Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

OLEH :

KELOMPOK I

MUHAMMAD JUMADI AIHUNAN

NIM : 210105062

HASMIA KOHUNUSA

NIM : 210105059

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
AMBON
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan

rahmat-Nyalah tulisan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan makalah

yang berjudul “Ragam Bahasa Indonesia” ini dalam rangka pengembangan salah satu

mata kuliah.

Penulis Menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan. Hal ini

disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh

karena itu, semua kritik dan saran pembaca akan penulis terima dengan senang hati

demi perbaikan naskah penelitian lebih lanjut. Tulisan ini dapat penulis selesaikan

berkat adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah

sepantasnyalah pada kesempatan ini

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan masukan demi kelancaran dan kelengkapan naskah tulisan ini. Akhimya,

semoga tulisan yang jauh dari sempuma ini ada manfaatnya.

Ambon, 13 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….......1

A. Latar Belakang……………………………………………………………............1

B. Rumusan Masalah………………………………………………………………...2

C. Tujuan…………………………………………………………………………….2

D. Manfaat …………..........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………….4

A. Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur…………………………………….............4

B. Ragam Bahasa Berdasarkan Situasi……………………………………………...6

C. Berdasarkan Media Penyampaian………………………………………………..7

D. Berdasarkan Pendidikan, Berdasarkan Tingkat Keformalan dan ………………. 9

E. Sifat Ragam Bahasa……………………………………………………………..10

BAB III PENUTUP………………………………………………………….……...12

A. KESIMPULAN…………………………………………………………………12

B. SARAN…………………………………………………………………………12

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PEDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terbentuk karena pemakaian

bahasa. Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang

berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara,

kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara

(Bachman, 1990).

Menurut Dendy Sugono (1999), sehubungan dengan pemakaian bahasa

Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku

dan tidak baku. Fungsi Bahasa Indonesia dalam Kapasitasnya sebagai Bahasa

Nasional yaitu Mampu menyatukan ribuan bahasa yang beragam di Indonesia,

Simbol kebanggaan nasional, Simbol identitas nasional, Berarti menyatukan

berbagai kelompok etnis, dan Pemersatu alat perhubungan antara budaya dan

antar-regional.

Sedangkan menurut Fishmaned (1968) Suatu ragam bahasa, terutama

ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak tertutup kemungkinan untuk

menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa baku agar dapat menjadi anutan

bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Dalam hal ini yang perlu

diperhatikan adalah kaidah tentang norma yang berlaku yang berkaitan

dengan latar belakang pembicaraan (situasi pembicaraan), pelaku bicara, dan

topik pembicaraan.
Fungsi sebagai Bahasa Negara adalah sebagai Bahasa resmi Negara,

Bahasa pengantar dalam pendidikan, Berarti komunikasi di tingkat nasional

untuk kepentingan, perencanaan, pembangunan nasional dan pelaksanaan, dan

Budaya dan pengembangan alat-alat ilmu pengetahuan dan teknologi. Jenis

ragam bahasa Berdasarkan Cara Pandang Penutur, Berdasarkan Situasi ,

Berdasarkan Media Penyampaian, Berdasarkan Pendidikan, Berdasarkan

Tingkat Keformalan dan Sifat Ragam Bahasa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi pokok

permasalahan yaitu:

1. Bagaimana ragam bahasa berdasarkan cara pandang penutur ?

2. Bagaimana ragam bahasa berdasarkan situasi ?

3. Bagaimana ragam bahasa berdasarkan media penyampaian ?

4. Bagaimana ragam bahasa berdasarkan pendidikan ?

5. Bagaimana ragam bahasa berdasarkan tingkat keformalan ?

6. Apa sajakah sifat ragam bahasa ?

C. Tujuan

Adapun tujuan tulisan ini adalah seperti di bawah ini :

1. Untuk mengetahui ragam bahasa berdasarkan cara pandang penutur

2. Untuk mengetahui ragam bahasa berdasarkan situasi

3. Untuk mengetahui ragam bahasa berdasarkan media penyampaian


4. Untuk mengetahui ragam bahasa berdasarkan pendidikan

5. Untuk mengetahui ragam bahasa berdasarkan tingkat keformalan dan

D. Manfaat
Manfaat tulisan ini ada dua, yaitu manfaat teoretis dan praktis. Kedua

manfaat tersebut diuraikan di bawah ini :

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis tulisan ini bermanfaat sebagai sumber inforrnasi

mengenai berbagai macam ragam bahasa yang muncul di kalangan

masyarakat Indonesia. Di samping itu, kita juga dapat mengetahui

berbagai jenis ragam bahasa yang ada.

