Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TARJAMAH MIN AL-INDUNISIYAH ILA AL-ARABIYAH

Tentang

Perbandingan Karakteristik Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia

Disusun Oleh:

Kelompok 9

Putri Amilia 2114020121

Yika Al Khairi 2114020122

Dosen Pengampu:

Adit Tiawaldi, M. A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB V-D

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG

1445 H/2023 H
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur atas Kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang
telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah Tarjamah Al-Indunisiyah ila Al-Arabiyah ini dengan Judul “Karakteristik
Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia”. Shalawat dan Salam selalu tercurahkan kepada
Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membimbing umatnya ke
jalan yang benar dan menyempurnakan Akhlak menurut petunjuk Allah Subhanahu
Wa Ta’ala.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ustadz Adit Tiawaldi, M. A selaku


dosen pengampu mata kuliah Tarjamah Al-Indunisiyah ila Al-Arabiyah yang telah
memberikan tugas ini kepada Kami, sehingga kami dapat menambah ilmu dan
wawassan sesuai bidang studi yang kami pelajari. Kami juga mengucapkan banyak
terimakasih kepada pihak yang telah berkontribusi dan membagi sebagian
pengetahuannya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini.

Demikian semoga makalah ini dapat menambah Ilmu dan wawasan bagi para
Pembaca, Khususnya Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab. Dan semoga nantinya
Ilmu yang didapatkan bisa kita Amalkan. Kami memohon maaf jika nantinya terdapat
kekeliruan dalam penulisan Makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan Kritik
dan saran yang membangun demi kebaikan Makalah ini.

Padang, 01 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I: PENDAHULUAN...................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah............................................................................1


B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2

BAB II: PEMBAHASAN....................................................................................3

A. Perbandingan Karakteristik Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia..............3


B. Teknik Penerjemahannya..........................................................................6

BAB III: PENUTUP............................................................................................12

A. Kesimpulan................................................................................................12

B. Saran .........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi hidup manusia. Tanpa
bahasa manusia tidak akan menuai kehidupan.1 Bahasa berfungsi sebagai lem
perekat dalam menyatupadukan keluarga, masyarakat, dan bangsa dalam kegiatan
sosialisasi. Bahasa ialah sistem lambang bunyi yang arbitrer (mana suka),
dipergunakan oleh para anggota kelompok social untuk bekerja sama,
berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri.
Setiap bahasa adalah komunikatif bagi para penuturnya. Dilihat dari sudut
pandang ini, tidak ada bahasa yang lebih unggul daripada bahasa yang lain.
Maksudnya bahwa bahasa memiliki kesamarataan dalam statusnya, yaitu sebagai
alat komunikasi. Setiap komunikasi tentu saja menuntut kesepahaman di antara
pelaku komunikasi. Namun, pada sudut pandang yang lain, setiap bahasa
memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dari bahasa yang lain.
Karakteristik ini sekaligus sebagai kekuatan yang bahkan dalam hal tertentu tak
ada tandingannya.2 Demikian pula bahasa Arab dan bahasa Indonesia juga
memiliki sejumlah karakteristik yang membedakannya dari bahasa lain.

1
Moh Rosyid, M.Pd., Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Semarang: UPT Unnes
Press, 2004), cet. 1, hlm. 43
2
Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: Remaja Rosdakarya
Offset, 2011), cet. 2, hlm. 58

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Perbandingan karakteristik Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia?
2. Bagaimana Teknik Penerjemahannya?

C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan Perbandingan Karakteristik Bahasa Arab dan Bahasa
Indonesia.
2. Untuk menjelaskan Teknik Penerjemahannya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perbandingan Karakteristik Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia


