Anda di halaman 1dari 74

FINAL TEST

Halaman : 1- 70
No.Urut Absen : 09

BAHASA ARAB
METODOLOGI STUDI ISLAM

OLEH:
UMMIYYINA
SMA NEGERI 8 WAJO

DOSEN:
PROF.DR.H.SYARIHUDDIN ONDENG,MA.

AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2022
MID TES
Halaman : 1-
No.Urut Absen : 09

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum W.r W.b


Syukur alhamdulillah, dengan segala rahmat-Nya dan hidayah-Nya,
makalah yang diberikan dosen pengampu mata kuliah Bahasa Arab dapat
terselesaikan dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh penulis. Saya sebagai
penulis berusaha agar makalah yang saya buat ini memiliki arti penting dan sesuai
dengan materi yang telah di berikan.
Penyajian dalam makalah ini pada prinsipnya membahas tentang penjelasan
materi bahasa arab. Dengan memahami tentang makalah ini diharap pembaca
dapat lebih mengetahui dan memahaminya.
Saya telah berusaha menyusun makalah ini sebaik mungkin. Akan tetapi
kami sadar, tak ada gading yang tak retak, begitu juga pada makalah ini yang
belum sempurna. Oleh karena itu, semua kritik dan saran demi perbaikan makalah
ini akan kami sambut dengan senang hati.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada dosen dan teman-teman yang
telah mendukung terselesainya makalah ini.
Wassalamu’alaikum W.r W.b

Makassar, 20 Desember 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

SAMPUL

KATA PENGANTAR......................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3

A. Pengertian Bahasa Arab .......................................................................3


B. Jenis Kata .............................................................................................4
C. Pembagian Isim Berdasarkan Jenis kelamin.........................................16
D. Pembagian Isim Berdasarkan Jumlah Bilangan...................................20
E. Pembagian Isim berdasarkan Kejelasan..............................................22
F. Kata Ganti.............................................................................................26
G. Kata Tunjuk..........................................................................................29
H. Kosa Kata..............................................................................................33

BAB III PENUTUP..........................................................................................69

A. Kesimpulan .........................................................................................69
B. Saran ...................................................................................................70

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................71

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa Arab merupakan bahasa yang istimewa di mata dunia.
Sebagaimana kita ketahui bahwasannya bahasa Arab tidak hanya bahasa
peninggalan peradaban orang Arab kuno, melainkan juga bahasa yang
digandrungi ilmuwan dewasa ini. Bahasa Arab selain merupakan bahasa Al-
Qur’an dan mempunyai retorika yang sangat bagus. Bahasa Arab juga mudah
dipelajari dibandingkan bahasa lainnya. Bahkan bahasa Arab selain bahasa
orang Arab juga merupakan bahasa Islam.
Di dalam Bahasa Arab mempelajari Ilmu Nahwu sangatlah penting
karena dari situlah bisa mempelajari bahasa arab dengan mudah. Selain itu,
mempelajari Ilmu Nahwu sangat penting untuk memahami Al-Qur’an, artinya ;
karena menurut kaidah hukum Islam, mengerti Ilmu Nahwu bagi mereka yang
ingin memahami Al-Qur’an hukumnya fardlu ‘ain.

Dan sangat dianjurkan bagi manusia untuk menjaga lisannya dari


kesalahan dan biasa faham artinya Al-Qur’an dan Hadits maka oleh karena
itulah Ilmu Nahwu harus dipelajari dan difahami lebih didahulu dibanding ilmu
yang lain karena tanpa Ilmu Nahwu tidak akan pernah dapat dipahami. Dalam
pembelajaran Bahasa Arab, kata terbagi menjadi tiga yaitu Isim, Fi’il, dan
Huruf. Namun pada makalah ini akan dibahas tentang isim. Isim adalah kata
yang bermakna namun tidak terikat dengan waktu. Fi’il adalah kata kerja. Dan
Huruf adalah kata penghubung.

4
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan
makalah ini adalah “Bahasa Arab, Jenis Kata, pembagian Isim, Kata Tunjuk
dan Kata Ganti”.
Untuk memberikan kejelasan makna, maka permasalahannya dirumuskan
pada :
1. Apakah pengertian Bahasa Arab ?
2. Apa saja jenis kata Bahasa Arab ?
3. Apa pembagian Isim berdasarkan Jenisnya ?
4. Apa pembagian Isim berdasarkan Bilangannya ?
5. Apa pembagian Isim berdasarkan Kejelasannya ?
6. Apa itu Kata Ganti ?
7. Apa itu Kata Tunjuk ?
8. Apa itu Kosa Kata ?

C. Tujuan Penulisan
Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian,
yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan ini adalah
untuk menyelesaikan tugas mata kulian Bahasa Arab.

Adapun Tujuan khusus penyusunan makalah ini adalah Mengetahui


tentang Bahasa Arab, Jenis Kata, pembagian Isim, Kata Tunjuk, Kata Ganti
dan Kosa Kata.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahasa Arab


Bahasa Arab (‫ة‬CC‫العربي‬ ‫ة‬CC‫ اللغ‬al-lughah al-‘Arabīyyah, atau secara

ringkas ‫ربي‬CC‫‘ ع‬Arabī) adalah salah satu bahasa Semitik Tengah, yang
termasuk dalam rumpun bahasa Semitik dan berkerabat dengan bahasa Ibrani
dan bahasa-bahasa Neo Arami. Bahasa Arab memiliki lebih banyak penutur
daripada bahasa-bahasa lainnya dalam rumpun bahasa Semitik. Ia dituturkan
oleh lebih dari 280 juta orang sebagai bahasa pertama, yang mana sebagian
besar tinggal di Timur Tengah dan Afrika Utara. Bahasa ini adalah bahasa
resmi dari 25 negara, dan merupakan bahasa peribadatan dalam agama Islam
karena merupakan bahasa yang dipakai oleh Al-Qur'an. Berdasarkan
penyebaran geografisnya, bahasa Arab percakapan memiliki banyak variasi
(dialek), beberapa dialeknya bahkan tidak dapat saling mengerti satu sama
lain. Bahasa Arab modern telah diklasifikasikan sebagai satu makrobahasa
dengan 27 sub-bahasa dalam ISO 639-3. Bahasa Arab Baku (kadang-kadang
disebut Bahasa Arab Sastra) diajarkan secara luas di sekolah dan universitas,
serta digunakan di tempat kerja, pemerintahan, dan media massa.

Bahasa Arab Baku berasal dari Bahasa Arab Klasik, satu-satunya


anggota rumpun bahasa Arab Utara Kuna yang saat ini masih digunakan,
sebagaimana terlihat dalam inskripsi peninggalan Arab pra-Islam yang
berasal dari abad ke-4 Bahasa Arab Klasik juga telah menjadi bahasa
kesusasteraan dan bahasa peribadatan Islam sejak lebih kurang abad ke-6.
Abjad Arab ditulis dari kanan ke kiri.

Bahasa Arab telah memberi banyak kosakata kepada bahasa lain dari
dunia Islam, sama seperti peranan Latin kepada kebanyakan bahasa Eropa.

6
Semasa Abad Pertengahan bahasa Arab juga merupakan alat utama budaya,
terutamanya dalam sains, matematik adan filsafah, yang menyebabkan
banyak bahasa Eropa turut meminjam banyak kosakata dari bahasa Arab.

Bahasa pada Al-Qur’an dimulai dari huruf Alif sampai Ha. Huruf Alif
itu adalah salah satu huruf yang pertama dalam tulisan Arab (Huruf Hijaiyah)
dan salah satu dari 22 huruf Arab yang diwarisi dari beberapa surat-surat
yang ada di dalam Al-qur’an.

B. Jenis Kata Bahasa Arab


Dalam tata bahasa Arab, “kata” dibagi ke dalam tiga golongan besar:

1). ISIM ( ‫ ) ِاْس م‬atau “kata benda”. Contoh: ‫ =( َم ْس ِج د‬masjid)


2). FI’IL ( ‫ ) ِفْع ل‬atau “kata kerja”. Contoh: ‫ =( ُأَص ِّلْي‬saya shalat)
3). HARF ( ‫ ) َح ْر ف‬atau “kata tugas”. Contoh: ‫ =( ِفْي‬di, dalam)

1. Isim (Kata Benda)


Isim adalah kata benda atau suatu kata yang tidak memiliki waktu.
Isim adalah kata yang menunjukkan makna dengan dirinya sendiri tanpa
diikuti waktu yang tiga, yakni masa lampau, sekarang dan yang akan
datang. Isim bisa diartikan dengan kata benda dalam bahasa Indonesia,
walaupun konsep isim dalam bahasa Arab dengan kata benda dalam bahasa
Indonesia tidak semuanya sama.

Maka, bisa juga kita maknai bahwa yang namanya isim itu adalah segala
sesuatu yang berkaitan dengan nama orang, nama benda, nama tumbuhan,
nama hewan, nama sifat, nama tempat, kata ganti orang (dhomir) Dan Lain-
lainnya.
Contoh:

7
Nama orang : ‫( ُع َم ُر‬Umar) ‫( ُع ْثَم اُن‬Ustman) ‫( َعاِئَش ُة‬Aisyah) ‫َخ اِلٌد‬
(Kholid)

Nama Tumbuhan : ‫ُبْر ُتَقاٌل‬ (Jeruk) ‫ُتَفاٌح‬ (Apel) ‫َم ْو ٌز‬ (Pisang)

Nama Hewan : ‫ِقْر ٌد‬ (Kera) ‫( َغَنٌم‬Kambing) ‫َك ْلٌب‬ (Anjing)

‫( َك ِبْيٌر‬Besar) ‫( َص ِغ ْيٌر‬Kecil) ‫( َطِو ْيٌل‬Panjang)


Nama Sifat :

Nama Tempat : ‫( َبْيٌت‬Rumah) ‫( َم ْد َر َس ٌة‬Sekolahan) ‫( ِإَداَر ٌة‬Kantor)

Kata Ganti Orang (dhomir) : ‫( َأَنا‬Saya) ‫( َنْح ُن‬Kami) ‫( َأْنَت‬Kamu - untuk


laki-laki) ‫( ِهَي‬Dia - untuk perempuan)

Ciri Ciri Isim dan Contohnya

Salah satu cara untuk membedakan apakah suatu kata termasuk


kalimat isim, fiil, atau huruf, adalah dengan mengetahui ciri-cirinya . Ada 5
ciri kalimat isim.

1) Jar
Ciri isim yang pertama adalah jar. Secara umum, tanda jar itu
menggunakan kasrah, sebagai tanda pokok i’rab jar. Ini untuk
mempermudah pemula dalam memahami jar. Jika ada kalimat
berharakat kasrah di akhirnya, maka dia adalah isim.
Contohnya:

8
 Jar dengan huruf jar: ‫َد َر َس الَّطاِلُب ِفي اْلَفْص ِل‬, Pelajar itu telah

belajar di kelas. ‫ اْلَفْص ِل‬dibaca jar karena ada huruf jer fii. Karena
dibaca jer dengan kasrah, maka kata ini adalah isim.

 Jar karena menjadi mudhaf ilaih: ‫َبْيُت ُمَح َّمٍد َقِر ْيٌب ِم ْن َبْيِتي‬, rumah
Muhammad dekat dengan rumahku. ‫ ُمَح َّمٍد‬dibaca jer dengan kasrah,
karena menjadi mudhaf ilaih dari lafadz baitun.

2) Tnawin
Ciri kalimat isim yang kedua yaitu berakhiran tanwin. Pada
konsep dasarnya, tanwin hanya jatuh pada kalimat isim. Namun, secara
umum, tanwin itu hanya masuk pada kalimat isim.
Contohnya:

‫ُم َدِّر ٌس‬: seorang guru.


‫َتاِج ٌر‬: seorang pedagang.
‫َطِبْيٌب‬: seorang dokter.

3) Nida’ (Panggilan)
Tidak akan dipanggil sesuatu, kecuali dia adalah isim. Jika tidak
bisa dipanggil, dia bukanlah isim. Misalkan: Wahai Umar, Wahai
perempuan, Wahai laki-laki, dan sebagainya.
Jika kamu menjumpai suatu kata itu dipanggil, atau menerima huruf
nida’, maka dia adalah isim.
Contohnya di dalam Al Quran:

‫ٰٓيَاُّيَها الَّناُس‬, Wahai Manusia (Surat Al Baqarah).


‫ الَّناُس‬adalah kalimat isim, bisa dipanggil.

4) Dimasuki AL (Alim Lam)

9
Jika ada al ta’rif masuk pada suatu kata, maka kata tersebut
adalah isim. Jika suatu kata sudah dimasuki alif lam, maka tidak boleh
ditanwin. Jika sudah ditanwin, tidak boleh dimasuki alif lam.
Contohnya di Surat Al Fatihah:
‫َاْل َح ْم ُد ِلّٰل ِه َر ِّب اْلٰع َلِم ْيَۙن‬
‫ َاْل َح ْم ُد‬dan ‫ اْل ٰع َلِم ْي َۙن‬adalah kalimat isim, karena dimasuki alif lam
ta’rif.

5) Isnad Ilaih (Penyandaran Padanya)


Atau dalam bahasa lain: berita, cerita, pemberitaan darinya (dari isim).
Tidaknya mungkin suatu berita/kabar datang dari selain isim.
Kabar pasti datang dari isim.
Contohnya:
‫َقاَم َز ْيٌد‬
Zaid telah berdiri.
Berita atau kabar di sini adalah berdiri.
Kabar tersebut tentang siapa?
Tentang Zaid.
‫ َز ْي ٌد‬ini lah, sebagai musnad ilaih, maka disebut dengan kalimat isim.
Pekerjaan berdiri disandarkan kepada Pelaku / Subjek ‫َز ْي ٌد‬.

2. Fi’il (Kata Kerja)


Fi’il adalah kata kerja yang menunjukkan suatu arti pekerjaan atau
peristiwa yang terjadi pada suatu masa atau waktu tertentu, yaitu waktu
lampau, sekarang dan yang akan datang.
Secara sederhana kita bisa mengatakan bahwa fi'il adalah kata kerja,
meskipun pada pelajaran yang lebih lanjut nantinya kita akan mengenali
tidak semua fi'il kata kerja. Tetapi seluruh kata kerja sudah pasti fi'il.

Contohnya adalah kata ‫َص ُلَح‬ (sholuha), maknanya adalah telah baik dan

10
dari sisi makna sehingga kita bisa mengetahui bahwa telah baik ini bukanlah
kata kerja tetapi lebih kepada kata sifat, contohnya dalam sebuah hadits
ketika Rasulullah menjelaskan bahwa di dalam tubuh ini ada segumpal
darah/segumpal daging yang idza sholuhat sholuhal jasadu kulluh (apabila
ia baik maka baiklah seluruh kasad/tubuh). Kalau kita perhatikan kata
sholuha, jelas tidak mengandung makna kata kerja karna memang kalau kita
lihat literatur ilmu nahwu, definisi fi'il adalah kalimatun dallat 'ala ma'na fii
nafsiha waqtaronat bi zaman (fi'il adalah kata yang mengandung sebuah
makna yang berkaitan dengan waktu kejadian).
Jadi fi'il adalah suatu kata yang mengandung sebuah makna yang
berkaitan dengan waktu kejadian, jadi ada keterangan waktunya. Oleh karna
itu tidak semua fi'il adalah kata kerja tetapi semua kata kerja adalah fi'il
karna kata kerja pasti mengandung keterangan waktu.

Macam-Macam Fi'il

Fi’il ada tiga macam, yaitu fi’il madhi, fi’il mudhori’, dan fi’il amr.
Ketiga macam tersebut memiliki perbedaan pada waktu pengerjaannya. Mari
kita bahas 3 macam fi’il tersebut satu persatu.