2. Manfaat Praktis

Tulisan ini bermanfat bagi semua kalangan masyarakat. Informasi ini

dapat digunakan sebagai pedoman dalam berkomunikasi melalui

variasi bahasa atau ragam bahasa.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur

Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa dibagi menjadi

empat. yaitu, sebagai berikut :

1. Ragam Dialek

Ragam dialek/daerah adalah variasi bahasa yang dipakai oleh

kelompok bangsawan di tempat tertentu (lihat Kridalaksana. 1993:42).

Dalam istilah lama disebut dengan logat. Logat yang paling menonjol

yang mudah diamati alah lafal (lihat Sugono, 1999:11). Logat bahasa

Indonesia orang Jawa tampak dalam pelafalan /b/ pada posisi awal

nama-nama kota, seperti mBandung. mBayuwangi, atau realisai

pelafalan kata seperti pendidi’an, tabra'an, kenai’an, gera'an. Logat

daerah yang paling kentara, yakni dari segi tata bunyinya. Logat

Indonesia yang dilafalkan oleh orang Tapanuli dapat dikenali,

misalnya karena tekanan kata yang amat jelas. Logat Indonesia orang

Bali dan Jawa, yakni pada pelafalan bunyi /t/ dan /d/-nya. Ciri-ciri

khas yang meliputi tekanan. turun naiknya nada, dan panjang

pendeknya bunyi bahasa membangun aksen yang berbeda-beda.


2. Ragam Terpelajar

Tingkat pendidikan penutur bahasa Indonesia juga mewamai

penggunaan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh

kelompok penutur berpendidikan tampak jelas perbedaannya dengan

yang digunakan oleh kelompok penutur yang tidak berpendidikan,

terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari haliusa asing. seperti

contoh dalam tabel berikut.

Tidak Terpelajar Terpelajar

Pidio video

Pilem Film

Komplek Kompleks

Pajar Fajar

Pitamin Vitamin

3. Ragam Resmi

Ragam resmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi.

seperti pertemuan-pertemuan, peraturan-peraturan, dan perundangan-

undangan. Ciri-ciri ragam bahasa resmi adalah sebagai berikut :

 Menggunakan unsur gramatikal secara eksplisit dan konsisten.

 Menggunakan imbuhan secara lengkap.

 Menggunakan kata ganti resmi.


 Menggunakan kata baku.

 Menggunakan EYD.

 Menghindari unsur kedaerahan.

4. Ragam Tidak Resmi

Ragam tidak resmi adalah ragam bahasa yang digunakan dalam

situasi tidak resmi, seperti dalam pergaulan, atau percakapan pribadi.

Ciri-ciri ragam bahasa tidak resmi kebaiikan dari ragam bahasa resmi.

Ragam bahasa resmi atau tidak resmi ditentukan oleh tingkat

keformalan bahasa yang digunakan. Semakin tinggi tingkat kebakuan

suatu bahasa, berarti semakin resmi bahasa yang digunakan.

Sebaliknya, semakin rendah tingkat keformalannya, semakin rendah

tingkat kebakuan bahasa yang digunakan (Sugono, 1998).

B. Ragam Bahasa Berdasarkan Situasi

Berdasarkan situasi pemakaiannya ragam bahasa terdiri atas tiga bagian

yaitu ragam bahasa formal, ragam bahasa semi formal, dan ragam bahasa

nonformal. Setiap ragam bahasa dari sudut pandang yang lain dan

berbagai jenis laras bahasa diidentifikasi kedalam situasi pemakaiannya.

1. Ragam Formal

Ragam formal digunakan dalam situasi resmi. Bentuk ragam ini (atau

disebut juga ragam baku) yaitu ragam yang mengikuti kaidah atau

aturan kebahsaan. Beberapa contoh keperluan dan kegiatan sehari-hari

yang menggunakan ragam formal.


a. Komunikasi resmi

b. Wacana teknis

c. Pembicaraaan di depan khalayak ramai

d. Pembicaraan dengan orang yang dihormati

2. Ragam Semi Formal

Jenis ragam ini memiliki ciri mengikuti kaidah dan aturan yang tetap

tetapi tidak secara konsisten dilakukan pada saat tertentu. Sebagai

contoh yaitu bahasa jurnalistik, dimana biasanya pembaca berita

membacakan beritanya tidak selalu dengan kata-kata yang baku,

melainkan terkadang ditengah kata-kata baku yang mereka ucapkan

terselip kata yang biasa kita ucapkan sehari-hari (bahasa santai)

3. Ragam Non Formal

Ragam non formal tidak menggunakan kata baku, dan tidak memiliki

kaidah atau aturan yang tetap. Contoh ketika kita berbicara dengan

teman.

