
makalah ini akan dibahas tentang isim. Isim adalah kata yang bermakna namun
tidak terikat dengan waktu. Fi’il adalah kata kerja. Dan Huruf adalah kata
penghubung.

B.     Rumusan masalah

1.      Apa pengertian dari  kalimat ?

2.     Bagaimana pembagian kalimat dan bentuk-bentuknya ?

C.     Tujuan penulisan masalah

1.      Agar dapat mengerti dan memahami apa yang di maksud dengan kalimat

2.      Agar dapat memahami pembagian kalimat / macam-macamnya


BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian kalimah

‫ لفظ له معنى‬: ‫الكلمة‬

Artinya : kalimah (kata) adalah lafal yang mempunyai makna atau arti .

Sebelum dibahas lebih jauh tentang pengertian kalimah, perlu dijelaskan


mengenai istilah kalimah dalam bahasa indonesia. Barang kali kita masih terkesan
dalam pelajaran bahasa Indonesia, bahwasanya kalimat adalah merupakan
susunan dari kata kata. Akan tetapi kalimah atau dapat juga disebutkan kalimat,
yang akan dijelaskan dalam pembahasan ini adalah mempunyai arti yang berbeda
dengan kalimat yang kita kenal dalam bahasa Indonesia. Tadi telah kita jelaskan
bahawa kalimat (dalam bahasa Indonesia) adalah merupakan susunan kata, akan
tetapi dalam bahasa Arab yang  dimaksud dengaan kalimah/kalimat adalah berarti
“kata” dalam bahasa Indonesianya. Sedangkan kalimah yang tersusun, atau
terangkai (dari satu kalimah dengan kalimah lainya) hal itu dalam bahasa Arab
disebut “kalam atau jumlah”.1

Berdasarkan kitab Jurumiyyah, kalam dapat didefinisikan sebagaimana berikut:

َ ‫ض ِع َوأَ ْق‬
‫ اسم َوفِ ْع ٌل َو َح ْرفٌ َجا َء لِ َم ْعنًى‬: ٌ‫سا ُمهُ ثَاَل ثَة‬ ُ ‫ هو اَللَّ ْفظُ اَ ْل ُم َر َّك‬: ‫اَ ْلكَاَل ُم‬2
ْ ‫ اَ ْل ُمفِي ُد بِا ْل َو‬,‫ب‬

Artinya:

1
http://daudmuslim.blogspot.com/2016/12/makalah-kalimah-isim-fiil-dan-hurf.html, Diakses 21
September 2021
2
Ash-Shanhaji, Muhammad Ibn Muhammad Ibn Ajurum. Matn Al-Ajurumiyyah.
Surabaya: Al-Haramain, t.t. hal. 2
“Kalam adalah ucapan yang tersusun sehingga pendengar memahami maksudnya.
Sesuai dengan objek pembicaraannya, maka ucapan tersebut harus dalam bahasa
Arab, yang terbagi dalam tiga bagian yaitu: isim, fi’il dan huruf.

Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa suatu ucapan dapat disebut kalam
apabila memenuhi 4 (empat kriteria), yakni:

a.       Diucapkan/dilafadzkan (ٌ‫ َم ْلفُ ْوظ‬ ), yaitu :

‫وف ال ِه َجائي ِة‬


ِ ‫الح ُر‬
ُ ‫ض‬ ِ ‫شتَ ِم ُل على بَ ْع‬
ْ ‫ص ْوت ال ُم‬
َّ ‫ال‬

“Suara yang melengkapi atas sebagian huruf hijaiyah”

ٌ ‫ ُم َر َّك‬ ), yaitu :
b.      Disusun ( ‫ب‬

‫َما تَ َر َّك َب ِمنْ َكلِ َمتَ ْي ِن فــا ْكثَ َر‬

“sesuatu yang tersusun dari pada dua kalimat, maka seterusnya ( lebih dari pada
dua, yaitu tiga kalimat, empat dan seterusnya)”

c.       Difahami (ٌ‫ ُمفِ ْيد‬ ), yaitu:

َّ ‫س ُكوتُ ِمن ال ُمتَ َكلِّ ِم َو ال‬


‫سا ِم ِع َعلَيها‬ ُ ‫ما أَفَا َد فائِ َدةً يَ ْح‬
ُّ ‫سنُ ال‬

"Sesuatu yang memberikan faidah dengan sempurna yaitu sekiranya mutakallim


(pembicara) dan pendengar diam (tidak memberikan tanggapan)".

