Halaman : 1- 70
No.Urut Absen : 09
BAHASA ARAB
METODOLOGI STUDI ISLAM
OLEH:
UMMIYYINA
SMA NEGERI 8 WAJO
DOSEN:
PROF.DR.H.SYARIHUDDIN ONDENG,MA.
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2022
MID TES
Halaman : 1-
No.Urut Absen : 09
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
A. Kesimpulan .........................................................................................69
B. Saran ...................................................................................................70
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................71
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Arab merupakan bahasa yang istimewa di mata dunia.
Sebagaimana kita ketahui bahwasannya bahasa Arab tidak hanya bahasa
peninggalan peradaban orang Arab kuno, melainkan juga bahasa yang
digandrungi ilmuwan dewasa ini. Bahasa Arab selain merupakan bahasa Al-
Qur’an dan mempunyai retorika yang sangat bagus. Bahasa Arab juga mudah
dipelajari dibandingkan bahasa lainnya. Bahkan bahasa Arab selain bahasa
orang Arab juga merupakan bahasa Islam.
Di dalam Bahasa Arab mempelajari Ilmu Nahwu sangatlah penting
karena dari situlah bisa mempelajari bahasa arab dengan mudah. Selain itu,
mempelajari Ilmu Nahwu sangat penting untuk memahami Al-Qur’an, artinya ;
karena menurut kaidah hukum Islam, mengerti Ilmu Nahwu bagi mereka yang
ingin memahami Al-Qur’an hukumnya fardlu ‘ain.
4
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan
makalah ini adalah “Bahasa Arab, Jenis Kata, pembagian Isim, Kata Tunjuk
dan Kata Ganti”.
Untuk memberikan kejelasan makna, maka permasalahannya dirumuskan
pada :
1. Apakah pengertian Bahasa Arab ?
2. Apa saja jenis kata Bahasa Arab ?
3. Apa pembagian Isim berdasarkan Jenisnya ?
4. Apa pembagian Isim berdasarkan Bilangannya ?
5. Apa pembagian Isim berdasarkan Kejelasannya ?
6. Apa itu Kata Ganti ?
7. Apa itu Kata Tunjuk ?
8. Apa itu Kosa Kata ?
C. Tujuan Penulisan
Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian,
yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan ini adalah
untuk menyelesaikan tugas mata kulian Bahasa Arab.
5
BAB II
PEMBAHASAN
ringkas ربيCC‘ عArabī) adalah salah satu bahasa Semitik Tengah, yang
termasuk dalam rumpun bahasa Semitik dan berkerabat dengan bahasa Ibrani
dan bahasa-bahasa Neo Arami. Bahasa Arab memiliki lebih banyak penutur
daripada bahasa-bahasa lainnya dalam rumpun bahasa Semitik. Ia dituturkan
oleh lebih dari 280 juta orang sebagai bahasa pertama, yang mana sebagian
besar tinggal di Timur Tengah dan Afrika Utara. Bahasa ini adalah bahasa
resmi dari 25 negara, dan merupakan bahasa peribadatan dalam agama Islam
karena merupakan bahasa yang dipakai oleh Al-Qur'an. Berdasarkan
penyebaran geografisnya, bahasa Arab percakapan memiliki banyak variasi
(dialek), beberapa dialeknya bahkan tidak dapat saling mengerti satu sama
lain. Bahasa Arab modern telah diklasifikasikan sebagai satu makrobahasa
dengan 27 sub-bahasa dalam ISO 639-3. Bahasa Arab Baku (kadang-kadang
disebut Bahasa Arab Sastra) diajarkan secara luas di sekolah dan universitas,
serta digunakan di tempat kerja, pemerintahan, dan media massa.
Bahasa Arab telah memberi banyak kosakata kepada bahasa lain dari
dunia Islam, sama seperti peranan Latin kepada kebanyakan bahasa Eropa.
6
Semasa Abad Pertengahan bahasa Arab juga merupakan alat utama budaya,
terutamanya dalam sains, matematik adan filsafah, yang menyebabkan
banyak bahasa Eropa turut meminjam banyak kosakata dari bahasa Arab.
Bahasa pada Al-Qur’an dimulai dari huruf Alif sampai Ha. Huruf Alif
itu adalah salah satu huruf yang pertama dalam tulisan Arab (Huruf Hijaiyah)
dan salah satu dari 22 huruf Arab yang diwarisi dari beberapa surat-surat
yang ada di dalam Al-qur’an.
Maka, bisa juga kita maknai bahwa yang namanya isim itu adalah segala
sesuatu yang berkaitan dengan nama orang, nama benda, nama tumbuhan,
nama hewan, nama sifat, nama tempat, kata ganti orang (dhomir) Dan Lain-
lainnya.
Contoh:
7
Nama orang : ( ُع َم ُرUmar) ( ُع ْثَم اُنUstman) ( َعاِئَش ُةAisyah) َخ اِلٌد
(Kholid)
Nama Tumbuhan : ُبْر ُتَقاٌل (Jeruk) ُتَفاٌح (Apel) َم ْو ٌز (Pisang)
1) Jar
Ciri isim yang pertama adalah jar. Secara umum, tanda jar itu
menggunakan kasrah, sebagai tanda pokok i’rab jar. Ini untuk
mempermudah pemula dalam memahami jar. Jika ada kalimat
berharakat kasrah di akhirnya, maka dia adalah isim.
Contohnya:
8
Jar dengan huruf jar: َد َر َس الَّطاِلُب ِفي اْلَفْص ِل, Pelajar itu telah
belajar di kelas. اْلَفْص ِلdibaca jar karena ada huruf jer fii. Karena
dibaca jer dengan kasrah, maka kata ini adalah isim.
Jar karena menjadi mudhaf ilaih: َبْيُت ُمَح َّمٍد َقِر ْيٌب ِم ْن َبْيِتي, rumah
Muhammad dekat dengan rumahku. ُمَح َّمٍدdibaca jer dengan kasrah,
karena menjadi mudhaf ilaih dari lafadz baitun.
2) Tnawin
Ciri kalimat isim yang kedua yaitu berakhiran tanwin. Pada
konsep dasarnya, tanwin hanya jatuh pada kalimat isim. Namun, secara
umum, tanwin itu hanya masuk pada kalimat isim.
Contohnya:
3) Nida’ (Panggilan)
Tidak akan dipanggil sesuatu, kecuali dia adalah isim. Jika tidak
bisa dipanggil, dia bukanlah isim. Misalkan: Wahai Umar, Wahai
perempuan, Wahai laki-laki, dan sebagainya.
Jika kamu menjumpai suatu kata itu dipanggil, atau menerima huruf
nida’, maka dia adalah isim.
Contohnya di dalam Al Quran:
9
Jika ada al ta’rif masuk pada suatu kata, maka kata tersebut
adalah isim. Jika suatu kata sudah dimasuki alif lam, maka tidak boleh
ditanwin. Jika sudah ditanwin, tidak boleh dimasuki alif lam.