11
Fi’il madhi

Fi’il madhi merupakan akar kata dalam bahasa arab. Fi’il madhi adalah kata
kerja bentuk lampau, atau bisa dikatakan bahwa pekerjaannya telah
dikerjakan. Hal senada diungkapkan oleh fuad nikmah dalam bukunya:

‫ْلِفْعُل اْلَم اِض ي ُهَو َم ا َد َّل َع َلى ُح ُد ْو ِث َشْيٍئ َقْبَل َز َمِن الَّتَك ُّلِم‬

)220 :‫(ملخص قواعد اللغة العربية‬

Artinya: “fi’il madhi adalah kata kerja yang telah terjadi (telah dikerjakan)
pada saat ia diucapkan”(mulakhas qawaidul lughatil arobiyah:220)

Contoh fiil madhi


Untuk lebih memperjelas penjelasan di atas, berikut ini kami berikan
contoh-contoh fiil madhi:
Contoh Fi’il Madhi

(Telah) datang ‫َج اَء‬


(Telah) berkata ‫َقاَل‬
(Telah) memukul ‫َض َرَب‬
(Telah) tidur ‫َناَم‬
(Telah) belajar ‫َتَع َّلَم‬
(Telah) Bekerja ‫َع ِمَل‬
(Telah) Tinggal ‫َس َك َن‬

12
(Telah) Menanam ‫َز َر َع‬
(Telah) Berbicara ‫َتَك َّلَم‬
(Telah) Minta ampun ‫ِاْسَتْغ َفَر‬
(Telah) Bermain ‫َلِعَب‬

Jadi fi’il madhi mengandung arti “telah”. Itulah kenapa ulama’ nahwu
mendefinisikan fi’il adalah kata yang mempunyai arti dan terikat oleh waktu.
Karena semua fi’il pasti mengandung waktu. Baik itu waktu lampau,
sebagaimana yang dikandung fi’il madhi, atau waktu sekarang, atau waktu
yang akan datang.

Fi’il mudhori’

Fi’il mudhori’ adalah kata kerja yang mengandung waktu al hadhir atau
“sekarang/sedang dikerjakan”dan mustaqbal “yang akan datang”. Hal senada
juga diungkapkan oleh fuad nikmah dalam bukunya:

‫اْلِفْعُل اْلُمَض اِر ُع ُهَو َم ا َد َّل َع َلى ُح ُد ْو ِث َشْيٍئ فشي َز َمِن الَّتَك ُّلِم َأْو‬

)223 :‫َبْع َد ُه (ملخص قواعد اللغة العربية‬

Artinya: “fi’il mudhari’ adalah kata kerja yang menunjukkan ia sedang


dikerjakan pada saat itu atau pada saat yang akan datang”(mulakhas qawaidul
lughatil arobiyah: 223)

Contoh fi’il mudhari’

13
Berikut ini kami berikan beberapa contoh fi’il mudhari agar lebih
memperjelas penjelasan yang telah dijelaskan di atas.

Contoh Fi’il Mudhari’

(Sedang/akan) membuka ‫َيْفَتُح‬


(Sedang/akan) memukul ‫َيْض ِرُب‬
(Sedang/akan) kembali ‫َيْر ِج ُع‬
(Sedang/akan) tidur ‫َيَناُم‬
(Sedang/akan) makan ‫َيْأُك ُل‬
(Sedang/akan) mencuci ‫َيْغ ِس ُل‬
(Sedang/akan) belajar ‫َيْد ُرُس‬
(Sedang/akan) berbicara ‫َيَتَك َّلُم‬
(Sedang/akan) menyapu ‫َيْك ُنُس‬
(Sedang/akan) bermalam ‫َيِبْيُت‬

(Sedang/akan) tinggal ‫َيْس ُك ُن‬

Fi’il amr

Fi’il amr adalah kata kerja perintah. Ia digunakan untuk memerintah


seseorang. Fuad nikmah mengungkapkan defini fi’il amr sebagai berikut:

14
‫اْلِفْعُل اْلَألْم ِر ُهَو َم ا َيْطُلُب ِبِه ُح ُد ْو ُث َشْيٍئ َبْع َد َز َمِن الَّتَك ُّلِم (ملخ قواع‬

)226 :‫اللغة العربية‬

Artinya: “ fi’il amr adalah kata kerja yang dengannya ia menginginkan


terjadinya sesuatu setelah ia memerintah:” ”(mulakhas qawaidul lughatil
arobiyah: 226)

Contoh fi’il amr

Contoh Fi’il Amr

Bukalah ‫ِاْفَتْح‬
Pukullah ‫ِاْض ِرْب‬
Kembalilah ‫ِاْر ِج ْع‬
Makanlah ‫ُك ْل‬
Cucilah ‫ِاْغ ِس ْل‬
Belajarlah ‫َتَع َّلْم‬
Belajarlah ‫ُاْد ُرْس‬
Tinggallah ‫ُاْس ُك ْن‬
Duduklah ‫ِاْج ِلْس‬
Minta ampunlah ‫ِاْسَتْغ ِفْر‬
Berkatalah ‫ُقْل‬
Diamlah ‫ُاْس ُكْت‬

15
Di dalam fi’il amr, sudah tersimpan fa’il, wujudnya adalah ‫( َأْنَت‬kamu).
Karena ketika kita menggunakan fi’il amr, pasti kita sedang berbicara atau
bertatap muka dengan orang yang kita perintah.

3. Harf (Kata Tugas)


‫ َح ْر ف‬Harf adalah semua jenis kata selain Isim dan Fi'il, yang tidak bisa
berdiri sendiri dan tidak memiliki arti yang jelas tanpa kata-kata lain dalam
hubungan kalimat.

Contoh Harf:

‫=( َو‬dan),

‫=( ِم ْن‬dari),

‫=( َعْن‬dari),

‫=( ِإَلى‬ke, kepada),

‫=( ِفْي‬di, dalam),

‫=( َح َّتى‬hingga),

‫=( َال‬tidak, tidak ada),

‫=( ِإْن‬jika), dan lain-lain.


Beberapa macam Harf:

1. Beberapa Harf, seperti ‫=( ِبـ‬dengan) di dalam kalimat kadang


mempunyai arti, dan kadang hanya sebagai tambahan yang tidak
mempunyai arti.

16
Contoh:

‫َأُع ْو ُذ ِباِهلل‬ = aku berlindung kepada Allah

‫َك َفى ِباِهلل َش ِهْيًد ا‬ = cukuplah Allah (sebagai) saksi

2. Harf ‫َو‬ mempunyai dua fungsi:

a) ATHAF (‫ )َع ْط ف‬atau Kata Sambung (=dan).


Contoh:

‫َذ َهَب َأْح َم ُد َو َع ِلٌّي‬ = Ahmad dan Ali telah pergi

b) QASM (‫ )َقْس م‬atau Kata Sumpah (=demi).


Contoh:

‫َو اْلَعْص ِر‬ = demi waktu (Ashar)

Perlu dicamkan, bahwa di dalam al-Quran, Allah subhanahu


wata'ala sering bersumpah dengan nama makhluq-Nya agar manusia
mengambil pelajaran dari apa yang dijadikan sumpah tersebut. Adapun
manusia, hanya boleh bersumpah dengan nama dan sifat Allah, tidak
boleh bersumpah dengan nama makhluq.

3. Harf Lam ‫ لـ‬juga mempunyai beberapa fungsi:

a) MILIK (‫ )ِم ْلك‬atau kepunyaan.


Contoh:
= kepunyaan Allah (seluruh)
‫ِهَّلِل ُم ْلُك الَّس َم اَو اِت َو ْاَألْر ِض‬ kerajaan langit dan bumi
b) TA'LIL (‫ )َتْع ِلْيل‬atau peruntukan (=untuk).
Contoh:

‫َأْذ َهُب ِإَلى اْلَم ْد َر َسِة ِللَّتْع ِلْيِم‬ = saya pergi ke sekolah untuk belajar
c) AMAR (‫ )َأْم ر‬atau perintah (=agar, supaya, hendaklah).

17
Contoh:
= hendaklah berinfak orang yang punya kelapangan
‫ِلُيْنِفْق ُذ ْو َسَعٍة‬ (rezki)

d) TAUKID (‫ )َتْو ِك ْيد‬atau penegasan (=sungguh, pasti).


Contoh:

‫َأَلُقْو ُل َقْو َل اْلَح ِّق‬ = sungguh aku akan berkata perkataan yang benar

e). NUN TAUKID ( ‫) ُنْو ن َتْو ِكْيد‬ atau "Nun Penegasan" adalah huruf
NunTasydid yang melekat di belakang Fi'il Mudhari' dan berfungsi untuk
menegaskan atau memperkuat maknanya.
Mari kita perhatikan contoh di bawah ini:
= sungguh aku pasti
‫َأَلُقْو َلَّن َقْو َل اْلَح ِّق‬ akan mengatakan perkataan yang benar

= sungguh kalian pasti akan diuji dalam


‫َلُتْبَلُو َّن ِفْي َأْمَو اِلُك ْم‬ (urusan) harta kalian

4.Harf ‫ ِإْن‬mempunyai dua macam arti:


a) Berarti "jika".
Contoh:
= jika kalian menolong (agama) Allah, Dia akan
‫ِإْن َتْنُصُر وا َهللا َيْنُصْر ُك ْم‬ menolong kalian.

b) Berarti "tidak", bila sesudahnya terdapat kata ‫ِإَّال‬ (=kecuali).


Contoh:

‫ِإْن َأْنُتْم ِإَّال َتْك ِذُبْو َن‬ = tidak lain kalian hanyalah berdusta

5. Harf ‫َال‬ juga ada dua macam:


a). NAFY (‫ )َنْفي‬atau penidakan (=tidak, bukan, tidak ada).
Contoh:

18
‫َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا‬ = tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah

b). NAHY (‫ )َنْه ي‬atau pelarangan (=jangan).


Contoh:

‫َال َتْعُبُد ْو ا ِإَّال َهللا‬ = jangan kalian menyembah kecuali (kepada) Allah

C. Pembagian Isim berdasarkan Jenis Kelamin

‫ُهَو َم ا َد َّل َع َلى الُّذ ُك ْو ِر ِم َن الَّناِس َو اْلَح َيَو اِن‬


Isim mudzakar/maskulin adalah kata yang menunjukkan kepada
laki-laki/jantan berupa manusi atau hewan. Contoh:
Contoh:
Indo Arab Indo Arab
Ahmad ‫َأْح ـَم ُد‬ Hilman ‫ِح ـْلَم اُن‬
Sapi jantan ‫َبـَقــٌر‬ Isa ‫ِع ـْيَس ى‬
Ayam jantan ‫ِد ْيٌك‬ Laki-laki ‫َر ُجـٌل‬

Pembagian isim mudzakkar


1. Mudzakkar haqiqi

19
Adalah kata yang menunjukan kepada gender laki-laki dari manusia dan
hewan.

Contoh: (‫)َر ُجـٌل‬, ( ‫)َأٌب‬, dan (‫)َج َم ٌل‬.

2. Mudzakkar majazi
Adalah kata yang menunjukan kepada kata yang diberlakukan atau
digolongkan seperti mudzakkar secara bahasa walaupun sebenarnya bukan
laki-laki.

Contoh: ( ‫)َباٌب‬, ( ‫)َبْيٌت‬, dan ( ‫)َقَلٌم‬.

‫ُهَو َم ا َد َّل َع َلى اِاْل َناِث ِم َن الَّناِس َو اْلَح َيَو اَناِت‬


Isim muannats adalah isim yang menunjukan kepada perempuan/betina
berupa manusia atau hewan.
Contoh:
Indo Arab Indo Arab
Hamidah ‫َح اِم َد ٌة‬ Hamil ‫َح اِم ٌل‬
Sapi betina ‫َبـَقــَر ٌة‬ Maryam
‫َم ْر َيُم‬
Ayam betina ‫َد َج اَج ٌة‬ Perempuan ‫َم ْر َأٌة‬

Bila dilihat dari segi huruf pembentuknya, muanats dapat ditandai sbb:

1. Ta marbuthoh (‫ة‬/‫)ـة‬

Contoh: (‫)َعاِئَش ٌة‬, (‫)َم ْد َر َس ٌة‬, dan (‫)َقِر ْيـَبـٌة‬.


2. Alif maqshurah (‫)ى‬
Alif maqshurah adalah alif berbentuk huruf ya’ dan sebelumnya ada
fathah. Isim yang bentuk muanatsnya dengan alif maqshurah adalah

muanats dari isim musyabahah wazan (‫)َأْفَع ُل‬.

Contoh: (‫)َس ْلَم ى‬, (‫)ُص ْغ َر ى‬, dan (‫)ُيْم َنى‬.

20
3. Alif mamdudah (‫)اء‬
Adalah alif yang berada di ujung kata dan setelahnya ada hamzah dan
isim tersebut disebut isim mamdud. Isim mamdud yang termasuk isim

muannats adalah wazan (‫)َفْع اَل ء‬ bentuk muannats dari isim

musyabahah wazan (‫)َأْفَع ُل‬.

Contohnya seperti ( ‫نَاُء‬ ‫ )َح ْس‬dan (


‫ )َحْمَر اُء‬karena keduanya berasal dari ( ‫)ُحْس ٌن‬
dan (‫)َأْح َم ُر‬

Pembagian Isim Muannats


Isim muannats terbagi kepada empat bagian, yaitu:
1. Muannats lafdzi
Yaitu isim muannats yang terdapat tanda muannats dan terkadang secara

hakikat isim tersebut termasuk mudzakkar. Contoh: (‫)َفاِط َم ٌة‬, (‫)َم ْد َر َس ٌة‬, (
‫)َطْلَح ٌة‬.
2. Muannats ma’nawi
Yaitu isim muannats yang tidak memiliki tanda muannats tapi secara makna

termasuk muannats. Contoh: ( ‫)ِه ْنٌد‬, (‫)َزْيَنب‬, (‫)َم ْر َيم‬.


3. Muannats haqiqi
Yaitu isim muannats yang menunjukan kepada gender perempuan dari

manusia dan hewan. Contoh: (‫)ِاْمَر َأٌة‬, (‫)َناَقٌة‬, (‫)ُغ اَل َم ٌة‬.
4. Muannats majazi
Yaitu isim muannats yang dikategorikan muannats secara bahasa walaupun

sebenarnya bukan muannats. Contoh: ( ‫)َع ْيٌن‬, (‫)َناٌر‬, ( ‫)َش ْم ٌس‬.


Apabila ingin mengubah kata maskulin menjadi feminim dengan menambah
Ta marbuthoh atau diakhiri Alif maqsuroh. Berikut contohnya:

21
D. Pembagian Isim berdasarkan Jumlah Bilangan

1. Isim Mufrod
Isim yang jumlah bilangannya satu
Contoh:

– ‫ِكتَاٌب‬ : sebuah buku


– ‫ُم ْؤ ِم ٌن‬ : seorang mu’min
– ‫َطاِلَبٌة‬ : seorang mahasiswi

2. Isim Mutsanna

Isim yang jumlah bilangannya dua


Contoh:

– ‫ِكتَاباِن‬ : sebuah buku

– ‫ُم ْؤ ِم َناِن‬ : seorang mu’min

– ‫َطاِلَبَتاِن‬ : seorang mahasiswi

3. Isim Jamak

Isim yang jumlah bilangannya lebih dari dua.


