Anda di halaman 1dari 20

Mendeskripsikan kata- kata benda berdasarkan gender, zhorof, kata rangkap, ismu

tafdhil, kata penghubung, kata penyangkal, dan kata bersyarat.


diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Terjemahan Bahasa
Arab-Indonesia
Dosen Pengampu:
Drs .M. Abdul Aziz, M. Pd.I

Setiawan, S.Pd., M,Pd.

disusun oleh :

Kelas C
Kelompok 7

Sani Muhammad Fauzi 185030104


Ikhlas Imanullah 185030116
Ikhlas Barliansyah 185030114

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah Swt., atas segala limpahan rahmat, nikmat serta
karunia-Nya yang tak ternilai dan tak terhitung sehingga kami dapat menyusun
dan menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berjudul, ‘’Mendeskripsikan
kata- kata benda berdasarkan gender, zhorof, kata rangkap, ismu tafdhil,
kata penghubung, kata penyangkal, dan kata bersyarat.’’
Adapun, penyusunan makalah ini kiranya masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu, kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam
makalah ini. Kami berharap pembaca makalah ini berkenan memberikan kritik
dan saran yang membangun, agar di kemudian hari kami dapat membuat makalah
dengan lebih baik lagi.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu, mendorong, dan memotivasi kami untuk menyelesaikan
penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan dan pengetahuan kita terhadap materi terkait.

Bandung, 21 Maret 2022

Penyusun

DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3. Tujuan........................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................4
2.1. Pembagian kata benda kepada mudzakkar dan mu - annats.....................4
2.2. Pengertian zhorof dan pembagiannya kepada zhorof makan dan zaman..6
2.3 Pengertian kata rangkap.................................................................................7
2.4 Ismu Fadhil dan contohnya............................................................................8
2.5 Jenis – jenis kata penghubung...................................................................9
2.5.1 Kata penyangkal............................................................................11
BAB III..................................................................................................................15
PENUTUP..............................................................................................................15
7.1. Simpulan..................................................................................................15
7.2. Saran........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bahasa, baik itu bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Jepang,
maupun bahasa Arab, memiliki fungsi dan peranan yang sangat berarti dan
penting bagi setiap bangsa dan masyarakat itu sendiri. Bahasa memiliki
fungsi sebagai alat komunikasi dan penghubung dalam pergaulan manusia
sehari-hari, baik antara individu dengan individu, individu dengan
masyarakat. Yakni dengan mengkomunikasikan dan menyampaikan maksud
tertentu dan mencurahkan suatu peranan tertentu dengan rasa senang atau
duka dan dengan rasa sedih dan gembira kepada orang lain, agar dapat
dipahami, dimengerti, dan merasakan segala sesuatu yang ia alami.
Bahasa arab selain merupakan bahasa Al-Qur’an (firman Allah atau
kitab pedoman umat Islam) yang memiliki uslub yang bermutu juga
memiliki sastra yang sangat mengagungkan manusia dan manusia tidak
mampu menandinginya. Menurut Abdul Alim Ibrahim bahwa bahasa Arab
merupakan bahasa orang Arab dan sekaligus juga merupakan bahasa
Agama Islam.

Bahasa Arab ialah salah satu bahasa-bahasa Semiet yaitu bahasa Arab
kuno yang sudah termasyhur adanya yang berada di jazirah ujung Asia barat.
Bahasa Arab yang berasal dari keturunan Sam bin Nuh yang bersumber di Ujung
Asia Barat kemudian berkembang dan tersebar luas ke seluruh penjuru bumi ini
melalui dua fase : (1) tersebarnya bahasa Arab dengan peperangan, kekerasan,
pertengkaran, pembunuhan, perkosaan, (2) tersebarnya bahasa Arab dengan
lantaran agama, ilmu pengetahuan pendidikan, pengajaran, moral, perdamaian,
perekonomian, perdagangan.

Bahasa Arab dalam fase perkembangannya telah dijadikan sebagai


bahasa resmi dunia Internasional. Maka tidak berlebihan bila pembelajaran

1
bahasa Arab perlu mendapatkan penekanan dan perhatian yang khusus
mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai pada Lembaga Pendidikan Tinggi,
baik negeri maupun swasta, umum maupun agama untuk digalakkan dan
diajarkan.

Kedudukan dan fungsi istimewa yang dimiliki bahasa Arab di antara


bahasa-bahasa lain di dunia karena bahasa Arab merupakan bahasa Al-Qur’an dan
Hadits serta kitab-kitab lainnya. Sebagaimana disebutkan dari Ibnu Abbas dalam
riwayat Muslim, Rasulullah bersabda : “Cintailah bahasa Arab karena tiga hal,
yaitu bahwa saya adalah Orang Arab, bahwa Al-Qur’an adalah bahasa Arab, dan
bahasa penghuni surga adalah bahasa Arab.”