Contohnya di Surat Al Fatihah:
َاْل َح ْم ُد ِلّٰل ِه َر ِّب اْلٰع َلِم ْيَۙن
َاْل َح ْم ُدdan اْل ٰع َلِم ْي َۙنadalah kalimat isim, karena dimasuki alif lam
ta’rif.
Contohnya adalah kata َص ُلَح (sholuha), maknanya adalah telah baik dan
10
dari sisi makna sehingga kita bisa mengetahui bahwa telah baik ini bukanlah
kata kerja tetapi lebih kepada kata sifat, contohnya dalam sebuah hadits
ketika Rasulullah menjelaskan bahwa di dalam tubuh ini ada segumpal
darah/segumpal daging yang idza sholuhat sholuhal jasadu kulluh (apabila
ia baik maka baiklah seluruh kasad/tubuh). Kalau kita perhatikan kata
sholuha, jelas tidak mengandung makna kata kerja karna memang kalau kita
lihat literatur ilmu nahwu, definisi fi'il adalah kalimatun dallat 'ala ma'na fii
nafsiha waqtaronat bi zaman (fi'il adalah kata yang mengandung sebuah
makna yang berkaitan dengan waktu kejadian).
Jadi fi'il adalah suatu kata yang mengandung sebuah makna yang
berkaitan dengan waktu kejadian, jadi ada keterangan waktunya. Oleh karna
itu tidak semua fi'il adalah kata kerja tetapi semua kata kerja adalah fi'il
karna kata kerja pasti mengandung keterangan waktu.
Macam-Macam Fi'il
Fi’il ada tiga macam, yaitu fi’il madhi, fi’il mudhori’, dan fi’il amr.
Ketiga macam tersebut memiliki perbedaan pada waktu pengerjaannya. Mari
kita bahas 3 macam fi’il tersebut satu persatu.
11
Fi’il madhi
Fi’il madhi merupakan akar kata dalam bahasa arab. Fi’il madhi adalah kata
kerja bentuk lampau, atau bisa dikatakan bahwa pekerjaannya telah
dikerjakan. Hal senada diungkapkan oleh fuad nikmah dalam bukunya:
ْلِفْعُل اْلَم اِض ي ُهَو َم ا َد َّل َع َلى ُح ُد ْو ِث َشْيٍئ َقْبَل َز َمِن الَّتَك ُّلِم
Artinya: “fi’il madhi adalah kata kerja yang telah terjadi (telah dikerjakan)
pada saat ia diucapkan”(mulakhas qawaidul lughatil arobiyah:220)
12
(Telah) Menanam َز َر َع
(Telah) Berbicara َتَك َّلَم
(Telah) Minta ampun ِاْسَتْغ َفَر
(Telah) Bermain َلِعَب
Jadi fi’il madhi mengandung arti “telah”. Itulah kenapa ulama’ nahwu
mendefinisikan fi’il adalah kata yang mempunyai arti dan terikat oleh waktu.
Karena semua fi’il pasti mengandung waktu. Baik itu waktu lampau,
sebagaimana yang dikandung fi’il madhi, atau waktu sekarang, atau waktu
yang akan datang.
Fi’il mudhori’
Fi’il mudhori’ adalah kata kerja yang mengandung waktu al hadhir atau
“sekarang/sedang dikerjakan”dan mustaqbal “yang akan datang”. Hal senada
juga diungkapkan oleh fuad nikmah dalam bukunya:
اْلِفْعُل اْلُمَض اِر ُع ُهَو َم ا َد َّل َع َلى ُح ُد ْو ِث َشْيٍئ فشي َز َمِن الَّتَك ُّلِم َأْو
13
Berikut ini kami berikan beberapa contoh fi’il mudhari agar lebih
memperjelas penjelasan yang telah dijelaskan di atas.
Fi’il amr
14
اْلِفْعُل اْلَألْم ِر ُهَو َم ا َيْطُلُب ِبِه ُح ُد ْو ُث َشْيٍئ َبْع َد َز َمِن الَّتَك ُّلِم (ملخ قواع
Bukalah ِاْفَتْح
Pukullah ِاْض ِرْب
Kembalilah ِاْر ِج ْع
Makanlah ُك ْل
Cucilah ِاْغ ِس ْل
Belajarlah َتَع َّلْم
Belajarlah ُاْد ُرْس
Tinggallah ُاْس ُك ْن
Duduklah ِاْج ِلْس
Minta ampunlah ِاْسَتْغ ِفْر
Berkatalah ُقْل
Diamlah ُاْس ُكْت
15
Di dalam fi’il amr, sudah tersimpan fa’il, wujudnya adalah ( َأْنَتkamu).
Karena ketika kita menggunakan fi’il amr, pasti kita sedang berbicara atau
bertatap muka dengan orang yang kita perintah.
Contoh Harf:
=( َوdan),
=( ِم ْنdari),
=( َعْنdari),
=( َح َّتىhingga),
16
Contoh:
َأْذ َهُب ِإَلى اْلَم ْد َر َسِة ِللَّتْع ِلْيِم = saya pergi ke sekolah untuk belajar
c) AMAR ( )َأْم رatau perintah (=agar, supaya, hendaklah).
17
Contoh:
= hendaklah berinfak orang yang punya kelapangan
ِلُيْنِفْق ُذ ْو َسَعٍة (rezki)
َأَلُقْو ُل َقْو َل اْلَح ِّق = sungguh aku akan berkata perkataan yang benar
e). NUN TAUKID ( ) ُنْو ن َتْو ِكْيد atau "Nun Penegasan" adalah huruf
NunTasydid yang melekat di belakang Fi'il Mudhari' dan berfungsi untuk
menegaskan atau memperkuat maknanya.
Mari kita perhatikan contoh di bawah ini:
= sungguh aku pasti
َأَلُقْو َلَّن َقْو َل اْلَح ِّق akan mengatakan perkataan yang benar
ِإْن َأْنُتْم ِإَّال َتْك ِذُبْو َن = tidak lain kalian hanyalah berdusta
18
َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا = tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah
َال َتْعُبُد ْو ا ِإَّال َهللا = jangan kalian menyembah kecuali (kepada) Allah
19
Adalah kata yang menunjukan kepada gender laki-laki dari manusia dan
hewan.
2. Mudzakkar majazi
Adalah kata yang menunjukan kepada kata yang diberlakukan atau
digolongkan seperti mudzakkar secara bahasa walaupun sebenarnya bukan
laki-laki.
Bila dilihat dari segi huruf pembentuknya, muanats dapat ditandai sbb:
1. Ta marbuthoh (ة/)ـة
20
3. Alif mamdudah ()اء
Adalah alif yang berada di ujung kata dan setelahnya ada hamzah dan
isim tersebut disebut isim mamdud. Isim mamdud yang termasuk isim
hakikat isim tersebut termasuk mudzakkar. Contoh: ()َفاِط َم ٌة, ()َم ْد َر َس ٌة, (
)َطْلَح ٌة.