Secara etimologi, karakteristik berasal dari akar kata bahasa Inggris yaitu
character yang berarti watak, sifat, ciri. Kata characteristic berarti sifat yang khas
atau ciri khas sesuatu. Dalam istilah bahasa Arab, kata karakteristik dikenal
dengan ‫ خص??ائص‬sebagai bentuk jamak dari ‫خصوص??ية‬yang diartikan dengan
kekhususan atau keistimewaan. Maka dapat dikatakan bahwa karakteristik bahasa
Arab adalah bentuk watak dan ciri khas atau tanda-tanda khusus yang dimiliki
bahasa Arab. Dan Karakteristik Bahasa Indonesia adalah bentuk watak dari ciri
khas atau tanda-tanda khusus yang dimiliki Bahasa Indonesia.3
1. Karakteristik Bahasa Arab
Bahasa Arab mempunyai ciri khusus yang tidak terdapat pada bahasa-
bahasa lainnya. Kekhususannya menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa yang
fleksibel dan mempunyai elastisitas yang tinggi. 4 Bahasa Arab memiliki
sejumlah karakteristik yang membedakannya dari bahasa lain. Bahasa Arab
memiliki karakteristik yang unik dan universal. Dikatakan unik karena bahasa
Arab memiliki ciri khas yang membedakannya dengan bahasa lainnya,
sedangkan universal berarti adanya kesamaan nilai antara bahasa Arab dengan
bahasa lainnya. Karakteristik universalitas bahasa Arab antara lain dapat
diuraikan sebagai berikut:
a. Bahasa Arab memiliki gaya bahasa yang beragam, yang meliputi, 1)
ragam sosial atau sosiolek yaitu ragam bahasa yang menunjukan
stratifikasi sosial ekonomi penuturnya; 2) ragam geografis, ragam bahasa
yang menunjukan letak geografis penutur antara satu daerah dengan

3
Musdalifa dkk, Karakteristik Bahasa Arab, (Online), Tersedia di
https://osf.io/yrfcd/download/?format=pdf di akses pada 28 Oktober 2023 h. 1
4
Ulin Nuha, M.Pd. I., Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab, (Jogjakarta:
DIVA Press, 2012), cet. 1, hlm. 42

3
daerah lain, sehingga melahirkan dialek yang beragam; 3) ragam idiolek
yaitu ragam bahasa yang menunjukan integritas kepribadian setiap
individu masyarakat (‫)فردية لهجة‬.
b. Bahasa Arab dapat diekspresikan secara lisan atau pun tulisan. Menurut
Bloomfield bahasa lisan merupakan hakekat adanya suatu bahasa.
Realitas ini dapat dipahami karena adanya bentang sejarah peradaban
manusia terlihat jelas mereka pada umumnya berbahasa lisan meskipun
diantara mereka tidak dapat menulis dan tidak mengenal lambang
tulisan. Bahasa lisan sebagai system verbal lebih banyak dipakai oleh
manusia dalam berkomunikasi antara satu dengan lainnya antar anggota
masyarakat di lingkungannya. Hal ini dimaksudkan agar penyampaian
pesan lebih cepat dipahami maknanya oleh masyarakat sasaran.5

Karakteristik Unik Bahasa Arab yang tidak dimiliki Oleh bahasa Lain
dapat ditinjau dalam beberapa Aspek antara lain:

a. Aspek Bunyi
Bahasa Arab, sebagai salah satu rumpun bahasa Semit, memiliki ciri-ciri khusus
dalam aspek bunyi yang tidak dimiliki bahasa lain, terutama bila dibandingkan
dengan bahasa Indonesia atau bahasa-bhasa daerah yang banyak digunakan di
seluruh pelosok tanah air Indonesia. Ciri-ciri khusus itu adalah :
1) Vokal Panjang dianggap sebagai Fonem (‫ أ‬،‫ ي‬،‫)أو‬
2) Bunyi Tenggorokan (‫)أصوات الحلق‬, yaitu ‫ ح‬dan ‫ع‬.
3) Bunyi Tebal (‫)أصوات مطبقة‬, yaitu ‫ ظ‬،‫ ض‬،‫ ص‬،‫ط‬.
4) Tekanan bunyi dalam kata (‫)النبر‬.
5) Bunyi Bilabial dental (‫)شفوى أسناني‬, yaitu ‫ف‬.
b. Aspek Kosakata
Ciri khas kedua yang dimiliki bahasa Arab adalah pola pembentukan kata yang
sangat fleksibel, baik melalui derivasi (‫ )تصريف استقاقى‬maupun dengan cara

5
Musdalifa dkk, Op. Cit., h. 2

4
infleksi (‫ )تصريف إعرابي‬. Dengan melalui dua cara pembentukan kata ini, bahasa

Arab menjadi sangat kaya sekali dengan kosakata. Misalnya dari akar kata ‫ علم‬,
bila dikembangkan dengan cara ‫ اشتقاقى‬, maka akan menjadi :

1. ‫ َع ِلَم – َي ْع َلُم‬dan seterusnya (‫)تصريف اصطالحى‬.