1.2. Rumusan Masalah


Adapun Rumusan masalah dari makalah yang berjudul “Mendeskripsikan
Terminologi Bahasa dan Bahasa Arab” sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan kata benda ?

1. Apa fungsi Bahasa zhorof dan pembagiannya ?

2. Apa yang dimaksud dengan kata rangkap ?

3. Apa saja jenis – jenis kata penghubung ¿

4. Apa yang dimaksud dengan kata bersyarat ¿

1.3. Tujuan
Adapun Tujuan dari makalah yang berjudul “Mendeskripsikan
Terminologi Bahasa dan Bahasa Arab” sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui yang dimaksud zhorof dan pembagiannya

2. Untuk mengetahui kata rangkap

3. Untuk mengetaui yang dimaksud dengan kata penghubung

4. Untuk mengetahui kata bersyarat

2
1.4. Manfaat
Adapun Manfaat dari makalah yang berjudul “Mendeskripsikan
Terminologi Bahasa dan Bahasa Arab” sebagai berikut:

1. Bagi pembaca, makalah ini dapat memberikan informasi tentang


pembagian kata benda, pengertian zhorof, pengertian kata rangkap, kata
penyangkal dan kata bersyarat.

2. Bagi penyusun, makalah ini dapat melatih pemahaman dan menambah


wawasan tentang pembagian kata benda, pengertian zhorof, pengertian
kata rangkap, kata penyangkal dan kata bersyarat.

3
3. BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pembagian kata benda kepada mudzakkar dan mu - annats


Istilah “bahasa” didefinisikan dengan beragam pengertian. Sebagian
mengatakan bahwa bahasa adalah perkataan yang diucapkan atau ditulis.
Sebagian lainnya mengatakan bahwa bahasa adalah alat komunikasi manusia
dengan manusia lainnya. Bahasa adalah ungkapan pikiran dan perasaan
manusia yang secara teratur menyatakan dengan memakai alat bunyi. Bahasa
dalam Arab disebut al-lughah berarti “perkataan” atau berbicara lisan.

Kata benda merupakan sebuah nama, tempat, wujud, dll yang dianggap
sebagai suatu benda. Biasanya dalam suatu kalimat kata benda merupakan sesuatu
yang terkena pekerjaan/peristiwa/penjelasan.

Ditinjau dari segi jenisnya, isim terbagi menjadi dua yakni Isim
ٌّ ‫) ُمَؤ ن‬.
Mudzakkar ( ‫ ) ُم َذ َّك ٌر‬dan Isim Muannats ( ‫َث‬

Isim Mudzakkar ( ‫ ) ُم َذ َّك ٌر‬merupakan sebuah kata benda yang menunjukkan


ٌّ ‫َؤ ن‬TTT‫ ) ُم‬ialah kata benda yang
jenis laki-laki. Sedangkan Isim Muannats ( ‫َث‬
menunjukkan jenis perempuan.

Kali ini akan dibahas mengenai kata benda dalam bahasa Arab lebih jelas,
ٌّ ‫) ُمَؤ ن‬.Bahasa adalah
serta contoh isim mudzakkar ( ‫ ) ُم َذ َّك ٌر‬dan isim muannats ( ‫َث‬
rangkaian yang saling berhubungan satu sama lain. Oleh karena itu
dalam meningkatkan kebiasaan tersebut sangat penting untuk memberikan
stimulus-stimulus khusus sehingga kemahiran berbahasa dapat
berkembang menjadi lebih baik.

1. Isim Mudzakkar ( ‫) ُم َذ َّك ٌر‬

Isim mudzakkar ( ‫ َذ َّك ٌر‬TT‫ ) ُم‬disebut juga sebagai isim maskulin. Sesuai
namanya, kelas kata ini adalah kata benda yang mengarah pada jenis kelamin pria.

4
Contohnya ada dalam tabel berikut :

No. Isim Mudzakkar Latin Bahasa Arab Terjemahan Bahasa


Indonesia

1 ‫َعلِ ٌّي‬ aliyyun Ali

2 ‫بَـقَــ ٌر‬ baqorun Sapi Jantan

3 ‫َرجُـ ٌل‬ rojulun Laki-laki

4 ُ‫ِح ْـل َمان‬ hilmaanu Hilman

5 ‫فَ ِر ْي ٌد‬ fariidun Farid


adalah kata atau lafal yang digunakan oleh setiap orang untuk
menyampaikan maksud atau kehendak mereka.”