2. Muannats ma’nawi
Yaitu isim muannats yang tidak memiliki tanda muannats tapi secara makna
manusia dan hewan. Contoh: ()ِاْمَر َأٌة, ()َناَقٌة, ()ُغ اَل َم ٌة.
4. Muannats majazi
Yaitu isim muannats yang dikategorikan muannats secara bahasa walaupun
21
D. Pembagian Isim berdasarkan Jumlah Bilangan
1. Isim Mufrod
Isim yang jumlah bilangannya satu
Contoh:
2. Isim Mutsanna
3. Isim Jamak
22
Jamak Mudzakkar Salim
Jamak yang dibentuk dari isim mufrodnya yang digunakan untuk
menunjukkan jenis laki-laki.
Contoh:
23
Contoh:
ُم ْؤ ِم َنا
<= ات+ =< ُم ْؤ ِم ٌن )ُم ْؤ ِم َنٌة) × ة
ٌت
=< َك اِفَر اٌت ات+ =< َك اِفٌر )َك اِفَر ٌة) × ة
Adalah isim yang menunjukan arti banyak dengan perubahan dari bentuk
mufradnya secara tidak beraturan, baik untuk berakal maupun tidak.
24
1. Nakirah ()نكرة
ُص ْغ َر ى Kecil
َطاِلُبْو َن Siswa-siswa
2. Ma’rifah ()معرفة
25
Isim ma’rifah/definitif adalah setiap isim yang menunjukkan makna
tertentu/definitif. Adapun yang termasuk isim ma’rifah adalah sebagai
berikut:
• Isim Dhamir
Isim dhamir adalah isim ma’rifah dan mabni yang menunjukkan
mutakallim, mukhathab dan ghaib. Isim dhamir atau kata ganti dalam
bahasa arab ada 14. Berikut rinciannya:
Dhomir Arti Dhomir Arti
• Isim Isyarah
Isim isyarah adalah isim ma’rifah yang menunjukkan makna definitif
dengan isyarat atau petunjuk. Isim isyarah disebut juga kata tunjuk dalam
bahasa Melayu, seperti:
26
• Isim ‘Alam
Isim ‘alam adalah isim ma’rifah yang digunakan untuk menspesialkan nama
orang, tempat, benda, dll.
Contoh:
> Murakkab idhafi, seperti ( )َع ْبُد اْلَو َهاِبdan ( )َع ْبُد اْلَع ِز ْيِز.
27
ِكَتاٌب ← َاْلِكَتاُب – ُصْو َر ٌة ← َالُّص ْو َر ُة
Apabila huruf pertama merupakan huruf qamariyyah, maka lamnya
disukunkan. Huruf qamariyyah ada 14, yaitu:
أ ب ج ح خ ع غ ف ك ق م و هـ ي
Contoh:
َاْلَيْو ُم- َاِإْل ْنَس اُن – َاْلَقْو ُم- َاْلَم َس اِج ُد
Apabila huruf pertama merupakan huruf syamsiyyah, maka lamnya
diidghamkan ke huruf berikutnya. Huruf syamsiyah ada 14, yaitu:
تثدذرزسشصضطظلن
Contoh:
• Munada Maqshud
Munada adalah isim yang terletak setelah huruf nida. Adapun munada
maqshud adalah munada yang berbentuk nakirah namun untuk tujuan tertentu
(jelas yang dipanggilnya). Contoh:
28
Kata ganti atau yang dikenal Dhamir dalam bahasa Arab berfungsi sebagai
kata ganti suatu kata (aku, kita, dia, kamu, kami, mereka, dan lain
sebagainya).
Secara umum, dhamir (kata ganti) terbagai menjadi dua, yaitu dhamir
munfashil (kata ganti yang tidak bersambung) dan dhamir
muttashil (kata ganti yang bersambung).
Kata ganti ( ُهَّن , ُهَم ا, ِهَي, )ُهَوpada dhamir munfashil, dan ( , َها,ُه
ُهَّن, )ُهَم اpada dhamir muttashil bisa juga dipergunakan untuk selain
manusia.
Semua kata ganti ini adalah mabni (harakat akhirnya tidak berubah,
bagaimanapun kedudukan kata tersebut dalam kalimat).
29
2. Kata Ganti Tidak Bersambung (Dhamir Munfasil)
Kata ganti yang lahfadznya tampak jelas namun berpisah dari fi’ilnya.
30
3. Kata Ganti Tersembunyi (Mustatir)
laki). Seperti contoh: َداِفْع َع ِن الَو َطِن َداِفْع أنَت َع ِن الَو َطِنLafadz دافع
adalah fi’il ‘amr mabni sukun, fa’ilnya wajib mustatir (tersembunyi) yaitu
anta َأْنَت.
Pada Fi’il Madhi untuk هوdan هيseperti contoh: َخ الٌد َح َّقَق الَّنَج اَح
خالٌد ُهَو َح َّقَق النجاَحLafadz حققadalah fi’il madhi mabni fatah, fa’ilnya
berupa dhamir mustatir (boleh) yaitu هو.
31
G. Kata Tunjuk
Kata tunjuk dalam bahasa Arab biasa disebut dengan اإلشارة ( اسمismul
‘isyaarah). Pengertian dari isyarah adalah sejenis isim yaitu suatu kata selain
dari kata kerja dan kata ganti. Selain itu kata ini termasuk dalam kata wujud
benda namun tidak dipengaruhi oleh waktu. Isim tersebut digunakan untuk
menunjukkan posisi dari suatu benda sekaligus dengan jenis kelamin dan
jumlahnya. Jenis kelamin terdiri dari mudzakkar dan muannats, sedangkan
untuk jumlah terdiri dari mufrad, jamak, dan mutsanna.
Ismul isyarati lil qaribi ini merupakan kata tunjuk yang bisa digunakan
untuk menunjukkan letak benda-benda dengan jarak dekat. Lokasi benda ini
masih bisa dijangkau tubuh dan tangan.
Ismul isyarati lil qaribi mudzakkar adalah isim yang digunakan untuk
menunjukkan benda yang letaknya dekat dan memiliki jenis kelamin laki-
laki/ maskulin.