Isim Jamak tebagi menjadi 3:
– Jamak Mudzakkar Salim
– Jamak Muannats Salim
– Jamak Taksir

22
Jamak Mudzakkar Salim
Jamak yang dibentuk dari isim mufrodnya yang digunakan untuk
menunjukkan jenis laki-laki.
Contoh:

(Para laki-laki mukmin) ‫ ُم ْؤ ِمِنْيَن‬/ ‫ُم ْؤ ِم ُنْو َن‬


( Para laki-laki kafir) ‫ َك اِفِرْيَن‬/ ‫َك اِفُرْو َن‬

Cara pembentukan isim jamak mudzakkar salim


Cara pembentukannya adalah dengan menambahahkan wawu dan nun atau ya
dan nun pada akhir isim mufrodnya

‫ين ِاْس ٌم‬/‫ ون‬+ ‫ُم ْفَر ٌد‬


Contoh:

‫ُم ْؤ ِمِنْيَن‬/ ‫=< ُم ْؤ ِم ُنْو َن‬ ‫ين‬/‫ ون‬+ ‫ُم ْؤ ِم ٌن‬


‫َك اِفِرْيَن‬/ ‫=< َك اِفُرْو َن‬ ‫ين‬/‫ ون‬+ ‫َك اِفٌر‬

Jamak Muannats Salim


Jamak yang dibentuk dari isim mufrodnya yang digunakan untuk
menunjukkan jenis perempuan.
Contoh:

( Para perempuan mu’min) ‫ُم ْؤ ِم َناٌت‬


(Para perempuan kafir) ‫َك اِفَر اٌت‬

Cara pembentukan isim jamak muannats salim

‫ ات ِاْس ٌم‬+ ) ‫ُم ْفَر دٌ ( × ة‬

23
Contoh:

‫ُم ْؤ ِم َنا‬
<= ‫ ات‬+ ‫=< ُم ْؤ ِم ٌن‬ ‫)ُم ْؤ ِم َنٌة) × ة‬
‫ٌت‬
‫=< َك اِفَر اٌت‬ ‫ ات‬+ ‫=< َك اِفٌر‬ ‫)َك اِفَر ٌة) × ة‬

Jamak Taksir (‫) جمع التكسير‬

Adalah isim yang menunjukan arti banyak dengan perubahan dari bentuk
mufradnya secara tidak beraturan, baik untuk berakal maupun tidak.

E. Pembagian Isim berdasarkan Kejelasan

24
1. Nakirah (‫)نكرة‬

‫ُك ُّل اْس ٍم َيُد ُّل َع َلى َغْيِر ُمَع َّيٍن‬


Isim nakirah/indefinitif adalah setiap isim yang menunjukkan pada makna
yang tidak ditentukan atau makna umum. Biasanya diakhiri dengan tanwin

dan/atau tidak diawali Alif Lam (‫)ال‬.


Contoh isim nakirah:
Arab Arti Arab Arti

‫ِكَتاٌب‬ Buku ‫ُع ْلَيا‬ Tinggi

‫ُص ْغ َر ى‬ Kecil
‫َطاِلُبْو َن‬ Siswa-siswa

‫َم َس اِج ُد‬ Mesjid-mesjid ‫َم ْد َر َس ٌة‬ Sekolah

‫ِإْنَس اٌن‬ Manusia ‫َم ْر َأٌة‬ Perempuan

2. Ma’rifah (‫)معرفة‬

‫ُك ُّل اْس ٍم َيُد ُّل َع َلى ُمَع َّيٍن‬

25
Isim ma’rifah/definitif adalah setiap isim yang menunjukkan makna
tertentu/definitif. Adapun yang termasuk isim ma’rifah adalah sebagai
berikut:

• Isim Dhamir
Isim dhamir adalah isim ma’rifah dan mabni yang menunjukkan
mutakallim, mukhathab dan ghaib. Isim dhamir atau kata ganti dalam
bahasa arab ada 14. Berikut rinciannya:
Dhomir Arti Dhomir Arti

‫َأَنا‬ Saya ‫َنْح ُن‬ Kami

‫َأْنَت‬ Kamu (lk)


‫ُهَو‬ Dia (lk)

‫َأْنُتَم ا‬ Kalian (berdua/lk) ‫ُهَم ا‬ Mereka (berdua/lk)

‫َأْنُتْم‬ Kalian (lk)


‫ُهْم‬ Mereka (lk)

‫َأْنِت‬ Kamu (pr)


‫ِهَي‬ Dia (pr)

‫َأْنُتَم ا‬ Kalian (berdua/pr) ‫ُهَم ا‬ Mereka (berdua/pr)

‫َأْنُتَّن‬ Kalian (pr) ‫ُهَّن‬ Mereka (pr)

• Isim Isyarah
Isim isyarah adalah isim ma’rifah yang menunjukkan makna definitif
dengan isyarat atau petunjuk. Isim isyarah disebut juga kata tunjuk dalam
bahasa Melayu, seperti:

‫َهَذ ا – َهِذِه – َهُؤاَل ِء – َذ ِلَك – ِتْلَك – ُأوَلِئَك‬


‫– ُهَناَك – ُهَناِلَك‬
• Isim Maushul
Isim maushul adalah isim ma’rifah yang berfungsi untuk menyambung
kalimat/jumlah setelahnya. Seperti:

‫ اَّلِتْي – اَّلِذ ْيَن – َم ا – َم ْن‬- ‫اَّلِذ ْي‬

26
• Isim ‘Alam
Isim ‘alam adalah isim ma’rifah yang digunakan untuk menspesialkan nama
orang, tempat, benda, dll.
Contoh:

‫ الَّنْيُل‬- ‫ُمَح َّم ٌد – َفاِط َم ُة – َم َك ُة – ُلْبَنان‬


Isim ‘alam ada 3 macam:
1. Kunyah

Kunyah adalah nama yang diawali ( ‫)َأُب‬, ( ‫ )ُأُّم‬atau ( ‫)ِاْبُن‬.


Contoh:

‫َأُبْو َبْك ٍر – ُأُّم ُك ْلُثْو م – ِاْبُن ِس ْيَن‬


2. Laqab
Laqab artinya nama alias dan biasanya menggunakan sifat.
Contoh:

‫ َالَّش اِفِع ُّي‬- ‫َاْلَفاِتُح – َاْلَم ْأُم ْو ُن‬


3. Isim
Maksud isim disini adalah nama yang bukan kunyah atau laqab. Isim dapat
berupa:

> Mufrad, seperti ( ‫ )َم ْر َيُم‬dan ( ‫)ُيْو ُس ُف‬.

> Murakkab idhafi, seperti ( ‫ )َع ْبُد اْلَو َهاِب‬dan ( ‫)َع ْبُد اْلَع ِز ْيِز‬.

> Murakkab majazi, seperti (‫ )نُيو َيورك‬arabisasi dari New York.

• Ditambah Alif Lam


Isim nakirah apabila diimbuhi alif lam di awalnya maka menjadi isim
ma’rifah. Contoh:

‫َاْلِكَتاُب – َاْلَم َس اِج ُد – َالَّر ِح ْيُم – َالَّطاِلُبْو َن‬


Dalam menambahkan alif lam harus berdasarkan ketentuan berikut:
Isim yang diawali alif lam ta’rif tidak boleh diakhiri dengan tanwin. Contoh:

27
‫ِكَتاٌب ← َاْلِكَتاُب – ُصْو َر ٌة ← َالُّص ْو َر ُة‬
Apabila huruf pertama merupakan huruf qamariyyah, maka lamnya
disukunkan. Huruf qamariyyah ada 14, yaitu:

‫أ ب ج ح خ ع غ ف ك ق م و هـ ي‬
Contoh:

‫ َاْلَيْو ُم‬- ‫ َاِإْل ْنَس اُن – َاْلَقْو ُم‬- ‫َاْلَم َس اِج ُد‬
Apabila huruf pertama merupakan huruf syamsiyyah, maka lamnya
diidghamkan ke huruf berikutnya. Huruf syamsiyah ada 14, yaitu:

‫تثدذرزسشصضطظلن‬
Contoh:

‫َالَّر ِح ْيُم – َالَّش ْم ُس – َالِّتْيُن – َالُّص ْو َر ُة‬

• Diidhafahkan ke isim ma’rifah (dibuat frasa)


Apabila isim nakirah diidhafahkan ke isim ma’rifah maka isim tersebut
menjadi isim ma’rifah. Contoh:

‫ِكَتاُب اْلِفْقِه – ِلَباُس َم ْح ُم ْو ٍد – ُسْو ُء الَّظِّن‬


Kata yang pertama dari ketiga contoh diatas disebut dengan mudhaf dan kata
yang ke-2 disebut mudhaf ilaih. Mudhaf ilaih selalu majrur adapun mudhaf
tergantung kedudukan dalam kalimat.

• Munada Maqshud
Munada adalah isim yang terletak setelah huruf nida. Adapun munada
maqshud adalah munada yang berbentuk nakirah namun untuk tujuan tertentu
(jelas yang dipanggilnya). Contoh:

‫َيا َطاِلُب – َيا َطاِلَباِن – َيا َح اِض ُرْو َن‬


F. Kata Ganti

28
Kata ganti atau yang dikenal Dhamir dalam bahasa Arab berfungsi sebagai
kata ganti suatu kata (aku, kita, dia, kamu, kami, mereka, dan lain
sebagainya).

1. Kata Ganti Bersambung (Dhamir Muttasil)


Kata ganti yang lafadznya tampak jelas dan bersatu dengan fi’ilnya
(Kebalikan dari Dhamir Munfashil).

 Secara umum, dhamir (kata ganti) terbagai menjadi dua, yaitu dhamir
munfashil (kata ganti yang tidak bersambung) dan dhamir
muttashil (kata ganti yang bersambung).

 Kata ganti ( ‫ُهَّن‬ ,‫ ُهَم ا‬, ‫ ِهَي‬, ‫ )ُهَو‬pada dhamir munfashil, dan ( ,‫ َها‬,‫ُه‬
‫ ُهَّن‬,‫ )ُهَم ا‬pada dhamir muttashil bisa juga dipergunakan untuk selain
manusia.
 Semua kata ganti ini adalah mabni (harakat akhirnya tidak berubah,
bagaimanapun kedudukan kata tersebut dalam kalimat).

 Secara umum, kata ganti ‫ ُهَّن‬dipergunakan juga untuk


menggantikan jamak muannats salim (jamak
dengan alif dan ta’ tambahan) yang tidak berakal. Hal ini

membedakannya dengan kata ganti ‫ ِهَي‬yang secara umum juga


digunakan untuk menggantikan jamak taksir yang tidak berakal.
 Jamak muannats salim yang tidak berakal dan jamak taksir yang tidak
berakal boleh diberi sifat (na’at) dalam bentuk
isim mufrad muannats atau jamak muannats.
 Ada dhamir muttashil (kata ganti yang bersambung) yang bersambung
dengan isim, dan ada yang bersambung dengan fi’il.

29
2. Kata Ganti Tidak Bersambung (Dhamir Munfasil)

Kata ganti yang lahfadznya tampak jelas namun berpisah dari fi’ilnya.

 ‫( َأْنُتَم ا‬Kalian berdua [laki-laki/perempuan]): untuk orang


kedua, mutsanna, baik mudzakkar maupun muannats.

 ‫( َأْنُتْم‬Kalian [banyak laki-laki]): untuk orang kedua,


jamak, mudzakkar.

 ‫( َأْنِت‬Kamu [perempuan]): untuk orang kedua, mufrad, muannats.


 ‫( َأْنُتَّن‬Kalian [banyak perempuan]): untuk orang kedua,
jamak, muannats.

 ‫( َأَنا‬Saya [laki-laki/perempuan]): untuk orang pertama (si


pembicara) mufrad, baik mudzakkar maupun muannats.

 ‫( َنْح ُن‬Kami [laki-laki/perempuan]): untuk orang pertama, jamak,


baik mudzakkar maupun muannats; digunakan juga untuk orang
pertama tunggal (mufrad) yang mengagungkan dirinya.

 ‫( ُهَو‬Dia [laki-laki]): untuk orang ketiga (yang dibicarakan), tunggal


(mufrad), mudzakkar.

 ‫( ُهَم ا‬Mereka berdua [laki-laki/perempuan]): untuk orang ketiga, ganda


(mutsanna), baik mudzakkar maupun muannats.

 ‫( ُهْم‬Mereka [banyak laki-laki]): untuk orang ketiga,


jamak, mudzakkar.

 ‫( ِهَي‬Dia [perempuan]): untuk orang ketiga, mufrad, muannats.


 ‫( ُهَّن‬Mereka [banyak perempuan]): untuk orang ketiga,
jamak, muannats.

 ‫( َأْنَت‬Kamu [laki-laki]): untuk orang kedua (lawan


bicara), mufrad, mudzakkar

30
3. Kata Ganti Tersembunyi (Mustatir)

Dhamir yang lahfadzanya tersembunyi, hanya bisa diketahui ketika


diucapkan, dan hanya menempati posisi rafa’. Dhamir ini juga terbagi
menjadi dua macam yaitu Mustatir Wajib dan Mustatir Boleh.

Mustatir Wajib Disembunyikan

Dalam bentuk fi’il ‘amr yang dimasuki dhamir mukhatab (kamu

laki). Seperti contoh: ‫ َداِفْع َع ِن الَو َطِن َداِفْع أنَت َع ِن الَو َطِن‬Lafadz ‫دافع‬
adalah fi’il ‘amr mabni sukun, fa’ilnya wajib mustatir (tersembunyi) yaitu

anta ‫َأْنَت‬.

Mustatir Boleh Disembunyikan/Ditampakkan

Pada Fi’il Madhi untuk ‫ هو‬dan ‫ هي‬seperti contoh: ‫َخ الٌد َح َّقَق الَّنَج اَح‬
‫ خالٌد ُهَو َح َّقَق النجاَح‬Lafadz ‫ حقق‬adalah fi’il madhi mabni fatah, fa’ilnya
berupa dhamir mustatir (boleh) yaitu ‫هو‬.

Contoh Kalimat Kata Ganti Bahasa Arab

 ‫ = ُهَم ا َاْح َم د َو َح َس ن‬Mereka berdua (L) adalah Ahmad dan Hasan.


 ‫ = ُهَم ا َز ْهَر ة َو َفاِط َم ة‬Mereka berdua (P) adalah Zahrah dan Fatimah.
 ‫ = ًاْنَت ِتْلِم ْيٌذ‬Kamu (L) adalah seorang murid (L).

31
G. Kata Tunjuk
Kata tunjuk dalam bahasa Arab biasa disebut dengan ‫اإلشارة‬ ‫( اسم‬ismul
‘isyaarah). Pengertian dari isyarah adalah sejenis isim yaitu suatu kata selain
dari kata kerja dan kata ganti. Selain itu kata ini termasuk dalam kata wujud
benda namun tidak dipengaruhi oleh waktu. Isim tersebut digunakan untuk
menunjukkan posisi dari suatu benda sekaligus dengan jenis kelamin dan
jumlahnya. Jenis kelamin terdiri dari mudzakkar dan muannats, sedangkan
untuk jumlah terdiri dari mufrad, jamak, dan mutsanna.

Ismul Isyarati Lil Qaribi ( ‫)ِاْس ُم اِإْل َشاَر ِة ِلْلَقِر ْيِب‬

Ismul isyarati lil qaribi ini merupakan kata tunjuk yang bisa digunakan
untuk menunjukkan letak benda-benda dengan jarak dekat. Lokasi benda ini
masih bisa dijangkau tubuh dan tangan.

 Ismul Isyarati Lil Qaribi Mudzakkar

Ismul isyarati lil qaribi mudzakkar adalah isim yang digunakan untuk
menunjukkan benda yang letaknya dekat dan memiliki jenis kelamin laki-
laki/ maskulin.