ٌّ ‫) ُمَؤ ن‬
Isim Muannats ( ‫َث‬

Sama halnya dengan isim mudzakkar ( ‫ ) ُم َذ َّك ٌر‬yang merupakan kata benda.
ٌّ ‫َؤ ن‬TT‫ ) ُم‬adalah dari jenis golongannya yang tertuju pada
Beda isim muannats ( ‫َث‬
perempuan/wanita.

Contohnya ada dalam tabel berikut :

No. Isim MuannatsLatin Bahasa Arab Terjemahan Bahasa Indonesia

1 ‫َحا ِم ٌل‬ haamilun hamil

2 ٌ‫َمرْ َأة‬ mar’atun wanita

3 ‫َحفِ ْيدَة‬ hafiidatun cucu perempuan

4 ُ‫َز ْينَب‬ zainabu Zainab

5 ‫ِمصْ َر‬ misro Mesir

5
2.2. Pengertian zhorof dan pembagiannya kepada zhorof makan dan zaman
Dhorof Zaman, yaitu:
) ‫ان ال َم ْنص ُْوبُ بِتَ ْق ِدي ِْر فِي‬
ِ ‫( هُ َو اِإل ْس ُم ال َّز َم‬ .3
“Yaitu setiap nama waktu yang dinashobkan, dengan memperkirakan
ma'na  ‫فى‬ ( di / pada )”.
َ ‫( نَحْ ُو اليَ ْو َم َواللَ ْيلَةَ َو ُغ ْد َوةً َوبُ ْك َرةً َو َس َحرًا َو َغدًا َو َعتَ َمةً َو‬
‫صبَاحًا‬ .4

)‫ك‬ َ ِ‫َو َم َسا ًء َواَبَدًا َواَ َمدًا َو ِح ْينًا َو َما اَ ْشبَهَ َذال‬
Seperti:

Subuh
‫صبَاحًا‬
َ - Hari, sekarang ‫ اليَ ْو َم‬F
 

Sore
‫ َم َسا ًء‬ - Malam َ‫ اللَّ ْيلَة‬F
 

Selamanya
‫ اَبَدًا‬- Pagi-pagi ً‫ ُغ ْد َوة‬F
 

Masa
‫ اَ َمدًا‬- Pagi-pagi ً‫ بُ ْك َرة‬F
 

Ketika, saat
‫ ِح ْينًا‬- Dini hari ‫ َس َحرًا‬F  

Besok
‫ َغدًا‬- Petang, isya ً‫ َعتَ َمة‬F
 

Contoh:
F Orang-orang muslim sholat di
mesjid pada hari jum'at ‫ْج ِد‬ِ ‫صلَّى ال ُم ْسلِ ُم ْو َن فِى ال َمس‬ َ o
       

Saya pergi ke sekolah pagi-pagi ‫صبَاحًا‬َ ‫ْت اِلَى ال َم ْد َر َس ِة‬ ُ ‫َذهَب‬ o


       

ْ َ‫قَا َم َز ْي ٌد ِم َن النَ ْو ِم ِحي َْن ت‬


‫طلُ ُع‬ o
       
F Zaid bangun tidur ketika matahari
akan terbit ُ‫ال َّش ْمس‬
Mereka bertasbih di pagi dan sore hari ِ َ‫يُ َسبِّح ُْو َن بُ ْك َرةً َوا‬
ً‫ص ْيال‬ o
       

2). Dhorof makan, yaitu;


) ‫ان ال َم ْنص ُْوبُ بِتَ ْق ِدي ِْر فِى‬
ِ ‫( هُ َو اِإل ْس ُم ال َم َك‬ .5
Yaitu setiap keterangan tempat yang dinashobkan, dengan memperkirakan
ma'na ( di / pada ).
‫ َع َواِ َزا َء‬T‫ َد َو َم‬T‫ت َو ِع ْن‬
َ ْ‫ق َوتَح‬
َ ‫و‬T َ ‫( نَحْ ُو اَ َما َم َو َخ ْل‬
ْ َ‫ َّدا َم َو َو َرا َء َوف‬Tُ‫ف َوق‬T .6

)‫ك‬َ ِ‫ء َوثَ َّم َوهُنَا َو َما اَ ْشبَهَ َذال‬Tَ ‫َو ِح َدا َء َوتِ ْلقَا‬
Seperti:
Beserta ‫َم َع‬         & Di depan ‫ اَ َما َم‬F
 

Berhadapan ‫اِ َزا َء‬


         & Di belakang َ ‫ َخ ْل‬F
‫ف‬  

6
Dekat ‫ِح َذا َء‬          & Di depan ‫ قُ َّدا َم‬F
 

Berhadapan ‫تِ ْلقَا َء‬         & Di belakang ‫ َو َرا َء‬F


 