32
Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:
هؤالء ثالثة
Hiwalaa tsalaatsah thalaabun Ini tiga orang murid (lk)
طالب
33
Bahasa Arab Cara Baca Arti
هاتان
Haataanii thaalibataani Ini dua orang murid (pr)
الطالبانتان
هؤالء ثالث
Haa ulaa I tsalaatsa thaalibaat Ini tiga orang murid (pr)
طالبات
34
Cara Baca dzalika Dzaanika Ulaa ika
Contoh dari penggunaan ismul isyarati lil ba’iidi mudzakkar ini adalah:
ُأولئَك مدرسون Ulaa ika mudarrasuun Ini tiga orang guru (lk)
Jenis ismul isyarati ini digunakan sebagai kata tunjuk bagi benda yang lokasinya
jauh serta jenis kelaminnya adalah wanita/feminin. Jenis kata tunjuk tersebut
didasarkan pada jumlah benda yang bisa dilihat pada tabel berikut:
35
Cara Baca tilka Taa nika Ulaa ika
تاِنَك مدرستان Taa nika mudarrisataani Ini dua orang guru (pr)
ُأوَلِئَك مدرسات Ulaa ika mudarrasaat Ini tiga orang guru (pr)
H. Kosa Kata
Dalam bahasa arab istilah kosakata dikenal denga mufrodat, istilah
kosakata juga merujuk kepada suatu daftar atau perangkat kata untuk bahasa
tertentu atau suatu daftar perangkat yang di gunakan penutur suatu bahasa.
36
4. Kamus Mu’jamun
ُم ْع َج ٌم
5. Kapur Thobaasyiirun َِطَباِش ْيٌر
6. Kertas Qirthoosun ِ ِقْر طَاٌس
7. Kursi Kursiyyun ِ ُك ـْر ِس ٌّي
8. Meja Maktabun َم ْك ـَتـٌب
9. Papan Tulis Sabuurotun َسُبْو َر ٌة
10. Penggaris Misthorotun ِم ْس َطَر ٌة
11. Penghapus Mimsahatun ِِم ْم َسَح ٌة
12. Pensil Mirsamun ِ ِم ْر َس ٌم
13. Pulpen Qolamun
َقَلـٌم
14. Spidol Qolamul hibri
َقَلـُم اْلِح ْبِر
15. Rak Roffun َر ٌّف
(lanjutan)
37
21. Buku ِكَتاٌب
22. Kamus َقاُم ْو ٌس
23. Kertas ِقْر َطاٌس
24. Surat الِّر َس اَلُة
25. Formulir اِال ْس ِتَم اَر ُة
26. Pengirim الُم ْر ِس ُل
الِخ َطاَبِة 27. Kotak surat ُص ْنُد ْو ُق
28. Amplop الَّظْر ُف /الِغ َالُف
29. Mengadakan الَّظْر ف/الِغ َالُف
30. Berpindah الَّظْر ُف /الِغ َالُف
31. Selesai الَّظْر ُف /الِغ َالُف
32. Alpa atau tidak masuk الَّظْر ُف /الِغ َالُف
33. Datang الَّظْر ُف /الِغ َالُف
34. Hadir الَّظْر ُف /الِغ َالُف
35. Duduk الَّظْر ُف /الِغ َالُف
36. Masuk الَّظْر ُف /الِغ َالُف
37. Mengajar الَّظْر ُف /الِغ َالُف
38. Belajar الَّظْر ُف /الِغ َالُف
39. Membantu الَّظْر ُف /الِغ َالُف
40. Menempati الَّظْر ُف /الِغ َالُف
41. Kembali الَّظْر ُف /الِغ َالُف
42. Meninggalkan الَّظْر ُف /الِغ َالُف
43. Mengerjakan الَّظْر ُف /الِغ َالُف
38
44. Mengutamakan الَّظْر ُف /الِغ َالُف
45. Memeriksa الَّظْر ُف /الِغ َالُف
46. Menemui الَّظْر ُف /الِغ َالُف
47. Menulis الَّظْر ُف /الِغ َالُف
48. Membaca الَّظْر ُف /الِغ َالُف
49. Menjadi الَّظْر ُف /الِغ َالُف
50. Memenuhi panggilan الَّظْر ُف /الِغ َالُف
51. Sampai الَّظْر ُف /الِغ َالُف
52. Meletakkan الَّظْر ُف /الِغ َالُف
إستراحة 53. Istirahat
39
67. Kursi kantor كرسي المكتب
68. Lembur الساعات اإلضافية
dengannya
1. Ranjang = (dibaca) Sariirun َس ِر ْير
2. Bantal = (dibaca) Wisaadatun ِو َس اَد ٌة
3. Selimut = (dibaca) Lihaafun لَح اٌف
4. Tirai = (dibaca) Sitaarotun ِس َّتاَر ٌة
5. Seprei = (dibaca) Ughtiyatus Sariiri أْغ ِطَيُة الَّس ِرْير
6. Kasur= (dibaca) Firoosyun ِفَر اٌش
7. Meja untuk belajar = (dibaca) Maktabun َم ْك َتٌب
8. Lemari baju = (dibaca) Khizaanatun ِخ َز اَنٌة
9. Penggaris = (dibaca) Mistharatun ِم ْس َطَر ٌة
10. Kotak pensil = (dibaca) Miqlamatun ِم ْقَلَم ٌة
11. Pulpen = (dibaca) Qolamun َقَلٌم
12. Penghapus pensil = (dibaca) Mimhaatun ِمْمَح اٌة
13. Pakaian Musim Dingin = َم اَل ِبُس الِّش َتاِء
14. Kopiah/Peci = َقَلْنُس َو ٌة جـ َقاَل ِنُس
15. Kemeja = َقِم ْيٌص جـ ُقْمَص اٌن
16. Jubah = َثْو ٌب جـ َأْثَو اٌب
17. Kaos = َفاِنَّلٌة
18. Kaos dalam = َفاِنَّلٌة َداِخ ِلَّيٌة
19. Pakaian dalam = َم اَل ِبُس َداِخ ِلَّيٌة
20. Celana panjang = َبْنَطُلْو ٌن جـ َبْنَطُلْو َناٌت
21. Celana pendek = ِس ْر َو اٌل جـ َسَر اِوْيُل
22. Celana Dalam = ُتَّباٌن جـ َتَباِبْيُن
23. Sarung = ِإَزاٌر جـ آِز َر ٌة
24. Sarung Tangan = ُقَّفاٌز جـ ُقَّفاَزاٌت
24. Topi = ُقَّبَع ٌة جـ ُقَّبَع اٌت
40
25. Kaca Mata = ِم ْنَظاٌر
26. Kancing = ِز ٌّر جـ َأْز َر اٌر
27. Saku = َج ْيٌب جـ ُجُيْو ٌب
28. Lengan = ُك ٌّم جـ َأْك َم اٌم
29. Kerah = َطْو ٌق جـ َأْطَو اٌق
30. Popok = ِح َفاٌض جـ ِح َفاَض ا
31. Sendal = َنْعٌل جـ ِنَع اٌل
32. Kapas = ُقْطٌن جـ َأْقَطاٌن
33. Wool = ُصْو ٌف جـ َأْص َو اٌف