C. Ragam Bahasa Berdasarkan Media Penyampaian

Ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan

bahasa, ragam bahasa. Terdiri dari:

1. Ragam lisan merupakan bahasa yang digunakan oleh pemakai

bahasa dalam berkomunikasi. Seperti ragam lisan standar,

contohnya orang berpidato atau memberi sambutan, dalam situasi

perkuliahan, ceramah. Dan ragam lisan non-standard, misalnya


dalam percakapan antar teman di pasar, atau dalam kesempatan

nonformal lainnya.

Ciri-ciri ragam lisan :

a. Memerlukan orang kedua/teman bicara

b. Tergantung situasi, kondisi, ruang & waktu

c. Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu

intonasi serta bahasa tubuh

d. Berlangsung cepat

e. Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu

f. Kesalahan dapat langsung dikoreksi

g. Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta

intonasi

Contoh ragam lisan adalah ‘Sudah saya baca buku itu.’

2. Ragam bahasa tulis dimanfaatkan menggunakan huruf sebagai

unsur dasarnya. Hal ini berkaitan dengan tata cara penulisan

(ejaan), tata bahasa dan kosa kata. Kelengkapan tata bahasa seperti

bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata,

kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam

mengungkapkan ide.

Ciri-ciri ragam tulis :

a. Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara

b. Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu


c. Harus memperhatikan unsur gramatikal

d. Berlangsung lambat

e. Selalu memakai alat bantu

f. Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi

g. Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka,

hanya terbantu dengan tanda baca.

Contoh ragam tulis adalah ’Saya sudah membaca buku itu.’

D. Ragam Bahasa Berdasarkan Pendidikan

Ragam bahasa pendidikan adalah ragam bahasa yang diperoleh dari

pendidikan formal yaitu kosa kata baku. Kosa kata baku adalah kosa kata

yang pengucapan dan penulisannya sesuai dengan pedoman ejaan yang di

sempurnakan (EYD), tata bahasa baku atau kamus Besar Bahasa

Indonesia. Ragam bahasa yang digunakan oleh penutur yang

berpendidikan dianggap sebagai ragam bahasa Indonesia yang paling

baik. Ragam bahasa ini dipakai oleh kalangan terdidik, di dalam karya

ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), didalam suasana resmi,

atau didalam suasana resmi, atau didalam surat menyurat resmi (seperti

surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.
E. Ragam Bahasa Berdasarkan Tingkat Keformalan

Variasi bahasa berdasarkan tingkat keformalannya, menurut chaer

(2004) variasi bahasa adalah keragaman bahasa yang disebakan oleh

adanya kegiatan interaksi sosialnya yang dilakukan oleh masyarakat atau

kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya

yang tidak homogen. Sedangkan menurut Allan Bell (dalam Coupland dan

Adam, 1997) variasi bahasa adalah salah satu aspek yang paling dalam

sosiolinguistik.

Jadi berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa variasi

bahsa adalah sejenis ragam bahasa yang pemakaiannya disesuaikan

dengan fungsi dan situasinya. Macam-macam variasi bahasa, menurut

Martin Joos (dalam Machali 2009) gaya bahasa adalah ragam bahasa yang

disebabkan adanya perbedaan situasi berbahasa atau perbedaan dalam

hubungan antara pembicara (penulis) dan pendengar (pembaca).

Berdasarkan tingkat keformalannya, Martin Joos (melalui Abdul Caer)

membedakan variasinya dalam lima bentuk yaitu :

1. Ragam Beku (Frozen)

Ragam ini merupakan variasi bahsa yang paling formal dan

digunakan dalam situasi-siruasi khidmat dan upacara-upacara

resmi seperti upacara kenegaraan, kutbah masjid, tata cara

pengambilan sumpah dan surat keputusan.


2. Ragam resmi (Formal)

Variasi ini biasanya digunakan dalam pidato0pidato kenegaraan,

rapat-rapat dinas. Surat-menyurat dinas, ceramah keagamaan,

buku-buku pelajaran, makalah, karya ilmiah, dan sebagainya.