Di sini ‫هُنَا‬          & Di atas َ ‫ فَ ْو‬F


‫ق‬  

Di sana َ َ‫هُن‬
‫اك‬          & Di bawah ‫ت‬َ ْ‫ تَح‬F
 

Di sana ‫ثَ َّم‬


         & Di samping ‫ ِع ْن َد‬F
 

Contoh:
Pak guru berdiri di depan kelas ‫ل‬Tِ ْ‫قَا َم اُأل ْستَا ُذ اَ َما َم الفَص‬ o
       

Pensil itu di atas meja tulis ‫ب‬ِ َ‫ق ال َم ْكت‬ َ ‫ال ِمرْ َس ُم فَ ْو‬ o
       

Kami duduk dekat jalan ِ ‫َجلَ ْسنَا ِح َذا َء الطَ ِري‬


‫ْق‬ o
       

Surga itu di bawah telapak kaki para


ibu ِ ‫ت اَ ْق َد ِام اُأل َّمهَا‬
‫ت‬ َ ْ‫الجنَّةُ تَح‬
َ o
       

2.3 Pengertian kata rangkap


Satu rangkap adalah satu salinan kembali dalam satu lembar kertas.
Biasanya di gunakan untuk memfotocopy dokumen.

Teks asli Arti Kata

rangkap [Umum] ‫ُمثَنَّى‬

rangkap dua [Umum] ‫ُم ْزد َِوج‬

rangkap empat [Umum] ‫ُربَا ِع ّي‬

tiga rangkap [Umum] ‫ثُالَثِ ّي‬

menjadikan tiga rangkap [Umum] ‫ث‬ َ َّ‫ثَل‬


ُ ِّ‫ يُثَل‬- ‫ث‬

Sebagian ahli bahasa berpendapat bahwa teori yang dianggap paling baik
untuk mengklasifikasikan dan mengelompokkan bahasa-bahasa yang ada di dunia
harus berdasarkan pada hubungan kekerabatan. Berdasarkan pijakan teori ini,
bahasa-bahasa di dunia yang jumlah seluruhnya diperkirakan hampir tiga ribu
bahasa dikelompokan menjadi dua rumpun, yaitu rumpun bahasa Indo- Eropa dan

7
bahasa Semit-Hamit. Kemudian, Max Muller dan Brunessen menambah satu
rumpun bahasa ketiga yang diistilahkan dengan rumpun Turania. Bahasa-bahasa
yang termasuk rumpun Turania beraneka ragam dan tersebar di berbagai pelosok
dunia. Rumpun bahasa ini mencakup bahasa-bahasa di Asia dan Eropa yang tidak
termasuk dalam kedua rumpun bahasa yang disebutkan sebelumnya.

Pengelompokan bahasa-bahasa dengan menambah rumpun bahasa ketiga -


yang disebut rumpun bahasa Turania - tampaknya tidak memuaskan sebagian ahli
bahasa mutakhir karena - menurut mereka - tidak memiliki ikatan yang jelas yang
terjalin dengan semua bahasa-bahasa yang ada. Karena itu, mereka kemudian
membagi bahasa-bahasa yang belum termasuk dalam rumpun Indo-Eropa dan
Semit-Hamit menjadi sembilan belas rumpun. Jadi, secara keseluruhan, ada dua
puluh satu rumpun bahasa, yaitu dua rumpun bahasa yang sudah disebutkan di
muka, ditambah sembilan belas rumpun bahasa lainnya. Dalam tulisan kali ini,
hanya tiga rumpun bahasa yang akan dibahas dan rumpun-rumpun itu sudah
dikenal baik: Indo-Eropa, Semit-Hamit, dan Turania.

2.4 Ismu Fadhil dan contohnya


Isim tafdhil yaitu isim yang dibentuk untuk menyatakan perbandingan
(keadaan lebih) antara satu benda/keadaaan dan keadaan yang lain, baik dalam hal
kebaikan maupun keburukan. Jika dikatakan: “Benda ini lebih… daripada …” Hal
tersebut sebagai isim tafdhil.
Isim Tafdhil adalah isim yang diambil dari fi’il yang menunjukkan bahwa ada dua
hal yang bersekutu dalam satu sifat akan tetapi yang satu melebihi yang lain
dalam sifat tersebut.
ِ ‫ = اِ ْس ُم التَّ ْف‬Ismu at-tafdhiil
‫ض ْي ِل‬

Isim tafdhil ialah  isim yang disusun  dari wazan ‫( َأ ْف َع ُل‬af’alu).