34. Kain = ُقَم اٌش جـ َأْقِم َش ٌة
35. Pakaian Resmi = َثْو ٌب َر ْس ِمٌّي
36. Pakaian jadi = الـَم اَل ِبُس الـَج اِهِز ُة
37. Pakaian using = َثْو ٌب َخ َلٌق او َباٍل، َثْو ٌب َج ْر ٌد
38. Peti pakaian = ُص ْنُد ْو ُق الَم اَل ِبِس
Diruang Tamu
41
Diruang Makan dan Dapur
ُأل
13 Rice Cooker Thobaakhotul Urz َطَّباَخ ُة ا ْر ِز
42
15 Tabung gas Usthuwaanatu ghoz ُأْس ُطَو اَنُة َغاٍز
43
34 Teko/Ceret Ibriiqun ِإْبِر ْيٌق
44
2 Nasi Goreng ُر ٌّز َم ْقِلٌّي Ruzzun
Maqliyyun
45
22 Teh َشاٌي Syaayun
Buah-Buahan
46
Blewah al habhabu الَح ْبَح ُب
47
Jeruk bur tuqoolun ُبْر ُتَقاٌل
48
Manggis mangghustiin َم انُغ وْس ِتْين
49
Pir al kumitsro الُك ِم ْثَر ى
50
Tin at tiin الِّتْيُن
Sayur Mayur
51
Cabai Fulful فْلْفٌل
Bayam sabbaanakh َسَباَنٌخ
Jagung Dzurrah ُذ َّر ٌة
Kentang Bathathis َبَطاِط ٌس
Kol/Kubis Malfuf َم ْلُفْو ٌف
Kurnub ُك ْر ُنٌب
Wortel Jazar َج َز ٌر
Labu Yaqthin َيْقِط ْيٌن
Qar’un َقْر ٌع
Dubba’ ُد َّباٌء
Kacang okra Baamiyah َباِمَيٌة
Lobak Fujlah ُفْج َلٌة
Selada Khass َخ ٌّس
Seledri Karafsun َك َر ْفٌس
Timun Khiyar ِخ َياٌر
Tauge / Faasuliya َفاُصْو ِلَيا
kecambah mubar’amah ُمَبْر َع َم ٌة
Sawi khardal َخ ْر َد ٌل
Tomat Thamathim َطَم اِطٌم
Terung/Terong Baadzinjaan َباِذ ْنَج اُن
Bawang putih Tsuum ُثْو ٌم
Bawang merah Bashal َبَص ٌل
Labu siam Saayuut َس اُيوت
Gambas Luufaa ُلوَفا
52
Pare kariilaa كريال
53
25. Bermain = ( = ) َلِع َب – َيْلَع ُبla’iba – yal’abu
26. Bermaksiat = ( ‘ = ) َع َص ا – َيْع ِص يashaa – ya’shii
27. Bermukim = ( = ) َأَقاَم – ُيِقْيُمaqaama – yuqiimu
28. Berpindah = ( = ) ِاْنَتَقَل – َيْنَتِقُلintaqala – yantaqilu
29. Berpisah = ( = ) ِاْفَتَر َق – َيْفَتِر ُقiftaraqa – yaftariqu
30. Bersandar = ( = ) ِاْعَتَم َد – َيْعَتِم ُدi’tamada – ya’tamidu
31. Bersatu = ( = )ِاَّتَح َد – َيَّتِح ُدittahada – yattahidu
32. Bersikat gigi = ( = ) َتَس َّوَك – َيَتَسَّو ُكtasawwaka – yatasawwaku
33. Bersujud = ( = ) َسَج َد – َيْسُج ُدsajada – yasjudu
34. Bertambah = ( = ) ِاْز َداَد – َيْز َد اُدizdaada – yazdaadu
35. Bertanya = ( = ) َس َأَل – َيْس َأُلsa`ala – yas`alu
36. Berteriak = ( = ) َصَر َخ – َيْص ُر ُخsharakha – yashrukhu
37. Berubah = ( = ) َتَغَّيَر – َيَتَغَّيُرtaghayyara – yataghayyaru
38. Berumroh = ( = ) ِاْعَتَم َر – َيْعَتِم ُرi’tamara – ya’tamiru
39. Berupaya = ( = ) َسَع ى – َيْس َع ىsa’aa – yas’aa
40. Berusaha = ( = ) َح اَو َل – ُيَح اِو ُلhaawala – yuhaawilu
41. Berwudhu = ( = ) َتَو َّض َا – َيَتَو َّض ُأtawadhdha`a – yatawadhdha`u
42. Buang air besar = ( = ) َتَغ َّو َط – َيَتَغ َّو ُطtaghawwatha – yataghawwathu
43. Buang air kecil = ( ) َباَل – َيُبْو ُلbaala – yabuulu
44. Datang = ( = )َج اَء – َيِج ْي ُءjaa`a – yajii`u
45. Diam = ( = ) َس َكَت – َيْس ُكُتsakata – yaskut
46. Duduk = ( = ) َج َلَس – َيْج ِلُسjalasa – yajlisu
47. Habis = ( = ) ِاْنَتَهى – َيْنَتِهيintahaa – yantahii
48. Hadir = ( = )َحَضَر – َيْح ُضُرhadhara – yahdhuru
49. Hilang = ( = )َض اَع – َيِض ْيُعdhaa’a – yadhii’u
50. Ingat = ( = ) َتَذَّك َر – َيَتَذَّك ُرtadzakkara – yatadzakkaru
51. Ingin = ( = ) َأَر اَد – ُيِر ْيُدaraada – yuriidu
52. Jujur = ( ) َص َدَق – َيْص ُدُقshadaqa – yashduqu
53. Kehilangan = ( = ) ِاْفَتَقَد – َيْفَتِقُدiftaqada – yaftaqidu
54. Keliling = ( = ) َداَر – َيُد ْو ُرdaara – yaduuru
55. Keluar = ( = )َخ َر َج – َيْخ ُرُجkharaja – yakhruju
54
56. Lulus = ( = )َنَجَح – َيْنَج ُحnajaha – yanjahu
57. Lupa = ( = ) َنِس َي – َيْنَس ىnasiya – yansaa
58. Makan = ( = ) َأَك َل – َيْأُك ُلakala – ya`kulu
59. Mampu = ( = )ِاْسَتَطاَع – َيْسَتِط ْيُعistathaa’a – yastathii’u
60. Mandi ( = ) ِاْسَتَح َّم – َيْسَتِح ُّمistahamma – yastahimmu
61. Masuk = ( = ) َد َخ َل – َيْدُخ ُلdakhala – yadkhulu
62. Melarang = ( = )َنَهى – َيْنَهىnahaa – yanhaa
63. Meletakkan = ( = ) َو َضَع – َيَض ُعwadha’a – yadha’u
64. Melihat = ( = ) َر َأى – َيَر ىraa`a – yaraa
65. Melukai = ( = ) َجَر َح – َيْج َر ُحjaraha – yajrahu
66. Memahami = ( = ) َفِهَم – َيْفَهُمfahima – yafhamu
67. Memasak = ( = ) َطَبَخ – َيْطَبُخthabakha – yathbakhu
68. Memasukkan = ( = ) َأْدَخ َل – ُيْد ِخ ُلadkhala – yudkhilu
69. Membaca = ( = ) َقَر َأ – َيْقَر ُأqara`a – yaqra`u
70. Membagi = ( = ) َقَس َم – َيْقِس ُمqasama – yaqsimu