Kata Tunjuk Dekat Banyak/


Tunggal/ Mufrad Ganda/ Mutsanna
Mudzakkar Jamak

Bahasa Arab ‘Ini’ yang


dipakai
‫هذا‬ ‫هذاِن‬ ‫هؤالء‬

Cara Baca Hadzaa Hadzaani Hiwalaa’

Apabila menggunakan isim isyarah, maka selanjutnya pergunakan isim


sejati yang telah mengalami perubahan format. Sesuaikan dengan jumlah
benda yang ditunjukkan, apakah mufrad, jamak, ataupun mutsanna.

32
Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:

Bahasa Arab Cara Baca Arti

‫هذا طالب‬ Hadzaa thaalibun Ini seorang murid (lk)

‫هذان طالبان‬ Haadzaanii thaalibaani Ini dua orang murid (lk)

‫هؤالء ثالثة‬
Hiwalaa tsalaatsah thalaabun Ini tiga orang murid (lk)
‫طالب‬

 Ismul Isyarati Lil Qaribi Mu’annats

Jenis ismul isyarat ini biasanya dipergunakan ketika hendak


menunjukkan suatu benda yang letaknya dekat dan memiliki jenis kelamin
perempuan atau feminim. Jenis kata tunjuk yang berdasarkan pada jumlah
benda dapat dilihat pada tabel berikut.

Kata Tunjuk Dekat Banyak/


Tunggal/ Mufrad Ganda/ Mutsanna
Muannats Jamak

Bahasa Arab ‘Ini’ yang


dipakai
‫هذه‬ ‫هاتاِن‬ ‫هُؤ اَل ِء‬

Cara Baca Hadzihi Haataani Haulaa-i

Contoh penggunaan ismul isyarati tersebut adalah sebagai berikut;

33
Bahasa Arab Cara Baca Arti

‫هذه طالبة‬ Hadzihi thaalibatun Ini seorang murid (pr)

‫هاتان‬
Haataanii thaalibataani Ini dua orang murid (pr)
‫الطالبانتان‬

‫هؤالء ثالث‬
Haa ulaa I tsalaatsa thaalibaat Ini tiga orang murid (pr)
‫طالبات‬

Ismul Isyarati Lil Ba’iidi ( ‫)ِاْس ُم اِإْل َشاَر ِةِلْلَبِع ْيِد‬


ismul isyarati sebagai kata tunjuk benda yang letaknya jauh. Ismul ba’iidi
ini juga dibagi menjadi dua bagian berdasarkan jumlah benda dan jenis
kelaminnya.

 Ismul Isyarati Lil Ba’iidi Mudzakkar


Ismul isyarati ini dipergunakan untuk menunjukkan benda yang
letaknya jauh dan memiliki jenis kelamin laki-laki/maskulin. Pada tabel di
bawah ini akan bisa dilihat tentang jenis kata tunjuk berdasarkan jumlah
benda.

Kata Tunjuk jauh Banyak


Tunggal/ Mufrad Ganda/ Mutsanna
Mudzakkar / Jamak

Bahasa Arab ‘Itu’ yang


‫ذلَك‬ ‫ذانك‬ ‫ُأولئَك‬
dipakai

34
Cara Baca dzalika Dzaanika Ulaa ika

Contoh dari penggunaan ismul isyarati lil ba’iidi mudzakkar ini adalah:

Bahasa Arab Cara Baca Arti

‫ذلَك مدرس‬ Dzaalika mudarrisun Ini seorang guru (lk)

‫ذانك مدرسان‬ Dzaanika mudarrisaani Ini dua orang guru (lk)

‫ُأولئَك مدرسون‬ Ulaa ika mudarrasuun Ini tiga orang guru (lk)

 Ismul Isyarati Lil Ba’iidi Mu’annats

Jenis ismul isyarati ini digunakan sebagai kata tunjuk bagi benda yang lokasinya
jauh serta jenis kelaminnya adalah wanita/feminin. Jenis kata tunjuk tersebut
didasarkan pada jumlah benda yang bisa dilihat pada tabel berikut:

Kata Tunjuk jauh Tunggal/ Ganda/ Banyak/


muannats Mufrad Mutsanna Jamak

Bahasa Arab ‘Itu’ yang


‫ِتْلَك‬ ‫تاِنَك‬ ‫ُأوَلِئَك‬
dipakai

35
Cara Baca tilka Taa nika Ulaa ika

Contoh penggunaan ismul isyarati di atas seperti di bawah ini.

Bahasa Arab Cara Baca Arti

‫ِتْلَك مدرسة‬ Tilka mudarrasah Ini seorang guru (pr)

‫تاِنَك مدرستان‬ Taa nika mudarrisataani Ini dua orang guru (pr)

‫ُأوَلِئَك مدرسات‬ Ulaa ika mudarrasaat Ini tiga orang guru (pr)

H. Kosa Kata
Dalam bahasa arab istilah kosakata dikenal denga mufrodat, istilah
kosakata juga merujuk kepada suatu daftar atau perangkat kata untuk bahasa
tertentu atau suatu daftar perangkat yang di gunakan penutur suatu bahasa.

 Disekolah dan Kantor

No Nama Bunyi Bacaan Bahasa Arab

1. Buku Kitaabun ٌ ‫ِكـَتاٌب‬


2. Buku Absen Kasyful ghiyaabu
‫َك ْش ُف اْلِغَياُب‬
3. Buku Tulis Kuroosatun ‫ُك ــَر اَس ٌة‬

36
4. Kamus Mu’jamun
‫ُم ْع َج ٌم‬
5. Kapur Thobaasyiirun ِ‫َطَباِش ْيٌر‬
6. Kertas Qirthoosun ِ ‫ِقْر طَاٌس‬
7. Kursi Kursiyyun ِ ‫ُك ـْر ِس ٌّي‬
8. Meja Maktabun ‫َم ْك ـَتـٌب‬
9. Papan Tulis Sabuurotun ‫َسُبْو َر ٌة‬
10. Penggaris Misthorotun ‫ِم ْس َطَر ٌة‬
11. Penghapus Mimsahatun ِ‫ِم ْم َسَح ٌة‬
12. Pensil Mirsamun ِ ‫ِم ْر َس ٌم‬
13. Pulpen Qolamun
‫َقَلـٌم‬
14. Spidol Qolamul hibri
‫َقَلـُم اْلِح ْبِر‬
15. Rak Roffun ‫َر ٌّف‬
(lanjutan)

16. Koran ‫َج ِر ْيَد ٌة‬

17. Surat ‫ِر َس اَلٌة‬


18. Majalah ‫َم َج َّلٌة‬
19. Meja ‫ِم ْنَض َد ٌة‬

20. Kursi ُ‫ك‬ ‫ْر ِسٌّي‬

37
‫‪21. Buku‬‬ ‫ِكَتاٌب‬
‫‪22. Kamus‬‬ ‫َقاُم ْو ٌس‬
‫‪23. Kertas‬‬ ‫ِقْر َطاٌس‬
‫‪24. Surat‬‬ ‫الِّر َس اَلُة‬
‫‪25. Formulir‬‬ ‫اِال ْس ِتَم اَر ُة‬
‫‪26. Pengirim‬‬ ‫الُم ْر ِس ُل‬
‫الِخ َطاَبِة ‪27. Kotak surat‬‬ ‫ُص ْنُد ْو ُق‬
‫‪28. Amplop‬‬ ‫الَّظْر ُف ‪/‬الِغ َالُف‬
‫‪29. Mengadakan‬‬ ‫الَّظْر ف‪/‬الِغ َالُف‬
‫‪30. Berpindah‬‬ ‫الَّظْر ُف ‪/‬الِغ َالُف‬
‫‪31. Selesai‬‬ ‫الَّظْر ُف ‪/‬الِغ َالُف‬
‫‪32. Alpa atau tidak masuk‬‬ ‫الَّظْر ُف ‪/‬الِغ َالُف‬
‫‪33. Datang‬‬ ‫الَّظْر ُف ‪/‬الِغ َالُف‬
‫‪34. Hadir‬‬ ‫الَّظْر ُف ‪/‬الِغ َالُف‬
‫‪35. Duduk‬‬ ‫الَّظْر ُف ‪/‬الِغ َالُف‬
‫‪36. Masuk‬‬ ‫الَّظْر ُف ‪/‬الِغ َالُف‬
‫‪37. Mengajar‬‬ ‫الَّظْر ُف ‪/‬الِغ َالُف‬
‫‪38. Belajar‬‬ ‫الَّظْر ُف ‪/‬الِغ َالُف‬
‫‪39. Membantu‬‬ ‫الَّظْر ُف ‪/‬الِغ َالُف‬
‫‪40. Menempati‬‬ ‫الَّظْر ُف ‪/‬الِغ َالُف‬
‫‪41. Kembali‬‬ ‫الَّظْر ُف ‪/‬الِغ َالُف‬
‫‪42. Meninggalkan‬‬ ‫الَّظْر ُف ‪/‬الِغ َالُف‬
‫‪43. Mengerjakan‬‬ ‫الَّظْر ُف ‪/‬الِغ َالُف‬

‫‪38‬‬
‫‪44. Mengutamakan‬‬ ‫الَّظْر ُف ‪/‬الِغ َالُف‬
‫‪45. Memeriksa‬‬ ‫الَّظْر ُف ‪/‬الِغ َالُف‬
‫‪46. Menemui‬‬ ‫الَّظْر ُف ‪/‬الِغ َالُف‬
‫‪47. Menulis‬‬ ‫الَّظْر ُف ‪/‬الِغ َالُف‬
‫‪48. Membaca‬‬ ‫الَّظْر ُف ‪/‬الِغ َالُف‬
‫‪49. Menjadi‬‬ ‫الَّظْر ُف ‪/‬الِغ َالُف‬
‫‪50. Memenuhi panggilan‬‬ ‫الَّظْر ُف ‪/‬الِغ َالُف‬
‫‪51. Sampai‬‬ ‫الَّظْر ُف ‪/‬الِغ َالُف‬
‫‪52. Meletakkan‬‬ ‫الَّظْر ُف ‪/‬الِغ َالُف‬
‫إستراحة ‪53. Istirahat‬‬

‫الوثائق ‪54. Koper‬‬ ‫محفظة‬


‫‪55. Pensil warna‬‬ ‫قلم رصاص للتلوين‬
‫المؤتمر ‪56. Konferensi‬‬

‫المؤتمرات ‪57. Ruang konferensi‬‬ ‫قاعة‬


‫النسخة ‪58. Salinan‬‬

‫العناوين ‪59. Buku petunjuk‬‬ ‫دليل‬


‫الملف ‪60. Berkas‬‬

‫‪61. Lemari arsip‬‬ ‫حافظة‬


‫حبر ‪62. Pulpen tinta‬‬ ‫قلم‬
‫الرسائل ‪63. Baki surat‬‬ ‫سلة‬
‫الدفتر ‪64. Buku catatan‬‬

‫‪65. Bloknot‬‬ ‫المفكرة‬


‫المكتب ‪66. Kantor‬‬

‫‪39‬‬
67. Kursi kantor ‫كرسي المكتب‬
68. Lembur ‫الساعات اإلضافية‬

 Diruang Tidur serta Pakaian dan yang Berhubungan

dengannya
1. Ranjang = (dibaca) Sariirun ‫َس ِر ْير‬
2. Bantal = (dibaca) Wisaadatun ‫ِو َس اَد ٌة‬
3. Selimut = (dibaca) Lihaafun ‫لَح اٌف‬
4. Tirai = (dibaca) Sitaarotun ‫ِس َّتاَر ٌة‬
5. Seprei = (dibaca) Ughtiyatus Sariiri ‫أْغ ِطَيُة الَّس ِرْير‬
6. Kasur= (dibaca) Firoosyun ‫ِفَر اٌش‬
7. Meja untuk belajar = (dibaca) Maktabun ‫َم ْك َتٌب‬
8. Lemari baju = (dibaca) Khizaanatun ‫ِخ َز اَنٌة‬
9. Penggaris = (dibaca) Mistharatun ‫ِم ْس َطَر ٌة‬
10. Kotak pensil = (dibaca) Miqlamatun ‫ِم ْقَلَم ٌة‬
11. Pulpen = (dibaca) Qolamun ‫َقَلٌم‬
12. Penghapus pensil = (dibaca) Mimhaatun ‫ِمْمَح اٌة‬
13. Pakaian Musim Dingin = ‫َم اَل ِبُس الِّش َتاِء‬
14. Kopiah/Peci = ‫َقَلْنُس َو ٌة جـ َقاَل ِنُس‬
15. Kemeja = ‫َقِم ْيٌص جـ ُقْمَص اٌن‬
16. Jubah = ‫َثْو ٌب جـ َأْثَو اٌب‬
17. Kaos = ‫َفاِنَّلٌة‬
18. Kaos dalam = ‫َفاِنَّلٌة َداِخ ِلَّيٌة‬
19. Pakaian dalam = ‫َم اَل ِبُس َداِخ ِلَّيٌة‬
20. Celana panjang = ‫َبْنَطُلْو ٌن جـ َبْنَطُلْو َناٌت‬
21. Celana pendek = ‫ِس ْر َو اٌل جـ َسَر اِوْيُل‬
22. Celana Dalam = ‫ُتَّباٌن جـ َتَباِبْيُن‬
23. Sarung = ‫ِإَزاٌر جـ آِز َر ٌة‬
24. Sarung Tangan = ‫ُقَّفاٌز جـ ُقَّفاَزاٌت‬
24. Topi = ‫ُقَّبَع ٌة جـ ُقَّبَع اٌت‬

40
25. Kaca Mata = ‫ِم ْنَظاٌر‬
26. Kancing = ‫ِز ٌّر جـ َأْز َر اٌر‬
27. Saku = ‫َج ْيٌب جـ ُجُيْو ٌب‬
28. Lengan = ‫ُك ٌّم جـ َأْك َم اٌم‬
29. Kerah = ‫َطْو ٌق جـ َأْطَو اٌق‬
30. Popok = ‫ِح َفاٌض جـ ِح َفاَض ا‬
31. Sendal = ‫َنْعٌل جـ ِنَع اٌل‬
32. Kapas = ‫ُقْطٌن جـ َأْقَطاٌن‬
33. Wool = ‫ُصْو ٌف جـ َأْص َو اٌف‬
34. Kain = ‫ُقَم اٌش جـ َأْقِم َش ٌة‬
35. Pakaian Resmi = ‫َثْو ٌب َر ْس ِمٌّي‬
36. Pakaian jadi = ‫الـَم اَل ِبُس الـَج اِهِز ُة‬
37. Pakaian using = ‫ َثْو ٌب َخ َلٌق او َباٍل‬، ‫َثْو ٌب َج ْر ٌد‬
38. Peti pakaian = ‫ُص ْنُد ْو ُق الَم اَل ِبِس‬

 Diruang Tamu

Bahasa Indonesia Bahasa Arab ‘Amiyah Bahasa Arab Fusha


Sofa Kanab ‫( َأِرْيَك ٌة‬Arikah)
Tape recorder Mizya' ‫( ِم ْذ َياٌع‬Midzya')
Meja Tarbiza / taulah ‫( َم ْك َتٌب‬Maktab)
Lemari Dulab ‫( ِخ َز اَنٌة‬Khizanah)
Asbak Tafayya ‫ِم ْنَفَض ُة الَّر َم اِد‬
Taplak meja Sufrah ‫( ِس َم اٌط‬Simath)
Vas bunga Zuhriyah ‫( َز ْهِرَّيٌة‬Zahriyah)
‫ ِتِلْيِفِزُيْو ن‬/ ‫( ِتْلَفاٌز‬Tilfaz /
TV tilifiziun)
Karpet ‫( ِبَس اٌط‬Bisath)
Kalender ‫( َتْقِوْيٌم‬Taqwim)
Foto ‫( ُصْو َر ٌة‬Surah)
Kursi ‫(ُك ْر ِسٌّي‬Kursi)