Isim tafdhiil tergolong  isim yang mamnu’ minash sharf (tidak bertanwin).
Penggunaan isim tafdhil = Isim tafdhiil dipakai  untuk mengekspresikan sebuah
komparasi  antara satu dengan yang beda  (bentuk komparatif), dan guna 
mengekspresikan format  superlatif (perbandingan yang teratas, yang mengaku 
paling atau ter)
Contoh format  komparatif : Saya lebih tinggi daripada kamu.
Contoh format  superlatif: Saya sangat  tinggi (tertinggi) di ruang belajar  ini.
Pola isim tafdhil guna  isim mudzakkar dan mu-annats ialah  sama yakni  berpola
(wazan) ‫َأ ْف َع ُل‬.
8
Contoh evolusi  isim ke wazan af’alu
ْ ‫( َأ‬lebih tinggi atau tertinggi)
– ‫( طَ ِو ْي ٌل‬tinggi) => menjadi ‫ط َو ُل‬
َ (kecil) => menjadi ‫( َأصْ َغ ُر‬lebih kecil atau sangat  kecil)
– ‫ص ِغ ْي ٌر‬
– ‫( َج ِم ْي ٌل‬indah) => menjadi ‫( َأجْ َم ُل‬lebih estetis  atau terindah)
– ‫( فَقِ ْي ٌر‬miskin) => menjadi ‫( َأ ْفقَ ُر‬lebih kurang mampu  atau sangat  miskin).

2.5 Jenis – jenis kata penghubung


Pengertian Menurut Bahasa

Dalam Bahasa Arab, kata sambung atau konjungsi disebut Athof. Dalam Bahasa
Arab kata sambung termasuk jenis Harf yang berfungsi sebagai penghubung
antar kata, frasa, klausa, dan juga antar kalimat.
Pengertian Menurut Pakar
Beberapa pengertian kata sambung atau athof menurut para pakar bahasa adalah
sebagai berikut:
Hasan Alwi , dkk., 2003: 296
Kata penghubung, yang disebut juga dengan konjungsi atau kata sambung adalah
kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan
kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa.
Harimurti, 2007: 102
Konjungsi adalah kategori yang berfungsi untuk meluaskan satuan yang lain
dalam konstruksi hipotaktis, dan selalu menghubungkan dua satuan lain atau lebih
dalam konstruksi.
Kridalaksana, 2007:102
Konjungsi adalah kategori yang berfungsi untuk meluaskan satuan yang lain
dalam kontruksi hipotaksis, dan selalu menghubungkan dua satuan lain dalam
konstruksi hipotaksis, dan selalu menghubungkan dua satuan lain atau lebih dalam
konstruksi. Konjungsi menghubungkan bagian-bagian ujaran yang setataran
maupun yang tidak setataran. Keanekaragaman bahasa menyebabkan beberapa
konjungsi sulit dibedakan dari preposisi

9
Berikut adalah macam-macam contoh dan makna kata penghubung dalam
Bahasa Arab :

No Kata Sambung / Athof Makna


1 ‫( و‬wau) dan
2 ‫( ثم‬tsumma) kemudian
3 ‫( ف‬fa) Kemudian, Lalu

4 ‫( وأ‬au) Atau

5 ‫( أم‬am) Atau, Apa

6 ‫( ال‬laa) / ‫( َما‬maa) Tidak/Bukan


7 ‫( لكن‬laakin) Melainkan, Akan Tetapi
8 ‫( بل‬bal) Tetapi, Bahkan
9 ّ‫( إال‬illa) Kecuali
10 ‫ ِه َى‬/‫( هُ َو‬huwa/hiya) Adalah, Ialah, Yaitu, Yakni
11 ‫ قبل‬/‫( بعد‬qobl / ba’da) Sesudah / Sebelum
12 ‫( بِا‬bi) Dengan
13 ‫( لِب‬liba) Untuk
14 ‫( َح ٰتّى‬hatta) Sehingga
15 ‫( لَ ْم‬lam) Tidak
16 ‫( لَ َّما‬lamma) Belum
َ ‫( لَي‬laisa)
17 ‫ْس‬ Tidak, Bukan
‫ِإ َّن‬/‫( َأ َّن‬Anna/Inna) Sesungguhnya
18 ‫( قَ ْد‬Qad) Sungguh
19 ‫( ِإ ْن‬in) Jika
20 ‫( َأ َّما‬amma) Adapun
21 ‫( ِإ ْذ‬idz) Ketika
22 َ‫( ِإ ْذ َذاك‬Idz Dzaka) Ketika Itu
23 ‫( ِإ َذ ْن‬Idzan) Jadi