71. Membangun = ( = ) َبَنى – َيْبِنيbanaa – yabnii
72. Membangunkan = ( = ) َأْيَقَظ – ُيْو ِقُظayqazha – yuuqizhu
73. Membantu = ( = ) َس اَعَد – ُيَس اِع ُدsaa’ada – yusaa’idu
74. Membawa = ( = ) َح َم َل – َيْح ِم ُلhamala – yahmilu
75. Membayar = ( = ) َد َفَع – َيْدَفُعdafa’a – yadfa’u
76. Membebaskan = ( = ) َأْطَلَق – ُيْطِلُقathlaqa – yuthliqu
77. Membeli = ( = ) ِاْش َتَر ى – َيْش َتِر يisytaraa – yasytarii
78. Membenci = ( = ) َك ِر َه – َيْك َرُهkariha – yakrahu
79. Memberikan = ( = ) َأْع َطى – ُيْع ِط يa’thaa – yu’thii
80. Membersihkan = ( = ) َنَّظَف – ُيَنِّظُفnazhzhafa- yunazhzhifu
81. Membuang = ( = ) َر َم ي – َيْر ِم يramaa – yarmii
82. Membuat = ( = ) َص َنَع – َيْص َنُعshana’a – yashna’u
83. Membuka = ( = ) َفَتَح – َيْفَتُحfataha – yaftahu
84. Membutuhkan = ( = ) ِاْح َتاَج – َيْح َتاُج إلىihtaaja – yahtaaju ilaa
85. Memerangi = ( = ) َح اَر َب – ُيَح اِر ُبhaaraba – yuhaaribu
86. Memeriksa = ( = ) َفَحَص – َيْفَح ُصfahasha – yafhashu
55
87. Memerintah = ( = ) َأَم َر – َيْأُم ُرamara – ya`muru
88. Memilih = ( = ) ِاْخ َتاَر – َيْخ َتاُرikhtaara – yakhtaaru
89. Meminang = ( = ) َخ َطَب – َيْخ ِط ُبkhathaba – yakhthibu
90. Meminta = ( = ) َطَلَب – َيْطُلُبthalaba – yathlubu
91. Memohon = ( = ) َس َأَل – َيْس َأُلsa`aala – yas`alu
92. Memotong = ( = ) َقَطَع – َيْقَطُعqatha’a – yaqtha’u
93. Memukul = ( = ) َضَر َب – َيْض ِر ُبdharaba – yadhribu
94. Memulai = ( = ) َبَد َأ – َيْبَد ُأbada`a – yabda`u
95. Menambah = ( = ) َز اَد – َيِزْيُدzaada – yaziidu
96. Menangis = ( = ) َبَك ى – َيْبِكيbakaa – yabkii
97. Menanti = ( = ) ِاْنَتَظَر – َيْنَتِظ ُرintazhara – yantazihu
98. Menasehati = ( = ) َنَصَح – َيْنَص ُحnashaaha – yanshahu
99. Mencapai = ( = ) َبَلَغ – َيْبُلُغbalagha – yablughu
100. Mencari = ( = ) َبَح َث – َيْبَح ُثbahatsa – yabhatsu
101. Mencicipi = ( = ) َذ اَق – َيُذ ْو ُقdzaaqa – yadzuuqu
102. Mencintai = ( = ) َأَح َّب – ُيِح ُّبahabba – yuhibbu
103. Menciptakan = ( = ) َخ َلَق – َيْخ ُلُقkhalaqa – yakhluqu
104. Mencium = ( = ) َقَّبَل – ُيَقِّبُلqabbalaa – yuqabbilu
105. Mencoba = ( = ) َج َّر َب – ُيَج ِّرُبjarraba – yujarribu
106. Mencuci = ( = ) َغ َسَل – َيْغ ِس ُلghasala – yaghsilu
107. Mencukur = ( = ) َح َلَق – َيْح ِلُقhalaqa – yahliqu
108. Mendekati = ( = ) ِاْقَتَرَب – َيْقَتِر ُبiqtaraba – yaqtaribu
109. Mendengar = ( = ) َسِمَع – َيْس َم ُعsami’a – yasma’u
110. Mendidik = ( = ) َر َّبي – ُيَر ِّبيrabbaa – yurabbii
111. Menemukan = ( = ) َو َج َد – َيِج ُدwajada – yajidu
112. Mengajar = ( = ) َدَّر َس – ُيَدِّر ُسdarrasa – yudarrisu
113. Mengambil = ( = ) َأَخ َذ – َيْأُخ ُذakhadza – ya`khudzu
114. Mengangkat = ( = ) َر َفَع – َيْر َفُعrafa’a – yarfa’u
115. Mengejek = ( = ) ِاْسَتْهَز َأ – َيْسَتْهِز ُئistahza`a – yastahzi`u
116. Mengeluarkan = ( = ) َأْخ َر َج – ُيْخ ِر ُجakhraja – yukhriju
117. Mengerjakan = ( = ) َفَعَل – َيْفَع ُلfa’ala – yaf’al
56
118. Mengetahui = ( ‘ = ) َع َر َف – َيْع ِر ُفarafa – ya’rifu
119. Menggambar = ( = ) َرَس َم – َيْر ُس ُمrasama – yarsumu
120. Menggoreng ( = ) َقاَل – َيْقِليqalaa – yaqlii
121. Menghadap = ( = ) َقاَبَل – ُيَقاِبُلqaabala – yuqaabilu
122. Menghibur = ( = ) َس َّلى – ُيَس ِّليsallaa – yusallii
123. Menghitung = ( = ) َحَسَب – َيْح ُسُبhasaba – yahsubu
124. Mengikuti = ( = ) ِاَّتَبَع – َيَّتِبُعittaba’a – yattabi’u
125. Mengingkari = ( = ) َأْنَك َر – ُيْنِكُرankara – yunkiru
Hitungan
Hitungan dalam bahasa arab disebut ‘adad ( )عددdan yang dihitung disebut dengan
m’adud ()معدود
57
b). Hitungan angka 3-10
Ketentuan:
Antara ‘Adad dan ma’dud mesti berlainan jenis dari segi mudzakar dan
muannats
Ma’dud harus dirubah kedalam bentuk jamak yang kemudian diharokati
dengan tanda ‘irab jar dan bertanwin yang kedudukanya sebagai mudhaf
ilaih. Adapun jika ma’dud beralif lam, buang tada tanwinya. Dan jika
ma’dud tersebut termasuk isim ghair munsharif, tanda jar-nya dengan
fathah.
Adapun untuk harakat ‘adad, bisa rafa, nasab atau jar sesuai kedudukan
‘irabnya dalam kalimat
58
Arti Keterangan 3-10
Keterangan:
Pada contoh ma’dud di atas ada yang berharakat fathah yang seharusnya
kasrah seperti مدارَس/ مساجَدsebab merupakan sighat (bentuk) isim ghair
munsfarif.