41
 Diruang Makan dan Dapur

N INDONESIA BUNYI BACAAN KOSAKATA


o ARAB

1 Abu api Romaadun ‫َر َم اٌد‬

2 Alat panggang Misywaatun ‫مۡش َو اٌه‬

3 Api Naarun ‫َناٌر‬

4 Arang Fahmun ‫َفۡح ٌم‬

5 Bara api Hamrotun ‫َح ۡم َر ٌۃ‬

6 Kayu bakar Hathobun ‫َح َطٌب‬

7 Kompor Mauqidun ‫َم ْو ِقٌد‬

8 Kompor gas Wabirul ghoori ‫ۡل‬


‫َو اِبُر ا َغاِر‬

9 Korek api Uudul Kibriit ‫ُعۡو ُد اۡل ِكۡب ِرۡي ت‬

10 Kuali Miqlaatun ‫ِم ۡق اَل ۃ‬

11 Oven Furnun ‫ُفْر ٌن‬

12 Panci Qidrun ‫ِقْد ٌر‬

‫ُأل‬
13 Rice Cooker Thobaakhotul Urz ‫َطَّباَخ ُة ا ْر ِز‬

14 Saringan Mishfaatun ‫ِم ْص َفاٌة‬

42
15 Tabung gas Usthuwaanatu ghoz ‫ُأْس ُطَو اَنُة َغاٍز‬

16 Tatakan panci Qoo’idatu qidrin ‫َقاِع َد ُة ِقْد ٍر‬

17 Wajan Miqlaatun ‫ِم ْقاَل ٌة‬

18 Asbak Minfhadhatun ‫ِم ْنَفَض ٌة‬

19 Botol Qoruurotun ‫َقاُر ۡو َر ٌۃ‬

20 Cangkir Finjaanun ‫ِفۡن َج اٌن‬

21 Garpu Syaukatun ‫َش ْو َك ٌة‬

22 Gelas Kuubun ‫ُك ْو ٌب‬

23 Guci Inaa un ‫ِاَناٌء‬

24 Mangkuk Jafnatun ‫َج ْفَنٌة‬

25 Piring Shohnun ‫َص ْح ٌن‬

26 Sendok Mil’aqotun ‫ِم ْلَع َقٌة‬

27 Sendok nasi Mil’aqotur ruzzi ‫ِم ۡل َع َقُۃ الُّر ِّز‬

28 Sendok teh Mil’aqotus Syai ‫ِم ۡل َع َقُۃ الَّش ِّي‬

29 Sotel Mil’aqotu tahriik ‫ِم ْلَع َقُة َتْح ِرْيٍك‬

30 Sotel Mil’aqotut tahriik ‫ِم ْلَع َقُة َتْح ِرْيٍك‬

31 Sudip Milwaqun ‫ِم ۡل َو ٌق‬

32 Sumpit Uudun ‫ُء ۡو ٌد‬

33 Sutil Miqlanun ‫ِم ۡق َلٌب‬

43
34 Teko/Ceret Ibriiqun ‫ِإْبِر ْيٌق‬

35 Termos Kadziimatun ‫َك ِظ ۡي َم ٌۃ‬

36 Dapur Matbahun ‫َم ْطَبٌخ‬

37 Es Tsaljun ‫َثۡل ٌج‬

38 Freezer Mujammidun ‫ُمَجِّم َدۃ‬

39 Kain lap Khirqotun ‫ِخ ۡر َقٌۃ‬

40 Keranjang Sallatun ‫َس َّلٌۃ‬

41 Kulkas Tsallaajatun ‫َثاَّل َج ٌة‬

42 Lemari makanan Khizaanatut tho’aami ‫ِخ َز اَنُۃ الَّطَع اِم‬

43 Meja Makan Khiwaanun ‫ِخَو اٌن‬

44 Perabotan Atsaatsun ‫َأَثاٌث‬

45 Rak piring Roffus shuhuuni ‫َر ُّف الُّص ُحْو ِن‬

46 Serbet Mindiilun ‫ِم ۡن ِد ۡي ٌل‬

47 Tong sampah Mazbalatun ‫َم ْز َبَلٌة‬

48 Wastafel Baluu’atun ‫َباُلوَعٌۃ‬

 Makanan dan Minuman

No Bahasa Indonesia Bahasa Arab Arab-Latin

1 Nasi ‫ُر ٌّز‬ Ruzzun

44
2 Nasi Goreng ‫ُر ٌّز َم ْقِلٌّي‬ Ruzzun
Maqliyyun

3 Daging ‫َلْح ٌم ج ُلُح ْو ٌم‬ Lahmun Jim


Luhuumun

4 Daging Sapi ‫َلْح ُم َبَقٍر‬ Lhmu Baqri

5 Daging Kambing ‫َلْح ُم َغ َنٍم‬ Lahmu Ghonami

6 Roti ‫ُخ ْبٌز‬ Khubzun

7 Biskuit ‫ِبْس ُك ْيٌت‬ Biskuitun

8 Ikan ‫َس َم ٌك ج َأْس َم ٌك‬ Samakun Jim


Asmakun

9 Telur ‫َبْيَض ٌة‬ Baidlatun

10 Mentimun ‫ِخ َياٌر‬ Khiyaarun

11 Lauk Pauk ‫ِإَداٌم‬ Idaamun

12 Sayuran ‫َبْقٌل ج ُبُقْو ٌل‬ Baqlun Jim


Buquulun

13 Sayuran ‫َخ ْض َرَو اٌت‬ Khodlrowaatun

14 Garam ‫ِم ْلٌح‬ Milhun

15 Gula ‫ُس َّك ٌر‬ Sukkarun

16 Sirup ‫َع َس َل ُس َّك ٍر‬ ‘Asala Sukkari

17 Merica ‫ِفْلِفُل َأْبَيٍض‬ Filfilu Abyadlin

18 Air ‫َم اٌء ج ِمَياٌح‬ Maa Un Jim


Miyaahun

19 Kopi ‫َقْه َو ٌة‬ Qohwatun

20 Susu Kaleng ‫َلَبٌن‬ Labanun

21 Susu Perah ‫َح ِلْيٌب‬ Haliibun

45
22 Teh ‫َشاٌي‬ Syaayun

23 Jus ‫ُع َص اَر ٌة‬ ‘Ushoorotun

 Buah-Buahan

Nama Buah Bunyi Bacaan Nama Buah Gb.


(ID) (AR)

Alpukat afuukaaduu ‫َأُفوَك اُدو‬

Anggur ‘inabun ‫ِع َنٌب‬

Apel tuqoohun ‫ُتَّفاٌح‬

Aprikot misymisy ‫ِم ْش ِم ش‬

Belimbing fakihatun ‫َفاِكَهٌة َنْج ِم َّيٌة‬


najmiyyah

Blackberry ‘aliiqun ‫َع ِلْيٌق‬

46
Blewah al habhabu ‫الَح ْبَح ُب‬

Ceri karozun ‫َك َر ُز‬

Delima ar rummaanu ‫الُّر َّم اُن‬

Duku duukuu ‫ُد ْو ُك ْو‬

Durian abuu syaukin ‫َأُبو َش ْو ٍك‬

Jagung dzarotun ‫ذرة‬

Jambu al jauwwaafah ‫الَجَّو اَفُة‬

Jeruk Nipis laimun ‫َلْيُم ْو ن‬

47
Jeruk bur tuqoolun ‫ُبْر ُتَقاٌل‬

Kelapa jauzul hindi ‫َج ْو ُز اْلِهْنِد‬

Kelengkeng luu najan ‫ُلْو نَج ان‬

Kismis zabiibun ‫َز ِبْيٌب‬

Kiwi kiiwii ‫ِكْيِو ي‬

Kurma tamrun ‫َتْم ٌر‬

Mangga manjuu ‫َم اْنُجو‬

48
Manggis mangghustiin ‫َم انُغ وْس ِتْين‬

Melon syamaamun ‫َش َم اٌم‬

Mentimun khiyaarun ‫ِخ َياٌر‬

Nanas anaanaasu ‫َأَناَناُس‬

Nangka huukhun ‫ُخ ْو ٌخ‬

Pepaya baabaayaa ‫َباَبايَا‬

Persik darooqun ‫َد َر اٌق‬

49
Pir al kumitsro ‫الُك ِم ْثَر ى‬

Pisang mauzun ‫َم ْو ٌز‬

Rambutan rombuutan ‫َرْم ُبْو َتْن‬

Salak lihaaun ‫ِلـَح اٌء‬

Semangka bithoikhun ‫ِبِّطْيٌخ‬

Sirsak qusythoh ‫ُقْشَطة َش ائَك ة‬


syaa’kah

Strawberi faroowalatun ‫َفَر اَو َلٌة‬

Tebu qoshbus sukkar ‫َقَص ُب الُّس َّك ِر‬

50
Tin at tiin ‫الِّتْيُن‬

Tomat thomaathimun ‫َطَم اِط ٌم‬

Wortel jazarun ‫َج َز ٌر‬

Zaitun az zaituun ‫الَّز ْيُتْو ُن‬

 Sayur Mayur

Artinya Cara Mufrodat


bacanya
Daun Bawang kurrats ‫ُك َّراٌث‬
Brokoli Qarnabith ‫َقْر َنِبْيٌط‬
Buncis / kacang Faasuliya ‫َفاُصْو ِلَيا‬
panjang

51
Cabai Fulful ‫فْلْفٌل‬
Bayam sabbaanakh ‫َسَباَنٌخ‬
Jagung Dzurrah ‫ُذ َّر ٌة‬
Kentang Bathathis ‫َبَطاِط ٌس‬
Kol/Kubis Malfuf ‫َم ْلُفْو ٌف‬
Kurnub ‫ُك ْر ُنٌب‬
Wortel Jazar ‫َج َز ٌر‬
Labu Yaqthin ‫َيْقِط ْيٌن‬
Qar’un ‫َقْر ٌع‬
Dubba’ ‫ُد َّباٌء‬
Kacang okra Baamiyah ‫َباِمَيٌة‬
Lobak Fujlah ‫ُفْج َلٌة‬
Selada Khass ‫َخ ٌّس‬
Seledri Karafsun ‫َك َر ْفٌس‬
Timun Khiyar ‫ِخ َياٌر‬
Tauge / Faasuliya ‫َفاُصْو ِلَيا‬
kecambah mubar’amah ‫ُمَبْر َع َم ٌة‬
Sawi khardal ‫َخ ْر َد ٌل‬
Tomat Thamathim ‫َطَم اِطٌم‬
Terung/Terong Baadzinjaan ‫َباِذ ْنَج اُن‬
Bawang putih Tsuum ‫ُثْو ٌم‬
Bawang merah Bashal ‫َبَص ٌل‬
Labu siam Saayuut ‫َس اُيوت‬
Gambas Luufaa ‫ُلوَفا‬

52
Pare kariilaa ‫كريال‬

 Daftar Kata Kerja Dasar Paling Populer


Indonesia - Arab - Cara Membaca
1. Bangun tidur ( ‫ ) ِاْسَتْيَقَظ – َيْسَتْيِقُظ‬istayqadha – yastayqidhu
2. Bekerja = ( ‫‘ = ) َع ِمَل – َيْع َم ُل‬amila – ya’malu
3. Belajar = ( ‫ = ) َتَع َّلَم – َيَتَع َّلُم‬ta’allama – yata’allamu
4. Berargumen = ( ‫ = ) ِاْح َتَّج – َيْح َتُج‬ihtajja – yahtajju
5. Berbicara = ( ‫ = ) َتَك َّلَم – َيَتَك َّلُم‬takallama – yatakallamu
6. Bercanda = ( ‫ = ) َم َز َح – َيْم َز ُح‬mazaha – yamzahu

7. Bercerita = ( ‫ = ) َقَّص – َيُقُّص‬qashsha – yaqushshu


8. Berdebat = ( ‫ = ) َج اَد َل – ُيَج اِد ُل‬jaadala – yujaadilu
9. Berdiri = ( ‫ = ) َقاَم – َيُقْو ُم‬qaama – yaqaamu
10. Berdiskusi = ( ‫ = ) َتَناَظَر – َيَتَناَظُر‬tanaazhara – yatanaazharu
11. Berdoa = ( ‫ = )َدَعا – َيْد ُعو‬da’aa – yad’uu
12. Berdusta = ( ‫ = ) َك َذ َب – َيْك ِذ ُب‬kadzaba – yakdzibu
13. Berenang = ( ‫= ) َسَبَح – َيْس َبُح‬sabaha – yasbahu
14. Beribadah = ( ‫‘ = ) َع َبَد – َيْعُبُد‬abada – ya’budu
15. Berinfak = ( ‫ = ) َأْنَفَق – ُيْنِفُق‬anfaqa – yunfiqu
16. Berjalan = ( ‫ ) َس اَر – َيِس ْيُر‬saara – yasiiru
17. Berjanji = ( ‫ = )َو َعَد – َيِع ُد‬wa’ada – ya’idu
18. Berjihad = ( ‫ = ) َج اَهَد – ُيَج اِهُد‬jaahada – yujaahidu
19. Berjumpa = ( ‫ = ) ِاْلَتَقى – َيْلَتِقي‬iltaqaa – yaltaqii
20. Berkhutbah = ( ‫ = ) َخ َطَب – َيْخ ُطُب‬khathaba – yakhtubu
21. Berkorban = ( ‫ = ) َض َّحى – ُيَض ِّح ي‬dhahhaa – yudhahhii
22. Berkumpul = ( ِ‫ = ) ْج َتَم َع – َيْج َتِم ُع‬ijtama’a – yajtami’u
23. Berkurang = ( ‫ = ) َنَقَص – َيْنُقُص‬naqasha – yanqushu
24. Berlari = ( ‫ = ) َجَر ى – َيْج ِر ي‬jaraa – yajrii