10
2.5.1 Kata penyangkal
Struktur bahasa arab, amat berbeda dengan bahasa Indo-German
( enghlish, french, German ). Keistimewaan dan kekhususan kata-katanya
berasal dari satu akar kata, yang terdiri dari tiga huruf mati ( consonant ).
Kata-kata akar tiga huruf itu dalam bentuk kata kerja perfect (=masa lalu)
orang ketiga masculine “Huwa”. Akar kata qtl yang berarti bunuh
menunjuk pada qaatala = dia telah membunuh. Bertolak dari akar kata ini
Pangkal pengambilan kata-kata lain, dengan jalan memberi awalan,
akhiran, sisipan. Pembentukan Kata Benda dalam Kalimat ditentukan
harkat akhirannya (I’rob), dan kata kerja ditashrifkan (perubahan awal,
akhir, sisipan) untuk menunjukan pelaku (orang ke- I, II, III), bilangan,
jenis, masa, alat. Kata-kata dibagi dalam tiga macam: kata kerja, kata
benda: adjective, adverb, pronoun, dan selainnya dimasukan dalam
particle: kata penghubung,kata seru, dst.

Kata Kerja

Tiap-tiap akar kata kerja mendapat kemungkinan untuk dikembangkan


dengan jalan menambahkan satu atau lebih tambahan sisipan mengikuti salah satu
dari sembilan pola ( bentuk ) yang baru. Tiap-tiap pola ini erat hubunganya
dengan arti bentuk asal ( akar kata ). Seperti qatala = membunuh, tetapi qattala
dengan menggandakan "t" berarti : berbunuh-bunuhan . Begitu pula taqa-tala
dengan menambahkan awalan "ta" dan memanjangkan "qa-" kata kerja akar, akan
berarti : bunuh-membunuh satu sama lain = bila keadaan pembunuhan balas
membalas dengan sengit dan hebat.

Kata kerja dalam bahasa arab hanya dalam dua masa ( aspek ) saja. Pertama :
perfect dan kedua : imperfect. Pembagian demikian sebenarnya untuk
membedakan apakah kerja atau aksi itu sudah selesai atau masih akan dikerjakan,
jadi unsur waktu sangat relatif. Kata kerja "Perfect" disebut fi'lu al madhi =
menunjukan waktu aksi itu sudah selesai. Dan kata kerja "Imperfect" menunjukan
bahwa aksi itu sedang atau akan terjadi.

Kata Benda
11
Di dalam bahasa arab kata benda ditarik dalam berbagai bentuk dari kata kerja.
Umpamanya dari kataba = menulis adalah akar kata ( asal ) beberapa kata benda
seperti katib = penulis, maktub = yang dditulis, kitabah = buku, maktab = kantor (
ruang tempat menulis ), maktabah = perbukuan ( perpustakaan ), muktabah = surat
menyurat, dan lain-lain.

Dalam bahasa arab perubahan itu sistematis, tiap-tiap kata kerja dapat dibentuk
kata benda aktif ataupun pasif. seperti qatala, qatil = pembunuh ( isim fa'il )
sebagai participle aktif , dan maqtuul = yang terbunuh ( isim maf'ul ) sebagai
participle pasif. Dapat pula diambil dari akarnya dengan nama masdhar atau dari
participle diatas.

Suatu kata benda tunggal dapat dijadikan jamak dengan mengadakan perubahan.
Dalam bahasa arab dikenal dua jenis bentuk jamak yaitu yang kuat ( mudzakar )
dan yang lemah ( mu'annats ) ( tidak teratur = taksir ).

Jamak yang kuat dibentuk dengan menambahkan beberapa huruf di belakang kata
benda tunggal itu. Dan Jamak lemah dibentuk dengan bermacam-macam variasi
penambahan atau penggantian harakat, sisipan, awalan, akhiran, pada kata benda
tunggalnya. Misal jamak lemah : walad menjadi awlad = anak laki-laki, qalb
menjadi quluub = hati, kalb menjadi kilaab = anjing, kitaab menjadi kutub = buku,
nahr menjadi anhaar = sungai.

Kata Ganti ( Pronoun )

Mengenai kata ganti ini sebenarnya sama macam dan ragamnya dengan kata itu
dalam bahasa inggris. Perbedaan yang jelas adalah dalam hal kata ganti untuk dua
( dual ) tersendiri ‫هُ َما َأ ْنتُ َما‬. Sedangkan dalam bahasa inggris termasuk dalam jamak
saja. Kata ganti dalam bahasa Arab : yang dibicarakan atau ghoib ( dia ‫هُ َو ؛ ِه َي‬
mereka ‫ا ؛ هُ ْم‬TT‫) هُ َم‬, yang diajak bicara atau mukhotob ( kamu ِ ‫ َأ ْنتَ ؛ َأ ْن‬kamu
‫ت‬
sekalian, ‫) ؛ َأ ْنتُ َما َأ ْنتُ ْم ؛ َأ ْنتُ َّن‬, yang berbicara atau mutakkalim ( saya ‫ َأنَا‬Kami ُ‫) نَحْ ن‬.

