Oleh :
Atikah (21.88204.01993)
Nadia (21.88204.02039)
Rahmaniah (21.88204.02062)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt, shalawat dan salam semoga selalu
tercurah keharibaan junjungan Nabi besar Muhammad saw. Beserta seluruh
keluarganya, sahabat dan para pengikutnya sampai akhir zaman.
Alhamdulillah, dengan segala rahmat dan inayah-Nya makalah yang
berjudul “Pola Kalimat dalam Bahasa Arab” sebagai salah satu tugas pada mata
kuliah Tarjamah program studi Pendidikan Bahasa Arab Sekolah Tinggi Ilmu Al-
Quran (STIQ) Amuntai dapat diselesaikan.
Penulis sangat menyadari, dalam penulisan makalah ini banyak sekali
menerima bantuan, baik tenaga maupun pikiran. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan tersebut, terutama kepada
Muallim Syahabuddin Nur, M.Pd.I yang telah banyak memberikan bimbingan dan
petunjuk serta koreksi dalam penulisan makalah ini serta semua pihak yang telah
memberi bantuan, fasilitas, informasi, meminjamkan buku-buku dan literatur-
literatur yang penulis perlukan, sehingga makalah ini bisa diselasaikan.
Atas bantuan dan dukungan yang tak ternilai harganya tersebut penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-
tingginya teriring do’a yang tulus semoga Allah swt membari ganjaran yang
berlipat ganda. Amin.
Akhirnya penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua dan
mendapat taufik serta inayah dari Allah swt.
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Kesimpulan.................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Hasna Qonita Khansa, “Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Prosiding Konferensi
Nasional Bahasa Arab 2 (2016),” Prosiding Konferensi Nasional Bahasa Arab, 2016.
2
Aziz Fahrurrozi, “Pembelajaran bahasa arab : problematika dan solusinya,” Journal State
Islamic University Vol. 1, No. 2 (2016).
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
الي المسند .اليه ومسند مسند من ماتألف )ايضا األسنادى المركب (وتسمى الجملة
شيء على به ماحكمت :والمسند ،بشيئ ماحكمت عليه : ه
3
Ribut Wahyu Eriyanti, Kasem Datoh, dan dkk, Linguistik Umum (Ponorogo: Uwais
Inspirasi Indonesia, 2019).
3
“Jumlah (disebut juga dengan نادىnnاألس ركبnn )المadalah sesuatu yang tersusun
dari مسند (Predikat) dan اليه المسند (Subyek). اليه المسند (S) adalah unsur jumlah yang
menjadi pokok pembicaraan, atau unsur yang diberi penjelasan oleh
unsur ندnnمس (P). Sedangkan musnad (P) adalah unsur jumlah yang menyatakan
sesuatu tentang musnad ilaih (S), atau unsur yang memberi penjelasan
kepada musnad ilaih.
Contoh:
Bahasa Indonesia العربية
Kejujuran adalah amanat امانة الصدق
4
قَام عثمان المدرسة جميلة
كلnيصلى المسلم فى المسجد
الطالب يقومون امام المدرسة
يوم
Dalam bahasa Arab dua model struktur tersebut berlaku dan dibenarkan
menurut kaidah bahasa. Keduanya dapat kita temukan dalam setiap tulisan
berbahsa Arab, kapanpun dan dimanapun, secara bersama-sama tanpa
diunggulkan antar satu dengan yang lainnya. Namun demikian, jika kita
mencermati kedua model struktur itu, maka hanya struktur ismiyah yang sesuai
dengan struktur bahasa Indonesia. Dengan kata lain, bahasa Indonesia tidak
mengenal struktur fi’liyah.
5
diterangkan oleh kata “indah”, sedangkan kata “murid-murid” diterangkan oleh
kata “berdiri”, sementara kata “didepan sekolah” merupakan keterangan. Susunan
“sekolah itu” menjadai subjek, kata “indah” menjadi predikat. Kata “murid-
murid” menjadi subjek, kara “berdiri” menjadi predikat, dan “didepan sekolah”
menjadi keterangan.
S P
S P K
Tetapi tidak demikian dengan pola struktur fi’liyah. Model struktur ini
tidak dapat ditemukan padanannya pada atau bahkan berbeda dengan bahasa
indonesia. Jika kedua contoh yang terdapat pada lajur struktur fi’liyah tersebut
diatas diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia secara literal (apa adanya), maka
akan didapat “Berdiri Usman” dan “ menjalankan sholat orang muslim dimasjid
setiap hari”. Terjemahan ini jelas tidak lazim (tidak sesuai) dengan kaidah bahasa
Indonesia. Yang lazim mestinya diterjemahkan menjadi :
Usman berdiri
S P
S P K1 K2
6
fi’liyah (menerangkan-diterangkan). Bahasa Indonesia hanya menganut pola DM.