Khusus untuk hitungan angka 8 terdapat 3 bentuk berhubungan dengan
huruf يpada ‘adadnya. Berikut ketentuan perubahanya:
59
Contoh dalam keadaan rafa sebab menjadi fa’il.
‘Adad dengan Ma’dudnya harus sama jenis dari segi mudzakkar dan
muannats
Harakat ‘Adad (angka pertama dan kedua), keduanya harus manshub
(fathah) sebab termasuk mabni fathah kecuali untuk harakat angka pertama
pada hitungan 12 ( yaitu angka 2 mengikuti hukum mutsanna)
Ma’dudnya harus mufrad dan manshub sebagai Tamyiz
Hitungan
Arti Keterangan
11&12
Datang 11 siswa / Kedua bagian 'adad ( )أحد عشرjenis / جاَء َأَح َد َع َش َر
aku melihat 11 mudzakkar, hukum mabni, posisi َطاِلًبا
siswa / aku 'adad (fa'il, Maf'ul bih, majrur) dan / رأيُت أحَد
berpapasan dengan ma'dud mudzakar manshub (tamyiz) عشَر َطالًبا
11 siswa مررُت ِبَأَح َد
عشَر َطالًبا
Datang 11 siswi / Kedua bagian 'adad )إحدى عشرة, jenis / جاَء ْت إْح َدى
aku melihat 11 muannats, hukum mabni, posisi 'adad عشرَةَطالَبًة
siswi / aku (fa'il, Maf'ul bih, majrur) dan ma'dud / رأيُت إْح َدى
berpapasan dengan mudzakar manshub (tamyiz) عشرَةَطالَبًة
11 siswi مررُت بإْح َدى
عشرَةَطالَبًة
Datang 12 siswa / Kedua bagian 'adad ( )اثنا عشرjenis / جاَء اْثَنا َع َش َر
60
Hitungan
Arti Keterangan
11&12
b). Hitungan 13 – 19
ketentuan: Angka pertama yaitu 3,4,5 dll harus berlainan jenis dengan
ma’dudnya dari segi mudzakkar dan muannats, lalu untuk angka kedua
yaitu 10 (عشرة/ )عشرmesti sesuai jenis dengan ma’dudnya.
Berikut contohnya:
61
Terjemah Hitungan 13-19
Keterangan: Pada contoh di atas, semua Lafadz ( أربعة، أربع، ثالثة, ثالثdan
lainya ) berlainan jenis dengan ma’dudnya yaitu lafadz ( طالبة,َطاِلًبا, dll ) lalu
untuk lafadz (عشر/ )عشرةsesuaikan dengan ma’dud ( َطاِلًباdan )طالبة
Hitungan
Arti Keterangan puluhan
tanpa athaf
Datang 20 'Adad marfu' sebagai fa'il, Ma'dud َج اَء ِع ْش ُرْو َن
siswa/siswi mufrad Manshub sebagai tamyiiz طالبًة/َطاِلًبا
Aku berpapasan 'Adad majrur sebagai isim majrur, مررُت ِبِع شريَن
dengan 20 Ma'dud mufrad Manshub sebagai طالبًة/ طالًبا
siswa/siswi tamyiiz
62
Apabila ‘adad (hitungan) puluhan (20, 30 sampai 90 diathofkan dengan
angka 1 dan 2 seperti 21.22. 31,32,41,42 dst, Maka aturan angka 1&2
harus sama jenis dengan Ma’dudnya dari segi Mudzakar dan Muannast
seperti dalam hitungan 11 dan 12
Hitungan puluhan
Terjemah Keterangan di'athafkan ke
angka 1&2
Telah datang 21 'Adad angka 1 / َج اَء ت َو اِح دٌة َو ِع ْش ُرْو َن
siswi/Aku melihat 21 muannats, posisi fa'il, َطاِلبًة
siswi/Aku berpapasan maf'ul bih, majrur. / رأيُت واحَد ًة َو عْش ِر ْيَن
dengan 21 siswi Ma'dud طالبةmuannats َطاِلَبًة
مررُت ِبَو اِحَدٍة َو ِع ْش ِر ْيَن
َطاِلَبًة
63
Apabila ‘adad (hitungan) puluhan (20, 30 sampai 90 diathofkan dengan
angka 3 sampai 9 seperti 33,34,35 dst. Maka aturan angka 3-9 harus
berlainan jenis dengan Ma’dudnya dari segi Mudzakar dan Muannats
Hitungan puluhan
Terjemah Keterangan di'athafkan ke
angka 3 sampai 9
64
ِم َئَتا كتاٍب/ِلي ِم اَئَتا
Catatan: Aangka 200 lafadnya ِم َئَتاِن/ ِم اَئَتاِنdia mengikuti seperti ‘irab
Mutsana yaitu rafa dengan Alif, Nashab dan Jar dengan Iya. Kemudian
huruf نdibuang karna Idhafat. Contoh
Angka 100 apabila menjadi Mudhaf Ilaih bentuknya tetep mufrad yaitu
ِم َئٌة/ ِم اَئٌةContoh:
65
ِلي ألُف كتاٍب
Untuk 2000 sama seperti 200 bentuknya mutsana dan ‘irabnya seperti
mutsanna ( rafa dengan alif, nashab dan jar dengan Iya. Kemudian huruf
nun نdibuang karna Idhafat
Angka 1000 jika menjadi Mudhof Ilaih bentuknya harus Jamak beda
dengan angka 100 yang tetap bentuk Mufrod seperti keterangan diatas.
أول – ثان – ثالث – رابع – خامس – سادس – سابع – ثامن – تاسع – عاشر
Ketentuan:
Mengikuti wazan fa’il atau fa’ilah فاعلة/ فاعلLalu Ma’dud dan ‘Adad harus
sesuai mudzakar dan muannastnya.
Berikut Contohnya:
66
Terjemah Hitungan Tartib
Berikut contohnya:
67
Terjemah Adad Tartibi 21-99
'Adad &
Terjemah Contoh kalimat
Posisinya
Jumlah siswa 37 orang خبر: سبعٌة َعَد ُد الُّطَالِب سبعٌة وثالثون َش ْخ ًصا
Aku hafal 3 juz AlQuran مفعول به: ثالثَة حفظُت ثالثَة أجزاٍء من القرآن الكريم
50 siswa lulus اسم كان: َخ ْم ُسْو َن كان َخ ْم ُسْو َن طالبا ناجحين
Harga pena Rp. 50 خبر كان: َخ ْمِس ْيَن كان سعُر الَقَالِم َخ ْمِس ْيَن روبيًة
Jumlah para hadirin 25 خبر إّن: خمسُة إن عدَد الحاضرين خمسُة و عشرون
orang َش ْخ ًصا
68
Jam
B.