Kata Sifat ( Adjective )

12
Dalam bahasa arab kata yang berfungsi sebagai adjective adalah kata benda yang
berfungsi sebagai keterangan yang tidak terpisah dalam kalimat. Jadi hal itu
berbeda dengan adjective dalam bahasa inggris. Sebagian besar kata benda dengan
pola tertentu hanya dipakai ssebagai adjective, seperti jamiill ‫ = َج ِم ْي ٌل‬bagus, cantik,
ِ ‫ ك‬kariim = berhati mulia, bangsawan,pemurah ‫ َكبِ ْي ٌر‬kabiir = besar/tua,. Memang
‫َر ْي ٌم‬
ada kata benda yang tidak berfungsi adjective, sedang ia dalam bentuk yang sama
seperti thaariq = jalan, cara, sabiil = cara, jalan.

Kata Keterangan ( Adverb )

Seperti diketahui bahwa adverb itu dalam bahasa inggris adalah adjective yang
berakhiran “ly”. Adapun dalam bahasa arab pada umumnya tidak menjadi
persoalan apakah dari adjective atau tidak, karena adverb adalah termasuk kata
benda yang menjadi keterangan penderita ( tujuan ) saja, seperti mengenai waktu
( ‫ص ْب َحا‬
ُ ) diwaktu subuh, QS.100:3 ‫صب َْحا‬ ِ ‫ فَ ْال ُم ِغيْرا‬dan kata keterangan tempat ( ُ‫) تَحْ تَه‬
ُ ‫ت‬
dalam QS.18:82 ‫ َو َكانَ تَحْ تَهُ َك ْن ٌز لَّهُ َما‬menerangkan suatu keadaan atau kejadian dalam
waktu atau tempat.

Partikel ( particle ) : Kata Perangkai, Kata Depan, Kata seru, Nahyi

Partikel dalam bahasa Arab tidak mempunyai pengaruh apa-apa terhadap kata
lainnya dalam suatu kalimat, namun umumnya bentuk dan harkatnya tetap ( tidak
mengalami perubahan . Termasuk dalam bagian ini, kata perangkai,kata depan,
kata seru yang menunjukkan tanya, atau kata penyangkal ( tidak ). Pokoknya
kata-kata dalam kategori partikel ini, tidaklah membawa pengaruh dalam susunan
kalimat. Adapun preposition ( kata perangkai ) memang termasuk dalam partikel,
namun yang satu ini dikecualikan karena mempunyai pengaruh terhadap kata
benda sesudahnya

Fa’ala

Untuk menjelaskan bentuk kata kerja dan kata benda, orang arab tidak
menamakannya dengan jalan memperinci fungsi dan perubahannya, tetapi

13
menggunakan pola umum dengan asal kata “ ‫ “ فَ َع َل‬sebagai model. Jadi participle
ِ َ‫ ) ف‬dan participle pasif ‫َم ْقتُو ٌل‬
aktif ( ‫) قَاتِ ٌل‬, dikatakan : sebagai modelnya ( ‫اع ٌل‬
dengan model ( ‫) َم ْفعُو ٌل‬. Begitu juga adjective ‫ ك َِر ْي ٌم‬adalah modelnya ( ‫اع ٌل‬
ِ َ‫) ف‬

Struktur ( susunan kalimat )

Ada dua bentuk kalimat dalam bahasa Arab. Pertama, kalimat verbal : kalimat
yang dimulai dengan kata kerja seperti kalimat : membaca si Ahmad buku itu ,
kalimat ini memiliki kata kerja yang didepan letaknya. Kedua, kalimat nominal :
kalimat yang dimulai dengan kata benda atau kata ganti ( pronoun ) sebagai
subyek, seperti Ahmad ( sedang ) membaca buku itu.

Memang kalimat verbal agak janggal kedengarannya dalam bahasa Indonesia ,


dimana kata kerja lebih dahulu dari subyeknya. Begitupula dalam bahasa Inggris,
karena dalam bahasa Arab tidak dikenal adanya kata kerja “ to be “ . Sedangkan
dalam susunan kalimat bahasa Arab tidaklah dinyatakan kata “ sedang “ di atas.