2. ‫ َع َّلَم – ُيَع ِّلُم‬dan seterusnya
3. ‫ أعلم – يعلم‬dan seterusnya
4. ‫ تعلم – يتعلم‬dan seterusnya
5. ‫ يستعلم – استعلم‬dan seterusnya

Demikianlah kayanya Bahasa Arab dari kata ‫ علم‬saja bisa menjadi ratusan kata.
Yang mana setiap perubahan kata walau hanya satu huruf saja sudah mempengaruhi
makna.

c. Aspek Kalimat
Bahasa Arab adalah Bahasa yang memiliki system I’rab terlengkap yang
mungkin tidak dimiliki oleh Bahasa Lain. I’rab adalah perubahan bunyi akhir
kata, baik berupa harkat atau berupa huruf sesuai dengan kedudukan kata
dalam suatu kalimat. I’rab berfungsi untuk membedakan antara kedudukan
suatu kata dengan kata yang lain dan sekaligus dapat merubah pengertian
kalimat tersebut. Contohnya:
 ‫ ما أحسن خالًد‬artinya Alangkah baiknya si Khalid
 ‫ ما أحسن خالٍد‬artinya apa yang baik pada si Khalid?
 ‫ ما أحسن خالٌد‬artinya apa yang diperbuat baik oleh si Khalid?
d. Aspek Huruf
Ciri yang Nampak dominan pada huruf-huruf bahasa Arab adalah :
1) Bahasa Arab memiliki ragam huruf dalam penempatan susunan kata, yaitu
ada huruf yang terpisah, ada bentuk huruf di awal kata, di tengah dan di
akhir kata.
2) Setiap satu huruf hanya melambangkan satu bunyi.

5
3) Cara penulisan berbeda dengan penulisan huruf Latin, yakni dari arah kanan
ke kiri.
Dalam hal ini Utsman Amin memaparkan karakteristik tersebut secara
filosofis. Karakteristik ini dipandangnya sebagai keunggulan bahasa Arab atas
bahasa-bahasa lain di dunia. Menurut Utsman Amin Karakteristik Bahasa arab
dapat dilihat dari beberapa segi, diantaranya:
a. Kaitan mentalistik subyek-predikat.
Sebuah kalimat deklaratif lengkap biasanya minimal terdiri atas satu
kata pokok dan satu kata penjelas. Antara kata pokok dan kata penjelas
harus ada hubungan yang logis. Pada umumnya kedua unsur itu
dihubungkan oleh kata sarana. Namun struktur kalimath bahasa Arab
tidak memerlukan kata sarana yang menjelaskan hubungan antara
subyek dan predikat. Ada ungkapan bahasa Arab : ‫األم???ة العربي???ة‬
‫ واحدة‬menetapakan pengertian bahwa bangsa Arab itu satu. Hubungan
antara bangsa Arab dan satu bersifat mentalistik belaka dan tidak
memerlukan kata sarana penghubung untuk menjelaskan kaitan itu.
Sementara itu bahasa lain, misalnya bahasa Inggris, memerlukan
kehadiran kata penghubung antara subyek dan predikat. Kata
penghubung tersebut disebut kopula yang salah satunya adalah to
be dengan peruntukan subyek yang berbeda.6
b. Kehadiran Individu
Dalam bahasa Arab tidak ada kata kerja yang terlepas dari
individu. Individu tersebut tampil pada kata ganti dan berbagai bentuk
verba melalui berbagai struktur kata dan kalimat. Kehadirannya tidak
memerlukan sarana eksternal berupa kata atau tanda baca. Individu itu
melekat dengan verba dalam strukturnya yang asli.
Pada kata ‫ أق????رأ‬misalnya tercermin kehadiran aku, pada
kata ‫ تقرأ‬tercermin kehadiran kamu (lk), dan pada kata ‫ يقرأ‬tercermin
6
Ibid, hlm. 59

6
kehadiran dia (lk) sebagai individu. Hal ini berbeda dengan bahasa
Indonesia yang membutuhkan kata secara utuh untuk menghadirkan
seseorang.
c. Retorika Paralel
Maksud dari retorika di sini ialah bentuk atau model berpikir
untuk menyatakan maksud yang diinginkan. Paralelisme bahasa Arab
tampak dalam pemakaian kata sarana penghubung antarkata,
antarfrase, antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf. Kita sering
mengalami kesulitan dalam mentrasfer teks berbahasa Arab karena
nashnya “menumpuk” dan bertemali sehingga sulit menentukan akhir
kalimat. Gejala ini banyak ditemukan pada buku-buku klasik yang
juga dikenal dengan “kitab kuning”.
Dalam menghadapi masalah tersebut, penerjemahan huruf
wawu sebagai kata sarana penghubung dapat dilakukan dengan
memakai tanda koma (,), bukan dengan memakai kata
sarana dan kecuali pada rincian yang terakhir. Dengan demikian,
pemadanan tidak selalu dilakukan dengan simbol tertulis, tetapi dapat
pula dengan tanda baca.
d. Keutamaan Makna
e. Keberadaan I’rab
f. Kekayaan Kosakata
g. Integrasi dua Kata
h. Qiyas (analogi Kata)
i. Dinamika Kekuatan
2. Karakteristik Bahasa Indonesia
Dalam buku “Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah” dijelaskan bahwa
bahasa Indonesia memiliki hal-hal antara lain:

7
a. Kosakata
b. Aspek tata Bahasa
c. Aspek Semantik
d. Singkatan dan Lambang
B. Teknik Penerjemahan
Teknik Penerjemahan ialah cara yang digunakan untuk mengalihkan pesan
dari BSu ke Bsa, diterapkan pada tataran kata, Frasa, Klausa maupun
Kalimat.7 Penerjemah tidak hanya menerapkan satu teknik saja, beberapa teknik
diterapkan untuk satu masalah penerjemahan. Jumlah teknik yang diidentifikasi
berjumlah 356 teknik penerjemahan pada satuan lingual tertentu. Contoh teknik
penerjemahan yang sudah teridentifikasi di antaranya sebagai berikut:
1. Teknik Penambahan (Addition)

BSu: ‫الدين‬ ‫أان أشكو أن اٍبت شديد االلتزام بتعاليم‬


BSa: Saya mengadukan anak saya yang sangat rajin dan komitmen terhadap
perintah agama.
Penerjemah menambahkan kata rajin dalam BSa, kata tersebut tidak
terdapat pada teks sumber (TSu). Tujuan penerjemah menambahkan kata rajin
dalam kalimat di atas untuk menekankan dan menjelaskan kepada pembaca.
Dengan ini, tujuan penerjemah tersebut terdapat kata komitmen pada BSa juga
menambahkan kata rajin untuk menegaskan begitu tinggi dalam menjalankan
perintah dan mempelajari agama.
2. Teknik Inversi (Inversion)
Contoh Bsu:

‫ ماذا أفعل معو؟‬-‫ والكالم ما زال لصديقي‬-‫انصٍح ت اي دكتور‬

7
http://linguistik-penerjemahan.blogspot.com/2011/12/teknik-penerjemahan.html diakses
pada 30 Oktober 2023

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa
karakteristik bahasa Arab meliputi kaitan mentalistik subyek-predikat, kehadiran
individu, retorika parallel, keutamaan makna, keberadaan i’rab, kekayaan
kosakata, integrasi dua kata, dan qiyas (analogi kata).
Bahasa Indonesia juga memiliki karakteristik, di antaranya dalam hal
kosakata, aspek tata bahasa, aspek semantik, dan istilah singkatan dan lambang.
Adapun dalam bahasa Indonesia penulis mengambil karakteristik dalam
ragam ilmiah yang meliputi cendekia, lugas dan jelas, menghindari kalimat
fragmentaris, bertolak dari gagasan, formal dan objektif, ringkas dan padat, dan
konsisten. Demikian yang dapat penulis paparkan, semoga dapat berguna
sebagaimana mestinya.

B. Saran

Demikianlah penyusunan makalah ini. Semoga makalah dengan judul


“Karakteristik Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia” ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Adapun saran yang dapat kami sampaikan sebagai penulis makalah
ialah semoga dengan mempelajari dan memahami materi yang dibahas dalam
makalah di atas, dapat memotivasi kita untuk menjadi guru yang baik.

9
DAFTAR PUSTAKA

Arief, Aulia Rahman. 2019. Evaluasi Pembelajaran. Ponorogo: Uwais Inspirasi


Indonesia.

Asrul. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Citapustaka Media.

Daryanto. 2001. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

10
Fitriani Zainal, Nur. 2020. Pengukuran, Assessment dan Evaluasi dalam
Pembelajaran Matematika, Jurnal Pendidikan Matematika, Vol 3, No 1.
Handriawan, Dony. 2021. Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab. Mataram: Sanabil.

Kementerian Agama RI. 2014. Mushaf Al-Qur’an Tajwid dan Terjemah. Solo:
Abayan.
L, Idrus. 2019. Evaluasi Dalam Proses Pembelajaran, Jurnal Manajemen Pendidikan
Islam, Vol. 9, No. 2.
Purwanto. 2002. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Ratna Wulan, Ana. 2007. Pengertian dan esensi konsep evaluasi, asesmen, tes, dan
pengukuran. Jurnal, FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.
Ridho, Ubaid. 2018. Evaluasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab, Jurnal An-
Nabighoh Vol. 20. No. 01.

11

Anda mungkin juga menyukai