53
25. Bermain = ( ‫ = ) َلِع َب – َيْلَع ُب‬la’iba – yal’abu
26. Bermaksiat = ( ‫‘ = ) َع َص ا – َيْع ِص ي‬ashaa – ya’shii
27. Bermukim = ( ‫ = ) َأَقاَم – ُيِقْيُم‬aqaama – yuqiimu
28. Berpindah = ( ‫ = ) ِاْنَتَقَل – َيْنَتِقُل‬intaqala – yantaqilu
29. Berpisah = ( ‫ = ) ِاْفَتَر َق – َيْفَتِر ُق‬iftaraqa – yaftariqu
30. Bersandar = ( ‫ = ) ِاْعَتَم َد – َيْعَتِم ُد‬i’tamada – ya’tamidu
31. Bersatu = ( ‫ = )ِاَّتَح َد – َيَّتِح ُد‬ittahada – yattahidu
32. Bersikat gigi = ( ‫ = ) َتَس َّوَك – َيَتَسَّو ُك‬tasawwaka – yatasawwaku
33. Bersujud = ( ‫ = ) َسَج َد – َيْسُج ُد‬sajada – yasjudu
34. Bertambah = ( ‫ = ) ِاْز َداَد – َيْز َد اُد‬izdaada – yazdaadu
35. Bertanya = ( ‫ = ) َس َأَل – َيْس َأُل‬sa`ala – yas`alu
36. Berteriak = ( ‫ = ) َصَر َخ – َيْص ُر ُخ‬sharakha – yashrukhu
37. Berubah = ( ‫ = ) َتَغَّيَر – َيَتَغَّيُر‬taghayyara – yataghayyaru
38. Berumroh = ( ‫ = ) ِاْعَتَم َر – َيْعَتِم ُر‬i’tamara – ya’tamiru
39. Berupaya = ( ‫ = ) َسَع ى – َيْس َع ى‬sa’aa – yas’aa
40. Berusaha = ( ‫ = ) َح اَو َل – ُيَح اِو ُل‬haawala – yuhaawilu
41. Berwudhu = ( ‫ = ) َتَو َّض َا – َيَتَو َّض ُأ‬tawadhdha`a – yatawadhdha`u
42. Buang air besar = ( ‫ = ) َتَغ َّو َط – َيَتَغ َّو ُط‬taghawwatha – yataghawwathu
43. Buang air kecil = ( ‫ ) َباَل – َيُبْو ُل‬baala – yabuulu
44. Datang = ( ‫ = )َج اَء – َيِج ْي ُء‬jaa`a – yajii`u
45. Diam = ( ‫ = ) َس َكَت – َيْس ُكُت‬sakata – yaskut
46. Duduk = ( ‫ = ) َج َلَس – َيْج ِلُس‬jalasa – yajlisu
47. Habis = ( ‫ = ) ِاْنَتَهى – َيْنَتِهي‬intahaa – yantahii
48. Hadir = ( ‫ = )َحَضَر – َيْح ُضُر‬hadhara – yahdhuru
49. Hilang = ( ‫ = )َض اَع – َيِض ْيُع‬dhaa’a – yadhii’u
50. Ingat = ( ‫ = ) َتَذَّك َر – َيَتَذَّك ُر‬tadzakkara – yatadzakkaru
51. Ingin = ( ‫ = ) َأَر اَد – ُيِر ْيُد‬araada – yuriidu
52. Jujur = ( ‫ ) َص َدَق – َيْص ُدُق‬shadaqa – yashduqu
53. Kehilangan = ( ‫ = ) ِاْفَتَقَد – َيْفَتِقُد‬iftaqada – yaftaqidu
54. Keliling = ( ‫ = ) َداَر – َيُد ْو ُر‬daara – yaduuru
55. Keluar = ( ‫ = )َخ َر َج – َيْخ ُرُج‬kharaja – yakhruju

54
56. Lulus = ( ‫ = )َنَجَح – َيْنَج ُح‬najaha – yanjahu
57. Lupa = ( ‫ = ) َنِس َي – َيْنَس ى‬nasiya – yansaa
58. Makan = ( ‫ = ) َأَك َل – َيْأُك ُل‬akala – ya`kulu
59. Mampu = ( ‫ = )ِاْسَتَطاَع – َيْسَتِط ْيُع‬istathaa’a – yastathii’u
60. Mandi ( ‫ = ) ِاْسَتَح َّم – َيْسَتِح ُّم‬istahamma – yastahimmu
61. Masuk = ( ‫ = ) َد َخ َل – َيْدُخ ُل‬dakhala – yadkhulu
62. Melarang = ( ‫ = )َنَهى – َيْنَهى‬nahaa – yanhaa
63. Meletakkan = ( ‫ = ) َو َضَع – َيَض ُع‬wadha’a – yadha’u
64. Melihat = ( ‫ = ) َر َأى – َيَر ى‬raa`a – yaraa
65. Melukai = ( ‫ = ) َجَر َح – َيْج َر ُح‬jaraha – yajrahu
66. Memahami = ( ‫ = ) َفِهَم – َيْفَهُم‬fahima – yafhamu
67. Memasak = ( ‫ = ) َطَبَخ – َيْطَبُخ‬thabakha – yathbakhu
68. Memasukkan = ( ‫ = ) َأْدَخ َل – ُيْد ِخ ُل‬adkhala – yudkhilu
69. Membaca = ( ‫ = ) َقَر َأ – َيْقَر ُأ‬qara`a – yaqra`u
70. Membagi = ( ‫ = ) َقَس َم – َيْقِس ُم‬qasama – yaqsimu
71. Membangun = ( ‫ = ) َبَنى – َيْبِني‬banaa – yabnii
72. Membangunkan = ( ‫ = ) َأْيَقَظ – ُيْو ِقُظ‬ayqazha – yuuqizhu
73. Membantu = ( ‫ = ) َس اَعَد – ُيَس اِع ُد‬saa’ada – yusaa’idu
74. Membawa = ( ‫ = ) َح َم َل – َيْح ِم ُل‬hamala – yahmilu
75. Membayar = ( ‫ = ) َد َفَع – َيْدَفُع‬dafa’a – yadfa’u
76. Membebaskan = ( ‫ = ) َأْطَلَق – ُيْطِلُق‬athlaqa – yuthliqu
77. Membeli = ( ‫ = ) ِاْش َتَر ى – َيْش َتِر ي‬isytaraa – yasytarii
78. Membenci = ( ‫ = ) َك ِر َه – َيْك َرُه‬kariha – yakrahu
79. Memberikan = ( ‫ = ) َأْع َطى – ُيْع ِط ي‬a’thaa – yu’thii
80. Membersihkan = ( ‫ = ) َنَّظَف – ُيَنِّظُف‬nazhzhafa- yunazhzhifu
81. Membuang = ( ‫ = ) َر َم ي – َيْر ِم ي‬ramaa – yarmii
82. Membuat = ( ‫ = ) َص َنَع – َيْص َنُع‬shana’a – yashna’u
83. Membuka = ( ‫ = ) َفَتَح – َيْفَتُح‬fataha – yaftahu
84. Membutuhkan = ( ‫ = ) ِاْح َتاَج – َيْح َتاُج إلى‬ihtaaja – yahtaaju ilaa
85. Memerangi = ( ‫ = ) َح اَر َب – ُيَح اِر ُب‬haaraba – yuhaaribu
86. Memeriksa = ( ‫ = ) َفَحَص – َيْفَح ُص‬fahasha – yafhashu

55
87. Memerintah = ( ‫ = ) َأَم َر – َيْأُم ُر‬amara – ya`muru
88. Memilih = ( ‫ = ) ِاْخ َتاَر – َيْخ َتاُر‬ikhtaara – yakhtaaru
89. Meminang = ( ‫ = ) َخ َطَب – َيْخ ِط ُب‬khathaba – yakhthibu
90. Meminta = ( ‫ = ) َطَلَب – َيْطُلُب‬thalaba – yathlubu
91. Memohon = ( ‫ = ) َس َأَل – َيْس َأُل‬sa`aala – yas`alu
92. Memotong = ( ‫ = ) َقَطَع – َيْقَطُع‬qatha’a – yaqtha’u
93. Memukul = ( ‫ = ) َضَر َب – َيْض ِر ُب‬dharaba – yadhribu
94. Memulai = ( ‫ = ) َبَد َأ – َيْبَد ُأ‬bada`a – yabda`u
95. Menambah = ( ‫ = ) َز اَد – َيِزْيُد‬zaada – yaziidu
96. Menangis = ( ‫ = ) َبَك ى – َيْبِكي‬bakaa – yabkii
97. Menanti = ( ‫ = ) ِاْنَتَظَر – َيْنَتِظ ُر‬intazhara – yantazihu
98. Menasehati = ( ‫ = ) َنَصَح – َيْنَص ُح‬nashaaha – yanshahu
99. Mencapai = ( ‫ = ) َبَلَغ – َيْبُلُغ‬balagha – yablughu
100. Mencari = ( ‫ = ) َبَح َث – َيْبَح ُث‬bahatsa – yabhatsu
101. Mencicipi = ( ‫ = ) َذ اَق – َيُذ ْو ُق‬dzaaqa – yadzuuqu
102. Mencintai = ( ‫ = ) َأَح َّب – ُيِح ُّب‬ahabba – yuhibbu
103. Menciptakan = ( ‫ = ) َخ َلَق – َيْخ ُلُق‬khalaqa – yakhluqu
104. Mencium = ( ‫ = ) َقَّبَل – ُيَقِّبُل‬qabbalaa – yuqabbilu
105. Mencoba = ( ‫ = ) َج َّر َب – ُيَج ِّرُب‬jarraba – yujarribu
106. Mencuci = ( ‫ = ) َغ َسَل – َيْغ ِس ُل‬ghasala – yaghsilu
107. Mencukur = ( ‫ = ) َح َلَق – َيْح ِلُق‬halaqa – yahliqu
108. Mendekati = ( ‫ = ) ِاْقَتَرَب – َيْقَتِر ُب‬iqtaraba – yaqtaribu
109. Mendengar = ( ‫ = ) َسِمَع – َيْس َم ُع‬sami’a – yasma’u
110. Mendidik = ( ‫ = ) َر َّبي – ُيَر ِّبي‬rabbaa – yurabbii
111. Menemukan = ( ‫ = ) َو َج َد – َيِج ُد‬wajada – yajidu
112. Mengajar = ( ‫ = ) َدَّر َس – ُيَدِّر ُس‬darrasa – yudarrisu
113. Mengambil = ( ‫ = ) َأَخ َذ – َيْأُخ ُذ‬akhadza – ya`khudzu
114. Mengangkat = ( ‫ = ) َر َفَع – َيْر َفُع‬rafa’a – yarfa’u
115. Mengejek = ( ‫ = ) ِاْسَتْهَز َأ – َيْسَتْهِز ُئ‬istahza`a – yastahzi`u
116. Mengeluarkan = ( ‫ = ) َأْخ َر َج – ُيْخ ِر ُج‬akhraja – yukhriju
117. Mengerjakan = ( ‫ = ) َفَعَل – َيْفَع ُل‬fa’ala – yaf’al

56
118. Mengetahui = ( ‫‘ = ) َع َر َف – َيْع ِر ُف‬arafa – ya’rifu
119. Menggambar = ( ‫ = ) َرَس َم – َيْر ُس ُم‬rasama – yarsumu
120. Menggoreng ( ‫ = ) َقاَل – َيْقِلي‬qalaa – yaqlii
121. Menghadap = ( ‫ = ) َقاَبَل – ُيَقاِبُل‬qaabala – yuqaabilu
122. Menghibur = ( ‫ = ) َس َّلى – ُيَس ِّلي‬sallaa – yusallii
123. Menghitung = ( ‫ = ) َحَسَب – َيْح ُسُب‬hasaba – yahsubu
124. Mengikuti = ( ‫ = ) ِاَّتَبَع – َيَّتِبُع‬ittaba’a – yattabi’u
125. Mengingkari = ( ‫ = ) َأْنَك َر – ُيْنِكُر‬ankara – yunkiru

 Hitungan
Hitungan dalam bahasa arab disebut ‘adad (‫ )عدد‬dan yang dihitung disebut dengan
m’adud (‫)معدود‬

1. Hitungan ‘Adad Mufrad (‫)ُم ْفَر د‬


‘Adad mufrad mencakup hitungan angka 1 sampai 10 dengan ketentuan
sebagai berikut:

a). Hitungan Angka 1 & 2

Keterangan Arti Hitungan 1-2

'adad & ma'dud mudzakkar Satu siswa ‫َطاِلٌب َو اِح ٌد‬

'adad & ma'dud muannats Satu siswi ‫َطالبٌة َو اِح َد ٌة‬

'adad & ma'dud mudzakkar Dua siswa ‫َطالَباِن اْثَناِن‬

'adad & ma'dud muannats Dua siswi ‫َطالبَتاِن اثنَتاِن‬

'adad & ma'dud mudzakkar Satu buku ‫ِكَتاٌب َو اِح ٌد‬

'adad & ma'dud muannats Dua mobil ‫سَّياَر َتاِن اْثَنَتاِن‬

Keterangan: Lafadz ‫اثنتان‬/‫اثنان‬/‫واحدة‬/‫ واحد‬di’irab sebagai Na’at Haqiqi

Baca dan Pelajari: Materi Na’at & Man’ut

57
b). Hitungan angka 3-10
Ketentuan:

 Antara ‘Adad dan ma’dud mesti berlainan jenis dari segi mudzakar dan
muannats
 Ma’dud harus dirubah kedalam bentuk jamak yang kemudian diharokati
dengan tanda ‘irab jar dan bertanwin yang kedudukanya sebagai mudhaf
ilaih. Adapun jika ma’dud beralif lam, buang tada tanwinya. Dan jika
ma’dud tersebut termasuk isim ghair munsharif, tanda jar-nya dengan
fathah.
 Adapun untuk harakat ‘adad, bisa rafa, nasab atau jar sesuai kedudukan
‘irabnya dalam kalimat

Arti Keterangan 3-10

3 siswa 'adad muannats, ma'dud mudzakkar ‫َثَالَثُة‬


jamak asal mufrad ‫طالٌب‬ ‫الُّطالِب‬

3 siswi 'adad mudzakkar, ma'dud muannats ‫َثَالُث‬


jamak asal mufrad ‫طالبٌة‬ ‫الَّطاِلَباِت‬

4 mobil 'adad mudzakkar, ma'dud muannats ‫أربُع‬


jamak asal mufrad ‫سيارة‬ ‫سَّياَر اٍت‬

4 pena 'adad muannats, ma'dud mudzakkar ‫َأربَع ُة‬


jamak asal mufrad ‫َقلٌم‬ ‫َأقَالٍم‬

5 suster 'adad mudzakkar, ma'dud muannats ‫َخ ْم ُس‬


jamak asal mufrad ‫ممرضٌة‬ ‫ُم َم ِّر َض اٍت‬

5 buku 'adad muannats, ma'dud mudzakkar ‫َخ ْمَس ُة‬


jamak asal mufrad ‫كتاٌب‬ ‫ُكُتٍب‬

6 sekolah 'adad mudzakkar, ma'dud muannats ‫ِس ُّت‬


jamak asal mufrad ‫مدرسٌة‬ ‫َم َداِر َس‬

6 lelaki 'adad muannats, ma'dud mudzakkar ‫ِس َّتُة‬


jamak asal mufrad ‫رجٌل‬ ‫ِر َج اٍل‬

7 siswi 'adad mudzakkar, ma'dud muannats ‫َس ْبُع‬


jamak asal mufrad ‫تلميذٌة‬ ‫ِتْلِم ْيَذ اٍت‬

7 mesjid 'adad muannats, ma'dud mudzakkar ‫َس ْبَع ُة‬


jamak asal mufrad ‫مسجد‬ ‫َم َس اِج َد‬

58
Arti Keterangan 3-10

8 siswa 'adad mudzakkar, ma'dud muannats ‫َثَم اني‬


jamak asal mufrad ‫طالبة‬ ‫طالَباٍت‬

8 siswi 'adad muannats, ma'dud mudzakkar ‫َثَم انيُة‬


jamak asal mufrad ‫طالب‬ ‫طالٍب‬

9 kamar 'adad mudzakkar, ma'dud muannats ‫ِتْسُع‬


jamak asal mufrad ‫غرفٌة‬ ‫ُغ َر ٍف‬

9 rumah 'adad muannats, ma'dud mudzakkar ‫ِتْس َع ُة‬


jamak asal mufrad ‫بيت‬ ‫ُبُيْو ٍت‬

10 mobil 'adad mudzakkar, ma'dud muannats ‫َعشر‬


jamak asal mufrad ‫سيارة‬ ‫سياراٍت‬

10 pemain 'adad muannats, ma'dud mudzakkar ‫عشرُة‬


(lk) jamak asal mufrad ‫العٌب‬ ‫َالِع ِبْيَن‬

Keterangan:

 Pada contoh ma’dud di atas ada yang berharakat fathah yang seharusnya
kasrah seperti ‫ مدارَس‬/ ‫ مساجَد‬sebab merupakan sighat (bentuk) isim ghair
munsfarif.
 Khusus untuk hitungan angka 8 terdapat 3 bentuk berhubungan dengan
huruf ‫ ي‬pada ‘adadnya. Berikut ketentuan perubahanya:

a. Apabila angka 8 (‘adad) diidhafatkan kepada ma’dudnya, maka huruf ‫ي‬


tetap tertulis. Contoh:

‫ ثماني نساٍء‬/ ‫َثَم اِني َطاِلَباٍت‬

b. Jika angka 8 (adad) tidak diidhafatkan kepada ma’dud, lalu ma’dudnya


berupa mudzakar, maka huruf ‫ ي‬tetep tertulis

‫َلِعَب ِم َن أَالْص َح اِب َثَم اِنَيٌة‬

c. Dan apabila angka 8 (adad) tidak diidhafatkan kepada ma’dud, lalu


m’adudnya berupa muannnats, maka huruf ‫ ي‬tetap ditulis dalam keadaan
nasab, namun dalam keadaan rafa dan jar harus dibuang.