Pada kriteria ini, saat Mutakallim (orang yang berbicara) menyebut sesuatu, maka
terdiamlah si sami' (orang yang mendengar). Dalam artian orang yang mendengar
mengerti atas apa yang diucapkan oleh orang yang berbicara, sehingga tidak
menimbulkan pertanyaan terhadap apa yang di sampaikannya itu.

d.      Berbahasa Arab ( ‫ض ُع ْال َع َربِيَّة‬


ْ ‫)و‬, yaitu;
َ

Ada dua kemungkinan mengenai makna yang terkandung dari


kata ‫ضـــع‬ ْ َ‫الق‬  artinya bahwa lafadz yang
ْ ‫ال َو‬  tersebut. Yang pertama adalah ُ‫صــد‬
tersusun serta memberikan pengertian sempurna itu "dimaksudkan" oleh
mutakallim, ada juga yang mengartikan bahwa ‫ضع‬
ْ ‫ال َو‬  itu maksudnya adalah ‫ض ُع‬
ْ ‫ال َو‬
‫ال َع ـ َربِ ُّي‬  artinya bahwa lafadz yang sudah tersusun dan memberikan pengertian
sempurna tersebut sudah sesuai dengan wadlo (peletakan makna) yang telah
ditetapkan oleh orang Arab. Yang kedua, Sesuatu yang sengaja diucapakan oleh
orang yang berbicara. berbicara. Dalam hal ini, orang yang lagi mengigau tidaklah
termasuk dalam kalam. Sedangkan menurut ulama Nahwu bahwa kalam adalah:

ْ ‫َكالَ ُم ُه ْم لَ ْفظٌ ُمفِ ْي ٌد ُم‬


   ‫ســــــنَ ُد والكلمة اللفظ المفيد المفرد‬

Artinya:

“Kalam adalahh lafadz yang berfaedah serta dimusnadkan dengan lafadz yang
lain. Dan Kalimah adalah lafadz mufid yang tunggal”3

B.     Pembagian Kalimah

1.      Kalimah Isim

Kalimah isim mempunyai pengertian :

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa Isim adalah semua jenis kata benda atau
segala sesuatu yang dikategorikan benda; baik benda mati maupun benda hidup,
tanpa berkaitan dengan masalah waktu. Dalam kalimat yang senada, Fuad Ni’mah
menguraikan definisi Isim sebagai berikut:

ْ ‫ت أَ ْو َجمــــا َ ٍد أَ ْو َمـــــكا َ ٍن أَ ْو زَمــــا َ ٍن‬


‫أو‬ ٍ ‫ســـا ٍن أَ ْو َحيَـــــ َوا ٍن أَ ْو نَبَــــا‬
َ ‫س ُم ُه َو ُك ُّل َكلِ َمـــ ٍة تَــ ُد ُّل َعلَى إِ ْن‬
ْ ِ ‫اَإْل‬
ِ َ ‫صفَـــ ٍة أو َم ْعــن ًى ُم َج َّر ٍد ِمنَ ال َّزمـ‬.
‫ــان‬ ِ

 Artinya:

“Isim ialah setiap kata yang menunjukkan nama orang,hewan, tumbuhan, benda,
tempat, waktu, dan sifat yang tidak terikat oleh waktu.”4

2.      Kaliamah Fi’il (kata kerja)

‫تقريرات منظومة العمريطي في علم النحو للشيخ شريف الدين يحي العمرطي‬
3

4
Ni’mah, Fu’ad. Mulakhkhash Qawa’id al-Lughah al-‘Arabiyyah. Surabaya: AlHidayah, t.t., h.17
Secara sederhana fi’il berarti setiap kata yang menunjukan pekerjaan pada waktu
tertentu. Definisi lain menyebutkan bahwa fi’il adalah kata yang menunjukkan
suatu makna yang berkaitan dengan suatu waktu (lampau, sekarang, dan yang
akan datang). 

ٍ ‫ش ْي ٍئ فِى َز َم ٍن َخا‬
‫ص‬ ِ ‫اَ ْلفِــ ْعــ ُل ُه َو ُك ُّل َكلِ َمـــ ٍة تَـــــ ُد ُّل َعلَى ُحــد ُْو‬.
َ ‫ث‬

 “fi’il adalah setiap kata yang menunjukkan kejadian suatu peristiwa pada waktu
tertentu.”

Pembahasan mengenai fi’il (kata kerja)

A.    Fi’il Madhi

·         Definisi

Fi’il madhi ialah kata kerja yang menunjukkan terjadinya suatu pekerjaan atau
peristiwa pada waktu lampau (past tense).

·         Tanda-tanda

Tanda-tandanya antara lain tampak pada huruf asli kata kerjanya dan pada
َ ‫ َكـت‬ (telah menulis), َ‫ــــرأ‬
umumnya mengandung suara “a” , misalnya ‫َـــب‬ َ َ‫ق‬ (telah
membaca).

·         Bentuk         

Fi’il Madhi mempunyai 14 bentuk sesuai dengan banyaknya dhamir (pelaku).


Dhamir itu berfungsi sebagai fa’il (pelaku). Dengan mengambil contoh
َ ‫ َكـت‬ (kataba), ada 14 bentuk
kata ‫َـب‬

Contoh fi’il Madhi

‫خلق‬  : telah menciptakan

‫كتب‬  : telah menulis


B.     Fi’il Mudore’i

·         Definisi

Fi’il Mudhari’ adalah yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang sedang
terjadi (present tense) atau akan terjadi (future tense).