Latin B. Arab
Indonesia
69
َم َس اُء الُّنْو ِرMasaa’un Nuur = Selamat sore juga
َلْيَلُتَك َسِع ْيَد ٌةLailatuka sa’iidah = Selamat malam
َسِع ْيَد ٌة ُمَباَر َك ٌةSa’iidah Mubaarakah = Selamat malam juga
َم ا اْس ُم َك ؟Masmuka? = Siapa namamu?
اْس ِمْي...Ismii ... = Nama saya ...
َم ا ِج ْنِس َّيُتَك ؟Maa jinsiyyatuka? = Apa kewarganegaraanmu?
َك ْم ُع ْم ُرَك ؟Kam ‘umruka? = Berapa umurmu?
ُع ْم ِرْي...Umrii ... = Umurku ...
ِم ْن َأْيَن َأْنَت ؟Min aina anta? Kamu dari mana?
ِإَلى الِّلَقاءIlal liqaa’ = Sampai jumpa
!الَنْج َد َةAn-Najdah! = Tolong!
ُشْك ًراSyukran = Terima kasih
َأَنا آِس ٌفAna aasif = Aku minta maaf
َم ْع ِذَر ًةMa’dziratan = Maaf
70
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahasa Arab adalah salah satu bahasa Semitik Tengah. Bahasa ini
adalah bahasa resmi dari 25 negara, dan merupakan bahasa
peribadatan dalam agama Islam karena merupakan bahasa yang
dipakai oleh Al-Qur'an.
Isim adalah semua jenis kata benda atau segala sesuatu yang
dikategorikan benda; baik benda mati maupun benda hidup, tanpa
berkaitan dengan masalah waktu.
Isim memiliki ciri-ciri yaitu berharakat kasroh, bertanwin
(fathahtain, kasrohtain dan dhommahtain), terdapat الpada awal
kata, terletak setelah huruf jer dan idhofah atau penyandaran.
Fi’il madhi adalah lafazh yang menunjukkan kejadian
(perbuatan) yang telah berlalu dan selesai. Alamatnya ialah,
sering dimasuki ta tanits yang di sukun-kan. Fi’il Mudhari’
adalah setiap kata kerja yang menunjukkan pekerjaan yang
sedang atau akan terjadi. Fi’il amr atau kata kerja perintah
yang berisi pekerjaan yang dikehendaki oleh mutakallim
(pembicara) sebagai orang yang memerintahkan agar
dilakukan oleh mukhatab (lawan bicara) sebagai orang yang
diperintah.
Kalimah harf/huruf adalah lafadz yang tidak layak disertai tanda
isim atau tanda fi’il.
Kosakata atau dalam bahasa arab disebut mufradat, dalam bahasa
Inggrisnya vocabulary adalah himpunan kata atau khazanah kata
yang diketahui oleh seseorang atau entits lain yang merupakan
bagian dari suatu bahasa tertentu. Kosakata ada yang
mendefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang
71
dimengerti oleh orang tersebut dan kemungkinan akan
digunakannya untuk menyusun kalimat baru.
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan
yang perlu penulis perbaiki.
Oleh karena itu saya meminta agar bisa memberikan kritik dan saran
yang membangun dari bapak Sehingga bisa terus menghasilkan makalah
yang lebih baik kedepannya yang bermanfaat bagi banyak orang.
72
DAFTAR PUSTAKA
https://luluulmukarromah2013.blogspot.com/p/pengertian-bahasa-
arab.html
https://www.bing.com/search?q=pengertian+bahasa+arab+
+secara+istilah+dan+bahasa+&qs=n&form=QBRE&sp=-
1&pq=pengertian+bahasa+arab+secara+istilah+dan+bahasa+&sc=0-
49&sk=&cvid=1F1657AD5D4D4DF4AB915F90433E278F&ghsh=0&gh
acc=0&ghpl=
https://www.bing.com/search?
q=materi+bahasa+arab+jenis+kata+kata+kerja+&form=ANSPH1&refig=f
ca18aabaea344a99b5caa70bc5ee898&pc=U531
https://doasenjatamuslim.blogspot.com/2019/02/pengertian-isim-dan-
pembagiannya.html#gsc.tab=0
https://www.bing.com/search?
q=materi+isim+bahasa+arab+secara+lengkap&first=11&FORM=PORE
https://www.nahwushorof.com/2021/07/penjelasan-apa-itu-isim-fiil-dan-
huruf_0906690206.html
https://lister.co.id/blog/kata-ganti-bahasa-arab-pengertian-struktur-jenis-
dan-contohnya/
https://www.bing.com/ck/a?!
&&p=8791f514b7428067JmltdHM9MTY3MDAyNTYwMCZpZ3VpZD0
xNGIxYzQ3Yy0xY2Y3LTY5NjktMzY0Mi1kNjVhMWRhMTY4ZTYma
W5zaWQ9NTI0OQ&ptn=3&hsh=3&fclid=14b1c47c-1cf7-6969-3642-
d65a1da168e6&psq=JENIS+KATA+
+DALAM+BAHASA+ARAB+&u=a1aHR0cHM6Ly9saXN0ZXIuY28ua
WQvYmxvZy9rYXRhLWdhbnRpLWJhaGFzYS1hcmFiLXBlbmdlcnRpY
W4tc3RydWt0dXItamVuaXMtZGFuLWNvbnRvaG55YS8&ntb=1
https://bahasaarabdaring.blogspot.com/2018/01/kata-tunjuk-dalam-bahasa-
arab-isim-isyarah.html
https://www.bing.com/search?
q=kata+tunjuk+dalam+bahasa+arab&first=1&FORM=PERE
73
https://www.katabah.com/2015/03/bahasa-arab-kata-petunjuk-isim-
isyarah.html
https://www.bing.com/search?
q=pembagian+isim+dari+segi+bilangan&qs=n&form=QBRE&sp=-
1&pq=pembagian+isim+dari+segi+bi&sc=10-
27&sk=&cvid=99A2FA2923684013925C1E0B2A41E29D&ghsh=0&gha
cc=0&ghpl=
https://www.bing.com/search?
q=pengertian+kata+Tugas+harf+dalam+bahasa+arab&cvid=90d29b36ab3
64b22b572fbef8c00d6a9&aqs=edge.0.69i59j69i57.8266j0j1&pglt=43&F
ORM=ANSPA1&PC=ACTS&ntref=1
https://www.putrakapuas.com/2020/06/50-ungkapan-dan-ekspresi-bahasa-
arab.html
https://bahasa-arab.com/kaidah-hitungan-dalam-bahasa-arab-adad-
madud/#:~:text=Hitungan%20dalam%20bahasa%20arab%20disebut
%20%E2%80%98Adad%20%D8%B9%D8%AF%D8%AF
%20dan,berlatih%20agar%20kaidah-kaidanya%20ini%20tetap
%20melekat%20di%20kepala.
https://rumusbilangan.com/bahasa-arab-jam/
74