3. Ragam usaha (Konsultatif)

Variasi ini lazim digunakan dalam pembicaraan biasa disekolah,

atau pembicaraan yang berorientasi pada hasil atau produksi. Jadi,

dapat dikatakan ragam ini merupakan ragam yang paling

operasional. Ragam ini tingkatannya berada antara ragam formal

dan ragam santai.

4. Ragam Santai ( Kasual)

Ragam ini merupakan variasi yang biasa di gunakan dalam situasi

resmi seprti berbincang-bincang dengan keluarga ketika berlibur,

berolahraga, berekreasi, dan sebagainya.

5. Ragam Akrab (Intim)

Ragam ini digunakan oleh penutur dan petutur yang memiliki

hubungan sanga akrab dan dekat seprti dengan anggota keluarga

atau sahabat karib. Ragam ini ditandai dengan penggunaan bahasa

yang tidak lengkap, pendek-pendek, dan artikulasi tidak jelas.


F. Sifat Ragam Bahasa

1. Baku

Ragam bahasa ilmu Indonesia harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa

baku yaitu dalam ragam tulisan menggunakan ejaan yang baku yakni

EYD, dan dalam ragam lisan, menggunakan kata-kata, struktur firas,

dan kalimat yang bakuy atau sudah di bakukan.

2. Denotatif

Kata-kata dan istilah yang digunakan haruslah bermakna lugas, bukan

konotatif dan tidak bermakna ganda

3. Berkomunikasi dengan pikiran dari pada perasaan

Ragam bahasa ilmu lebih bersifat tenang, jelas, tidak berlebih-lebihan

atau hemat , dan tidak emosional.

4. Kohesif

Agar tercipta hubungan gramatik antara unsur-unsur, baik dalam

kalimat maupun dalam alinea, dan juga hubungan antara alinea yang

satu dengan alinea yang lainnya bersifat padu maka digunakan alat-

alat penunjuk, dan kata-kata penghubung.

5. Koheren

Semua unsur pembentuk kalimat atau alinea mendukung satu makna

atau ide pokok.

6. Mengutamakan kalimat pasif

Contoh : penulis melakukan penelitian ini di laboratorium.


Perbaikan : penelitian ini di lakukan dilaboratorium

7. Konsisten

Konsisten dalam segala hal, misalnya dalam penggunaan, istilah,

tanda-tanda, singkatan, dan penggunaan kata ganti diri.

8. Logis

Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam

ilmiah dapat diterima akal

9. Efektif

Ide yang diungkapkan sesuai dengan ide yang dimaksud baik oleh

penulis, maupun oleh penyimak atau pembaca.

10. Kuantitatif

Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang

berbedabeda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan

pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium

pembicara. Ragam bahasa ini timbul karena latar belakang budaya,

sejarah, ataupun letak geografis. Akibatnya muncul berbagai variasi

bahasa Indonesia. Ragam bahasa ini memiliki berbagai macam jenis yang

dibedakan berdasarkan tiga hal yaitu cara berkomunikasi, cara penuturan,

dan topik pembicaraan. Dilihat dari cara berkomunikasi, ragam bahasa

dibedakan menjadi dua yaitu lisan dan tulis. Dalam hal ini penggunaan

ragam lisan lebih baik karena seseorang dapat langsung mengekspresikan

apa yang ingin diungkapkan daripada menggunakan tulisan.

B. Saran

Pokok bahasan tulisan ini sudah dipaparkan di depan. Besar harapan

penulis semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca. Karena keterbatasan

pengetahuan dan referensi, penulis mcnyadari bahwa tulisan ini masih

jauh dari sempuma. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun

sangat diharapkan agar tulisan ini dapat disusun menjadi lebih baik dan

sempurna
DAFTAR PUSTAKA

Saragih Karolina Desi Bahasa Dan Ragam Bahasa Pada Pendidikan Anak

Sekolah (Artikel) hlm. 4 diakses pada 12 Oktober 2021

Trisnanurlita Herisetyanti,Ragam Bahasa Dalam Komponen Tutur (Artikel)

hlm. 10 diakses pada 9 Oktober 2021

http://banur.blogspot.co.id/2013/11/sifat-ragam-bahasa-ilmu.html?=1

Lestari OktaviaRagam Bahasa dalam Berbagai Ranah Kehidupan (Artikel)

hlm. 33 diakses 10 Oktober 2021

Putrayasa Ketut Ngurah Gusti Ragam Bahasa Indonesia (Skripsi) diakses pada

tanggal 11 Oktober 2021 hlm 22

Anda mungkin juga menyukai