Contoh dalam keadaan nasab sebab menjadi maf’ul bih.

‫َر َٔاْيُت ِم َن الطالَباِت َثماِنًيا‬

59
Contoh dalam keadaan rafa sebab menjadi fa’il.

‫َذ َهَبْت من الطالَباِت َثَم اٍن‬


Contoh dalam keadaan Jar sebab didahului huruf jar.

‫َم َرْر ُت ِبَثَم اٍن ِم َن الطالباِت‬

Baca juga materi terkait: Uslub Kiñayah (Kinayah ‘Adad)

2. Hitungan ‘Adad Murakkab (‫)ُم َر َّك ب‬


‘Adad murakkab mencakup hitungan dari angka 11 sampai 19 dengan
ketentuan sebagai berikut:

a). Hitungan 11 & 12


Ketentuan:

 ‘Adad dengan Ma’dudnya harus sama jenis dari segi mudzakkar dan
muannats
 Harakat ‘Adad (angka pertama dan kedua), keduanya harus manshub
(fathah) sebab termasuk mabni fathah kecuali untuk harakat angka pertama
pada hitungan 12 ( yaitu angka 2 mengikuti hukum mutsanna)
 Ma’dudnya harus mufrad dan manshub sebagai Tamyiz

Hitungan
Arti Keterangan
11&12

Datang 11 siswa / Kedua bagian 'adad (‫ )أحد عشر‬jenis / ‫جاَء َأَح َد َع َش َر‬
aku melihat 11 mudzakkar, hukum mabni, posisi ‫َطاِلًبا‬
siswa / aku 'adad (fa'il, Maf'ul bih, majrur) dan / ‫رأيُت أحَد‬
berpapasan dengan ma'dud mudzakar manshub (tamyiz) ‫عشَر َطالًبا‬
11 siswa ‫مررُت ِبَأَح َد‬
‫عشَر َطالًبا‬

Datang 11 siswi / Kedua bagian 'adad ‫)إحدى عشرة‬, jenis / ‫جاَء ْت إْح َدى‬
aku melihat 11 muannats, hukum mabni, posisi 'adad ‫عشرَةَطالَبًة‬
siswi / aku (fa'il, Maf'ul bih, majrur) dan ma'dud / ‫رأيُت إْح َدى‬
berpapasan dengan mudzakar manshub (tamyiz) ‫عشرَةَطالَبًة‬
11 siswi ‫مررُت بإْح َدى‬
‫عشرَةَطالَبًة‬

Datang 12 siswa / Kedua bagian 'adad (‫ )اثنا عشر‬jenis / ‫جاَء اْثَنا َع َش َر‬

60
Hitungan
Arti Keterangan
11&12

aku melihat 12 mudzakkar, hukum ‫ اثنا‬seperti 'irab ‫َطاِلًبا‬


siswa / aku mutsanna , hukum ‫ عشر‬mabni fathah. / ‫رأيُت اْثَني‬
berpapasan dengan Posisi 'adad (fa'il, Maf'ul bih, majrur) ‫عشَر َطالًبا‬
12 siswa dan ma'dud mudzakar manshub ‫مررُت ِباْثَني‬
(tamyiz) ‫عشَر َطالًبا‬

Datang 12 siswi / Kedua bagian 'adad (‫ )اثنا عشر‬jenis / ‫جاَء ْت اْثَنَتا‬


aku melihat 12 muannats, hukum ‫ اثنتا‬seperti 'irab ‫عشرَةَطالَبًة‬
siswi / aku mutsanna , hukum ‫ عشرة‬mabni / ‫رأيُت اْثَنَتى‬
berpapasan dengan fathah. Posisi 'adad (fa'il, Maf'ul bih, ‫عشرَةَطالَبًة‬
12 siswi majrur) dan ma'dud myannats ‫مررُت ِباْثَنَتى‬
manshub (tamyiz) ‫عشرَةَطالَبًة‬

Catatan: ‫ اثنى‬dan ‫ اثنتى‬asalnya ‫ اثنان‬dan ‫اثنتان‬, keduanya idhafat kepada kata


‫عشرة‬/‫عشر‬, sehingga huruf nun di buang. (seperti ‘irab mutsanna)

b). Hitungan 13 – 19
ketentuan: Angka pertama yaitu 3,4,5 dll harus berlainan jenis dengan
ma’dudnya dari segi mudzakkar dan muannats, lalu untuk angka kedua
yaitu 10 (‫عشرة‬/‫ )عشر‬mesti sesuai jenis dengan ma’dudnya.

Berikut contohnya:

Terjemah Hitungan 13-19

13 siswa ‫ثالثَة َع َش َر َطالًبا‬

13 siswi ‫ثالَث َع ْش َر َة َطالَبًة‬

14 pena ‫َأربعَة َع َش َر َقَلًم ا‬

14 mobil ‫َأربَع عشرَة سَّيارًة‬

15 buku ‫خمسَة عشَر ِكَتاًبا‬

15 kamar ‫خمَس عشرَة ُغ رفًة‬

16 rumah ‫سَّتَة َع َش َر بيًتا‬

16 tahun ‫سَّت عشرَة َس َنًة‬

61
Terjemah Hitungan 13-19

17 laki-laki ‫سبعَة عشَر رُج ًال‬

17 perempuan ‫سبَع عشرَة امرأًة‬

18 dokter ‫ثمانيَة عشَر َطِبْيًبا‬

18 suster ‫ثماني عشرَة ُم َم ِّر َض ًة‬

18 juz ‫تسعَة عشَر ُج ْز ًء ا‬

19 ayat ‫تسَع عشرَة آيًة‬

Keterangan: Pada contoh di atas, semua Lafadz (‫ أربعة‬، ‫ أربع‬،‫ ثالثة‬,‫ ثالث‬dan
lainya ) berlainan jenis dengan ma’dudnya yaitu lafadz (‫ طالبة‬,‫َطاِلًبا‬, dll ) lalu
untuk lafadz (‫عشر‬/‫ )عشرة‬sesuaikan dengan ma’dud ( ‫ َطاِلًبا‬dan ‫)طالبة‬

3. Hitungan ‘Adad Uquud ( ‫)ُع ُقْو ُد‬


Hitungan uquud mencakup angka 20 sampai 99 dengan ketentuan sebagai
berikut:

 Apabila ‘adad (hitungan) puluhan (20, 30 sampai 90 tidak di’athafkan,


maka dalam keadaan rafa’ dia ditulis ‫أربعون‬/‫ثالثون‬/ ‫ ِع ْش ُرْو َن‬dst. Dan dalam
keadaan Manshub dan Majrur di tulis ‫ أرَبِع ْيَن‬/ ‫ ثالِثْيَن‬/ ‫ ِع ْش ِرْيَن‬dst. Kemudian
untuk Ma’dudnya wajib mufrad dan manshub sebagai tamyiiz

Hitungan
Arti Keterangan puluhan
tanpa athaf

Datang 20 'Adad marfu' sebagai fa'il, Ma'dud ‫َج اَء ِع ْش ُرْو َن‬
siswa/siswi mufrad Manshub sebagai tamyiiz ‫طالبًة‬/‫َطاِلًبا‬

Aku melihat 20 'Adad manshub sebagai maf'ul ‫رأيُت ِع ْش ِر ْيَن‬


siswa/siswi bih, Ma'dud mufrad Manshub ‫طالبًة‬/‫َطالًبا‬
sebagai tamyiiz

Aku berpapasan 'Adad majrur sebagai isim majrur, ‫مررُت ِبِع شريَن‬
dengan 20 Ma'dud mufrad Manshub sebagai ‫طالبًة‬/ ‫طالًبا‬
siswa/siswi tamyiiz

62
 Apabila ‘adad (hitungan) puluhan (20, 30 sampai 90 diathofkan dengan
angka 1 dan 2 seperti 21.22. 31,32,41,42 dst, Maka aturan angka 1&2
harus sama jenis dengan Ma’dudnya dari segi Mudzakar dan Muannast
seperti dalam hitungan 11 dan 12

Hitungan puluhan
Terjemah Keterangan di'athafkan ke
angka 1&2

Telah datang 21 'Adad angka 1 / ‫َج اَء َو اِح ٌد َو ِع ْش ُرْو َن َطاِلًبا‬


siswa/Aku melihat 21 mudzakkar, posisi fa'il, ‫رأيُت واحًدا َو عْش ِر ْيَن َطاِلًبا‬
siswa/Aku berpapasan maf'ul bih dan majrur. ‫ مررُت ِبَو اِحٍد َو ِع ْش ِر ْيَن‬/
dengan 21 siswa Ma'dud ‫ طالًبا‬mudzakkar ‫َطاِلًبا‬

Telah datang 21 'Adad angka 1 / ‫َج اَء ت َو اِح دٌة َو ِع ْش ُرْو َن‬
siswi/Aku melihat 21 muannats, posisi fa'il, ‫َطاِلبًة‬
siswi/Aku berpapasan maf'ul bih, majrur. / ‫رأيُت واحَد ًة َو عْش ِر ْيَن‬
dengan 21 siswi Ma'dud ‫ طالبة‬muannats ‫َطاِلَبًة‬
‫مررُت ِبَو اِحَدٍة َو ِع ْش ِر ْيَن‬
‫َطاِلَبًة‬

Telah datang 22 'Adad angka 2 / ‫َج اَء اْثَناِن َو ِع ْش ُرْو َن َطاِلًبا‬


siswa/Aku melihat 22 mudzakkar, posisi fa'il, ‫رأيُت اْثَنْيِن َو عْش ِرْيَن‬
siswa/Aku berpapasan maf'ul bih dan majrur. ‫ مررُت ِباْثَنْيِن َو‬/ ‫َطاِلًبا‬
dengan 22 siswa Ma'dud ‫ طالًبا‬mudzakkar ‫ِع ْش ِرْيَن َطاِلًبا‬

Telah datang 22 'Adad angka 2 / ‫َج اَء ت اْثَنَتاِن َو ِع ْش ُرْو َن‬


siswi/Aku melihat 22 muannats, posisi fa'il, ‫َطاِلبًة‬
siswi/Aku berpapasan maf'ul bih, majrur. / ‫رأيُت اْثَنَتْيِن َو عْش ِرْيَن‬
dengan 22 siswi Ma'dud ‫ طالبة‬muannats ‫َطاِلَبًة‬
‫مررُت ِباْثَنَتْيِن َو ِع ْش ِرْيَن‬
‫َطاِلَبًة‬

Catatan: Untuk angka 1&2 pada 21 dan 22 menurut sebagian pendapat


beleh ditulis seperti ini. Contoh:

‫⁦ جاء َأَح َد َو عشُروَن طالبا‬

‫⁦ جاء واحد وعشرون طالبا‬

‫⁦ جاءْت واحدة وعشرون طالبة‬

‫⁦ جاءْت ِإحدى وعشرون طالبة‬

63
 Apabila ‘adad (hitungan) puluhan (20, 30 sampai 90 diathofkan dengan
angka 3 sampai 9 seperti 33,34,35 dst. Maka aturan angka 3-9 harus
berlainan jenis dengan Ma’dudnya dari segi Mudzakar dan Muannats

Hitungan puluhan
Terjemah Keterangan di'athafkan ke
angka 3 sampai 9

Telah datang 23 'Adad angka 3 muannats, ‫جاَء ثالَثٌة وعشروَن‬


siswa/ aku melihat posisi (rafa' nashab, jar), ‫ رأيُت ثالثٌة‬/ ‫طالًبا‬
23 siswa/ aku 'adad angka 20 ma'tuf, ‫ مررُت‬/ ‫وعْش ِر ْيَن طالًبا‬
berpapasan dengan posisi rafa dan ma'dud ‫طالبا‬ ‫ِبثَالَثٍة وعشِر ْيَن طالًبا‬
23 siswa mudzakkar tamyiz manshub

Telah datang 23 'Adad angka 3 mudzakkar, ‫جاءْت ثالٌث وعشرون‬


siswi/ aku melihat posisi (rafa' nashab, jar), ‫ رأيُت ثالًثا‬/ ‫طالبًة‬
23 siswi/ aku 'adad angka 20 ma'tuf, ‫ مررُت‬/ ‫وعشرين طالبًة‬
berpapasan dengan posisi rafa dan ma'dud ‫طالبة‬ ‫بثالٍث وعشرين طالبًة‬
23 siswi muannats tamyiz manshub

Telah datang 25 'Adad angka 4 muannats, ‫جاَء أربعٌة وعشروَن طالًبا‬


siswa/ aku melihat posisi (rafa' nashab, jar), ‫ رأيُت أربعًة وعْش ِرْيَن‬/
25 siswa/ aku 'adad angka 20 ma'tuf, ‫ مررُت ِبأربعٍة‬/ ‫طالًبا‬
berpapasan dengan posisi rafa dan ma'dud ‫طالبا‬ ‫وعشِر ْيَن طالًبا‬
25 siswa mudzakkar tamyiz manshub

Telah datang 25 'Adad angka 4 mudzakkar, ‫جاءْت َخ ْم ٌس وعشرون‬


siswi/ aku melihat posisi (rafa' nashab, jar), ‫ رأيُت َخ ْم ًسا‬/ ‫طالبًة‬
25 siswi/ aku 'adad angka 20 ma'tuf, ‫ مررُت‬/ ‫وعشرين طالبًة‬
berpapasan dengan posisi rafa dan ma'dud ‫طالبة‬ ‫ِبَخ ْم ٍس وعشرين طالبًة‬
25 siswi muannats tamyiz manshub

4. Hitungan ‘Adad Ratusan


Hitungan ratusan mencakup angka 100 sampai 999. Angka seratus ditulis
dengan lafadz ‫ِم اَئٌة‬/‫ِم َئٌة‬
Ketentuan:

 Ma’dudnya harus Mufrod dan Majrur sebagai Mudhod Ilaih. Contoh

‫ِم َئُة كتاٍب‬/‫ِع ْنِد ي ِم اَئُة‬

Aku memiliki 100 buku

64
‫ِم َئَتا كتاٍب‬/‫ِلي ِم اَئَتا‬

Aku memiliki 200 buku

Catatan: Aangka 200 lafadnya ‫ِم َئَتاِن‬/ ‫ ِم اَئَتاِن‬dia mengikuti seperti ‘irab
Mutsana yaitu rafa dengan Alif, Nashab dan Jar dengan Iya. Kemudian
huruf ‫ ن‬dibuang karna Idhafat. Contoh

‫َح َضَر ِم َئَتا طالٍب‬

200 siswa telah hadir

‫َشاَهْدُت ِم َئَتي طالٍب‬

Saya melihat 200 siswa

‫َم َرْر ُت على ِم َئَتي طالٍب‬

Saya melewati 200 siswa

 Angka 100 apabila menjadi Mudhaf Ilaih bentuknya tetep mufrad yaitu
‫ِم َئٌة‬/‫ ِم اَئٌة‬Contoh:

‫ خمُسِم اَئِة كتاٍب‬/‫ِلي خمُسِم َئِة‬


‫اْشَتَر ْيُت خْم َسِم اَئِة كتاٍب‬
‫َح َص ْلُت َعلى خْم ِس ِم اَئِة كتاٍب‬

Tidak ditulis seperti ini

‫ِلي خْم سمئاٍت ِكَتاٍب‬

‫ِلي خْم س مئاٍت كتاٍب‬

Contoh dalam AlQuran

‫ ولبثوا في كهفهم ثالث مئِة سنيَن‬: ‫قال تعالى‬


5. Hitungan ‘Adad Ribuan
Angka seribu ditulis dengan ‫ َأْلٌف‬dengan ketentuan sebagai berikut:

 Ma’dudnya harus Mufrod dan Majrur sebagai Mudhof Ilaih

65
‫ِلي ألُف كتاٍب‬

Aku memiliki 1000 buku

‫قرأُت ألَف كتاٍب‬

Aku telah membaca 1000 buku

Untuk 2000 sama seperti 200 bentuknya mutsana dan ‘irabnya seperti
mutsanna ( rafa dengan alif, nashab dan jar dengan Iya. Kemudian huruf
nun ‫ ن‬dibuang karna Idhafat

‫َح َضَر أْلَفا طالٍب‬

2000 siswa telah hadir

‫شاهدت َأْلَفي طالٍب‬

Saya melihat 2000 siswa

‫َم َرْر ُت على َأْلَفي طالٍب‬

Saya melewati 2000 siswa

 Angka 1000 jika menjadi Mudhof Ilaih bentuknya harus Jamak beda
dengan angka 100 yang tetap bentuk Mufrod seperti keterangan diatas.