Oleh karena itu, jika kita menemukan pola struktur fi’liyah dalam bahasa Arab
dan hendak menerjemahkannya kedalam bahasa Indonesia, maka harus mengikuti
asas pola DM sebagaimana yang berlaku dalam kaidah bahasa Indonesia itu
sendiri. Ini merupakan pola dasar struktur bahasa yang harus diketahui oleh semua
penerjemah.
1. Jumlah Isimiyyah
Menurut Fu’ad Ni’mah bahwa:4
Artinya: Jumlah mufidah adalah seluruh struktur bahasa yang terdiri dari
dua kata atau lebih, dan struktur bahasa tersebut memiliki arti yang
lengkap. Jumlah mufidah terbagi atas dua baagian yaitu jumlah ismiyah
dan jumlah fi’iliyah. Jumlah ismiyah adalah struktur kalimat yang diawali
dengan isim atau dhamir contoh: ‘Ilmu itu adalah cahaya’-‘Kami adalah
para pejuang’, sedangkan jumlah fi’iliyah adalah struktur kalimat yang
diawali dengan fi’il (kata kerja), contoh: ‘Laki-laki itu telah
datang’-‘Mahasiswa itu sedang menulis’-‘Belajarlah !’
4
Fu’ad Ni’mah, Mulakhkhas Qawa’id al-Lughah al-Arabiyah (Beirut: Dar als saqafah al
islamiyyah, t.t.).
7
Ahmad adalah seorang yang cerdas َذ ِك ٌّي+ أحمد
8
2. Jumlah Fi’liyah
Menurut istilah ulama ahli nahwu, fi'il adalah kata yang
menunjukkan kepada suatu perbuatan atau kegiatan dan terikat dengan
zaman atau waktu, dalam bahasa Indonesia dikenal dengan kata kerja.
Contohnya seperti kalimat وةnnاربا القهnnبيت شnnام الnnد يجلس أمnn( زيZaid
sedang duduk di depan rumahnya sambil minum kopi). Kata pada kalimat
barusan menunjukkan kepada perbuatan duduk yang dilakukan oleh Zaid.
Adapun keterangan waktunya tersirat di dalam fi'il yang
bersangkutan, yaitu "sedang".
5
Musthafa Ghilani, Jami’ ad durus Al ’arabiyah (Beirut: Resalah Publisher, 2010).
9
d. Terdiri atas susunan ( فعلkata kerja), ( فاعلpelaku/yang mengerjakan) ataupun
( مفعل بهakibat dari yang dikerjakan).
Aku membaca majalah diruang tamu ِ ْت ْال َم َجلَةَ فِ ْي ُغرْ فَ ِة ْال ُجلُو
س ُ قَ َرَأ
Aku lebih memilih kopi dari pada teh ض ُل ْالقَ ْه َوةَ ِمنَ ال َّشاي
ِّ َف
Muhammad thowaf sekitar Ka’bah طَافَ ُم َح َّمد َحوْ َل ْال َك ْعبَ ِة
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
kalimat adalah unsur terbesar dalam sintaksis yang terdiri dari kumpulan
kata, frasa, dan klausa. Kumpulan tersebut menjadi bagian utuh dan dapat
dipahami maknanya. Kalimat dapat dibentuk oleh kata, frasa, dan klausa sehingga
ada yang dikatakan kalimat berklausa dan tidak berklausa. Pemahaman seluk
beluk kalimat dapat memberikan wawasan yang lebih luas tentang pengertian
kalimat, jenis-jenis kalimat, dan kaidah yang mengatur pembentukan kalimat.
Kalimat biasanya didefinisikan sebagai susunan kata-kata yang memiliki
pengertian yang lengkap.
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami sebagai penulis sangat mengharapkan saran atau
masukan yang sifatnya membangun demi perbaikan serta kesempurnaan makalah
kami selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat serta dapat menambah
wawasan kita terkait tentang materi yang kami angkat sekarang yaitu tentang Pola
Kalimat dalam Bahasa Arab.
11
DAFTAR PUSTAKA
Eriyanti, Ribut Wahyu, Kasem Datoh, dan dkk. Linguistik Umum. Ponorogo:
Uwais Inspirasi Indonesia, 2019.
Fahrurrozi, Aziz. “Pembelajaran bahasa arab : problematika dan solusinya.”
Journal State Islamic University Vol. 1, No. 2 (2016).
Ghilani, Musthafa. Jami’ ad durus Al ’arabiyah. Beirut: Resalah Publisher, 2010.
Khansa, Hasna Qonita. “Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Prosiding Konferensi
Nasional Bahasa Arab 2 (2016).” Prosiding Konferensi Nasional Bahasa
Arab, 2016.
Ni’mah, Fu’ad. Mulakhkhas Qawa’id al-Lughah al-Arabiyah. Beirut: Dar als
saqafah al islamiyyah, t.t.
12