Dalam bahasa Arab terdapat pula predicate ( sebutan dalam kalimat ) itu terdiri
dari kata kerja dan subyek. Contoh : Laki-laki ( yang ) datang itu bapaknya, Laki-
laki adalah subyek dan ( yang datang = kata kerja ) adalah predikat, sedangkan “
bapaknya” adalah subyek dari kata kerja “yang datang “ .

Perbedaan pokok kalimat verbal dan nominal adalah kata mana yang lebih
dahulu, apakah kata benda atau kata kerja. Apabila kata kerja terletak lebih
dahulu dinamakan kalimat verbal ( Jumlah Fi’liyah ), dan bila kata benda lebih
dahulu dinamakan kalimat nominal ( Jumlah Ismiyah ).

Ada tiga macam keadaan predicate dalam kalimat nominal :

1. Predikat sebuah kata benda atau adjective, seperti : ‫َر ُج ٌل َع ِظ ْي ٌم ؛ هَّللا ِ َرسُو ُل ُم َح َّم ٌد‬

2. Predikat sebagai penderita ( preposition = kata depan ), seperti : ‫ِع ْن َد ت َْل ِم ْي ٍذ َحقِب ْيبَةٌ ؛‬
‫ال َّساَل ُم َعلَ ْي ُك ْم‬

3. Predikat merupakan anak kalimat :

14
a. Verbal , seperti : Laki-laki ( yang ) datang itu bapaknya = yang datang itu
bapaknya

b. Nominal, seperti : Laki-laki ( yang ) anaknya rajin itu = anak laki-laki itu rajin

BAB III

PENUTUP

7.1. Simpulan
Bahasa adalah ungkapan pikiran dan perasaan manusia yang secara teratur
menyatakan dengan memakai alat bunyi. Bahasa dalam Arab disebut al-lughah
berarti “perkataan” atau berbicara lisan. Kemudian, bahasa Arab adalah kalimat
yang dipergunakan oleh orang Arab untuk menyampaikan maksud dan tujuan
mereka. Fungsi dari bahasa itu sendiri pada intinya yaitu sebagai alat komunikasi
antara manusia yang digunakan untuk menungkapkan maksud dan tujuan mereka.
Selain bahasa arab, ada bahasa lainnya yang harus kita ketahui berdasarkan
pengelompokannya. Bahasa-bahasa di dunia yang jumlah seluruhnya diperkirakan
hampir tiga ribu bahasa dikelompokan menjadi dua rumpun, yaitu rumpun bahasa

15
Indo- Eropa dan bahasa Semit-Hamit. Kemudian, Max Muller dan Brunessen
menambah satu rumpun bahasa ketiga yang diistilahkan dengan rumpun Turania.
semua hasil proses perkembangan bahasa, baik penambahan, pengurangan,
maupun penggantian dalam bidang apa saja pada bahasa termasuk bunyi, bentuk,
makna dapat ditandai sebagai perubahan bahasa. Pada dasarnya perubahan ada
dua macam, yakni perubahan internal (perubahan yang terjadi di dalam bahasa itu
sendiri) dan perubahan eksternal (perubahan karena pengaruh dari bahasa lain).
Bahasa (dengan sifatnya yang dinamis-progresif) berinteraksi secara terus-
menerus dan bersifat simbiosis mutualisme dengan masyarakat selaras dengan
perkembangannya. Lahir dan perkembangan bahasa banyak dipengaruhi oleh
berbagai faktor yaitu Faktor Sosial, kebudayaan, agama, dan politik.
Bahasa mengalami pertumbuhan dan perkembangan, termasuk bahasa Arab.
Bahasa Arab mengalami pertumbuhan bahasa dan sastra Arab dibagi menjadi dua
pokok awal pertumbuhannya dan lahirnya bahasa Arab standar. Dan
perkembangan bahasa Arab dialami berdasarkan beberapa zaman, yaitu zaman
sesudah datangnya islam, perkembangan bahasa Arab di zaman Bani Umayyah,
perkembangan bahasa Arab di zaman Bani Abasiah, perkembangan bahasa Arab
sesudah Abad V H, dan bahasa Arab di zaman modern.

7.2. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
maka dari itu kami sangat membuka masukan dan saran. Adapun nantinya penulis
akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan
pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para
pembaca. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan dijadikan
sebagai referensi dan dasar dalam mempelajari materi-materi berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA
http://bahasa-arab84.blogspot.com/2018/01/pengertian-dhorof-dan-
contohnya.html
https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/rangkap/
https://passinggrade.co.id/isim-tafdhil/
http://islamicmuyassaroh.blogspot.com/2013/11/struktur-bahasaarab-struktur-
bahasa.html

16
17

Anda mungkin juga menyukai