‫عندي خمَس ُة آالِف كتاٍب‬


‫اشتريُت خمَس َة آالِف كتاٍب‬
‫حصلت على خمَسِة آالِف كتاٍب‬
6. Hitungan ‘Adad Tartibi (‫)ترتيبي‬
Hitungan tartibi memiliki pola seperti ini:

‫أول – ثان – ثالث – رابع – خامس – سادس – سابع – ثامن – تاسع – عاشر‬

Ketentuan:

 Mengikuti wazan fa’il atau fa’ilah ‫فاعلة‬/‫ فاعل‬Lalu Ma’dud dan ‘Adad harus
sesuai mudzakar dan muannastnya.

Berikut Contohnya:

66
Terjemah Hitungan Tartib

Lelaki pertama ‫الَّرُجُل اَألَّوُل‬

Perempuan pertama ‫الَم ْر َأُة اُألْو َلى‬

Siswa kedua ‫الَّطاِلُب الَّثاِني‬

Siswi kedua ‫الَّطاِلَبُة الَّثاِنَيُة‬

Pengunjung (lk) ketiga ‫الَّز اِئُر الَّثاِلُث‬

Pengunjung (pr) ketiga ‫الَّز اِئَر ُة الَّثاِلَثُة‬

Pengunjung (lk) keempat ‫الفائز الرابع‬

Pengunjung (pr) keempat ‫الفائزة الرابعة‬

Pelajaran ketiga ‫الَّدْر ُس الَثاِلُث‬

Hari ke 11 ‫الَيْو ُم الَح اِد ى َع َش َر‬

Malam ke 11 ‫الَّلْيَلُة الَح اِدَيُة َع ْش َر َة‬

Hari ke 12 ‫اليوُم الَّثاِني َع َش َر‬

Malam ke 12 ‫الَّلْيَلُة الَّثاِنَيُة َع ْش َر َة‬

Malam ke 13 ‫الليلة الثالثة عشرة‬

Hari ke 14 ‫اليوم الرابع عشر‬

Malam ke 14 ‫الليلة الرابعة عشرة‬

Untuk angka selanjutnya sampai angka 19 sama seperti contoh di atas

 Untuk hitungan puluhan dalam kaidah Tartibi harus memakai ‫ ال‬ta’rif


makrifat.

Berikut contohnya:

Terjemah Adad Tartibi 21-99

Hari ke 21 ‫الَيْو ُم الَح اِد ي َو الِع ْش ُرْو َن‬

67
Terjemah Adad Tartibi 21-99

Malam ke 21 ‫الليلة الحادية والعشرون‬

Hari ke 22 ‫اليوم الثاني والعشرون‬

Malam ke 22 ‫الليلة الثانية والعشرون‬

Hari ke 23 ‫اليوم الثالث والعشرون‬

Malam ke 23 ‫الليلة الثالثة والعشرون‬

Untuk angka selanjutnya sampai angka 19 sama seperti contoh di atas

7. Kedudukan ‘Irab ‘Adad


Seperti halnya Isim pada umumnya, ‘adad juga memiliki kedudukan i’rab
bermacam-macam, tergantung posisinya dalam kalimat. Bisa
sebagai Mubtada, Khobar, Maful Bih, Fa’il dan Naibul Fa’il, Isim Kana,
dan lainya.

Perthatikan Table berikut:

'Adad &
Terjemah Contoh kalimat
Posisinya

Aku memiliki 3 mobil ‫ مبتدأ‬: ‫سبُع‬ ‫عندي سبُع سياراٍت‬

Jumlah siswa 37 orang ‫ خبر‬: ‫سبعٌة‬ ‫َعَد ُد الُّطَالِب سبعٌة وثالثون َش ْخ ًصا‬

25 siswa lulus ‫ فاعل‬: ‫خمسُة‬ ‫نجح خمسُة وعشرون طالًبا‬

5 mobil dicuri ‫ نائب‬: ‫خمسُة‬ ‫ُس ِر َقْت خمسُة سياراٍت‬


‫الفاعل‬

Aku hafal 3 juz AlQuran ‫ مفعول به‬: ‫ثالثَة‬ ‫حفظُت ثالثَة أجزاٍء من القرآن الكريم‬

50 siswa lulus ‫ اسم كان‬: ‫َخ ْم ُسْو َن‬ ‫كان َخ ْم ُسْو َن طالبا ناجحين‬

Harga pena Rp. 50 ‫ خبر كان‬: ‫َخ ْمِس ْيَن‬ ‫كان سعُر الَقَالِم َخ ْمِس ْيَن روبيًة‬

Jumlah para hadirin 25 ‫ خبر إّن‬: ‫خمسُة‬ ‫إن عدَد الحاضرين خمسُة و عشرون‬
orang ‫َش ْخ ًصا‬

68
 Jam

B.
Latin B. Arab
Indonesia

Jam 1 assaa’atu al waahidatu ‫الَّساَع ُة الَو اِح َد ُة‬

Jam 2 assa’atu atssaaniyatu ‫الَّساَع ُة الَّثاِنَيُة‬

Jam 3 assaa’atus tssaalitsatu ‫الَّساَع ُة الَّثاِلَثُة‬

Jam 4 assaa’atur roobi’atu ‫الَّساَع ُة الَّر اِبَعُة‬

Jam 5 assaa’atul khaamisatu ‫الَّساَع ُة الَخ اِمَس ُة‬

Jam 6 assaa’atus saadisatu ‫الَّساَع ُة الَّس اِدَس ُة‬

Jam 7 assaaa’atus saabi’atu ‫الَّساَع ُة الَّس اِبَعُة‬

Jam 8 assaa’atus tssaaminatu ‫الَّساَع ُة الَّثاِم َنُة‬

Jam 9 assaa’atut taasi’atu ‫الَّساَع ُة الَّتاِسَعُة‬

Jam 10 assaa’atul ‘aasyirotu ‫الَّساَع ُة الَعاِش َر ُة‬

Jam 11 assaa’atul hadiyah ‘asyroh ‫الَّساَع ُة الَح اِدَيَة َعْش َر َة‬

Jam 12 assaa’atus tsaaniyah ‘asyroh ‫الَّساَع ُة الَّثاِنَيَة َعْش َر َة‬

 Ungkapan dan Istilah Populer


‫َأْهاًل َو َس ْهاًل‬ Ahlan wa sahlan = Selamat datang
‫َأْهاًل ِبَك‬ Ahlan bika = Sama-sama
‫ َص َباُح اْلَخ ْيِر‬Shabaahul khair = Selamat pagi
‫ َص َباُح الُّنْو ِر‬Shabaahun nuur = Selamat pagi juga
‫ َنَهاُرَك َسِع ْيٌد‬Nahaaruka sa’iid = Selamat siang
‫ َسِع ْيٌد ُمَباَر ٌك‬Sa’iidun mubaarak = Selamat siang juga

‫ َم َس اُء اْلَخْيِر‬Masaa’ul Khair = Selamat sore

69
‫ َم َس اُء الُّنْو ِر‬Masaa’un Nuur = Selamat sore juga
‫ َلْيَلُتَك َسِع ْيَد ٌة‬Lailatuka sa’iidah = Selamat malam
‫ َسِع ْيَد ٌة ُمَباَر َك ٌة‬Sa’iidah Mubaarakah = Selamat malam juga
‫ َم ا اْس ُم َك ؟‬Masmuka? = Siapa namamu?
‫ اْس ِمْي‬...Ismii ... = Nama saya ...
‫ َم ا ِج ْنِس َّيُتَك ؟‬Maa jinsiyyatuka? = Apa kewarganegaraanmu?
‫ َك ْم ُع ْم ُرَك ؟‬Kam ‘umruka? = Berapa umurmu?
‫ ُع ْم ِرْي‬...Umrii ... = Umurku ...
‫ ِم ْن َأْيَن َأْنَت ؟‬Min aina anta? Kamu dari mana?
‫ ِإَلى الِّلَقاء‬Ilal liqaa’ = Sampai jumpa
‫ !الَنْج َد َة‬An-Najdah! = Tolong!
‫ ُشْك ًرا‬Syukran = Terima kasih
‫ َأَنا آِس ٌف‬Ana aasif = Aku minta maaf
‫ َم ْع ِذَر ًة‬Ma’dziratan = Maaf

70
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
 Bahasa Arab adalah salah satu bahasa Semitik Tengah. Bahasa ini
adalah bahasa resmi dari 25 negara, dan merupakan bahasa
peribadatan dalam agama Islam karena merupakan bahasa yang
dipakai oleh Al-Qur'an.
 Isim adalah semua jenis kata benda atau segala sesuatu yang
dikategorikan benda; baik benda mati maupun benda hidup, tanpa
berkaitan dengan masalah waktu.
 Isim memiliki ciri-ciri yaitu berharakat kasroh, bertanwin
(fathahtain, kasrohtain dan dhommahtain), terdapat ‫ ال‬pada awal
kata, terletak setelah huruf jer dan idhofah atau penyandaran.
 Fi’il madhi adalah lafazh yang menunjukkan kejadian
(perbuatan) yang telah berlalu dan selesai. Alamatnya ialah,
sering dimasuki ta tanits yang di sukun-kan. Fi’il Mudhari’
adalah setiap kata kerja yang menunjukkan pekerjaan yang
sedang atau akan terjadi. Fi’il amr atau kata kerja perintah
yang berisi pekerjaan yang dikehendaki oleh mutakallim
(pembicara) sebagai orang yang memerintahkan agar
dilakukan oleh mukhatab (lawan bicara) sebagai orang yang
diperintah.
 Kalimah harf/huruf adalah lafadz yang tidak layak disertai tanda
isim atau tanda fi’il.
 Kosakata atau dalam bahasa arab disebut mufradat, dalam bahasa
Inggrisnya vocabulary adalah himpunan kata atau khazanah kata
yang diketahui oleh seseorang atau entits lain yang merupakan
bagian dari suatu bahasa tertentu. Kosakata ada yang
mendefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang

71
dimengerti oleh orang tersebut dan kemungkinan akan
digunakannya untuk menyusun kalimat baru.

B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan
yang perlu penulis perbaiki.
Oleh karena itu saya meminta agar bisa memberikan kritik dan saran
yang membangun dari bapak Sehingga bisa terus menghasilkan makalah
yang lebih baik kedepannya yang bermanfaat bagi banyak orang.

72
DAFTAR PUSTAKA
https://luluulmukarromah2013.blogspot.com/p/pengertian-bahasa-
arab.html
https://www.bing.com/search?q=pengertian+bahasa+arab+
+secara+istilah+dan+bahasa+&qs=n&form=QBRE&sp=-
1&pq=pengertian+bahasa+arab+secara+istilah+dan+bahasa+&sc=0-
49&sk=&cvid=1F1657AD5D4D4DF4AB915F90433E278F&ghsh=0&gh
acc=0&ghpl=
https://www.bing.com/search?
q=materi+bahasa+arab+jenis+kata+kata+kerja+&form=ANSPH1&refig=f
ca18aabaea344a99b5caa70bc5ee898&pc=U531
https://doasenjatamuslim.blogspot.com/2019/02/pengertian-isim-dan-
pembagiannya.html#gsc.tab=0
https://www.bing.com/search?
q=materi+isim+bahasa+arab+secara+lengkap&first=11&FORM=PORE
https://www.nahwushorof.com/2021/07/penjelasan-apa-itu-isim-fiil-dan-
huruf_0906690206.html
https://lister.co.id/blog/kata-ganti-bahasa-arab-pengertian-struktur-jenis-
dan-contohnya/
https://www.bing.com/ck/a?!
&&p=8791f514b7428067JmltdHM9MTY3MDAyNTYwMCZpZ3VpZD0
xNGIxYzQ3Yy0xY2Y3LTY5NjktMzY0Mi1kNjVhMWRhMTY4ZTYma
W5zaWQ9NTI0OQ&ptn=3&hsh=3&fclid=14b1c47c-1cf7-6969-3642-
d65a1da168e6&psq=JENIS+KATA+
+DALAM+BAHASA+ARAB+&u=a1aHR0cHM6Ly9saXN0ZXIuY28ua
WQvYmxvZy9rYXRhLWdhbnRpLWJhaGFzYS1hcmFiLXBlbmdlcnRpY
W4tc3RydWt0dXItamVuaXMtZGFuLWNvbnRvaG55YS8&ntb=1
https://bahasaarabdaring.blogspot.com/2018/01/kata-tunjuk-dalam-bahasa-
arab-isim-isyarah.html
https://www.bing.com/search?
q=kata+tunjuk+dalam+bahasa+arab&first=1&FORM=PERE

73
https://www.katabah.com/2015/03/bahasa-arab-kata-petunjuk-isim-
isyarah.html
https://www.bing.com/search?
q=pembagian+isim+dari+segi+bilangan&qs=n&form=QBRE&sp=-
1&pq=pembagian+isim+dari+segi+bi&sc=10-
27&sk=&cvid=99A2FA2923684013925C1E0B2A41E29D&ghsh=0&gha
cc=0&ghpl=
https://www.bing.com/search?
q=pengertian+kata+Tugas+harf+dalam+bahasa+arab&cvid=90d29b36ab3
64b22b572fbef8c00d6a9&aqs=edge.0.69i59j69i57.8266j0j1&pglt=43&F
ORM=ANSPA1&PC=ACTS&ntref=1
https://www.putrakapuas.com/2020/06/50-ungkapan-dan-ekspresi-bahasa-
arab.html
https://bahasa-arab.com/kaidah-hitungan-dalam-bahasa-arab-adad-
madud/#:~:text=Hitungan%20dalam%20bahasa%20arab%20disebut
%20%E2%80%98Adad%20%D8%B9%D8%AF%D8%AF
%20dan,berlatih%20agar%20kaidah-kaidanya%20ini%20tetap
%20melekat%20di%20kepala.
https://rumusbilangan.com/bahasa-arab-jam/

74

Anda mungkin juga menyukai