·         Ciri/ tandanya:

1. Dapat dimasuki huruf sin ‫س‬ dan saufa  َ‫س ْوف‬


َ  contoh: ُ‫س ْوفَ يَشْـ َهد‬
َ ,ُ‫سيَشْـ َهد‬
َ

2. Dapat diawali dengan salah satu di antara empat huruf ) ُ‫ت (اَنَيْت‬,‫ي‬,‫ن‬,‫ا‬ yang
disebut huruf mudhara’ah

Contoh
‫اُد ُْخـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ ْل‬ =masuklah                           ‫س‬
ْ ِ‫إِ ْجل‬  =duduklah
‫اُ ْخ ُر ْج‬ =keluarlah                            ‫ اِ ْرفَع‬    =angkatla

3.      Kalimah Harf/Huruf

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa  harf adalah kata yang tidak bisa
dipahami maknanya kecuali jika disandingkan dengan kata lain. Dengan
demikian, kata ini tidak akan kata  memiliki makna tertentu, kecuali disandarkan
pada kata-kata lain. 

‫والحرف لم يصلح له عالمة اال انتفا قبوله العالمة‬5

Kalimat huruf itu tidak memiliki tanda,kecuali tidak bisa menerima tandanya
kalimat isim dan fiil itulah sebagai tandanya

Dengan makna yang serupa, definisi lain mengatakan, sebagai berikut:

‫س لَ َها َم ْعن ًى إِاَّل َم َع َغـ ْي ِرهَا‬ ْ ‫اَ ْل َح‬.


َ ‫ــرفُ ُه َو ُك ُّل َكلِ َمـــ ٍة لَ ْي‬

Artinya:

5
‫تقريرات منظومة العمريطي في علم النحو للشيخ شريف الدين يحي العمرطي‬
“harf adalah setiap kata yang tidak mempunyai makna kecuali disandingkan
dengan kata lain.”

ْ‫ ِمن‬         : Dari          ْ‫عَن‬        : Dari                                       ‫ ِبـ‬          : Dengan

‫إِلَى‬        : Ke            ‫لِـ‬           : Milik, Kepunyaan                 ‫ َكا‬          : Seperti

‫ َعلَى‬       : Di atas      ‫ب‬


َّ ‫ ُر‬       : Betapa banyak, acapkali       ‫ ِفي‬         : Di dalam

‫ال‬        : Jangan    ‫ان‬         : Jika

Huruf-huruf diatas akan memiliki makna yang dapat dipahami oleh pendengar
atau lawan bicara saat ia disandingkan dengan kata-kata lain. Namun, saat ia
berdiri sendiri tanpa disandingkan dengan kata-kata lain maka ia tidak akan
memiliki makna sempurna yang dapat dipahami
BAB III

KESIMPULAN

Al Kalam menurut ulama nahwu adalah ungkapan dai suatu lafadz yang
brfaidah yang mampu membuat yang diajak bicara diam karena mengerti. 
Lafadzh sendiri meliputi Al Kalam (kalimat), Al Kalimah (kata), dan Al Kalim
(akan dijelaskan kemudian).  Maksud dari berfaidah adalah bisa dimengerti oleh
yang diajak berbicara.

Perlu diingat bahwa Al Kalam adalah kalimat sedangkan Al Kalimah adalah kata.
Sedangkan Al Kalim adalah istilah untuk sesuatu  yang tersusun dari 3 kata (baik
itu fi'il, isim, harf) atau lebih, baik berfaidah atau tidak. Kalimat dalam Bahasa
arab adalah ucapan yang tersusun sehingga pendengar atau lawan bicara dapat
memahami maksudnya. Sesuai dengan objek pembicaraannya, maka ucapan
tersebut harus dalam bahasa Arab.

Kalimat  terbagi menjadi tiga, yaitu:

1. Isim, yaitu setiap kata yang menunjukkan nama orang, hewan,


tumbuhan, benda, tempat, waktu, dan sifat yang tidak terikat oleh
waktu.

2. Fi’il, yaitu kata yang menunjukkan kejadian suatu peristiwa pada


waktu tertentu.
3. Harf adalah kata yang tidak bisa dipahami maknanya kecuali jika
disandingkan dengan kata lain.

DAFTAR PUSTAKA

Ash-Shanhaji, Muhammad Ibn Muhammad Ibn Ajurum. Matn Al-Ajurumiyyah.


Surabaya: Al-Haramain, t.t

Ni’mah, Fu’ad. Mulakhkhash Qawa’id al-Lughah al-‘Arabiyyah. Surabaya:


AlHidayah, t.t.

Syaikh Syarifudin Yahya Al imrithy. Taqrirat mandzumah Al Imrithy fii 'ilmin


nahwu, Lirboyo, Kediri : ‫طبع على نفقة‬

http://daudmuslim.blogspot.com/2016/12/makalah-kalimah-isim-fiil-dan-
hurf.html

Anda mungkin juga menyukai