RAGAM BAHASA
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
2
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
3
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional serta bahasa negara bangsa Indonesia.
Bahasa ini sudah dipakai oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum
Belanda menjajah Indonesia. Namun tidak semua orang menggunakan tata cara atau
aturan-aturan yang benar. Salah satunya adalah penggunaan bahasa Indonesia itu
sendiri yang tidak sesuai dengan ejaan ataupun Kamus Besar Bahasa Indonesia. Oleh
karena itu, pengetahuan tentang ragam bahasa cukup penting untuk mempelajari
bahasa Indonesia secara menyeluruh. Akhirnya, bisa diterapkan dan dapat digunakan
dengan baik dan benar sehingga identitas kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan
hilang. Bahasa Indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyarakat. Dalam hal
ini tidak hanya pelajar dan mahasiswa saja, tetapi juga semua warga Indonesia wajib
mempelajari bahasa ini. Dalam bahasan bahasa Indonesia itu ada yang disebut ragam
bahasa. Di sini ragam bahasa merupakan variasi bahasa yang pemakaiannya
berbedabeda.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
4
1. Ragam Bahasa
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda- beda menurut
topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara. Orang yang
dibicarakan. Serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Seiring dengan
perkembangan zaman, sekarang ini masyarakat mengalami perubahan sehingga bahasa
pun mengalami perubahan. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai
sesuai keperluannya. Dalam hal ini banyaknya variasi tidak mengurangi fungsi bahasa
sebagai alat komunikasi yang efisien sehingga dalam bahasa timbul mekanisme untuk
memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu, yaitu disebut ragam
standar (Subarianto, 2000).
Adapun pengertian ragam bahasa menurut Bachman (1999) , yaitu sebagai Berikut.
“Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian yang berbeda-beda menurut
topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicara” .
Dilihat dari media atau sarananya, Bahasa Indonesia dibedakan menjadi dua,
yaitu ragam lisan dan tulisan.
1. Ragam Lisan
Ragam lisan merupakan bahasa yang digunakan oleh pemakai
bahasa dalam berkomunikasi. Ragam lisan standar, misalnya orang
berpidato atau memberi sambutan, dalam situasi perkuliahan, dan
ceramah. Ragam lisan non-standar, misalnya dalam percakapan
antar teman di pasar atau dalam kesempatan nonformal lainnya.
5
3. Harus memperhatikan unsur gramatikal, namun memerlukan
intonasi serta bahasa tubuh;
4. Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu;
5. Kesalahan dapat langsung dikoreksi.
2. Ragam Tulis
Ciri yang membedakan antara ragam standar, semi standar, dan non standar di
antaranya meliputi:
1. Penggunaan kata sapaan dan kata ganti;
2. Imbuhan
3. Penggunaan konjungsi;
4. Penggunaan fungsi yang lengkap.
6
C. Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Cara Pandang Penutur
Apabila dilihat dari cara pandang penutur atau pembicaranya, ragam Bahasa
Indonesia dibedakan menjadi:
1. Ragam dialek
Dialek adalah variasi bahasa yang melingkupi suatu kelompok penutur.
Dialek berkontras dengan ragam bahasa, yaitu bentuk bahasa yang
diperbedakan menurut konteks pemakaian. Variasi ini memiliki
perbedaan satu sama lain, tetapi masih banyak menunjukkan kesamaan
linguistik sehingga belum pantas disebut bahasa yang berbeda.
Contoh : ‘Gue udah baca itu buku.’
2. Ragam terpelajar
Ragam terpelajar dalam bahasa Indonesia merujuk pada gaya atau
pola bahasa yang digunakan dalam situasi formal atau resmi, sering
kali di lingkungan akademis, sastra, atau pidato resmi. Contoh : ‘Saya
sudah membaca buku itu.’
3. Ragam resmi
Ragam resmi dalam bahasa Indonesia adalah ragam yang digunakan
dalam situasi formal dan resmi, seperti pidato, surat-menyurat resmi,
atau percakapan dalam lingkungan yang membutuhkan kesopanan dan
kerja sama.
Contoh : ‘Saya sudah membaca buku itu.’
4. Ragam tak resmi
Ragam tak resmi dalam bahasa Indonesia merujuk pada gaya atau pola
bahasa yang digunakan dalam situasi informal atau santai, seperti
percakapan sehari-hari dengan teman atau keluarga. Ragam ini
cenderung lebih fleksibel dan terkadang dapat melibatkan penggunaan
kosakata non-baku, struktur kalimat yang lebih sederhana, serta bahasa
tubuh atau ungkapan informal.
Contoh : ‘Saya sudah baca buku itu.’
Ragam bahasa Indonesia juga dapat dibagi berdasarkan topik pembicaraan yang
dibahas. Berikut beberapa contoh ragam berdasarkan topik pembicaraan:
1. Ragam Formal: Digunakan dalam situasi resmi seperti pidato, presentasi,
atau penulisan ilmiah.
2. Ragam Sehari-hari: Digunakan dalam percakapan santai di lingkungan
sehari-hari dengan teman, keluarga, atau rekan kerja.
7
3. Ragam Akademis: Digunakan dalam konteks pendidikan dan akademis,
seperti dalam penulisan makalah, esai, atau presentasi di kelas.
4. Ragam Bisnis: Digunakan dalam komunikasi bisnis, seperti dalam
suratmenyurat bisnis, presentasi, atau pertemuan formal.
5. Ragam Teknis: Digunakan dalam situasi yang membutuhkan pengetahuan
khusus, seperti dalam bidang teknologi, kedokteran, atau hukum.
6. Ragam Budaya: Digunakan dalam pembicaraan atau penulisan tentang
budaya, seni, dan tradisi, seperti dalam sastra, musik, atau seni
pertunjukan.
7. Ragam Sosial: Digunakan dalam percakapan atau penulisan yang
membahas isu-isu sosial, politik, atau keagamaan.
8
7. Konsistensi:
Usahakan untuk konsisten dalam penggunaan ragam bahasa selama
komunikasi untuk menghindari kebingungan.
Dengan memperhatikan prinsip-prinsip ini, Anda dapat menggunakan ragam bahasa
yang sesuai dengan situasi dan mencapai komunikasi yang efektif.
9
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
Sebagai warga negara Indonesia, kita harus dapat melestarikan dan terus
menggunakan Bahasa Indonesia sebagai identitas nasional Indonesia. Kita dapat
memulainya dengan hal-hal sederhana seperti membiasakan berkomunikasi
dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
10
DAFTAR PUSTAKA
11